Matahari Terbit Di Kampung Laut ” Sepenggal Kisah Perjalanan Dakwah”


Hari berganti hari, bulan berganti bulan, waktu berjalan demikian cepat.
Tidak terasa satu tahun lebih telah berlalu menjalani dakwah tauhid di
kampung Laut. Ketegangan, kesulitan, senyuman, dan tangisan semuanya
teralami ketika mengibarkan panji dakwah tauhid di daerah ini. Semula
tatapan pesimis muncul dari sebagian kaum muslimin yang mendengar bahwa
Ahlus sunnah mulai melangkahkan kaki untuk berdakwah di daerah ini. Mereka
merasa tidak percaya diri kalau masyarakat Kampung laut yang terkenal
dengan kehidupan keras , amoral, bodoh, dan miskin mau menerima dakwah
tauhid. Karena dahulu pernah ada beberapa ormas yang berupaya mencurahkan
dakwah Islam dengan menjalankan berbagai program sosial dan pembangunan
masjid namun hasilnya jauh dari yang mereka harapkan. Sehingga ungkapan
keputusasaan muncul dari mereka.



Allah Rabbul `Alamin adalah Dzat yang Maha Berkehendak. Namun, ketika Allah
menghendaki suatu kaum untuk mendapatkan Hidayah-Nya, maka tidak ada satu
orang pun yang bisa menghalanginya. Demikian pula jika menghendaki
kesesatan suatu kaum, maka tidak ada seorang pun yang menghalanginya.
Alhamdulillahilladzi bi ni`matihi tatimmu Ash Sholihat, segala puji bagi
Allah yang mana dengan Nikmat-Nya menjadi sempurnalah berbagai amalan
shalih. Berbekal tawakkal, do`a dan semangat menteladani generasi salaf
dalam berdakwah, Ahlus Sunnah yang berada di sekitar Ponpes An Nur
Al-Atsary Ciamis terjun untuk mempelopori dalam mengkibarkan panji dakwah
tauhid di Kampung Laut dengan sebuah harapan besar bahwa hal ini akan
menjadi sebab Hidayah dan Ukhuwah bagi masyarakat Kampung laut juga bagi
Ahlu Sunnah yang ada di berbagai daerah.



Sampai saat ini, kita melihat adanya tanda-tanda dikabulkannya do`a dan
harapan tersebut oleh Allah Ta`ala, karena dengan sebab dakwah ini sekitar
100 orang masyarakat kampung laut telah kembali masuk Islam, setelah
sebelumnya murtad mengikuti seruan misionaris Kristen. Selain itu,
masjid-masjid jami di wilayah tersebut meminta untuk dikunjungi dan
diadakan pembinaan rutin, dan Ahlus Sunnah yang ada di berbagai daerah kini
mulai bangkit untuk sama-sama berta`awun. Semua ini menunjukan adanya
respon baik yang bisa dijadikan sebagai suatu kekuatan dan peluang untuk
melanjutkan dakwah tauhid yang mulia ini. Rasa penat dan letih yang
terkadang muncul ketika menjalani dakwah ini, namun rasa tak terasa hilang
begitu saja ketika mendengar ucapan Syahadat yang keluar dari lisan seorang
muallaf. Betapa tidak sebelumnya ia adalah seorang yang murtad kemudian
memusuhi dakwah tauhid.



Pernah suatu ketika rombongan da`i dari Ponpes An Nur Al Atsary mengunjungi
sebuah lokasi wakaf di Desa Ujung Gagak yang telah direncanakan untuk
dilakukan pembangun masjid di atasnya, namun pihak misionaris kristen
mendahuluinya dengan membangun sebuah gereja tepat di samping tanah
tersebut. Ketika bangunan gereja itu diambil gambarnya maka tiba-tiba ada
seorang lelaki hitam berbadan kekar dengan bertelanjang dada berlari
menghampiri. Kemudian membentak rombongan da`i tersebut, belakangan
diketahui bahwa lelaki itu adalah seoarang yang murtad dan menjadi
pendukung utama para misionaris Kristen. Namun sungguh tidak disangka,
berapa waktu kemudian lelaki itu datang ke Ponpes an Nur Al Atsary ditemani
beberapa orang masyarakat Kampung Laut lainnya untuk menyatakan keislaman,
Alhamdulillah. Rasa haru pun kerap hadir, ketika melihat beberapa orang
yang menyatakan bahwa dirinya ingin bertaubat dari segala perbuatan dosa
yang ia sering lakukan kemudian ia menjalaninya dengan jatuh bangun
sementara kondisi lingkungan belum mendukung keinginannya.



Teringatlah seorang pemuda Karang Anyar yang mana masyarakat telah
mengenalnya sebagai “ jagoan” yang ditakuti, hampir setiap hari miras
ditenggaknya. Pada suatu hari ia dan sekitar sepuluh orang teman-temannya
yang “ se-profesi” datang ke Ponpes An Nur Al Atsary bersama dengan orang
yang mau masuk Islam. Para pemuda “ singa-singa kampung Laut” yang berwajah
garang tersebut menyatakan bahwa mereka masih beragama Islam namun ingin
bertaubat dan ingin memperbaiki jalan hidupnya, maka mereka pun mendapatkan
wejangan dan bimbingan dari asatidz Ponpes An Nur Al Atsary. Kemudian
setelah berbicara banyak hal yang menunjukan adanya keinginan baik mereka
pun pamit untuk pulang. Beberapa waktu kemudian, serombongan da`i dari
Ponpes An Nur Al-Atsary berkunjung ke Karang anyar setelah selesai
berdakwah di daerah Ujung Alang.



Ketika sedang berjalan di jalan kampung menuju rumah sebuah penduduk,
rombongan da`i tersebut melihat salah seorang “ singa Kampung Laut” yang
pernah datang ke Ponpes an Nur Al Atsary dalam keadaan sedang berjalan
limbung, maka dugaan pun muncul bahwa ia sedang mabuk karena miras. Ketika
ia melihat ke rombongan, ia segera berlari dengan sempoyongan menuju
rombongan da`i. Melihat kejadian ini beberapa anak kecil yang sedang
bermain di depan rumahnya segera berhamburan karena ketakutan, khawatir
jika pemuda itu mau mengamuk. Namun setelah sampai di hadapan rombongan ia
pun mengucapkan salam dan mengacung-acungkan kedua tangannya ke atas kepala
sambil berkata, “ maaf ustadz…..maaf ustadz….”. Ucapan ini terus ia
ulang-ulang sambil mengawal rombongan da`i menuju sebuah rumah penduduk,
bahkan ketika rombongan berjalan kearah dermaga untuk pulang ia tetap
bersikeras untuk mengawal, walaupun keadaannya sempoyongan.



Karena sudah masuk waktu Maghrib rombongan memutuskan untuk sholat di
sebuah mushola yang ada di sana, pemuda itu pun berinisiatif mencarikan
tempat yang bisa dijadikan untuk berwudlu. Ia berlari ke pinggiran dermaga
lalu mendorong beberapa perahu yang sedang bersandar lalu ia ia bersihkan
sampah-sampah di tepian sungai tersebut, kemudian ia berkata, “ silahkan
wudlu Ustadz…..!”, rasa takjub dan haru pun belum berhenti sampai disana,
ternyata ia memaksakan diri untuk ikut sholat bersama rombongan, ia belum
memahami kalau orang yang mabuk tidak boleh mendekati sholat, ternyata ia
mengikuti sholat maghrib berjama’ah sampai selesai. Ketika rombongan sedang
menjama Sholat isya, pemuda itu pun mulai kelihatan tidak bisa mengalahkan
rasa mabuknya, akhirnya ia pun jatuh terbanting ke belakang kemudian
tergeletak tak sadarkan diri.



