Syaitan, Sepak Terjangnya dan Kiat Menyelamatkan Diri Dari Tipu Dayanya

Penulis: Ustad Afifi Abdul Wadud (Makalah Studi Islam Intensif 2005 Mushola 
Teknik UGM)

Syaitan, sampai hari kiamat akan selalu menggoda bani Adam. Bahkan Alloh 
subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan manusia untuk menjadikannya sebagai 
musuh. Tulisan berikut (yang aslinya merupakan makalah kegiatan Studi Islam 
Intensif) akan membahas tentang makar yang diperbuat oleh syaitan dalam 
menggelincirkan manusia ke dalam jurang kebinasaan. Semoga Alloh melindungi 
kita dari setiap godaan syaitan…


Pergolakan Sepanjang Zaman
Pergolakan antara iblis dan bani Adam terus berlangsung hingga terbitnya 
matahari dari sebelah barat. Sudah tak terhitung korban yang berjatuhan dan 
terus akan menunggu giliran siapa saja yang tidak waspada. Dendam kesumat 
iblis terhadap bani Adam membuat dia terus memasang ranjau-ranjau penjerat, 
seakan tak akan melepaskan buruannya. Itulah yang menjadi sumpah serapahnya, 
Alloh berfirman:

ÞóÇáó ÑóÈøö Èöãó ÃóÛúæóíúÊóäöí áÃõÒóíøöäóäøó áóåõãú Ýöí ÇúáÃóÑúÖö 
æóáÃõÛúæöíóäøóåõãú ÃóÌúãóÚöíäó
“Iblis berkata,’Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku 
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) 
di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya” (QS. Al Hijr: 
39)

Syubhat dan Syahwat, Ranjau yang Paling Berbahaya
Syubhat dan syahwat senjata bermata dua yang telah membinasakan komunitas 
bani Adam. Dan inilah yang telah dibenarkan Alloh subhanahu wa ta’ala

æóáóÞóÏú ÕóÏøóÞó Úóáóíúåöãú ÅöÈúáöíÓõ Ùóäøóåõ ÝóÇÊøóÈóÚõæåõ ÅöáÇøóÝóÑöíÞðÇ 
ãøöäó ÇáúãõÄúãöäöíäó
“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya 
terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang 
yang beriman” (QS. Saba’: 20)

Dengan syubhat, iblis akan merusak pikiran manusia sehingga kabur dalam 
memandang kebenaran. Dengan syahwat, iblis akan merusak hati manusia, 
sehingga sulit mewujudkan amal saleh yang penuh dengan keikhlasan.
Keduanya bertemu dalam satu titik kesamaan yaitu mengekor dan mengagungkan 
hawa nafsu.

Alloh berfirman:
ÃóÝóÑóÁóíúÊó ãóäö ÇÊøóÎóÐó Åöáóåóåõ åóæóÇåõ æóÃóÖóáøóåõ Çááåõ Úóáóì Úöáúãò 
æóÎóÊóãó Úóáóì ÓóãúÚöåö æóÞóáúÈöåö æóÌóÚóáó Úóáóì ÈóÕóÑöåö ÛöÔóÇæóÉð Ýóãóä 
íóåúÏöíåö ãöä ÈóÚúÏö Çááåö ÃóÝóáÇó ÊóÐóßøóÑõæäó

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai 
tuhannya dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh telah 
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas 
penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah 
Alloh (membiarkannya sesat) . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran” 
(QS. Al Jaatsiyah: 23)

Korban pertama adalah Adam ‘alaihi salam, dengan jeratan syubhat yang 
bernuansa syahwat,
ÝóæóÓúæóÓó Åöáóíúåö ÇáÔøóíúØóÇäõ ÞóÇáó íóÂÁóÇÏóãõ åóáú ÃóÏõáøõßó Úóáóì 
ÔóÌóÑóÉö ÇáúÎõáúÏö æóãõáúßò áÇøóíóÈúáóì

“Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, ‘Hai 
Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak 
akan pernah binasa ?” (Thahaa: 120)

Dan akan terus membidik sasaran-sasaran berikutnya dari bani Adam. Coba 
perhatikan hadits di bawah ini, betapa berbahayanya hawa nafsu bila telah 
menjalar di hati manusia.

“Dan akan muncul di tengah-tengah umat ini beberapa kaum yang hawa nafsu 
meresap di tubuh mereka sebagaimana virus rabies menjalar di tubuh 
penderitanya. Tidak tersisa urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya” 
(HR. Abu Dawud, Ahmad, Ad Darimi, Al Haakim dan disahihkan oleh Al Albani)

Hadits ini merupakan penggalan hadits Iftiroq (perpecahan umat) yang sangat 
populer, hal ini menunjukkan bahwa sangat erat sekali kaitan antara 
perpecahan umat dengan mengekor hawa nafsu. Dan bila hawa nafsu telah 
menyetirnya, keadaannya akan persis dengan orang yang terkena 
rabies/penyakit anjing gila. Nah perhatikan di sini!! Betapa miripnya hawa 
nafsu dan rabies. Hawa nafsu mematikan jiwa dan fitroh, rabies membinasakan 
jasad menuju kematian.

Sebab Munculnya Syubhat
Akar munculnya syubhat adalah perdebatan dan perbantahan. Melalui perdebatan 
dan perbantahanlah dilontarkannya berbagai syubhat. Rosululloh sholallahu 
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah datang 
hidayah kepadanya kecuali dengan jatuhnya mereka dalam perdebatan, lalu 
beliau membaca ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu 
kecuali dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang 
suka bertengkar”.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Quraisy ketika dibacakan,
Åöäøóßõãú æóãóÇÊóÚúÈõÏõæäó ãöäú Ïõæäö Çááåö ÍóÕóÈõ Ìóåóäøóãó ÃóäÊõãú áóåóÇ 
æóÇÑöÏõæäó
“Sesungguhnya kamu dan sesembahan–sesembahan yang kamu sembah selain Alloh 
adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya” (QS. Al Anbiyaa’ : 98)


Maka orang kafir Quraisy membantah, bagaimana dengan sesembahan orang-orang 
Nasrani. Maka benarlah perkataan Al Imam Al Barbahari dalam Syarhus 
Sunnah-nya: “Dan ketahuilah bahwasanya tidak ada kezindiqan dan kekufuran, 
keraguan, bid’ah dan kesesatan dan kebingungan dalam hal agama kecuali 
berasal dari ilmu kalam, ahli kalam, tukang debat, tukang bantah, tukang 
protes serta kagum terhadap diri sendiri.”

Jelaslah dari perkataan beliau, bahwa bid’ah dan zindiq menyebabkan 
kekufuran, kesesatan, keraguan, serta kebingungan dalam agama. Dan ini ada 
pada ahlul kalam, tukang debat, protes dan bantah yang sering menelurkan 
pemikiran yang kontradiktif dengan agama, yang terkadang membuat terkecohnya 
orang awam, yang sebenarnya itulah syubhat.

Cara yang Sering Ditempuh ahlul ahwaa’

Mempertentangkan Al Quran dengan hadits Nabi
Rasul bersabda, “Jangan sampai aku mendapati salah seorang di antara kamu, 
yang sedang bertelekan pada sofanya, ketika datang kepadanya salah satu 
perkara dariku (hadits) dia katakan, ‘Saya tidak mendapatkannya ada dalam 
Kitabullah’ …” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah). Ketika Sa’id bin 
Zubair membawakan hadits lalu ada orang yang menyeletuk, “Sesungguhnya Alloh 
berfirman dalam kitab-Nya begini dan begini”. Maka kata beliau, “Aku lihat 
kamu mempertentangkan hadits dengan Al Quran, sedangkan Rasululloh lebih 
tahu tentang Kitabulloh”
Mempertentangkan satu ayat dengan ayat yang lain
Dari Abdulloh bin ‘Umar rodhiallohu ‘anhu beliau berkata, “Rosululloh 
mendengar suatu kaum sedang berbantahan tentang Al Quran. Maka beliau 
bersabda, “Bahwa umat sebelum kamu binasa karena ini; mengadu kitab Alloh 
satu dengan yang lain, padahal kitab Alloh itu saling membenarkan satu 
dengan yang lain, maka jangan kamu dustakan yang satu dengan yang lain, jika 
kamu tahu tentangnya maka katakanlah, bila tidak tahu serahkan pada yang 
tahu perkaranya”
Bermain dengan ayat mutasyabih, yaitu ayat yang bisa memiliki makna ganda 
bisa ditarik ulur, hanya akan jelas bila dikembalikan pada ayat yang muhkam.
‘Aisyah mengatakan, “Rosululloh membaca ayat ini

åõæó ÇáøóÐöí ÃóäÒóáó Úóáóíúßó ÇáúßöÊóÇÈó ãöäúåõ ÁóÇíóÇÊõõ ãøõÍúßóãóÇÊñ åõäøó 
Ãõãøõ ÇáúßöÊóÇÈö æóÃõÎóÑõ ãõÊóÔóÇÈöåóÇÊõõ ÝóÃóãøóÇ ÇáøóÐöíäó Ýöí ÞõáõæÈöåöãú 
ÒóíúÛõõ ÝóíóÊøóÈöÚõæäó ãóÇÊóÔóÇÈóåó ãöäúåõ ÇÈúÊöÛóÂÁó ÇáúÝöÊúäóÉö 
æóÇÈúÊöÛóÂÁó ÊóÃúæöíáöåö æóãóÇíóÚúáóãõ ÊóÃúæöíáóåõ ÅöáÇøó Çááåõ 
æóÇáÑøóÇÓöÎõæäó Ýöí ÇáúÚöáúãö íóÞõæáõæäó ÁóÇãóäøóÇ Èöåö ßõáøõõ ãøöäú ÚöäÏö 
ÑóÈøöäóÇ æóãóÇíóÐøóßøóÑõ ÅöáÇøó ÃõæúáõæÇ ÇúáÃóáúÈóÇÈö

“Dia lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara isinya 
ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain 
ayat-ayat mutasyabihaat. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada 
kesesatan maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat mutasyabihaat untuk 
menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang 
mengetahui ta’wilnya kecuali Alloh” (QS. Ali Imran: 7). Ketika membaca ayat 
ini beliau bersabda, “Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat 
yang mutasyabihaat mereka itulah yang Alloh maksud, maka hati-hatilah 
terhadap mereka.”

‘Umar mengatakan, “Akan muncul kaum yang mendebat kamu dengan ayat-ayat 
mutasyabih maka gempurlah mereka dengan As Sunnah karena Ashabus Sunnah 
lebih tahu tentang Kitabulloh”. Lihat kisah Subaigh yang dihajr/diboikot 
oleh Umar akibat mempertanyakan ayat mutasyabih.

Perhatikanlah:
- Sesatnya mereka yang menolak seluruh sifat Alloh karena ayat Laisa 
kamitslihi syai’un
- Berdalil dengan ayat atau hadits sembarangan untuk menguatkan hawa 
nafsunya
- Berdalil dengan hadits dha’if maupun maudhu’ (palsu)
- Mereka yang sangat mengagungkan akal/mendahulukan akal
- Berlindung di balik kesalahan ulama’
- Berpegang dengan makna bahasa semata

Inilah pintu-pintu syaitan yang telah mengantarkan lahirnya banyak syubhat.

Tenggelam Dalam Syahwat, Pelajaran Umat Terdahulu
Alloh ta’ala berfirman,
Ãóáóãú íóÃúÊöåöãú äóÈóÃõ ÇáøóÐöíäó ãöä ÞóÈúáöåöãú Þóæúãö äõæÍò æóÚóÇÏò 
æóËóãõæÏó æóÞóæúãö ÅöÈúÑóÇåöíãó æóÃóÕúÍóÇÈö ãóÏúíóäó æóÇáúãõÄúÊóÝößóÇÊö 
ÃóÊóÊúåõãú ÑõÓõáõåõã ÈöÇáúÈóíøöäóÇÊö ÝóãóÇ ßóÇäó Çááåõ áöíóÙúáöãóåõãú 
æóáóßöä ßóÇäõæÇ ÃóäÝõÓóåõãú íóÙúáöãõæäó
“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang sebelum 
mereka (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, 
penduduk negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka 
rosul-rosul dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata; maka Alloh 
tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang 
menganiaya diri mereka sendiri” (At Taubah: 70)

Alloh ta’ala berfirman:
Òõíøöäó áöáäøóÇÓö ÍõÈøõ ÇáÔøóåóæóÇÊö ãöäó ÇáäøöÓóÇÁö æóÇáúÈóäöíäó 
æóÇáúÞóäóÇØöíÑö ÇáúãõÞóäØóÑóÉö ãöäó ÇáÐøóåóÈö æóÇáúÝöÖøóÉö æóÇáúÎóíúáö 
ÇáúãõÓóæøóãóÉö æóÇúáÃóäúÚóÇãö æóÇáúÍóÑúËö Ðóáößó ãóÊóÇÚõ ÇáúÍóíóÇÉö 
ÇáÏøõäúíóÇ æóÇááåõ ÚöäÏóåõ ÍõÓúäõ ÇáúãóÆóÇÈö
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang 
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis 
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah 
kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Alloh lah tempat kembali yang baik 
(surga)” (QS. Ali Imran: 14)

Nabi bersabda, “Dua perkara yang senantiasa membuat hati orang yang sudah 
tua tetap merasa muda : cinta dunia dan panjang angan-angan.”

Ini semua asalnya adalah pemberian Alloh sebagai karunia dan nikmat-Nya 
tatkala salah menempatkannya, karena untuk hawa nafsu penuh syahwat 
berubahlah menjadi petaka dan itulah yang diinginkan oleh syaitan.

Dua Pintu Penyelamat
Itulah secara global perangkap syaitan dalam menjerat mangsanya, kebodohan 
dan ketiadaan takwa adalah pintu utama yang mengantarkan seseorang tenggelam 
dalam syubhat dan syahwat. Al Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Ketahuilah bahwa 
pintu terbesar masuknya iblis pada manusia adalah melalui kebodohan. Iblis 
masuk dan menjerat orang-orang bodoh dengan aman. Adapun orang yang berilmu 
tidaklah iblis bisa masuk padanya kecuali dengan cara halus dan 
sembunyi-sembunyi. Alangkah seringnya iblis menjerat ahli ibadah dengan 
sedikitnya ilmu mereka, mayoritas mereka sibuk dengan ibadah dan lalai 
terhadap ilmu” (Talbis iblis).

Dengan demikian penyelamat dari kebinasaan ini ada dua perkara :
1. Ilmu, yang dengannya kegelapan kebodohan akan menjadi sirna
2. Takwalloh (rasa takutnya kepada Alloh), dengannya akan bisa meredam 
gejolak syahwat

Inilah yang diisyaratkan oleh ayat dan hadits berikut:
Åöäøó ÇáøóÐöíäó íóÊúáõæäó ßöÊóÇÈó Çááåö æóÃóÞóÇãõæÇ ÇáÕøóáÇóÉó æóÃóäÝóÞõæÇ 
ãöãøóÇ ÑóÒóÞúäóÇåõãú ÓöÑøðÇ æóÚóáÇóäöíóÉð íóÑúÌõæäó ÊöÌóÇÑóÉð áøóä ÊóÈõæÑó

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmulah yang takut kepada Alloh” 
(QS. Faathir: 29).

Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia dan seisinya 
itu terlaknat kecuali dzikrullah dan mendekatkan diri kepada-Nya, orang 
‘aalim serta orang yang belajar”.

Inilah dua pintu utama yang bisa mengantarkan hamba menuju keselamatan.

Sumber : http://muslim.or.id/

_________________________________________________________________
Search from any Web page with powerful protection. Get the FREE Windows Live 
Toolbar Today!  http://toolbar.live.com/?mkt=en-id



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke