PARA PENIPU UMMAT YANG BERMUKA DUA

Penulis : Al-Ustadz Ja'far Umar Thalib

 

Iblis la'natullah 'alaih melakukan operasi penipuan pertama kali dengan model dua muka. Dia bersumpah dengan nama Allah, bahwa ia adalah pihak yang menasehati Adam dan Hawwa' 'alaihimas salam dengan penuh ketulusan, ketika ia menyuruh keduanya untuk memakan buah terlarang di sorga Allah. Dan akhirnya Adam dan Hawwa tertipu untuk melanggar larangan Allah karenanya. Cara penipuan yang demikian ini rupanya sangat efektif menurut anggapan iblis dan anak buahnya. Sehingga berbagai manuver penipuan setelah itu, selalu dilakukan dengan model dua muka.

-Tulisan ke- 5 dari 5-


5. Perjuangan kelompok kecil dalam melakukan ishlah itu disebutkan dalam beberapa riwayat sebagai berikut ini:

a.      Membantah segala bentuk penyimpangan agama Allah yang dilakukan oleh para pencoleng agama:

"Akan mewarisi ilmu ini dari setiap generasi, orang-orang yang terpecaya daripadanya. Mereka itu melakukan upaya membantah segala penafsiran orang-orang bodoh, dan kebohongan orang-orang sesat, serta membantah penyimpangan orang-orang yang melampaui batas." (HR. Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra jilid 10 hal. 209 dari Ibrahim bin Abdurrahman Al-Adzari).

 

b.      Membangkitkan kembali semangat mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah setelah Ummat Islam keumumannya dalam keadaan menjauhi dan atau jahil tentang keduanya:

"Sesungguhnya Allah akan membangkitkan bagi Ummat ini setiap seratus tahun, orang yang akan memperbaharui agama mereka." (HR. At-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Ausath jilid 6 hal. 323-324, riwayat ke 6527, dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu).

 

c.       Terus-menerus istiqamah dalam melakukan perjuangan menyeru manusia kepada kebenaran dan mencegah manusia dari kemungkaran, walaupun beresiko menghadapi pengucilan dari ummatnya:

"Bahkan kalian terus-menerus menyeru manusia kepada kebenaran dan mencegah manusia dari kemungkaran. Sehingga engkau melihat kekikiran yang keterlaluan, dan hawa nafsu yang dituruti, dunia yang diutamakan, dan setiap orang berbangga dengan pikirannya. Bila terjadi semua itu, maka engkau harus lebih utamakan keselamatan dirimu dan orang-orang khusus bagimu, dan hati-hatilah engkau dari urusan keumuman masyarakat. Karena di belakang hari nanti hidup di tengah-tengah mereka itu adalah hari-hari kesabaran. Orang yang berhasil sabar di kalangan mereka dalam terus menempuh kebenaran, adalah seperti orang yang sedang memegang bara api. Dan orang yang terus beramal (dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah) di tengah masyarakat demikian, adalah seperti orang yang mendapat pahala lima puluh kali lipat dari amalan kalian (yakni para Shahabat Nabi shallallahu 'alayhi wa alihi wasallam)." (HR. Abu Dawud dalam Sunannya hadits ke 4341, dan Tirmidzi dalam Sunannya hadits ke 3058, dari Abu Tsa'labah Al-Khusyani).

 

          Demikian perjuangan ishlah yang dilakukan oleh kelompok kecil yang terus-menerus melakukan upaya ishlah di tengah masyarakatnya yang rusak pemahaman dan pengamalan agamanya. Ishlah yang dilakukan kelompok ini tentu adalah makna ishlah yang sesungguhnya. Semangat ishlah yang dilakukan kelompok kecil ini dengan mengacu kepada semangat mengikhlaskan amalannya hanya untuk Allah semata, jauh dari syirik. Semangat ittiba' (yakni mengikuti tuntunan As-Sunnah) semata, jauh dari bid'ah. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menerangkan dalam kitabnya yang berjudul I'lamul Muwaqqiin 'an Rabbil Aalamin jilid 1 hal 109-110 sebagai berikut:

 

"Maka ishlah yang diperbolehkan dilakukan di antara kaum Muslimin adalah ishlah yang bersandarkan kepada keridhaan Allah dan keridhaan kedua pihak yang bertikai. Maka yang demikian itu adalah ishlah yang paling adil dan paling benar. Yaitu ishlah yang bersandar kepada ilmu (yakni ilmu Al-Qur'an dan Al-Hadits) dan juga bersandarkan kepada keadilan. Sehingga orang yang melakukan upaya ishlah itu haruslah dalam keadaan sebagai orang yang berilmu dengan situasi dan kondisi dimana terjadi padanya pertikaian itu, dan juga haruslah orang yang berilmu tentang apa yang diwajibkan oleh agama, serta bertujuan untuk menegakkan keadilan. Maka orang yang melakukan ishlah dengan cara demikian ini lebih mulia dari derajatnya orang yang melakukan puasa dan shalat, sebagaimana hal ini telah diberitakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa alihi wasallam dalam sabdanya sebagai berikut (yang artinya) : "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang lebih utama dari derajatnya orang yang suka berpuasa dan orang yang menunaikan shalat?" Para Shahabat menjawab: "Bahkan kami menginginkannya wahai Rasulullah." Maka beliau pun bersabda: "Ialah orang yang melakukan upaya ishlah di antara dua pihak yang bertikai. Karena kerusakan hubungan antara dua pihak yang bertikai itu adalah penggundul. Ketahuilah, sesungguhnya aku tidaklah menyatakan penggundulan rambut. Akan tetapi penggundulan agama." (Lihat I'lamul Muwaqqiin jilid 1 hal. 110)

 

Demikian Ibnu Qayyim menerangkan.

 

PENUTUP

 

          Tipu daya terus berlangsung terhadap Ummat Islam dengan model penipuan beraneka wajah. Tentu yang ditampilkan oleh para penipu itu adalah wajah-wajah simpatik bagi keumuman orang. Dan wajah simpatik yang paling diminati oleh kebanyakan orang ialah seruan-seruan dan penampilan-penampilan untuk persatuan ummat dan ishlah di kalangan Ummat Islam. Berbagai kejahatan dibungkus rapih dengan seruan-seruan dan penampilan-penampilan simpatik tersebut dalam rangka melancarkan berbagai makar jahat terhadap Ummat Islam. Tetapi Allah Ta'ala selalu membongkar segala makar jahat tersebut di hadapan Ummat Islam, cepat atau lambat. Allah Ta'ala akan menghinakan dan merendahkan orang-orang yang melancarkan makar jahat terhadap Dakwah Salafiyah Ahlis Sunnah wal Jama'ah, cepat atau lambat. Karena Dakwah ini adalah nasib masa depan Ummat ini di dunia dan akherat. Maka dari itu, hati-hatilah kita dari tipu daya yang berpenampilan demikian. Jangan tersamar oleh semangat persatuan dan ishlah yang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Qur'an  dan As-Sunnah. Kita harus mempunyai kemampuan furqan. Yaitu kemampuan membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Sebab sekarang ini banyak barang palsu yang ditawarkan kepada kita. Wallahu a'lamu bish-shawab.

 

-oOo-

 




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke