Dear Pak Budi

Kebetulan saya masih simpan postingannya nih pak, maaf ya mba Utiek aku
ngeduluin kirim postingannya...
Semoga membantu ya pak...

Salam
Indri



Dear nakita-ers,

Adanya plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangan
dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yakni
di bagian atas rahim.
Semoga artikel ini membantu

Salam,
Uttiek




BAYI SUNGSANG HARUSKAH DILAHIRKAN SESAR?
Asalkan usia kehamilan masih di bawah 32 minggu, posisi sungsang masih dapat
diperbaiki.

      Dokter menyatakan janin Anda sungsang? Itu berarti, si janin dalam
posisi memanjang dengan kepala di bagian atas rahim (fundus uteri) dan
bokongnya ada di bagian bawah. Umumnya pada kehamilan trimester kedua,
posisi sungsang sudah dapat dideteksi. Kandungan terasa penuh di bagian atas
dengan gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah. Ibu yang sudah
pernah hamil sebelumnya akan merasa kehamilan sekarang terasa berbeda. Namun
untuk memastikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

      Untuk langkah awal, lakukanlah pemeriksaan luar. Caranya dengan meraba
bagian bawah rahim. Apakah ada bagian yang keras dan bulat menyerupai kepala
di situ? Bila tidak ada, maka kemungkinan posisi janin sungsang. Jangan
keliru dengan bagian bokong yang juga terasa berbentuk bulat. Cara
membedakan kepala dan bokong adalah dengan menggerak-gerakkan bagian
tersebut secara perlahan. Jika tak mau bergerak atau terasa sulit sekali
bergerak, dapat dipastikan itu adalah bokong. Kepala lebih mudah digerakkan
daripada bokong.

      Selanjutnya, cobalah raba bagian atas rahim. Andaikan posisi janin
memang sungsang, maka akan teraba kepalanya pada bagian ini. Denyut jantung
janin pun akan teraba di posisi setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada
pusar ibu. Bila masih ragu, lakukan pemeriksaan dalam atau dengan
pemeriksaan ultrasonografi (USG).

      PENCETUS SUNGSANG

      Letak janin bergantung pada proses adaptasinya di dalam rahim. Jadi,
tak perlu keburu khawatir jika posisi sungsang terjadi di bawah usia
kehamilan 32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari yang posisinya
sungsang lantas berputar menjadi melintang lalu berputar lagi sehingga
posisi kepala di bagian bawah rahim. Jangan heran kalau pada kehamilan belum
cukup bulan, frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi.

      Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, posisi sungsang sudah sulit
untuk berubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas
panggul. Namun semestinya di trimester ketiga, bokong janin dengan tungkai
terlipatyang ukurannya lebih besar daripada kepala akan menempati ruangan
yang lebih besar yakni di bagian atas rahim. Sedangkan kepala berada dalam
ruangan yang lebih kecil, di segmen bawah rahim. Masalahnya, mengapa posisi
sungsang masih dapat terjadi hingga usia kehamilan cukup bulan?

      Multiparitas

      Ibu telah melahirkan banyak anak sehingga rahimnya sudah sangat
elastis dan membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu
ke-37 dan seterusnya.

      Hamil kembar

      Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya
perebutan tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang lebih nyaman,
sehingga ada kemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin)
berada di bagian bawah rahim.

      Hidramnion (kembar air)

      Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih
leluasa bergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.

      Hidrosefalus

      Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat
janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.

      Plasenta previa

      Adanya plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas
ruangan dalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih
luas yakni di bagian atas rahim.

      Panggul sempit

      Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi
sungsang.

      Kelainan bawaan

      Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka
janin cenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

      4 POSISI SUNGSANG

      Presentasi bokong

      Pada pemeriksaan dalam yang dapat teraba hanya bokong bayi saja.
Terjadi karena janin meluruskan (ekstensi) kedua sendi lututnya, sehingga
kedua kaki mengarah ke atas dan kedua ujungnya sejajar dengan bahu atau
kepala.

      Presentasi bokong kaki sempurna

      Kala pemeriksaan dalam dilakukan, bokong dan kedua kaki dapat teraba.

      Presentasi bokong kaki tidak sempurna

      Bagian bokong teraba dengan satu kaki di sampingnya, sedangkan kaki
yang lain terangkat ke atas.

      Presentasi kaki

      Yang teraba lebih dulu adalah salah satu atau kedua kaki karena posisi
kaki berada di bagian paling rendah.

      MENGUBAH POSISI SUNGSANG

      Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah
dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2
kali sehari, misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit. Biasanya
bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepala berada di
sebelah bawah rahim. Pada saat kontrol kandungan, mintalah bidan atau dokter
memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka ulangi latihan setiap
hari. Namun, latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35­36
minggu.

      Cara lain yakni dengan memutar posisi janin dari luar. Tentu tindakan
ini hanya boleh dilakukan oleh ahli dan tidak semua dokter kandungan mahir
melakukannya. Tindakan yang dikenal dengan nama versi luar ini berisiko.
Bila tali pusat terlalu panjang dapat me-lilit. Sedangkan jika tali pusat
pendek, plasenta bisa lepas akibat tarikan. Lantaran itu, tindakan versi
luar saat ini jarang dipraktikkan.

      SAAT PERSALINAN

      Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhi proses persalinan.
Jika yang terjadi adalah presentasi bokong murni, maka persalinan normal
masih relatif mudah dilakukan. Namun, ini pun hanya berlaku bagi ibu yang
sudah memiliki pengalaman melahirkan per vaginam. Sedangkan jika yang
terjadi adalah presentasi kaki, pada saat ketuban pecah spontan mungkin saja
tali pusat ikut keluar (prolapsus tali pusat). Jika tidak segera dilakukan
persalinan, janin mungkin tidak terselamatkan. Untuk mencegahnya, persalinan
dapat dilakukan dengan cara sesar.

      Proses persalinan yang salah jelas dapat menimbulkan risiko, seperti
janin mengalami pundak patah atau saraf di bagian pundak tertarik (akibat
salah posisi saat menarik bagian tangannya ke luar), perdarahan otak (akibat
kepalanya terjepit dalam waktu yang lama), patah paha (akibat salah saat
menarik paha ke luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya dokter menggunakan
partograf, alat untuk memantau kemajuan persalinan. Jika persalinan dinilai
berjalan lambat, maka harus segera dilakukan operasi (seksiosesaria).

      Untuk ibu yang baru pertama kali hamil atau terdapat faktor penyulit
pada kehamilan seperti ketuban pecah dini atau janin besar (di atas 3,5 kg)
maka persalinan sesar merupakan jalan terbaik. Dalam hal ini, serahkan
keputusan terbaik kepada dokter yang menangani.

      Utami Sri Rahayu. Ilustrator: Pugoeh

      Konsultan Ahli:

      dr. Agus Supriyadi SpOG

      dari RSAB Harapan Kita







=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke