Pak Andri,
 
Benjolan tersebut adalah benjolan kelenjar getah bening. Benjolan ini bisa 
muncul ketika tubuh sedang terkena infeksi. Tapi belum tentu anak yang ada 
benjolan ini pasti dia TBC. Bisa saja anak sedang terinfeksi virus flu atau 
virus lainnya, jadi ada 'benda asing' yang sedang masuk & menginfeksi anak tsb.
Kelejar getah bening ini adalah salah satu pertahanan tubuh yang kita miliki. 
Dokter, cmiiw
 
Tentang tes mantoux setelah pengobatan selama 4 mgg, menurut ref. dokter yang 
saya tahu, tidak perlu.
Kalau memang benar anak bapak terkena TBC, ya treatment pengobatannya harus 6 
bln full tanpa terputus. 
 
Ini ada sedikit referensi tentang tes mantoux. Semoga bisa menambah wawasan.
 
Salam,
 
Dear all
Selamat malam. Saya pernah janji perihal tes Mantoux. Nah .. dokter IIn
sudah membantu saya ... Thanks ya Iin...
Selamat membaca!!
Wati dan Iin

Tes Mantoux ¨C A glimpse

Kenapa tes Mantoux

Infeksi tuberkulosis adalah hal yang perlu diwaspadai di negara kita karena 
Indonesia adalah negara endemik TB. Anak-anak kita bisa saja terkena infeksi 
ini. Salah satu cara mendiagnosis TB pada anak adalah dengan tes Mantoux. 
Kebetulan juga baru-baru ini di milis sehat terjadi perdebatan tentang tes 
Mantoux ini. Apakah terjadi karena penumpukan sel darah putih? Mungkin tidak 
ada salahnya juga kalau kita coba bahas di sini, ya.

The Story Behind.. (Konsep antigen ¨C antibodi)

Tubuh kita mempunyai banyak sekali pelindung. Tuhan sudah menciptakan kita 
dengan sistem pertahanan yang lengkap dari yang kasat mata seperti kulit sampai 
sistem imunitas tubuh untuk melindungi kita dari invasi virus, bakteri, jamur, 
atau parasit.
Bila ada zat asing (misalnya virus) yang berhasil lolos dari pertahanan tubuh 
eksternal kita (kulit, mukosa, air liur) sistem imunitas kita akan bekerja. 
Berbagai sel yang bertugas untuk memerangi zat asing ini akan sibuk bekerja.

Sel yang bertugas untuk melindungi tubuh adalah sel darah putih.
Kelima tipe sel darah putih (netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan 
monosit) akan aktif bekerja melawan zat asing yang masuk. Salah satu sel yang 
paling aktif dan gigih melawan zat asing yang masuk adalah limfosit. Limfosit 
terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel B dan sel T. Saat zat asing masuk ke dalam 
tubuh, kedua jenis limfosit ini akan langsung aktif dan mulailah serangkaian 
proses imunitas untuk melawan zat asing tersebut. Sel B kemudian akan membentuk 
imunitas humoral (hormon) yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh 
sedangkan sel T akan membentuk imunitas selular (mengaktifkan 3 macam sel T 
yang lain: sel T pembunuh, sel T penolong, dan sel T penekan) yang responnya 
lebih lambat. Sistem kekebalan ini bersifat spesifik untuk setiap antigen dan 
memiliki komponen memori sehingga setiap saat, sewaktu zat asing yang sama 
masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas kita sudah mengenalnya dan langsung 
memberikan reaksi.

Pada beberapa orang, sistem imunitas ini sangat mudah dipicu oleh zat-zat yang 
sifatnya alergenik. Respon yang diberikan juga berlebihan. Proses yang terjadi 
ini disebut hipersensitivitas. Secara umum ada 2 tipe hipersensitivitas; 
hipersensitivitas tipe cepat (misal asma, alergi kulit) dan hipersensitivitas 
tipe lambat
(misal tes Mantoux). Sel T yang akan lebih banyak berperan dalam 
hipersensitivitas tipe lambat. Hipersensitivitas tipe lambat (delayed type 
hypersensitivity reaction). ditandai dengan munculnya erupsi kulit dalam waktu 
1-3 hari setelah seseorang kontak dengan suatu zat alergen yang sudah dikenal 
oleh sel T sebelumnya.

Konsep kekebalan tipe lambat ini yang dipakai pada tes Mantoux. Pada tes ini 
sebenarnya kita ingin melihat apakah seseorang pernah terinfeksi oleh kuman 
TBC. Kasat mata, pada akhirnya sel T akan mengakibatkan sejumlah reaksi dalam 
tubuh yang menyebabkan terjadinya kemerahan dan tonjolan yang teraba keras pada 
tempat penyuntikan di lengan bawah.

Apa dan Bagaimana

Tes Mantoux adalah salah satu cara untuk mendiagnosis infeksi TB.
Kenapa salah satu? Ternyata tidak mudah untuk mendiagnosis TB pada anak 
sehingga perlu banyak faktor untuk mengetahui pasti bahwa seseorang memang 
terinfeksi TB dan harus menjalani pengobatan. Hasil tes Mantoux saja tidak bisa 
digunakan untuk menegakkan diagnosis karena kadang hasil tes ini memberikan 
hasil negatif palsu atau positif palsu.

Zat yang digunakan untuk tes Mantoux adalah sejumlah kecil kuman TB yang mati 
dan telah dimurnikan. Kemudian kuman ini disuntikkan sebanyak 0,1 ml dengan 
jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawah kiri.

Hasil tes ini akan ¡°dibaca¡± oleh tenaga kesehatan pada 48-72 jam setelah 
penyuntikan untuk dilihat dan diukur tonjolan keras yang terbentuk.

Reaksi yang terjadi terhadap tes Mantoux adalah terbentuknya tonjolan yang 
teraba keras dan sekitarnya terlihat merah. Pada kasus- kasus di mana si anak 
alergi, warna kemerahan terlihat sangat hebat sehingga tampak menyamarkan hasil 
namun sekali lagi, yang diukur dalam tes ini adalah tonjolan yang terbentuk dan 
bukan warna kemerahannya sehingga penting sekali melakukan perabaan pada tempat 
tes dan bila perlu menandai perbatasan penonjolan dengan tinta untuk
kemudian diukur diameternya untuk dilaporkan dalam ukuran milimeter (bahkan 0 
mm!)

After the Test..

Setelah anak menjalani tes Mantoux, jangan lupa untuk kembal dalam 2 atau 3 
hari untuk mengukur hasil tes. Jangan menyentuh tempat penyuntikan karena 
gesekan atau garukan dapat mengakibatkan daerah tersebut terinfeksi. Plester 
atau salep dapat mengganggu hasil tes, jadi jagalah tempat penyuntikan tetap 
bersih namun tidak perlu ditutup (bisa dengan cara menggunakan pakaian lengan 
panjang). Jika terbentuk lepuh pada tempat penyuntikan jangan dipecahkan. Anak
boleh melakukan aktivitas normal seperti biasa, misalnya sekolah, olah raga, 
dan mandi.

Jangan lupa untuk memberi tahu petugas kesehatan bila anak sudah diimunisasi 
BCG atau pernah melakukan tes Mantoux dan hasilnya positif. Jangan pernah ragu 
untuk bertanya mengenai tes ini kepada petugas yang melakukan tes.

Kapan Hasilnya Disebut Positif? Dan Apa Artinya?

Secara umum, tonjolan yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm adalah negatif, 
5-9 mm adalah meragukan, sedangkan ukuran 10 mm adalah positif namun ada 
beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk memulai pengobatan TB selain 
tes Mantoux. Tes Mantoux dapat memberikan hasil positif, positif palsu, 
negatif, atau negatif palsu (anergi).

Tes Mantoux bisa memberikan hasil positif bila:
* Seseorang pernah mengidap TB dan sudah sembuh
* Seseorang telah terinfeksi kuman tuberkulosis
* Pernah mendapat imunisasi BCG (namun biasanya diameter hasil <10 mm, bila 
diameter 15mm dan anak berusia  2 tahun maka dianggap anak mendapat infeksi 
alamiah)
* Seseorang sedang mengidap TB

Hasil positif palsu bila terjadi reaksi silang dengan kuman yang mirip 
tuberkulosis.

Hasil negatif palsu bila:
* Sedang mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan imunitas tubuh, misalnya 
steroid atau obat kemoterapi
* Sedang terkena infeksi virus, misalnya campak, gondongan (mumps), atau 
rubella.
* Baru saja divaksinasi dengan virus hidup
* Sedang sakit berat atau malnutrisi

Tabel 1. Definisi hasil positif tes Mantoux pada bayi, anak, dan remaja
Indurasi (penonjolan) 5 mm
* Kontak erat dengan seseorang yang diketahui atau dicurigai menderita TB
* Anak dengan gejala klinis atau foto roentgen TB
* Anak dengan kondisi imun yang lemah, termasuk infeksi HIV dan transplantasi 
organ
* Pasien dengan terapi yang menekan sistem imun seperti kortikosteroid (misal: 
prednison) dengan dosis tertentu.

Indurasi (penonjolan) ¡Ý 10 mm
* Bayi dan anak ¡Ü 4 tahun
* Anak yang memiliki riwayat medis atau perilaku resiko tinggi (misal: penyakit 
ginjal, diabetes mellitus, kurang gizi, penggunaan obat suntik)
* Anak yang sering terpapar dengan orang dewasa resiko tinggi
* Tinggal di daerah atau negara yang tinggi angka infeksi TB-nya (Indonesia)

Indurasi ¡Ý 15 mm
* Anak > 4 tahun tanpa faktor resiko apapun

Bila hasil tes dianggap meragukan, tes Mantoux bisa diulang setelah 1 atau 2 
minggu.

Sekali lagi perlu diingat, hasil tes Mantoux bukan merupakan diagnosis pasti TB 
sehingga hasil tes positif atau negatif tidak memastikan seseorang menderita TB 
atau tidak. Hasil tes Mantoux merupakan salah satu dasar "mencurigai" 
kemungkinan TBC.


Jakarta, 18 April 2005

 
 


________________________________

From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of Andri Prasetyo
Sent: Monday, December 18, 2006 3:22 PM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] TBC PADA BALITA {01}


Hello nakita-ers
 
Anak saya Akbar ( 19 Bulan ) oleh DSA-nya setelah melalui foto rontgent dan 
test mantux, Akbar di vonis menderita TBC ( Hal ini diketahui setelah adanya 
"benjolan" pada sisi kanan dan kiri lehaernya). Pertanyaan saya apakah arti 
benjolan tersebut ??? dan apakah Akbar harus di test mantux ulang setelah 
pengobatan berjalan selama 4 minggu ??
 
Terima kasih.
 
ANDRI PRASETYO
TECHNICAL CONTROL - EHS
Email : [EMAIL PROTECTED]



=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke