Dear nakita-ers

Semoga membantu

Salam,
Uttiek

SAKIT MAG SELAGI HAMIL

 Biasanya keluhan ini justru menghilang di masa kehamilan. Bila tidak, cermati kondisi psikis sebagai pemicunya.

Banyak ibu pengidap sakit mag khawatir kalau-kalau kehamilannya bakal diganggu keluhan nyeri lambung. Tak salah memang bila awam sering mengkait-kaitkan kadar keluhan mual-muntah pada sakit mag ini dengan keluhan di trimester pertama. "Kalau ibu yang semula sehat saja bisa kena gangguan mual-muntah yang sangat berat, bagaimana dengan penderita mag?" Begitu pikiran yang kerap muncul.

Padahal, kata dr. Okky Sofyan, SpOG, dugaan semacam itu sebetulnya keliru, "Biasanya keluhan mag justru akan berkurang dengan datangnya kehamilan." Ginekolog dari RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat ini melanjutkan, "Selama kehamilan akan diproduksi hormon gastrin dan estrogen yang bersifat protektif terhadap selaput lendir lambung."

Meskipun begitu, sarannya, setiap ibu yang berencana hamil perlu mempersiapkan kesehatan yang prima. Termasuk ibu yang menderita mag kronis. Lebih baik, obati dulu penyakitnya, dengan begitu kehamilan bisa dijalani dengan tenang.

SEKRESI ASAM LAMBUNG

Sakit mag, menurut Okky, muncul karena asam lambung tidak dapat dinetralisir oleh selaput lendir lambung. Jadi, dua faktor utama yang menyebabkan sakit mag adalah banyak-sedikitnya asam lambung yang keluar dan kemampuan menetralisir oleh selaput lendir lambung. Meskipun jumlah asam lambung yang dikeluarkan banyak, bila daya tahan selaput lendir kuat, maka tidak akan muncul gangguan mag.

Sebaliknya, kendati produksi asam lambungnya sedikit, kalau daya tahan selaput lendirnya lemah, besar kemungkinan yang bersangkutan sakit mag. Nah, hormon gastrin dan estrogen yang diproduksi selama kehamilan inilah yang akan menguatkan selaput lendir lambung. Otomatis daya tahan terhadap serangan asam lambung pun kian meningkat.

Yang tak kalah melegakan, lanjut Okky, kehamilan membuat pengeluaran asam lambung semakin berkurang. Bisa jadi karena selama hamil pola konsumsi makan si ibu lebih teratur. Apalagi jika ditambah dengan kondisi psikis yang lebih stabil dari sebelumnya, karena suami dan orang-orang di sekelilingnya jadi lebih memberikan perhatian.

Faktor lain, lanjutnya, kehamilan menyebabkan gerakan pengosongan lambung mengalami perlambatan. "Mungkin karena ibu lebih relaks dalam melakukan sesuatu, hingga energi yang keluar jadi sedikit." Dengan begitu, rangsangan sekresi atau pengeluaran asam lambung pun kian berkurang atau malah hilang sama sekali.

Itulah mengapa biasanya dokter tidak perlu melakukan penatalaksanaan sakit mag secara khusus, mengingat penyembuhan akan datang sendiri dari dalam tubuh ibu hamil. "Inilah kebesaran Tuhan yang menganugerahkan hal-hal positif pada wanita lewat kehamilannya," ujar Okky.

DOMINASI FAKTOR PSIKIS

Makin terperinci Okky menjelaskan, lebih dari 50 persen gangguan mag pada ibu hamil berkurang atau hilang sama sekali, 40 persennya menetap, dan cuma sekitar 3 persen yang jadi bertambah berat. Keluhan yang semakin parah umumnya bukan disebabkan kehamilan, tapi kondisi psikis ibu hamil yang menurun. Umumnya ini terjadi pada ibu yang tidak menghendaki kehamilannya, atau selama hamil rumah tangganya mengalami ketidakharmonisan.

"Kalau stres sudah sedemikian membebani," ujar Okky, "dampaknya bukan hanya pada mag yang semakin parah, melainkan juga kondisi janin." Berdasarkan penelitian, kondisi psikis ibu hamil sangat berpengaruh pada kondisi psikis janinnya. Trauma semasa kehamilan amat berpeluang melahirkan anak yang memiliki kepribadian bermasalah, entah pendiam, introver, emosional, dan sensitif atau bad temper.

Yang dikhawatirkan, akibat kondisi stres tersebut si ibu hilang kontrol lalu terdorong mengonsumsi obat penenang atau malah obat-obatan terlarang. Tentu saja hal ini membahayakan, tidak saja pada janin, tapi jiwa ibu pun bakal terancam. Yang sangat mungkin terjadi di antaranya lahir prematur, cacat bawaan, kelainan jantung, atau asma kronis.

Secara statistik, ungkap Okky, sedikit sekali ibu hamil yang sampai dirawat inap akibat mual muntah. Tentu saja bila magnya sudah masuk kategori kronis yang lambat laun kian berat, si ibu perlu penanganan lebih serius. Terutama, bila terjadi di trimester pertama yang umumnya dibarengi ngidam. Tak cuma dokter kandungan yang dilibatkan, tapi juga ahli lain, seperti psikiater.

Umumnya masalah pada ibu hamil kerap terkait atau malah berakar pada problema psikologis. Tentu tak ada artinya bila akar masalahnya tidak digarap. Namun, lewat usia kehamilan 14-16 minggu, keluhan ini biasanya sudah mulai berkurang.

Okky pun menganjurkan agar ibu hamil yang terkena gangguan mag tidak minum sembarang obat mag yang dijual bebas di pasaran. Dikhawatirkan kehamilannya tidak terkontrol, meski apa dampak pasti dari minum sembarang obat mag belum dibuktikan secara ilmiah. Bersikap hati-hati akan selalu lebih baik daripada menyesal berkepanjangan jika sampai terjadi kecacatan janin. Pun bukan tidak mungkin, dampak buruknya baru terlihat kala si anak dewasa.  

Hindari Pemicu Nyeri Perut

Untuk mengatasi mag, baik pada ibu hamil atau bukan, Okky memberikan tips berikut:

1. Hindari mengonsumsi makanan yang memancing nyeri perut, seperti kopi, teh, durian, tape, sambal, dan makanan yang rasanya asam. Kelompok makanan ini bisa merangsang sekresi pada lambung, yang membuat lambung terasa semakin nyeri.

2. Makanlah teratur, jangan sampai telat. Bila biasa sarapan jam 7, segera makan dan jangan menundanya. Begitu juga saat jam makan siang dan malam tiba. Dengan makan secara teratur, kerja lambung jadi terpola, sekresi lambung ternetralisir karena lambung tidak diberi kesempatan untuk kosong. Keadaan kosong pada lambung, apalagi dalam waktu relatif lama, dapat memicu terjadinya sekresi

3. Dianjurkan untuk tidak makan menjelang tidur, meski cuma makan makanan ringan. Makan menjelang tidur menyebabkan terjadinya perangsangan sekresi lambung di tengah malam saat lambung semestinya sudah berisitirahat. Hal inilah yang biasanya ditandai dengan keluhan mual dan mulas di tengah malam.

4. Minum obat sesuai anjuran dokter akan membantu mengatasi gangguan mag secara baik dan terkontrol. Kalaupun terpaksa minum "obat warung", pilihlah obat antasida yang tidak berbahaya buat janin. Minum obat tersebut sejam sebelum makan dan sebelum tidur.

Kambuh Usai Kehamilan

Okky menekankan bahwa mag akan mereda selama kehamilan, sementara selanjutnya terpulang pada si ibu sendiri. Bila ibu kembali dipusingkan dengan berbagai pikiran dan pola makannya tidak teratur, bisa saja magnya muncul lagi. Namun, kalau kondisi kesehatannya baik, besar kemungkinan magnya mereda atau malah hilang

Irfan Hasuki




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke