*Tauhid, Yang Pertama Dan Utama*


Tidak diragukan lagi bahwasanya tauhid memiliki kedudukan yang tinggi
bahkan yang paling tinggi di dalam Islam. Bahkan tauhid merupakan hak Allah
ta’ala yang paling besar atas hamba-hamba-Nya, sebagaimana dalam hadits
yang ma’ruf  dari shahabat yang mulia Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu
ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepadanya:



“Wahai Mu’adz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-hamab-Nya dan hak
hamba-hamba-Nya atas Allah? Mu’adz menjawab: Allah dan rasul-Nya yang lebih
mengetahui. Beliau mengatakan: hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah mereka
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Al
Bukhari dan Muslim)



Di antara keutamaan tauhid adalah:



Tauhid merupakan pondasi utama dibangunnya segala amalan yang ada di dalam
agama ini. Sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda dari
hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma:



“Islam dibangun di atas lima dasar: (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, (2)
mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) berhaji, (5) dan puasa di
bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)



Tauhid merupakan perintah pertama kali di dalam Al Qur’an, sebagaimana
lawan tauhid yaitu syirik yang merupakan larangan paling besar dan pertama
kali di dalam Al Qur’an, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:



“Wahai sekalian manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah
menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalain agar kalian menjadi
orang-orang yang bertaqwa. Yang telah menjadikan bumi terhampar dan langit
sebagai bangunan dan menurunkan air dari langit, lalu Allah mengeluarkan
dengan-Nya buah-buahan sebagai rizki bagi kalain, maka janganlah kalian
menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah padahal kalian mengetahui.” (Al
Baqarah: 21-22)



Dalam ayat ini terdapat perintah Allah “beribadahlah kepada Rabb kalian”
dan larangan Allah “janganlah kalian menjadikan tandingan bagi Allah”.



Tauhid merupakan poros utama dakwah seluruh para Rasul, sejak Rasul yang
pertama hingga penutup para Rasul yauti Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:



“dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul (yang
menyeru) agar kalian menyembah Allah dan menjauhi thaghut.” (An Nahl: 36)



Allah berfirman:



“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya: bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk
disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku.” (Al Anbiya’: 25)



Tauhid merupakan perintah Allah yang paling agung dari semua perintah.
Begitu pula lawan tauhid yaitu syirik, merupakan larangan paling besar dari
semua larangan Allah.



Allah berfirman:



“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kalian jangan beribadah kecuali
kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (Al Isra’: 23)



Allah ta’ala berfirman pula:



“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun.” (An Nisa’: 36)



Tauhid merupakan syarat masuknya seorang hamba ke dalam Al  Jannah dan
terlindung dari An Nar. Sebagaimana pula lawannya yaitu syirik merupakan
sebab utama masuknya dan terjerumusnya seorang hamba ke dalam An Nar dan
diharamkan dari Jannah Allah.



Allah berfirman:



“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka Allah akan
mengharamkan baginya Al Jannah dan tempat kembalinya adalah An Nar dan
tidak ada bagi orang-orang zhalim seorang penolongpun.” (Al Ma’idah: 72)



Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:



“Barangsiapa yang mati dan dia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang benar
kecuali Allah, dia akan masuk ke dalam Al Jannah.” (HR. Muslim)



Rasulullah bersabda pula sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin
Abdillah radhiyallahu ‘anhu:



“Barangsiapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak berbuat syirik
kepada Allah dengan sesuatu apapun, dia akan masuk Al Jannah dan
barangsiapa yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan bebruat syirik, dia
akan masuk An Nar.” (HR. Muslim)



Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang oleh Allah subhanahu
wata’ala.



Allah berfirman:



“Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar mereka beribadah kepada
Allah semata dan megikhlaskan bagi-Nya agama.” (Al Bayyinah: 5)



Dari penjelasan tentang keutamaan tauhid di atas, maka sangatlah jelas
bahwa risalah para rasul adalah satu yaitu risalah tauhid. Tugas dan tujuan
mereka adalah satu yaitu mengembalikan hak-ahak Allah agar umat ini
beribadah hanya kepada-Nya saja.



Ini merupakan dakwah para Rasul sejak rasul yang pertama yaitu Nuh
‘alaihissalam hingga rasul yang terakhir yaitu Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam. Mereka semuanya tidak hanya mengharapkan dari manusia agar
mengakui bahwasanya hanya Allah ta’ala lah satu-satunya Dzat yang mencipta,
memberi rizki, menghidupkan dan mematikan, akan tetapi mengharapkan dari
manusia agar mentauhidkan Allah di dalam peribadatan.



Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam sebagai suri tauladan yang baik bagi
kita, memulai dakwah beliau dengan tauhid selama 13 tahun di Makkah dan
mengingkari peribadatan kepada patung dan berhala. Demikian pula setelah
beliau hijrah ke Madinah, beliau terus melanjutkan dakwah beliau dengan
tauhid. Begitu pula ketika beliau shallallahu’alaihi wasallam mengutus para
shahabatnya untuk mendakwahi seluruh manusia, beliau memerintahkan kepada
mereka untuk awal pertama kali yang harus disampaikan adalah mentauhidkan
Allah ta’ala. Sebagaimana ketika beliau mengutus Mu’adz bin Jabal
radhiyallahu ’anhu ke negeri Yaman, beliau shallallahu’alaihi wasallam
bersabda:



“Maka pertama kali yang kau dakwahkan kepada mereka adalah persaksian
bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan
riwayat yang lain: untuk mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Al Bukhari dan
Muslim)



Dari hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwasanya tauhid adalah
kewajiban pertama dan utama untuk disampaikan kepada manusia, di mana
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan kepada Mu’adz untuk
memulai dakwahnya dengan hal yang pertama dan utama tersebut.



Sumber: http://mahad-assalafy.com/2013/04/02/tauhid-yang-pertama-dan-utama/

-- 
-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". (Group Situs  http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com). Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan 
lain-lainnya ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com
--- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"MediaMuslimINFO Group" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to mediamusliminfo+unsubscr...@googlegroups.com.
For more options, visit https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke