Dear mba Windha,

Semoga artikel yang pernah dikirim mba Intan bisa membantu ya...

Salam,




Mba, semoga penjelasan dokter Hardiono (DSA Spesialis Syaraf) di bawah ini bisa 
membantu mengatasi kekhawatiran mba.
 
Kejang memang suatu peristiwa menakutkan bagi para orang tua. Kejang yang 
sering terjadi pada anak adalah kejang demam, yaitu kejang yang terjadi pada 
saat anak demam tinggi (biasanya di atas 38,5ºC) dengan usia rata-rata 6 bulan 
sampai 5 tahun. 
Meskipun demikian, kejang demam bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, karena 
tidak berbahaya bagi anak. Ketidaktahuan orang tua sering mengakibatkan 
kepanikan dan tindakan yang sebetulnya tidak perlu. 

Apa itu kejang demam dan penyebabnya?

Kejang demam adalah kejang yang disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh (di atas 
38,5ºC). Demam selalu terjadi pada saat tubuh mengalami infeksi, baik infeksi 
virus maupun bakteri. Kejang demam kerap terjadi pada anak yang memiliki 
riwayat kejang demam pada keluarga. Artinya jika kita mempunyai seorang anak 
mengalami kejang demam, maka besar kemungkinan anak kita yang lain juga akan 
mengalami kejang demam, atau jika kita dulu pernah mengalami kejang demam saat 
bayi/balita maka kemungkinan besar anak kita juga akan mengalami hal yang sama. 

Apa yang terjadi saat anak mengalami kejang demam?

Kejang memang suatu yang menakutkan bagi orang yang baru pertama kali melihat. 
Pada saat kejang seluruh tubuh tampak kaku, punggung melengkung dan kehilangan 
kesadaran. Mata mendelik ke atas dan keluar air liur/busa dari mulut. Setelah 
itu terdapat gerakan kelojotan dari tangan dan kaki, terkadang terdapat 
kekakuan otot yang berlebihan sehingga anak tidak dapat bernapas dan tampak 
biru. 

Serangan seperti ini sebagian besar hanya berlangsung beberapa menit dan 
berhenti sendiri. Setelah serangan anak tampak mengantuk dan tertidur. Jarang 
sekali kejang demam berlangsung lebih dari 10 menit. 

Apakah kejang demam suatu hal yang serius?

Kejang demam bukan suatu hal yang berbahaya dan tidak mengakibatkan kerusakan 
otak pada anak. Kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, jarang 
mengakibatkan masalah. Tetapi kejang yang terjadi lebih dari 30 menit akan 
mengakibatkan kerusakan otak. Kejang demam tidak selalu memerlukan perawatan di 
rumah sakit. Anak perlu dirawat, jika terdapat demam yang sangat tinggi (lebih 
dari 40ºC) atau kejang yang berulang/lama. Kunjungan ke dokter tetap diperlukan 
untuk mengetahui penyebab demam. 

Apa yang harus dilakukan jika anak saya mengalami kejang?
  1.. Miringkan anak pada salah satu sisi tubuhnya, supaya anak tidak tersedak 
oleh air liurnya dan dapat bernapas dengan baik.

  2.. Longgarkan baju yang terlalu ketat, bersihkan segala sesuatu yang 
terdapat pada mulut (air liur, sisa makanan, dll.)

  3.. Jangan meletakkan apapun ke dalam mulut (orang tua sering memasukkan 
sendok ke dalam mulut, hal ini akan mengakibatkan gigi patah). Anggapan bahwa 
lidah akan tergigit atau anak akan tersedak oleh lidahnya sendiri pada saat 
kejang, sama sekali tidak benar.

  4.. Jangan memberikan apapun melalui mulut (minum atau obat) pada saat anak 
kejang.

  5.. Jangan mencoba untuk menahan gerakan-gerakan anak pada saat kejang, 
berusahalah untuk tetap tenang. 

  6.. Kejang akan berhenti dengan sendirinya. Amati berapa lama anak anda 
kejang.

