*Tips 156: Jika Anda Sedang Patah Semangat*

Hari ini ada sebuah email menarik untuk Saya. Dari seseorang yang katanya
sedang merasa patah semangat. Menarik, karena patah semangat adalah gejala
umum yang sering menghinggapi setiap kita. Saya juga tentu saja.

*"Salam kenal,

Saya sudah lama gabung di sini. Kadang Saya pikir, kapan ya Saya bisa jadi
orang yang selalu bersemangat. Saya sebenarnya mempunyai semangat tinggi,
tapi semangat itu cepat padam bila sudah berhadapan dengan yang namanya
hambatan. Akhirnya bantatlah sudah semuanya seperti kue bolu yang tidak
jadi, dan hasilnya pun tidak cukup memuaskan.
**
Bagaimana caranya supaya Saya tetap semangat menjalankan sesuatu hingga
tuntas? Bagaimana menyikapi hambatan itu supaya semangat Saya tetap menyala?
**
Terimakasih
Salam,
RK - Jakarta" *

Saya jawab email itu dengan uraian ini.

*"Mbak RK,

Menurut konsep law of attraction, katanya sih gini.

Semangat itu ada hubungannya dengan tiga aspek penting.

1. Daya Tarik Goal

Ini kata orang disebut visi. Jadi Mbak harus jelas dan detil banget tentang
apa yang jadi target Mbak. Sedetil mungkin, malah disuruh tertulis kalo kata
pakar. Khayalin, impiin. Nanti jadi desire. Kalo udah jadi desire, suntik
dengan emosi. Jadi mengkhayalnya udah pake esmosi. Nanti itu jadi faith.
Obsesilah kurang lebih begitu.

2. Daya Tarik Pikiran

Pikiran yang tepat akan menarik fisik untuk bergerak. Jadi mindset harus
benar. Kalo Mbak bilang "patah semangat", cobalah ditest lagi, apa benar
semangatnya patah? Jangan-jangan cuman kelesuan sementara. Itu mah biasa.
Model berpikir seperti ini, disebut dengan upaya "manifesting".

Caranya, dengan secara positif memahami bahwa bermimpi dan berkhayal saja
tidak cukup. Seperti juga bertindak saja tidak cukup. Itu mindset yang
mendasar. Mengapa? Karena goal dan desire Mbak masih virtual belum real.

Menangani urusan virtual ini, caranya gini: Get In, Feel Good, Get Out. Get
In itu mulai dari visi sampai desire. Feel Good itu faith. Dengan faith,
Mbak bisa membayangkan visi tidak lagi sebagai beban atau target, melainkan
sebagai "being" yang nikmat. Ini namanya mulai allowing.

Setelah itu, ini yang penting, GET OUT! Kembali ke dunia nyata, dunia kerja.
Jadi nggak keterusan mengkhayalnya. Yang bisa membuat begini, adalah mindset
tentang kerja keras, belajar, gagal, salah, takut, terlalu menuntut dan
sebagainya.

Sering-seringlah baca biografi orang sukses. Nanti Mbak ketemu fakta, bahwa
setiap kesuksesan MUTLAK menuntut:

- Kerja keras,
- Selalu belajar,
- Pernah atau sering gagal (ada yang sampe ribuan kali),
- Pernah atau sering salah,
- Pasti merasa takut (ini wajar dan manusiawi),
- Mengadjust tuntutan, dan sebagainya.

Semua ciri "orang kalah" di atas, justru penting untuk Mbak saat nanti
merasakan "apa sih menang itu?" Itu disebut dengan temporary defeat. Dengan
kekalahan itu, saat Mbak menang, Mbak pasti dan harus bersyukur. Jika tidak,
Tuhan pun pasti "nggak rela" Mbak sukses.

Padahal, DIA lah yang ngasih kesempatan Mbak untuk sukses. Mbak Sukses, dan
DIA nggak rela, itu nggak logis. Mbak Sukses pun, itu malah bisa jadi
mencelakakan Mbak.

Maka supaya tidak kontradiktif, supaya Mbak nggak sombong dengan mengklaim
bahwa sukses adalah karya Mbak sepenuhnya, supaya Mbak bersyukur, Mbak
memang harus susah dulu.

3. Daya Tarik Energi

Apa yang tidak akan hilang dari alam semesta adalah energi. Kalo Mbak merasa
sedang "patah semangat", sebenarnya itu adalah energi yang menjadi negatif
karena gesekan-gesekan kendala dan hambatan.

Energi itu netral, tergantung kita merasakannya. You can always being in
pain, but you don't have to suffer all the time. You can experience suffer
without suffering. Energi negatif, itu sebenarnya adalah "energi yang
kerasanya negatif".

Jadi, ini soal perasaan dan bukan tentang energi itu sendiri. Tinggal gimana
merubah perasaan. Dan ini nggak terlalu sulit. Mbak jingkrak-jingkrak aja
udah lumayan kan?

Cara yang lebih sistematisnya, kembali lagi ke langkah 1 dan 2, lihatlah
bagaimana orang yang JAUH lebih sukses dari Mbak, ternyata JAUH lebih
menderita.

Mbak mau sukses sampe mana? Sesuai hukum atraksi, susah itu syarat mutlak.
Makin hebat dan besar cita-cita, pasti makin sulit dong.

Tapi kalo daya tarik cita-cita itu luar biasa besar, dan daya tarik pikiran
Mbak atas tubuh fisik juga benar, setiap kali kita jatuh atau patah
semangat, kita bisa berkata, "Ah memang belum saatnya kok, coba lagi deh."

Manusia sukses seperti nabi aja pada benjut dulu kok. See? Susah itu mutlak
sebelum sukses.

Mulai sekarang, Mbak coba aja untuk berusaha keras memaksa pikiran untuk
menerima kenyataan susah ini. Kalo tidak bisa, maka pikiran dan tubuh Mbak
sibuk menolak kenyataan. Tapi kalo bisa, tubuh dan pikiran Mbak akan
berkata, "Ok deh kalo gitu. Trus gimana dong?"

Nah lho! Pertanyaan Mbak itu kan mengarah pada kreatifitas dan solusi, ya
nggak? Mbak bisa bangkit lagi.

Kalo terjadi lagi, tahap pertama Mbak cari pengalihan perhatian. Nonton yang
bagus, makan yang enak, baca yang inspiratif, posting dan curhat di mari.
Lakukan semua itu dalam konteks bersyukur.

Untung gua masih bisa nonton film!
Uyuhan abdi masih bisa nikmatin ini bakso!
Gile, bagus banget ini novel!

Sampe kalimat terakhir di atas itu aja, Mbak pasti udah agak enakan. Ya
nggak?

Dengan begitu, mood Mbak membaik. Dan kalo udah gitu, allowing Mbak udah
jalan. Selanjutnya, Mbak akan merasa ringan, sebab Mbak mulai bisa melihat
bahwa apa yang terjadi pada Mbak adalah proses alamiah yang wajib Mbak
rasakan dulu, sebelum sukses. Selanjutnya, Mbak hanya menunggu saatnya untuk
bangkit lagi. Begitu seterusnya.

Sukses selalu,
Ikhwan Sopa"*

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
ikhwan dot sopa at gmail dot com
http://milis-bicara.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke