Iya yah dari dulu sebenarnya saya juga resah dengan sinetron kita yang kayak
gitu, walau sekarang sudah mulai yang cukup bagus (terutama yang di Anteve)
baik ide cerita (simple; petak 9, dll) maupun eksekusi visualnya.
terhadap sinetron seperti hidayah atau semacam itu termasuk sinetron
percintaan dan pamer kekayaan, mengapa sih ngga pernah (setidaknya belum
lihat) sinetron yang berkisah pada cerita sukses (bukan cerita sedih spt
Uztad ternyata manusia, selibriti juga manusia) mengenai kehidupan prof
Yohannes surya misalnya yang dulu mengalami pahit getir kehidupan, atau
kisah sukses lain yang diinspirasikan dari kejadian sesungguhnya.

ini cuma urun rembuk loh.

salam,
ph


On 3/14/07, pbuntaran <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Judul "Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI", adalah judul
yang saya kira sangat bagus, krn sudah bertahun2 saya di hantui oleh
acara TV kita yang sama sekali tidak ada unsur mendidiknya, mulai dari
sinetron, telenovela sampai ke acara pertarungan dalam kandang (acara
luar) yang di sponsori salah satu produk rokok nasional (Djarum kalau
tdk salah) dan ditayangkan di TPI (ingat: Televisi Pendidikan Indonesia).

Saya pernah di interview oleh salah satu statiun TV swasta, kira2 2
tahun yang lalu, dari situ saya menemukan jawaban pertanyaan saya
selama ini meskipun hanya membuat saya geram. Inti dari jawaban
tersebut adalah:

1. Semua statiun TV swasta maupun nasional (tdk termasuk Metro TV, O
channel dan Jak TV) mempunyai kesama'an Target Audience yaitu:
masyarakat daerah atau masyarakat kota2 kecil.

KESIMPULAN: masyarakat daerah lebih senang dng cerita yang bersifat
perlawanan antara si baik dan si jahat, dan sudah tentu si jahat akan
kalah pada akhirnya.

MASALAH: Jika kita sadar bahwa media TV adalah media yang paling mudah
diserap atau di cerna secara "TIDAK SADAR"!!! efek baik dan buruknya
atau unsur edukasi yg bersifat negatif maupun positif. Jika Dalam satu
cerita sinetron terdapat 25 episode itu adalah masalah yang sangat
berbahaya, memang pada akhirnya si jahat pasti akan kalah dan si baik
akan menang atau si jahat menjadi baik, tapi kejadian tsb hanya
terjadi pada 4 episode terakhir dari 25 episode yang di tayangkan.
Secara tidak langsung semua pecinta sinetron telah terserap edukasi
yang bermuatan negatif oleh si jahat selama 21 episode.

2. Yang ini juga masalah bagi kita semua yang prihatin terhadap acara
per-televisian Nasional. Mereka tidak akan menggubris kita yang
tinggal di kota2 besar, krn kita bukan Target Audience yang mereka
butuhkan untuk mencari UANG!!!.

3. PEMERINTAH kita, sangat memprihatinkan krn tdk sadar oleh hal
tersebut dan menurut saya itu fatal, krn kita harus sadar rakyat kita
banyak yang BODOH!!! dan komunitas bodoh tsb sangat mendominasi
Indonesia. Si bodoh yang di berikan edukasi bodoh berupa hiburan
setiap harinya. Bayangkan dalam satu hari ada berapa hiburan yang
bersifat membodohi bangsa termasuk sinetron.

4. PENANGGULANGAN, hahahaha.... kalau saya sendiri bisa marah
SEKALI!!! jika acara sinetron di tonton di rumah, smp2 ibu saya sangat
takut untuk menonton sinetron di rmh meskipun saya kerja. Dan sekarang
saya sudah tinggal bersama istri yang juga takut menonton semua
tontonan yang bersifat sinetron atau Hidayah dll. Dan dng arahan
perlahan2 dr kecanduan tsb akhirnya istri dan Ibu sekarang mulai
berperang bersama saya mengatasi kecanduan menonton sinetron. Jadi
menurut saya knp tdk memulai dng keluarga saya dulu, dan itu otomatis
akan berkurang satu keluarga dr ribuan juta keluarga yang rawan
terkena wabah bodoh dari tayangan televisi Indonesia.


--- In mediacare@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>, puji
astuti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> rata-rata sinetron indonesia memang meresahkan...
> dari mulai mistik,jalan cerita yang tidak mendidik...sekalinya agak
bagus..taunya sadurann
> ada apa dengan dunia persinetronan kita???
> sudah habiskah kreatifitas bangsa ini?
>
>
>
> ________________________________
> > To: 
forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com<forum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com>
;
[EMAIL PROTECTED] <perempuan%40yahoogroups.com>;
mediacare@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > Date: Mon, 12 Mar 2007 16:43:49 +0700
> > Subject: [mediacare] Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI
> >
> > Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI
> > Tadi malam (Minggu,11 Maret 2007) aku menonton sinetron hidayah di
RCTI yang berjudul: "Perkawinan Janda Gila Harta" yang dimainkan oleh
Novia Ardhana dan Sutan Goergi.
> > Dan benar saja keresahanku kalo seorang perempuan apalagi seorang
janda mendapatkan stereotype atau penilain miring di sinetron
tsb.Digambarkan janda tersebut menceraikan suaminya demi menikah dgn
lagi dgn seorang pemuda yang kaya.Tetapi sang janda digambarkan masih
berbuat mesum dengan bekas suaminya.Belum lagi karakter ibu sang janda
yang sangat matre (gila harta).Pokoknya cerita dalam sinetron itu
pembodohan sekali dan amat streotipe terhadap perempuan.Perempuan
(apalagi janda) digambarkan culas,suka uang/matre,dan memanfaatkan
tubuhnya untuk memanfaatkan lelaki.
> > Menurutku sinetron2 kaya itu adalah pembodohan terhadap masyarakat
sama saja dengan sinetron Office Boy dimana perempuan yang berperan
menjadi Saschya itu bodoh,tidak pernah kerja,kerjaannya dandan
melulu.(lihat tulisanku juga ttg sinetron OB ini di
http://layarperak.com/news/tv/2006/index.php?id=1164312649).Juga di
Trans TV ada sinetron Bajaj Bajuri dimana penggambaran sosok perempuan
yang diperankan oleh Oneng (Rieke Dyah Pitaloka) sbg sosok yang bodoh
dan Emak (Nani Wijaya) yang digambarkan sebagai sosok yang mata duitan
dan culas.
> > Ada apa sebenarnya dengan penulis skenario sinetron kita?Dan
barangkali apa yang ditulis oleh para penulis skenario mewakili
pandangan umum org kebanyakan yaitu sangat stereotype thd
perempuan.Aku ingin sekali para penulis sinetron itu dididik agar
lebih peka gender dan tidak terus menerus memojokkan perempuan.
> > Lalu pertanyaan aku adalah dimana nih peran Komisi Penyiaran
Indonesia?Jangan-jangan mereka ikut dalam pemberian stereotype thd
perempuan.Habis sampai sekarang sinetron kita begitu mulu sih ceritanya.
> > Trus selamat ya buat para aktivis perempuan yang tadi malam hadir
di Kerajaan Mimpi;news.com di Metro TV.Sayang sekali proses pemintaran
seperti ini hanya sedikit sekali waktunya bagi perempuan untuk
mencerdaskan bangsa.Aku juga baru lihat mbak Mariana dari Jurnal
Perempuan di acara itu.Selama ini aku hanya mengenalnya lewat
komentar-komentarnya yang tajam di milis forum pembaca kompas
saja.Kalo mbak Nia Sjarifudin,mbak Yeni Rosa Damayanti,Ibu Ndari,dan
mbak Masruchah sih udah beberapa kali ketemu.Ok,sekian dulu
komentarku.Makasih.
> > Salam,
> > Dinda
> > Kunjungi blog aku di:
> > http://titiana-adinda.blogspot.com/
> > ________________________________
> > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik
terhadap spam.
> > http://id.mail.yahoo.com/
> >
>
> __________________________________________________________
> Windows Live Spaces is here! It's easy to create your own personal
Web site.
> http://spaces.live.com/?mkt=en-id
>



Kirim email ke