Hukum Menamai Negeri
Yahudi dengan Israel
 
Fadhilatul ‘Allamah Dr. Rabi’ bin
Hadi bin ‘Umair Al-Madkhali menjelaskan:
 
Di sana ada sebuah fenomena aneh
yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin, yaitu penamaan negeri Yahudi
-yang dimurkai- dengan nama Israel. Dan saya belum melihat seorang pun yang
mengingkari fenomena yang berbahaya ini[1]. Sebuah fenomena yang menyinggung
kemuliaan seorang rasul yang mulia, salah satu dari pemimpin para rasul, yaitu
Ya’qub[2] ‘alaihish shalatu wassalam, yang dipuji oleh Allah bersama kedua
ayahnya yang mulia, Ibrahim dan Ishaq di dalam kitab-Nya yang mulia dengan
firman-Nya:
 
“Dan ingatlah
hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan
yang besar dan ilmu-ilmu yang Tinggi. Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka
dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi
kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (Shad: 45-47)
 
Inilah kedudukan seorang rasul
yang mulia ini, maka bagaimana mungkin beliau dikaitkan dengan orang-orang
yahudi dan orang yahudi dikaitkan dengan beliau!?
 
Kebanyakan kaum
muslimin menyebutkan negeri ini dalam konteks celaan, misalnya mengatakan
‘Israel berbuat demikian’, ‘Israel melakukan tindakan demikian dan demikian’,
dan ‘Israel akan berbuat demikian’. Dan ini -menurut pandangan saya- adalah
kemungkaran yang tidak boleh terjadi di tengah-tengah kaum muslimin, terlebih
lagi jika menjadi sebuah fenomena yang telah tersebar di tengah-tengah mereka
tanpa ada pengingkaran.
 
Dari sinilah kami lontarkan
pertanyaan ini dan sekaligus jawabannya. Kami katakan:
 
‘Bolehkah memberi nama negeri
Yahudi -yang kafir lagi jahat- dengan Isra’il atau Negara Israel yang kemudian
ketika mengarahkan kecaman dan celaan kepadanya, menyebutkan nama Israel!?
 
Yang benar adalah hal itu tidak
boleh, dan sungguh orang-orang Yahudi telah membuat makar yang sangat besar 
ketika
menjadikan haknya sebagai hak yang sesuai syari’at di dalam mendirikan negara
untuk menggulingkan negeri-negeri muslimin atas nama warisan Nabi Ibrahim, dan
juga Nabi Isra’il. Mereka (Yahudi) juga telah membuat makar yang amat besar di
dalam penamaan terhadap negerinya As-Suhaiwaniyyah dengan nama negara Israel,
dan tipu daya mereka telah mengalahkan kaum muslimin -saya tidak mengatakan
mengalahkan kalangan awam saja bahkan para cendikia pun juga-.
 
Mereka menyebutkan negara Israel,
bahkan (mencatut) nama Nabi Isra’il di dalam berita-berita, surat kabar-surat
kabar, majalah-majalah, dan pembicaraan-pembicaraan mereka, baik dalam konteks
murni berita maupun dalam konteks kecaman, celaan, dan bahkan laknat. Semua itu
terjadi di tengah-tengah kaum muslimin, dan sangat memprihatinkan sekali kami
tidak mendengar satu pengingkaran pun terhadapnya.
 
Sungguh Allah subhanahu wata’ala
telah mencela orang-orang Yahudi di dalam banyak ayat-ayat Al-Qur’an, melaknat
mereka, dan memberitakan kepada kita kemurkaan-Nya atas mereka dengan
menyebutkan nama Yahudi, dan nama orang-orang kafir dari Bani Isra’il, bukan
atas nama Isra’il, seorang nabi yang mulia -Ya’qub-, putra seorang yang mulia
-Ishaq Nabiyullah-, putra seorang yang mulia -Ibrahim Khalilullah ‘alaihimush
shalatu wassalam.
 
Orang-orang Yahudi tidak memiliki
kaitan keagamaan dengan Nabiyullah Isra’il -Ya’qub ‘alaihis salam-, dan tidak
juga dengan Ibrahim Khalilullah ‘alaihish shalatu wassalam, dan mereka juga
tidak memiliki hak terhadap agama warisan kedua Nabi tersebut, akan tetapi
(warisan agama keduanya) itu hanya khusus bagi kaum mukminin saja. Allah ta’ala
berfirman:
 
“Sesungguhnya orang
yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan nabi
ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah
adalah pelindung semua orang-orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 68)
 
Dan Allah berfirman -dalam rangka
membersihkan Khalil-Nya, Ibrahim dari agama Yahudi, Nashrani, dan musyrikin-:
 
“Ibrahim bukan
seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang
yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Ali ‘Imran: 67)
 
Kaum muslimin tidaklah
mengingkari bahwa Yahudi adalah anak cucu nabi Ibrahim dan Isra’il, akan tetapi
mereka (muslimin) menetapkan bahwa Yahudi termasuk musuh-musuh Allah dan para
Rasul-Nya, di antaranya: Muhammad, Ibrahim, dan Isra’il ‘alaihimush shalatu
wassalam, dan mereka juga menetapkan bahwa tidak ada warisan antara para nabi
dengan musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang kafir, baik Yahudi,
Nashara, atau dari kalangan musyrikin arab dan selain mereka. Sesungguhnya
orang yang paling dekat dengan Ibrahim dan seluruh para nabi adalah kaum
muslimin yang beriman kepada mereka, mencintai dan memuliakan mereka, beriman
dengan segala yang diturunkan kepada mereka berupa kitab-kitab dan shuhuf, dan
kaum muslimin menganggap hal itu merupakan pokok agama mereka, mereka adalah
para pewaris para nabi dan orang-orang yang paling dekat dengan mereka.
 
Bumi Allah ini hanyalah
diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya, dan kepada para
Rasul yang mulia. Allah ta’ala berfirman:
 
“Dan sungguh telah Kami
tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasanya bumi
ini diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih. Sesungguhnya (apa yang
disebutkan) dalam (Surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang
beribadah (kepada Allah). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’: 105-107)
 
Musuh-musuh para nabi tidak
memiliki warisan di muka bumi ini, -terlebih orang-orang Yahudi- di dunia ini,
dan di akhirat bagi mereka siksa neraka yang kekal. Dan sangat mengherankan
kondisi mayoritas kaum muslimin yang menerima klaim Yahudi bahwa mereka adalah
pewaris negeri Palestina, dan mencari Haikal Sulaiman yang mereka (Yahudi)
mengkufurinya dan menuduhnya dengan tuduhan yang keji. Mereka (orang-orang
Yahudi) adalah paling keras permusuhannya terhadap Nabi Sulaiman dan selain
beliau para nabi dari kalangan Bani Isra’il. Allah ta’ala berfirman:
 
“Apakah setiap
datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai
dengan keinginanmu lalu kamu menyombong, maka beberapa orang (di antara mereka)
kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” (Al-Baqarah: 87)
 
Bagaimana bisa sebagian kaum
muslimin -minimalnya dengan perbuatan mereka- menerima klaim yang batil ini!?
Dan bersamaan dengan itu mereka pun juga menamai negeri Yahudi dengan Isra’il,
dan dengan nama Negara Israel!
 
Dan -demi Allah- tidak pernah ada
seharipun mereka lebih berhak atas kaum mukminin dalam warisan agama Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, para rasul, dan yang mengamalkan risalah mereka
itulah wali-wali Allah, wali-wali para nabi dan para rasul-Nya.
 
Hendaknya kaum muslimin
mengembalikan jati diri mereka dalam akidah dan manhajnya dengan bersumber dari
Kitabullah, sunnah Nabi mereka shallallahu ‘alaihi wasallam, dan prinsip beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam, para shahabatnya, orang-orang yang mengikutinya
dengan baik dari generasi terbaik tabi’in, para ulama yang senantiasa
memberikan bimbingan dalam agama ini. Ini merupakan sebab terbesar datangnya
pertolongan Allah kepada mereka dalam menghadapi musuh-musuhnya, dan sebab
datangnya kejayaan bagi mereka, kebahagiaan, dan kemuliaan di dunia dan
akhirat.
 
Dan hendaknya kaum muslimin juga
membersihkan tangan-tangan mereka dari jeratan hawa nafsu dan bid’ah, sikap
fanatik terhadap kebatilan dan para pengusungnya, kemudian hendaknya mereka
berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam mempersiapkan perlengkapan berupa
persenjataan dengan segala bentuknya, dan hal-hal yang mendukung itu semua
berupa perhatian dan pelatihan terhadap pasukan, sebagaimana yang diperintahkan
oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah
ta’ala berfirman:
 
“Dan siapkanlah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah dan musuhmu.” (Al-Anfal: 60)
 
Dan kekuatan yang disebutkan di
dalam ayat ini mencakup semua bentuk kekuatan yang bisa menggentarkan musuh
dari berbagai bentuk persenjataan.
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 
“Ketahuilah
bahwasanya kekuatan itu adalah lemparan, ketahuilah bahwasanya kekuatan itu
adalah lemparan, ketahuilah bahwasanya kekuatan itu adalah lemparan.”
 
Ar-Ramyu (lemparan) dalam hadits
tersebut adalah termasuk di dalamnya segala bentuk senjata yang digunakan untuk
melempar (menembak, menusuk, memukul, dsb), semua itu harus didapatkan, baik
dengan membuatnya, atau dengan membelinya, atau dengan selain keduanya.
 
Dan sungguh -sekali lagi- saya
sangat terheran dengan adanya penetapan nama Nabi yang mulia lagi terhormat ini
terhadap sebuah negeri yang jahat, umat yang dimurkai, dan umat yang sangat
pendusta. Disebutkanlah negeri tersebut ketika membicarakan tentangnya, ketika
menyebutkan berita tentangnya, atau ketika mencelanya dengan Isra’il dan atau
Negara Israel. Seolah-olah bahasa Islam dan bahasa arab yang luas ini telah
menjadi sempit bagi mereka, sehingga mereka tidak mendapatkan nama kecuali nama
ini. Kemudian apakah mereka (muslimin) memikirkan hal ini? Apakah ini diridhai
Allah atau Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam!? Dan apakah juga diridhai
oleh nabiyullah Isra’il, atau bahkan sebaliknya, sesuatu yang menyakitkan hati
beliau seandainya beliau hidup!?
 
Tidakkah mereka tahu bahwa celaan
dan cercaan yang mereka tujukan kepada Yahudi dengan menyebutkan nama beliau
(Isra’il) akan bisa tertuju kepada beliau sendiri dalam keadaan mereka tidak
menyadarinya!?
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 
“Tidakkah kalian
heran bagaimana Allah menghindarkan aku dari celaan dan laknat Quraisy!? Mereka
mencela dan melaknat, sedangkan aku adalah Muhammad.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari di
dalam shahihnya no. 3533, dan An Nasa’i).
 
Maka bagaimana kalian bisa
memalingkan celaan, laknat, dan cercaan kalian terhadap musuh Allah kepada nama
seorang nabi yang mulia di antara para nabi Allah dan rasul-Nya, serta makhluk
pilihan-Nya!?
 
Jika ada yang mengatakan bahwa
yang semisal dengan penetapan ini ada juga di dalam Taurat!
 
Maka kami katakan: sangat mungkin
ini merupakan salah satu perubahan yang dilakukan Ahlul Kitab, sebagaimana yang
Allah saksikan tentang mereka bahwa mereka telah mengubah Al-Kitab dengan
tangan-tangan mereka sendiri kemudian mereka menyatakan: ini dari Allah. Bahkan
di dalam Taurat yang sudah diubah-ubah pun juga terdapat tuduhan terhadap para
nabi dengan kekufuran dan kekejian, maka bagaimana mungkin bisa bersandar dan
berhujjah dengan kitab mereka yang demikian kondisinya!?
 
Kita memohon kepada Allah agar
memberikan taufiq-Nya kepada kaum muslimin semuanya untuk bisa menjalankan
hal-hal yang dicintai dan diridhai-Nya, baik dalam bentuk ucapan maupun
perbuatan. Sesungguhnya Rabb kita Maha Mendengar do’a.
 
Diterjemahkan dari:
http://sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=663
 
Footnote:
[1] Permasalahan seperti ini
pernah juga difatwakan oleh Asy-Syaikh Shalih bin Muhammad Al-Luhaidan.
Sehingga Asy-Syaikh Rabi’ menyatakan ungkapan seperti ini ada kemungkinan
beliau belum mengetahui adanya fatwa Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan tersebut,
atau mungkin juga beliau lebih dahulu dalam menyampaikan fatwa ini sebelum
Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan. Wallahu a’lam.
[2] Isra’il adalah nama lain bagi
nabiyullah Ya’qub ‘alaihissalam. Orang-orang Yahudi bermaksud menyandarkan nama
negara mereka dengan nama beliau ‘alaihissalam ini. Dan kemudian nama ini lebih
dikenal di kalangan masyarakat internasional dengan Israel, transliterasi
bahasa dari Isra’il.
 
Sumber: http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1742

-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs  http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com

Kirim email ke