  7.. Usahakan untuk menurunkan suhu tubuh anak anda dengan mengkompres tubuh 
anak dengan air hangat atau air biasa.

  8.. Ukurlah suhu tubuh anak anda pada saat itu, hal ini bisa menjadi pegangan 
anda untuk mengetahui pada suhu tubuh berapa anak anda akan mengalami kejang.

  9.. Hubungi petugas kesehatan jika kejang berlangsung lebih lama dari 10 
menit.

  10.. Jika kejang telah berhenti, segeralah ke dokter untuk mencari penyebab 
dan mengobati demam.

Apa yang harus dilakukan jika anak saya pernah mengalami kejang demam?

Jika anak anda pernah mengalami kejang, sebaiknya selalu sediakan obat penurun 
panas, thermometer dan obat anti kejang yang dimasukkan melalui dubur. 

Mintalah dokter anda untuk mengajarkan bagaimana cara memasukkan obat anti 
kejang tersebut. Berikan segera obat penurun panas jika anak anda mulai demam. 
Ukurlah suhu tubuh anak, jika anda sudah mengetahui pada suhu berapa anak anda 
kejang, maka anda bisa menyiapkan obat anti kejang dan mempersiapkan diri untuk 
tidak panik. 

Apakah setelah kejang demam yang pertama, anak saya akan mengalami kejang demam 
lagi? 

Ada beberapa faktor resiko seorang anak akan mengalami kejang demam berulang. 
Faktor resiko tersebut adalah : 

  1.. Terdapat riwayat kejang demam dalam keluarga. 
  2.. Usia anak kurang dari 18 bulan. 
  3.. Suhu badan tidak begitu tinggi pada saat kejang. 
  4.. Jarak antara mulainya demam dengan kejang. Makin pendek jarak tersebut, 
maka kemungkinan berulangnya kejang semakin besar. 
Poin 3 dan 4 perlu mendapat perhatian khusus karena sebagian besar orang tua 
belum menyadari bahwa anaknya demam/sakit, sehingga obat penurun panas belum 
diberikan kejang sudah terjadi.

Jika terdapat semua faktor resiko di atas, maka kemungkinan kejang berulang 
sebesar 80%. Tetapi jika hanya salah satu faktor resiko, maka kemungkinan 
berulangnya kejang hanya sebesar 10-15%. 

Kemungkinan terbesar berulangnya kejang demam adalah dalam 1 tahun pertama 
sejak pertama kali timbul kejang demam. 

Jika anak saya kejang demam, apakah berarti menderita epilepsi (ayan)?

Kejang demam bukan epilepsi, meskipun terjadi berulang kali, dan bukan juga 
penyakit yang disebabkan guna-guna atau kutukan. Seorang anak dikatakan 
menderita epilepsi jika mengalami kejang tanpa demam sebanyak 2 kali atau 
lebih. 

Apakah anak saya akan menderita epilepsi di kemudian hari?

Kejang demam tidak menyebabkan epilepsi. Seorang anak dengan kejang demam 
mempunyai resiko 10 kali lebih besar menderita epilepsi di kemudian hari 
dibandingkan anak normal. Tetapi secara umum, resiko terjadinya epilepsi hanya 
sebesar 2-4% dari seluruh populasi anak normal. 

Apakah kejang demam bisa dicegah dengan obat-obatan?

Sebagian besar kejang demam tidak memerlukan pengobatan anti kejang jangka lama 
seperti pada epilepsi. Obat anti kejang yang diminum terus menerus tentu 
mengakibatkan efek samping. Ada beberapa jenis kejang demam yang memerlukan 
pengobatan terus menerus, diskusikan secara detail dengan dokter anda mengenai 
hal ini. 

Hal yang terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah tetap bersikap tenang 
dalam menghadapi kejang, dan mintalah keterangan sebanyak-banyaknya dari dokter 
untuk lebih meyakinkan kita. Pengetahuan yang baik tentang kejang demam, 
membuat orang tua tidak mudah panic, lebih siap, percaya diri dan bisa 
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejang demam berulang pada anak. 




--------------------------------------------------------------------------------





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke