Mbak Uttiek, Kalau ini soal anak kawan saya. Umurnya sekitar 1 th, satu bulan ini sering batuk pilek dan demam. Sudah diperiksa sample darahnya ( analisys dokter mengarah ke TBC ) dan dikirim ke lab di Jakarta ( kami ada di Batam ) dan hasilnya negatif.
Sekarang ini lagi demem lagi. Ada apa ya dengan anak kawan kami itu ???? Kami sekarang lagi bingung, ditunggu sarannya. (dari kawan kami, mamanya Allisa ) Cheers' L!z@ [EMAIL PROTECTED]@t! CAT BAT - QM PT. Infineon Technology Batam Phone : (0770) 612103 / Ext : 259 -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of uttiek Sent: 19 Desember 2005 9:43 To: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] memahami arti tangisan bayi {01} Dear nakita-ers, Semoga membantu Salam, Uttiek > *MEMAHAMI TANGISAN BAYI > * /*T*//ak usah panik jika bayi menangis. Anda dapat mengatasinya > dengan mudah jika tahu sebabnya. Jangan pula berpikir, ia anak yang > rewel. Menangis adalah cara si kecil berkomunikasi dengan Anda. > > / > Setiap bayi pasti menangis dan beberapa di antara mereka lebih sering > menangis dibanding yang lain. Anak cengeng? Bukan! Yang jelas, > menangis adalah cara ia berkomunikasi dengan Anda. Khususnya selama 12 > bulan pertama kehidupannya. Lewat tangis, ia memberitahukan > kebutuhan-kebutuhannya kepada Anda seperti rasa lapar, lelah, pedih, > dan keadaan tubuh yang tak menyenangkan lainnya, serta untuk memenuhi > keinginan diperhatikan. > > Pada umumnya bayi sering menangis pada minggu-minggu pertama > kehidupan, baik siang maupun malam. Ini karena bayi yang baru lahir > masih berada dalam fase penyesuaian dari dalam kandungan ke dunia > luar. Jadi, jika ia sering menangis, "Tak usah cemas! Sering atau > jarangnya bayi yang baru lahir menangis, salah satu faktornya adalah > keturunan. Mungkin waktu kecil, ibu atau ayahnya juga begitu, rewel," > kata *Dr. Najib Advani SpA. MMed. Paed.*, dokter anak di Sub. Bag, > Kardiologi Anak FKUI-RSCM ini. > > Banyak-sedikitnya tangisan, menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya > yang dialih-bahasakan, /Perkembangan Anak II,/ berbeda-beda menurut > cepat dan memadainya pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka. Jika > dipenuhi dengan segera, bayi kemudian hanya akan menangis karena > merasa sakit dan tertekan. Setelah umur dua minggu, ada sebagian bayi > yang menangis berlebihan. Dalam kebanyakan kasus dilaporkan, orangtua > bayi tersebut tak cepat memperhatikan tangis bayinya dan tak konsisten > menanggapinya. > > Jumlah tangisan juga bervariasi menurut "saat harinya", bertepatan > dengan saat jadwal bayi. Misalnya, bayi paling sering menangis sebelum > saatnya diberi makan dan sebelum waktunya tidur malam. Ketika bayi > dapat menyesuaikan diri dengan jadwal waktu makan dan tidur, tangisan > pada saat-saat tersebut berkurang. > > Jangan hentikan tangisnya dengan cara mengangkatnya setiap kali ia > rewel atau menangis. Carilah apa yang salah dan jika tak terlalu > serius, segera alihkan perhatiannya. Menurut Dr. Najib, secara garis > besar bayi menangis dibagi dua kelompok. Pertama, bayi menangis tanpa > penyakit, seperti lapar, haus, perasaan tidak enak atau tidak nyaman > (kepanasan, kedinginan, popok basah, suara berisik, dan lainnya), > tumbuh gigi, saat buang air kecil, kesepian, lelah, atau kolik. Kedua, > bayi menangis karena ada sesuatu penyakit seperti infeksi, radang > tenggorokan, radang telinga, hernia, sumbatan usus, autisma, dan > sebagainya. > > Jika bayi menangis karena penyakit, periksakan ia ke dokter. Tapi jika > tidak, Anda dapat membantu menenangkannya. Berikut jenis-jenis > penyebab serta penanganan tangis bayi sesuai usianya. > > *ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN* > > Pada umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. > Ingatlah, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangis berbeda-beda, > masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan > pesan kepada Anda tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang > menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras > dan makin lama tangis, makin kuat kebutuhannya. > > ** "Saya lapar."* > > Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernafas, > menangis lagi, lalu stop untuk bernafas. Biasanya diselingi gerakan > mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus. > > Jika ia masih menangis saat disusui ASI, coba lihat hidungnya. Ada > kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernafas, > sehingga menangis. > > ** "Saya bosan."* > > Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek > lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan > mengajaknya bermain. > > ** "Saya lelah."* > > Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya > dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau > gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur. > > ** "Saya kesepian."* > > Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai > merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. > Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti air > mata. Emongan yang lama membuatnya senang. > > ** "Saya tak nyaman."* > > Biasanya suara tangis melengking dan jelas, nafas agak tersendat, tapi > lalu nafasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya > terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia > kedinginan/kepanasan. > > ** "Saya kolik."* > > Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini > belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi > belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada > 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam. > > Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat > timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu > menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan > mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan > minyak telon dapat membantu menenangkannya. > > ** "Saya sakit."* > > Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi > rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas, lebih > melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia > menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu. > > *ARTI TANGISAN BAYI 4-12 BULAN* > > Mulai usia 3-4 bulan, Anda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. > Tangisnya mulai berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada > di sekelilingnya. Ia mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala > sesuatu di sekelilingnya. > > ** "Saya lapar."* > > Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengkonsumsi > makanan padat. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya > cepat lelah. Bayi yang aktif, kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan > kecil dan minuman dapat memulihkan energinya. > > ** "Saya tumbuh gigi.* > > Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya > tangisnya muncul di sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada > rasa nyeri. > > ** "Saya cemas."* > > Mulai usia 7 atau 8 bulan, kebanyakan bayi menangis karena cemas, > terutama saat ia "kehilangan" Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari > rasa amannya. Ia akan tenang "menjelajahi dunia" selama Anda berada > dalam pandangannya. Jika Anda meninggalkannya atau ia tak melihat > Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan menangis. > > ** "Saya ingin diperhatikan."* > > Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat > untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, > dengan menangis, Anda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik > Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main. > > ** "Saya sakit."* > > Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya > saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia > menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya > dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat. > > **"Saya sangat lelah."* > > Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya > menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan > yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi > sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk > membuatnya cukup rileks seperti tidur. > > **"Saya marah."* > > Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, "Saya > ingin." dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa > frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah > ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa di antaranya > merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang > terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa. > > Ia juga terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena > tak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan > menggenggam erat kepalan tangannya dan pipinya memerah, untuk > menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas dengan situasi yang ada. > > > > *Menghentikan Tangis* > > Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menentramkan bayi Anda. > Pilihlah sesuai kebutuhannya. > **Gendong.* > Gendong ia dalam posisi tegak lurus dengan perut menempel di dada > Anda, tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut. Bawa ia berjalan-jalan > mengelilingi ruangan atau ke ruangan lain. Bisa juga dengan cara > meletakkannya di kereta bayi dan dorong perlahan-lahan dengan > hati-hati. Jika kondisi Anda tak memungkinkan untuk menggendongnya > sambil berjalan, letakkan ia di lengan, sementara Anda duduk di kursi > goyang. Goyangan yang lembut akan menenangkannya. > ** Usap atau tepuk-tepuk lembut.* > Beberapa bayi dapat ditenangkan hanya oleh sentuhan Anda, tanpa harus > menggendongnya. Ia bisa tenang hanya karena ditepuk-tepuk pantatnya > atau diusap-usap punggungnya, sambil Anda bersenandung lembut. > ** Beri sesuatu untuk diisap*. > Hampir setiap bayi menjadi tenang dengan mengisap. Beri ia mainan > khusus untuk digigit atau bimbing ia menemukan jari-jemarinya untuk > dimasukkan ke mulutnya. Bisa juga Anda menggunakan jari kelingking > Anda yang sudah dibersihkan untuk ia isap. > ** Alihkan perhatiannya.* > Anda dapat mengalihkan perhatiannya dengan memperlihatkan sesuatu yang > menarik sehingga ia lupa pada tangisnya. Gambar-gambar warna-warni > atau mainan aneka bentuk dan warna akan mempesonanya. Cermin juga bisa > digunakan. Ia akan senang melihat wajahnya sendiri. > ** Tunggu amarahnya mereda.* > Anda tak selalu dapat menenangkan bayi yang frustrasi. Bahkan jika ia > tak senang duduk di kursinya, Anda tak dapat memecahkan masalah dengan > memindahkan dan mengangkatnya. Ketika tak ada hasilnya, cobalah untuk > rileks. Jangan terpaku untuk menghentikan tangisnya jika Anda > menemukan tak ada hal serius atau sesuatu yang salah. Tunggu saja > sampai kemarahannya reda. Setelah amarahnya reda, beri kata-kata yang > menyejukkan dan buat ia asyik dengan mainan penuh warna. Rangkulan dan > gendongan juga bisa menentramkannya. Kasih sayang Anda bukan hanya > mengerem kemarahannya, tapi juga akan membantu si kecil mengembangkan > rasa aman dan perasaan baik. Ketika ia besar, ia akan belajar > berdasarkan ini untuk menenangkan diri begitu ia marah, dan ia akan > belajar untuk dapat mengendalikan diri atau menjaga tetap tenang tanpa > kemarahan meledak-ledak. > > *Jika Tangisnya Tak Kunjung Berhenti* > > Jika ia tak berhenti menangis, boleh jadi karena Anda sangat cemas dan > gugup. Ingatlah, ketegangan Anda akan menular padanya. Ia dapat > merasakannya dari otot-otot lengan Anda yang mengeras saat Anda > menggendongnya, maupun dari raut wajah Anda yang menunjukkan kecemasan. > > Nah, ketika ia melihat sinyal-sinyal tersebut, ia tahu ada yang salah > dan ini akan membuatnya merasa lebih buruk. Tangisnya menjadi lebih > keras sebagai hasil dari kecemasan Anda. Di pihak lain, Anda pun > semakin bertambah cemas. Jadi, bersikap rileks dan lakukan cara-cara > berikut: > *1.* Katakan pada diri Anda untuk percaya diri. Suatu tangisan bayi > bukan refleksi dari ketidakmampuan Anda sebagai orangtua. Cobalah > untuk tak melemahkan rasa percaya diri Anda. > *2.* Bersikap realistis. Bayi Anda akan banyak menangis pada banyak > kesempatan, tak apa-apa. Anda perlu merancang standar yang realistis > untuk diri sendiri. > *3.* Jika Anda tak tahu lagi harus bagaimana menenangkannya, > tinggalkan si kecil di boksnya. Minta suami Anda untuk mengambil alih. > *4.* Bicarakan dengan suami. Berurusan dengan tangis bayi memang bisa > menyulitkan. Katakan padanya, bagaimana cemasnya Anda. Berbagi > perasaan dengan suami akan membantu membuat diri Anda lebih tenang. > *5*. Terima pertolongan ketika ditawarkan. Sebuah pelepasan dari > "tanggungjawab" akan mengurangi kecemasan Anda. Anda akan merasa lebih > enak setelah satu atau dua jam kemudian. > *6.* Ingatlah, segalanya pasti akan menjadi mudah. Penelitian > membuktikan, tangisan bayi akan berkurang tingkatannya mulai usia 4 > bulan. Nanti ia akan lebih mudah dikendalikan. > *7.* Jika Anda mencurigai tangisan si kecil disebabkan penyakit > tertentu, segera periksakan ke dokter anak. > > /Julie Erikania (tabloid nakita)/ > =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]