Di saat rombongan bersiap-siap pulang salah seorang warga membangunkannya
dan mengatakan kalau rombongan para ustadz akan pulang, ternyata di luar
dugaan ia tiba-tiba bangkit dan memaksakan diri untuk mengantar rombongan
menuju perahu yang bersandar di dermaga. Kemudian ia memegang perahu
tersebut supaya rombongan bisa naik ke atasnya. Tidak lama setelah
rombongan mengucapkan salam kepadanya, perahu pun laju meninggalkan pemuda
tersebut yang melambaikan tangannya. Rombongan da`i pun merasa takjub dan
terharu dengan kejadian tersebut, mereka menyadari bahwa sebenarnya telah
muncul kecintaan dan keinginan baik dari pemuda tersebut, namun apa daya ia
belum bisa mengalahkan lingkungan dan pertemanan jelek yang ada di
sekitarnya. Alhamdulillah, kini pemuda tersebut sering terlihat hadir di
masjid mengerjakan sholat Jumat.



Bahkan ketika acara Tabligh Akbar yang diadakan di Karang Anyar pada
tanggal 21 April 2012 lalu, pemuda tersebut mengenakan pakaian gamis
panjang, dan di dadanya tersemat tanda panita tabligh akbar. Hidayah Taufiq
benar-benar ada di tangan Allah Ta`ala,kegembiraan yang tiada terhingga
akan dirasakan oleh para da`i jika melihat orang yang didakwahinya dengan
idzin Allah Ta`ala menyambut dan menerima dakwah tersebut. Demikianlah yang
dirasakan ketika para da`i Ponpes An Nur Al-Atsary melakukan gebrakan awal
untuk masuk ke Solok Jero sebuah daerah terpencil di wilayah kampung laut
yang berbatasan dengan pulau Nusakambangan Bara. disanalah para Misionaris
sekte Bethel dan Advent telah berhasil memurtadkan sekitar 40 kk petani.
Bertemulah ketika itu dengan salah seorang koordinator kelompok petani yang
berada di sana. Pembicaraan pun terjadi, dia menanyakan maksud rombongan
Ponpes An Nur al Atsary masuk ke daerah tersebut dengan membawa tiga ekor
kambing dan sejumlah bahan bangunan, dijelaskanlah kepadanya bahwa tiga
ekor kambing itu adalah hewan qurban yang akan disembelih dan dibagikan
kepada para petani muslim disana, kemudian bahan bangunan tersebut adalah
untuk membantu para petani memperluas mushola mereka yang sangat kecil.



Orang tersebut pun paham dan merasa senang dengan kedatangan rombongan.
Satu hal yang membuat rombongan Ponpes an Nur Al Atsary merasa heran.
Ketika itu orang tersebut mengaku beragama Islam namun beberapa ucapanya
persis ucapan kaum nashrani, seperti kalimat-kalimat “ puji tuhan” dan “
rumah tuhan” sering ia tuturkan. Ternyata dikemudian hari dia mengaku kalau
ia sering diundang oleh Romo
Carolus<http://nasihatonline.wordpress.com/2012/05/30/memberikan-penghargaan-kepada-musuh-islam-gambaran-rapuhnya-keimanan/>
ke
Cilacap dengan alasan rapat kerja namun sebelumnya ia diajak untuk
mengikuti acara ritual mereka.



Kemudian Setelah dakwah Tauhid digencarkan di daerah Solok Jero, orang
tersebut sering menghadiri sholat Jumat dan mengikuti pengajian-pengajian
yang diadakan di masjid. Secara perlahan perubahan pun terjadi pada
dirinya. Alhamdulillah, saat ini orang tersebut terlihat sering mengenakan
pakaian gamis, memelihara jenggot dan senang beraktivitas di masjid,bahkan
ketika ia sempat mengirimkan sms kepada salah seorang da`i Ponpes An Nur Al
Atsary ia katakan, “ Alhamdulillah, Semoga Kehadiran beliau Ustadz Muhammad
banyak ilmu yang nanti ana timba, karena tentang ilmu agama, jujur ana
masih awam.” Subhanallah, jauh sekali ucapannya tersebut dengan ucapan
ketika pertama kali bertemu.



Kegembiraan para da`i Ponpes An Nur Al Atsary semakin bertambah, ketika dua
orang stasi (tangan kanan) pendeta sekte Bethel dan Advent datang ke Ponpes
An Nur Al Atsary untuk masuk Islam. Dua orang ini mengutarakan bahwa
keduanya telah dijadikan para pendeta untuk “ menjaring domba-domba tuhan “
(pen : ini adalah ungkapan para pendeta ketika melakukan program
kristenisasi). Selama menjalankan misi tersebut keduanya telah berhasil
mengkristenkan sekitar 160 orang dan telah membangun sekitar lima gereja di
wilayah kampung
laut.<http://nasihatonline.wordpress.com/2012/04/05/download-dialog-nasihat-pengakuan-mantan-misionaris-kristen-dan-bukti-kebenaran-al-quran-kebanyakan-pendeta-kristen-adalah-koruptor-dan-pemalsu-kitab-suci/>



Sebab pertama yang membuat mereka berkeinginan untuk keluar dari agama
Kristen adalah kecurangan para pendeta kepada mereka berdua dan kepada
umatnya.  Ketika keduanya bekerja keras mewujudkan keinginan pendeta, namun
ketika ada bantuan materi yang seharusnya mereka terima ternyata “ dimakan”
oleh para pendeta, dan  ketika mereka diminta oleh sang pendeta utuk
mengajukan proposal pengadaan mobil operasional, setelah mobil tersebut
turun ternyata mobil tersebut dipakai sendiri untuk kepentingan pendeta,
tapi sang stasi (tangan kanan pendeta) hanya diberikan sepeda untuk
operasionalnya.



Ketika jamaah Kristen ada keperluan untuk menghadiri sebuah acara mereka di
perintahkan oleh pendeta untuk iuran, agar bisa menyewa sebuah mobil,
dan  hal ini sering mereka alami. Kemudian mereka mengutarakan bahwa
ketika  melihat adanya sekelompok ummat Islam yang sedang berdakwah di
kampung laut dan berhasil mengembalikan sejumlah warga yang murtad menjadi
Islam kembali, mulailah mereka berfikir untuk masuk Islam. Karena mereka
melihat adanya persaudaraan (ukhuwah) hakiki antar para muallaf dengan
sekelompok yang berdakwah tersebut, yang mana hal ini tidak mereka dapatkan
di agama Kristen.



Akhirnya mereka pun memberanikan diri untuk datang, dan pada waktu itulah
mereka paham bahwa perbedaan Agama Islam dengan Kristen bukan hanya dalam
hal persaudaraan namun juga  dalam  prinsip ketuhanan. Setelah prosesi
masuk Islam selesai mereka berdua menyatakan, “ Sekarang saya tahu siapa
itu Tuhan”. Alhamdulillah, kini mereka paham bahwa Robbul Alamin adalah
Dzat yang Maha Esa, tidak memiliki anak dan satu-satunya Dzat yang berhak
untuk  diibadahi, adapun selain-Nya adalah makhluk tidak pantas
diibadahi.  Mereka berdua pun bertekad untuk mendakwahi orang-orang yang
dulu mereka murtadkan, Alhamdulillah melalui dua orang tersebut sudah ada
beberapa orang yang kembali ke islam. Semoga Allah mengokohkan keislaman
mereka dan menolong perjuangan mereka.



Terkadang kisah lucu yang mengundang tawa muncul dari tingkah laku para
muallaf, sebagaimana yang pernah terjadi ketika serombongan warga kampung
laut datang ke Ponpes an Nur Al-Atsary  dengan maksud untuk masuk Islam.
Setelah mendapatkan wejangan dan bimbingan  tentang Agama Islam mereka pun
bersyahadat, kemudian mandi. Pada saat masuk waktu sholat mereka pun hadir
dalam barisan jamaah sholat, dan ternyata mereka betul-betul belum tahu
tentang tata cara sholat. Sehingga ketika sholat pandangan mereka tidak
lepas dari gerakan jamaah yang lain dan mereka ikuti semua gerakannya.
Ketika sujud mereka pun ikut sujud,lalu ketika jamaah bangkit dari sujud.



Sebagian mereka ikut bangkit namun sebagian lagi tetap dalam posisi sujud,
maka salah satu muallaf yang bangkit dari sujud mencoba mengingatkan
temannya yang tetap sujud, sambil menedang –nendang dengan kakinya ia
berkata, “ kang….kang….tangi ! kang…kang …..tangi ! liane uis podo menyat “
(kang….kang…bangun! kang..kang ..bangun! yang lain sudah berdiri). Tentu
saja kejadian ini membuat jamaah yang ada di samping mereka harus menahan
tawa karena sedang sholat, seandainya tidak sedang sholat niscaya ia akan
tertawa terbahak-bahak, sebagaimana hal ini dituturkan oleh Pak Ade Muslih,
salah seorang jamaah sholat yang waktu kejadian tersebut ada disamping
mereka.



Bimbingan terus menerus dilakukan, hal ini memang dibutuhkan oleh para
muallaf. Kebanyakan dari mereka belum mengetahui perkara-perkara mendasar
dalam Islam, apakah Aqidah, Akhlaq, ataupun Fiqh. Sampai-sampai tata cara
wudlu dan sholat pun banyak yang belum mengetahuinya. Sampai-sampai ada
yang melaksanakan sholat sambil dia membaca buku tata cara sholat di
tangannya.  Alhamdulillah saat ini, telah berjalan pengajian rutin untuk
mereka selain khutbah dan sholat Jum`at. Para muallaf yang berada di daerah
Solok jero mereka bisa mengikuti pengajian setiap hari jumat setelah sholat
Jum`at di masjid Al-Muwahidin Solok Jero.



Untuk para Muallaf yang berada di Desa Ujung gagak (karang Anyar) bisa
mengikuti kajian rutin setiap malam Jum`at di masjid Al barokah Ujung
Gagak. Semangat mereka dalam tholabul Ilmi mulai nampak, segaimana hal ini
terlihat ketika diadakan pengajian, mereka antusias untuk hadir dalam acara
tersebut sampai bisa memenuhi masjid dan semangat ibu-ibu petani Solok Jero
dalam menimba ilmu Agama tidak kalah dengan para suaminya. Setiap hari
Jum`at setelah selesai sholat Jumat mereka turun dari bukit-bukit berjalan
kaki sambil membawa buku tulis dan pena menuju masjid untuk mengikuti
pengajian rutin.



Pada awalnya, banyak dari mereka yang tidak memggunakan kerudung. Namun
sekarang, Alhamdulillah  mereka sudah terbiasa mengenakan pakaian muslimah
yang lebar-lebar. Pak  Hasan Makarim salah seorang Tokoh MUI Cilacap ketika
kunjungannya ke Kampung Laut dan melihat ibu-ibu petani Solok Jero, merasa
Takjub dengan semangat mereka dalam mengenakan pakaian muslimah bahkan
merasa tidak percaya kalau yang dilihatnya itu adalah muallaf.  Bahkan
pernah suatu ketika seorang da`i ponpes an Nur Al Atsary memberikan
pengajian bagi ibu-ibu petani di Solok Jero,ia  sempat kaget ketika salah
seorang ibu –ibu petani sudah ada yang berani mengenakan pakaian hitam
lengkap dengan cadarnya.



Dan Sekarang sebagian ibu-ibu petani belajar agama Islam secara rutin
setiap bada Sholat maghrib kepada seorang istri kader da`i yang ditempatkan
di masjid Solok jero. Saat menjelang waktu maghrib  terlihatlah ibu-ibu
petani tersebut turun dari pebukitan dengan mengenakan mukena putih dan
membawa lampu obor menuju masjid. Mereka pun ikut mengerjakan sholat
maghrib berjamaah, kemudian belajar hingga waktu sholat Isya. Setelah
sholat isya mereka kembali ke ke rumahnya masing-masing. Sebuah Pemandangan
yang sudah sangat jarang ditemukan, ternyata tinggal di hutan pun tidak
menghalangi  seseorang untuk menuntut ilmu agama.



Alhamdulillah, kesadaran orang tua untuk menanamkan Ilmu agama Islam bagi
anak-anak pun mulai muncul di hati masyarakat kampung laut. Saat ini,
sebagian anak-anak petani mengikuti program belajar khusus bagi anak-anak
yang diadakan di masjid Solok Jero dari pagi hari hingga sore hari, bahkan
sekitar empat anak petani telah dikirimmkan ke Ponpes An Nur Al Atsary
Ciamis untuk belajar Ilmu agama, dan beberapa Ahlu Sunnah di daerah lain
segera menyambut berita gembira ini. mereka menyatakan kesedian untuk
menanggung biaya anak-anak tersebut selama belajar di Pesantren.



Pendidikan Agama Islam untuk putera puteri Kampung laut memang sangat
penting karena Insya Allah Ta`ala merekalah yang akan menjadi penerus
Dakwah Tauhid di kampung halamannya. Oleh karena itu kesempatan belajar
harus dibuka lebar-lebar untuk mereka , terlebih jika mengingat para
misionaris Kristen yang gencar membuka program bea siswa bagi putera-puteri
kampung laut untuk disekolahkan di lembaga-lembaga pendidikan mereka
seperti Yos Sudarso, Akademi Maritim Nusantara, dan yang lainnya.



`Izzatul Islam (kemulyaan Islam) mulai dirasakan oleh masyarakat Kampung
Laut. Hal ini nampak ketika pada tanggal 21 April 2012 lalu, diadakanlah
acara Tabligh akbar di Desa Ujung Gagak (karang Anyar) Kecamatan Kampung
laut dengan tema “ Menggapai kebahagiaan Dengan Islam” dan sebagai
pematerinya adalah Al ustadz Muhammad Umar As Sewwed –hafidzahullah-. Acara
ini dihadiri oleh Tokoh MUI Cilacap Pak Hasan Makarim, Kepala Kecamatan
Kampung laut, Kapolsek Kawunganten, dan beberapa orang anggota Marinir.
Suatu hal yang luar biasa, acara ini dihadiri oleh sekitar 1500 peserta
yang berasal dari luar Kecamatan kampung laut selain peserta yang berasal
dari kampung laut.



Lebih dari 30 perahu yang digunakan para peserta Tabligh akbar bersandar di
dermaga Ujung Gagak, sehingga sebagian nelayan menahan keberangkatannya ke
laut karena merasa takjub dengan pemandangan yang baru terjadi ini. Selama
hidup di Kampung laut mereka baru melihat sekitar 1500 orang hadir dalam
sebuah Tabligh Akbar dalam keadaan berpakaian jubah dan gamis. Tanpa sadar
salah seorang penduduk berseloroh ,” akeh banget…..” (banyak sekali…).
Setelah acara selesai banyak penduduk yang mencari pakain Jubah dan gamis,
mereka merasa senang dan ingin meniru para tamu peserta yang kemarin hadir
di acara Tabligh Akbar. Mudah-mudahan pakaian tersebut menjadi sebuah model
yang terus mereka cintai.



Laa haula wa laa quwwata illa billah, tidak ada upaya dan kekuatan kecuali
dengan kehendak Allah, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan segala
apa yang telah diperoleh Ahlu Sunnah ketika berdakwah di kampung laut. Puji
dan Syukur hanya bagi Allah Rabbul Alamin yang telah memilih sebagian
hambanya untuk menjadi sebab terbukanya pintu hidayah dan kebaikan bagi
suatu kaum yang dianggap lemah dan tak berharga. Hal ini adalah sesuatu
yang sangat berharga jauh lebih berharga dari kekayaan yang mewah ,
sebagaimana sabda Rasululloh –Shalallahu alaihi wa sallam- bahwa jika Allah
memberikan hidayah kepada seseorang dengan sebab dirimu, maka hal itu lebih
baik dari pada onta-onta merah (kendaraan yang paling mewah).  Kini saatnya
bagi Ahlus sunnah untuk bergandeng tangan merapatkan barisan menyusun
langkah yang pasti untuk mengibarkan panji Dakwah Tauhid
menyongsong  kemenangan yang Allah janjikan. Sungguh wajah-wajah bercahaya
yang merindukan Islam kini mulai muncul, bagaikan Matahari Terbit Di
kampung laut .



Wahai Ahlus Sunnah ! Siapa lagi yang paling pantas  berbelas kasih kepada
manusia kalau bukan kalian ?! Dunia dan keindahannya jangan sampai
memperdaya kalian, semua itu akan sirna, namun akan tetaplah amalan sholih
menyertai hingga kalian berjumpa dengan Robbul `Alamin……………..



sumber: http://www.salafy.or.id/

-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs  http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com

Kirim email ke