Kesesatan Agama Yahudi & Nasrani dalam pandangan Islam


Penulis : Buletin Islam Al Ilmu Edisi 40/IV/II/142

Islam sebagai agama yang sempurna telah membimbing umatnya agar
pandai-pandai memposisikan sikap lemah lembut dan tegas sesuai dengan
tempat dan keadaannya.

Sebuah prinsip yang sebenarnya terkait erat dengan kadar keimaman, ilmu dan
keadilan seorang muslim. Sikap lemah-lembut tanpa ketegasan adalah
kelemahan iman.

Sebaliknya ketegasan tanpa kelemah-lembutan merupakan sebuah kebodohan.
Demikian pula, bila salah dalam menempatkan salah satu dari kedua sikap
tersebut maka ini tak lain adalah kezaliman.

Ternyata Al Qur’an dan As Sunnah –sebagai landasan pijak agama ini– menjadi
saksi abadi atas bimbingan tersebut. Tak mengherankan, karena keduanya
tidak lain adalah wahyu dari Dzat yang Maha Mengetahui segala apa yang ada
di alam semesta ini.

Terlebih bimbingan Islam terhadap penganutnya dalam menghadapi musuh
bebuyutan mereka, Yahudi dan Nashrani, yang selalu berpegang teguh dengan
kebatilan dan makar yang keji. Oleh karena itu, sudah saatnya umat ini
mengetahui prinsip apakah yang harus diyakini didalam menyikapi mereka
sehingga terselamatkan dari segala kehinaan dan keterpurukan?

*Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani*

1. Islam dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nashrani adalah
orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman :



(yang artinya): “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata:
Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam”. (Al Maidah: 17 dan 72).

Di ayat lainnya, Allah juga berfirman :



(yang artinya): “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan:
“Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (keyakinan
trinitas)”. (Al Maidah: 73).

Tentang Yahudi, Allah menyatakan kekafiran mereka dengan firman-Nya :



(yang artinya): “Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan: “Hati kami
telah tertutup” –sampai pada ucapan Allah– “Dan bagi orang-orang kafir itu
adzab yang menghinakan”. ( Al Baqarah: 88-90).


2. Yahudi dan Nashrani adalah kaum yang telah dilaknat Allah Ta'ala.

Hal ini ditandaskan sendiri oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya :



(artinya): “Telah dilaknat Allah orang-orang kafir dari Bani Israil (Yahudi
dan Nashrani) melalui lisan Nabi Daud dan Isa bin Maryam”. (Al Maidah: 78).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:



“Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashrani”. (Muttafaqun ‘alaihi).

3. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai, dan Nashrani adalah orang-orang
yang disesatkan Allah Ta'ala.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:



“Sesungguhnya Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah sedangkan Nashrani
adalah kaum yang tersesat”. (H.R Tirmidzi dengan sanad shahih).

4. Yahudi dan Nashrani telah mengubah-ubah keaslian kitab suci mereka
(Taurat dan Injil) dalam rangka mengikuti hawa nafsu mereka. Allah Ta'ala
berfirman :



(yang artinya): “Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al
Kitab dengan tangan mereka sendiri (karangan mereka) lalu berkata: “Ini
datang dari Allah” dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (dunia) yang
sedikit”. (Al Baqarah: 79).

Kalaupun seandainya mereka tidak melakukan perbuatan jahat ini, mereka
tetap diperintah untuk mengikuti Al Qur’an atau Nabi Shalllahu 'alaihi
wassalam.
Allah berfirman :



(artinya): “Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk”. (Al A’raaf: 158).

5. Yahudi dan Nashrani selalu memendam kedengkian terhadap kaum muslimin.
Allah beritakan isi hati mereka ini di dalam firman-Nya :



(yang artinya): “Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani)
menginginkan agar mereka dapat memurtadkan kalian (kaum muslimin) setelah
kalian beriman. Hal itu disebabkan kedengkian yang ada pada diri mereka”.
(Al Baqarah: 109).


6. Kedengkian mereka akan timbul dan menyala-nyala tatkala kaum muslimin
mendapatkan kebaikan dari Allah. Allah berfirman :



(artinya): “Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan
Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkan suatu
kebaikan kepada kalian (kaum muslimin) dari Tuhan kalian”. (Al Baqarah:
105).

7. Maka tak aneh kalau Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kaum
muslimin mengikuti agama kufur mereka. Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya
yang beriman tatkala berfirman (yang artinya):



“Dan selama-lamanya Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai
engkau mau mengikuti agama mereka”. (Al Baqarah: 120).

8. Puncak upaya Yahudi dan Nashrani agar kaum muslimin murtad dari agamanya
adalah dengan perang. Segala puji bagi Allah yang telah membongkar makar
jahat mereka seiring dengan firman-Nya :



(artinya): “Mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak henti-hentinya memerangi
kalian (kaum muslimin) sampai mereka mampu memurtadkan kalian seandainya
mereka sanggup”. (Al Baqarah: 217).

9. Untuk menghadapi para serigala yang masih berbulu domba tersebut maka
Allah ajarkan sebuah prinsip yaitu Al Bara’ (ketegasan atau berlepas diri)
kepada mereka. Allah berfirman :

(yang artinya): “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan
Yahudi dan Nashrani sebagai teman dekat/pemimpin karena sebagian mereka itu
adalah teman dekat bagi sebagian yang lainnya. Maka barangsiapa diantara
kalian berloyalitas kepada mereka maka dia termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.
(Al Maidah: 51).

Bahkan larangan tersebut berlaku juga bagi kerabat terdekat sekalipun.
Allah berfirman :

(yang artinya): “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan
bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai teman dekat apabila mereka
lebih mencintai kekufuran daripada keimanan”. (At Taubah: 23).


10. Islam mendidik umatnya untuk memerangi para serigala jahat itu apabila
telah melepas bulu-bulu dombanya kemudian menampakkan gigi-gigi taring dan
kuku-kuku tajamnya.


Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):



“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kalian
namun janganlah kalian (kaum muslimin) melewati batas (dalam peperangan
tersebut)”. (Al Baqarah 190).

*Peperangan Melawan Yahudi Dan Nashrani Sangat Bertumpu Kepada Tingkat
Kekuatan Kaum Muslimin*

Tahapan disyariatkannya peperangan (jihad) Rasulullah Shalallahu 'alaihi
wassalam menghadapi orang-orang kafir sebenarnya memiliki makna yang sangat
berharga bagi setiap muslim yang memiliki kecintaan kepada perjuangan
beliau. Tatkala Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersama para
shahabat beliau yang dikenal sangat pemberani, dalam keadaan lemah dan tak
berdaya di kota Makkah maka Allah mengajari mereka agar sabar terhadap
penindasan orang-orang musyrikin dan tetap menjalankan ketakwaannya. Allah
berfirman :



(artinya): “Berilah maaf dan teruslah mengajak orang berbuat kebaikan
(dakwah) serta berpalinglah dari orang-orang bodoh (kafir) itu”. (Al
A’raaf: 199).

Ketika kondisi mereka sampai pada titik selemah-lemahnya, Allah Ta'ala
belum mengijinkan untuk mereka menuntut hak-hak asasi, lebih-lebih
mengangkat senjata menghadapi tirani musyrikin ketika itu. Justru Allah
memerintahkan mereka untuk berhijrah dari negeri yang paling mulia di muka
bumi ini melebihi Masjidil Aqsha sekalipun!!

Sampai pada akhirnya Allah membalas kesabaran dan ketakwaan yang senantiasa
mereka jalankan dengan kekuatan yang kokoh untuk kemudian berjihad melawan
segenap kekuatan orang-orang kafir baik dari kalangan musyrikin, Yahudi,
Nashrani, Majusi, Romawi dan Persia.

Tentu saja tinjauan kemampuan dan kekuatan kaum muslimin melawan kekuatan
besar Yahudi dan Nashrani hendaknya berdasarkan bimbingan para ulama yang
sangat memahami maslahat dan mafsadah bagi kaum muslimin secara
keseluruhan. Allah Ta'ala berfirman :


(artinya): “Dan jika datang kepada mereka (kaum muslimin) sebuah berita
berupa keamanan atau kerusuhan maka ternyata mereka (tergesa-gesa)
menyebarluaskan berita itu (kepada masyarakat awam). Kalau seandainya saja
mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul dan ulil amri (umara dan
ulama) diantara mereka, maka pastilah orang-orang yang dalam ilmunya (para
ulama) itu akan mampu memberikan jalan keluarnya”. (An Nisaa’: 83).

*Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani Tegak Diantara Sikap Tafrith
Dan Ifrath*

Prinsip-prinsip ini semakin membuktikan keadilan agama ini diantara dua
sikap yang saling bertolak belakang yaitu tafrith (meremehkan prinsip
permusuhan terhadap Yahudi dan Nashrani) dan ifrath (berlebih-lebihan dalam
memusuhi mereka). Bagaimana tidak, akibat meninggalkan prinsip-prinsip ini
banyak kaum muslimim terjerumus kedalam dua golongan:


- Golongan yang terjerumus ke dalam jeratan tafrith sehingga rela
mengorbankan agamanya hanya untuk mencari keridhaan, secuil dunia dan
pujian orang-orang Yahudi dan Nashrani.


- Golongan yang terjerembab kedalam tipuan ifrath sehingga mendatangkan
mafsadat yang jauh lebih besar dan mengerikan bagi kelangsungan hidup agama
kaum muslimin secara menyeluruh, daripada maslahatnya.

Kedua macam golongan ini walaupun meniti jalan yang berbeda namun pada
hakekatnya sampai pada tujuan yang sama yaitu hancurnya agama ini baik
cepat maupun lambat. Wallahu a’lam.

*Mutiara Hadits Shahih*

Dari Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:


“Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun
dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati
dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali
dia termasuk penghuni an naar.” (Muttafaqun ‘alaihi)

(Dikutip dari Buletin Islam Al Ilmu Edisi 40/IV/II/1425. Diterbitkan
Yayasan As Salafy Jember. Judul asli Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan
Nashrani)



Sumber:
http://salafy.or.id/blog/2005/06/11/kesesatan-agama-yahudi-nasrani-dalam-pandangan-islam/

-- 
-- 
Anda menerima E-Mail ini karena Anda tergabung dalam  Google Groups yaitu 
"Media Muslim Group". Kirim artikel, pendapat/opini, informasi dan lain-lainnya 
ke mediamusliminfo@googlegroups.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatian: Setiap Content ataupun Tulisan yang ada pada email ini bukanlah 
menggambarkan http://www.mediamuslim.info karena hal tersebut merupakan 
apresiasi setiap members groups yang tidak mungkin kami perhatian 
satu-per-satu. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Keterangan lebih lanjut kunjungi 
http://groups.google.com/group/mediamusliminfo
Dan jangan lupa kunjungi http://www.mediamuslim.info dan 
http://www.kisahislam.com
--- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"MediaMuslimINFO Group" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to mediamusliminfo+unsubscr...@googlegroups.com.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke