Dear nakita-ers,

Semoga membantu

Salam,
Uttiek

PERUTKU Rasanya KOK ENGGAK ENAK Ya?

Bayangkan betapa tidak nyamannya bila saat hamil kita memiliki keluhan di daerah perut (baca: pencernaan). Sudah perut membesar akibat kehamilan, masih ditambah ada keluhan lain! Memang keluhan pencernaan akibat aktivitas/mekanisme peristaltik usus yang meningkat (Irritable Bowel Syndrome/IBS) umumnya tidak berbahaya, namun tetap perlu diwaspadai, lo!

Panas PERUT

Penyebab

Keluhan ini lazim selama kehamilan dan umumnya dialami pada triwulan terakhir kehamilan. Penyebabnya adalah gerakan peristaltik usus yang melemah karena meningkatnya hormon progesteron. Kondisi ini membuat udara berkumpul di lambung sehingga menimbulkan semacam rasa panas di perut bahkan bisa berujung pada rasa perih, terutama bagi penderita mag.

Dampak pada janin

Panas perut tidak berdampak apa pun pada janin. Hanya bisa menyebabkan rasa mual pada ibu. Bila berlebihan, bisa menyebabkan muntah atau perut terasa sebah (penuh).

Solusi

* Makan dalam porsi kecil sepanjang hari dan kunyah makanan dengan baik.

* Kurangi makanan berlemak dan berminyak.

* Usahakan membuang gas dengan cara berbaring menyamping. Membuang gas/kentut akan mengurangi ketidaknyamanan akibat panas di perut.

Diare

Penyebab

Bisa terjadi di trimester berapa pun. Faktor penyebab umumnya adalah:

1. Faktor psikis. Kehamilan merupakan beban psikologis yang kerap membuat ibu hamil gampang stres dan berujung pada diare.

2. Infeksi. Dari infeksi bakteri (seperti tifus dan kolera), infeksi parasit (cacingan), sampai HIV/AIDS.

3. Makanan, seperti yang terlampau pedas, terlampau asam atau terlalu berlemak. Terlebih bila perut yang bersangkutan belum kemasukan nasi atau sumber karbohidrat. Makanan yang asam atau pedas akan menyebabkan iritasi lambung dan usus halus. Iritasi itulah yang kemudian menyebabkan diare.

4. Tanpa sebab. Misal, yang bersangkutan memang menderita sindroma malabsorpsi lemak (ketidakmampuan menyerap unsur lemak), kekurangan enzim laktase atau karena faktor keganasan seperti kanker usus.

Dampak Pada Janin

Diare (di trimester berapa pun) bila tak tertangani, dapat berdampak pada janin. Contoh menjadi pemicu keguguran atau lahir prematur, terutama di trimester pertama yang memang sangat rentan. Kalau sampai tekanan darah turun akibat kondisi ibu yang lemas, aliran darah ke janin juga akan terganggu. Diare juga dapat menimbulkan kontraksi yang secara tidak langsung dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen kepada janin. Oleh sebab itu, usahakan jangan mengalami diare saat hamil.

Solusi

* Hindari makanan pedas atau asam. Bila ibu mengidam makanan yang asam-asam, isi perut dengan nasi terlebih dahulu untuk menetralisir asam lambung.

* Diare lebih dari 4 kali sehari dengan jumlah relatif banyak, perlu diwaspadai. Terlebih jika disertai demam, keluar lendir atau malah bercampur darah akibat serangan disentri amuba dan basiler. Demikian pula jika dibarengi muntah karena berarti semakin banyak cairan dan elektrolit yang terbuang dan sulit menggantikannya lewat mulut, sehingga harus melalui infus.

* Untuk menghindari dehidrasi, minumlah banyak cairan dan oralit guna menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

* Selama masih bisa makan, usahakan tetap makan makanan yang lunak, tidak berlemak dan tidak merangsang. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung elektrolit, yakni bubur. Pilihan lain adalah sup ayam atau pisang matang karena mengandung banyak kalium untuk mengganti elektrolit yang terbuang.

* Sebagai pencegahan, konsumsilah selalu makanan dan jajanan yang bersih. Jika senang lalapan, cucilah dengan air bersih yang mengalir dan rendam dalam air garam untuk mematikan telur cacing.

* Biasakan olahraga teratur, seperti jalan kaki atau berenang untuk melancarkan aliran darah. Olahraga teratur juga menjamin terproduksinya endorphin yang berperan sebagai obat penenang alami dalam menangkal stres yang mungkin muncul.

SEMBELIT

Gangguan sembelit bisa terjadi sepanjang kehamilan dam biasanya makin terasa pada masa akhir kehamilan. Ini dikarenakan adanya faktor tambahan, yaitu kepala bayi yang mulai turun dan menekan usus.

Penyebab:

* Perubahan hormonal tubuh, yakni meningkatnya hormon progesteron yang berakibat pada menurunnya gerakan peristaltik usus.

* Ibu hamil biasanya cenderung malas dan kurang bergerak, hingga aliran darahnya pun tak lancar.

* Penekanan usus akibat rahim yang membesar membuat sisa-sisa pencernaan relatif tertumpuk di usus sehingga menimbulkan gangguan konstipasi.

* Kurang minum akan menyebabkan tinja jadi keras sehingga sulit dikeluarkan.

* Penyakit hirschsprung. Meski jarang, sembelit pada kehamilan juga bisa disebabkan kelainan yang memang sudah ada sejak sebelum kehamilan. Contoh, kelainan katup usus (hirschsprung). Penyakit bawaan ini disebabkan kelainan persarafan pada ujung saluran cerna yang mengakibatkan kotoran jadi susah lewat. Kalau keadaannya ringan, di masa sebelum kehamilan, hirschsprung bisa saja tak menimbulkan gangguan. Baru pada saat hamil, di- mana kelainan ditambah dengan faktor lain, maka terjadilah sembelit.

* Wasir. Bisa muncul sejak sebelum kehamilan atau baru terjadi saat hamil (disebabkan adanya relaksasi otot polos pembuluh darah sebagai dampak meningkatnya kadar progesteron). Wasir bertambah berat, bila ibu harus mengejan setiap kali BAB. Aksi mengejan membuat wasir yang ada bertambah parah dan terasa semakin nyeri, bahkan tak jarang sampai berdarah. Tak selalu wasir yang muncul di kehamilan harus dioperasi. Namun kalau sampai mengganggu, semisal wasirnya keluar dari dubur dan menimbulkan perdarahan, bisa saja dioperasi dengan teknik-teknik anestesi yang tidak membahayakan janin.

Dampak pada janin

Memang sembelit bukan masalah yang gawat, baik bagi ibu maupun janin. Namun bila tidak dicegah atau segera diatasi, akan jadi masalah yang merepotkan. Semakin lama sembelitnya, tinja akan semakin membatu dan sulit dikeluarkan. Kalau sembelit ini berlangsung berlarut-larut, ibu hamil akan merasa tak nyaman, tak bisa makan, dan penyerapan makanan akhirnya jadi tidak baik. Berlarut-larutnya masalah ini bisa menyebabkan stres tersendiri bagi ibu.

Solusi

Yang jelas, pola makan sepanjang kehamilan perlu diperhatikan. Yakni cukup serat dan cukup minum. Makanan tinggi serat dapat bersumber pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan sumber karbohidrat tertentu. Untuk buah, pilih yang mengandung banyak air seperti pepaya, mangga, melon, dan sebagainya. Bagi yang kurang suka makan buah apa adanya, olahlah lebih dulu menjadi jus sehingga mudah untuk diminum. Bahan makanan sumber karbohidrat yang banyak mengandung serat antara lain roti gandum, kentang, dan ubi.

Jadi sertakan minimal 1 porsi sayur dan 1 porsi buah setiap kali makan. Akan halnya camilan, pilih buah kering seperti kurma atau kismis. Ibu hamil juga dianjurkan lebih banyak minum dari biasanya. Sebagai patokan, tambahkan dua gelas dari porsi biasa orang dewasa 8 sampai 10 gelas per hari.

Rajinlah beraktivitas dengan olahraga ringan atau berjalan kaki, yang disesuaikan dengan keadaan kehamilan. Karena dengan aktivitas fisik, gerakan peristaltik juga jadi lebih baik.

Jika sembelit sudah mengganggu, ibu hamil dapat menggunakan obat yang berfungsi sebagai pembuat massa agar tinja menjadi lebih lunak. Tentu harus ada rekomendasi dari dokter. Obat ini bekerja dengan prinsip melunakkan massa tinja dan memberikan sedikit minyak pelicin agar mudah dikeluarkan dari usus. Jadi bukan pencahar yang merangsang peristaltik usus. Obat pencahar justru tak dianjurkan untuk ibu hamil.

MUAL MUNTAH

Umum terjadi di trimester I. Disebut juga morning sickness atau emesis gravidarum. Ditandai dengan munculnya rasa mual berlebihan yang kemudian menyebabkan ibu tak mampu melawan rasa mual tersebut, lalu dimuntahkan.

Penyebab

Mual pada masa awal ibu berbadan dua terjadi akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan dan memengaruhi fungsi organ-organ di tubuh, termasuk fungsi lambung. Produksi asam lambung yang meningkatlah yang memicu timbulnya perasaan mual dan kerap dibarengi muntah. Jadi, mual muntah di saat ini bisa dikatakan sebagai gejala yang normal.

Dampak ke janin

Tidak ada. Justru sebagian besar para ahli kebidanan dan kandungan percaya, mual muntah adalah mekanisme alam untuk melindungi janin. Kenapa? Ingat bahwa tiga bulan pertama setiap kehamilan adalah masa rawan pembentukan organ-organ janin. Agar supaya pembentukan ini tidak terganggu oleh makanan yang beracun atau dapat mengganggu pertumbuhan janin, tmaka ibu perlu menjauh dari makanan untuk sementara waktu.

Mual muntah yang berlebihan pun sebenarnya tetap tidak akan mengganggu janin. Alam sudah "memprogram" hingga usia kandungan 5 bulan, janin masih menjadi "parasit" ibunya. Artinya, zat gizi tersisa dan cadangan lemak yang masih ada di tubuh sang bunda, tetap bisa dikonsumsi sebagai asupan bagi janin. Pemberian infus bagi ibu, dimaksudkan untuk memperkuat daya tahan ibu, mengingat ia sedang mengandung dan gizi yang tersisa di tubuhnya sudah diambil oleh janin.

Solusi

Pada morning sickness yang umum, ibu hamil tetap diminta mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hanya saja, untuk menghindari mual muntah, dianjurkan mengonsumsi dalam jumlah sedikit, tapi sering. Pengobatan alami juga dianjurkan seperti minum air rebusan jahe dan seduhan teh kamomil yang dapat mengurangi rasa mual. Jangan minum air jeruk, karena rasa asamnya dapat meningkatkan asam di lambung yang justru memacu rasa mual. Memasuki trimester II, mual muntah ini akan hilang dengan sendirinya.

Beri perhatian lebih pada hiperemesis gravidarum. Mual muntah berlebihan membuat ibu mengalami kekurangan cairan, elektrolit, dan cairan kalori dalam bentuk karbohidrat atau protein. Biasanya juga disertai dengan asam lambung yang meningkat. Pada kasus ini, ibu harus dirawat di rumah sakit agar mendapat cairan infus sebagai asupan makanan. Juga akan diberi obat-obatan antimual dan antimuntah (yang aman untuk ibu hamil) untuk memperbaiki asam lambungnya.

Penderita MAG

Terkadang kehamilan dapat memperparah gangguan mag. Karena hormon progesteron yang dihasilkan saat kehamilan, dapat mengganggu kerja lambung. Waspadai juga obat-obatan karena obat mag yang aman untuk ibu hamil jumlahnya sangat terbatas. Apalagi untuk trimester I.

Kasus mag yang parah seperti terjadi perlukaan di usus dimana obat penetralisir asam lambung sudah tidak mempan lagi akan diatasi dengan pemberian antiobiotik yang sebenarnya sedapat mungkin harus dihindari, terutama di masa pembentukan janin. Ini untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan dampak pada janin, seperti pertumbuhan janin terganggu, meski derajat dampaknya juga tak selalu pasti.

Mag yang timbul saat kehamilan sangat jarang terjadi mengingat perjalanan penyakit mag umumnya panjang (dilalui lewat ketidakteraturan asupan makanan atau luka di lambung yang menyebabkan rasa perih).

Santi Hartono. Foto: Agus/NAKITA

Narasumber ahli:

dr. Joko Sekti Wibisono, SpOG

Ahli kebidanan dan kandungan,

Rumah Sakit Pondok Indah

 
Bye..Bye MUAL MUNTAH

Tak perlu obat-obatan, cukup dengan metode holistik alami seperti yang ditawarkan Deepak Chopra.

Hampir 3 dari 4 wanita merasakan mual-mual selama triwulan pertama kehamilan, dan sekitar separuhnya akan merasa sangat mual hingga muntah.

Meski kondisi ini sering disebut mual pagi hari (morning sickness), namun pada kenya-taannya gangguan perut di awal kehamilan ini dapat juga berlangsung sepanjang hari. Lantaran itu disebut sebagai mual-muntah selama kehamilan (nausea and vomiting in pregnancy/NVP).

Perasaan mual biasanya dimulai saat janin berusia 5 minggu, mencapai puncak pada minggu ke-11 dan secara khas menurun memasuki minggu ke-15 atau ke-16 . Sebagian kecil ibu hamil merasakannya selama 9 bulan penuh. Namun jarang yang sampai parah. Hanya saja mual muntah membuat wanita hamil sering kali merasa tak nyaman.

MELINDUNGI JANIN

Mual yang terjadi pada masa awal ibu berbadan dua terjadi akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan dan memengaruhi fungsi organ-organ di tubuh, termasuk fungsi lambung. Produksi asam lambung yang meningkatlah yang memicu timbulnya perasaan mual dan kerap dibarengi muntah. Jadi, mual muntah di saat ini bisa dikatakan sebagai gejala yang normal.

Beberapa ilmuwan menyatakan mual-mual merupakan mekanisme perlindungan untuk embrio yang masih muda. Kepekaan ibu terhadap berbagai makanan dapat menjauhkannya dari makanan yang berpotensi membahayakan janin. Makanan yang paling umum ditolak oleh wanita hamil pada triwulan pertama adalah daging, unggas, ikan, sayuran mentah serta minuman yang mengandung kafein.

Dari sudut pandang evolusi, daging berpotensi mengandung parasit dan sayuran mentah mengandung zat-zat kimia tanaman, jadi bila ibu merasa mual saat memakannya, itu justru memberikan perlindungan terhadap janin yang masih rentan. Sebaliknya, ibu hamil trimester pertama yang mual umumnya cenderung mengon-sumsi buah-buahan, terutama berasa sedikit asam, makanan manis dan produk susu yang sejatinya memang lebih dinilai bergizi, aman dan berkalori tinggi. Hal-hal yang penting dalam tahap pembentukan janin di rentang waktu ini.

Lain jika mual muntah berlangsung "berlama-lama" hingga memasuki trimester dua (II). Penyebabnya tak hanya masalah hormon tapi biasanya gangguan pada mag atau produksi asam lambung yang mungkin sudah diderita ibu sejak sebelum mengandung. Nah, pada masa kehamilan, penyakit tersebut muncul kembali karena dipicu berbagai faktor, seperti stres atau pola makan yang salah. Untuk itu, perlu dikenali penyebabnya dengan berkonsultasi pada dokter. Namun, penyebab-penyebab yang umum, sejatinya masih bisa ditangani dengan pengobatan holistik yang dilakukan sendiri tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan penghilang mual.

Minum JAHE dan TEH HERBAL

Dengan unsur-unsur kimianya yang unik dan alami, jahe kerap digunakan untuk membantu pencernaan dan memperbaiki sirkulasi darah. Penelitian yang dilakukan Chopra dan kawan-kawan pada tahun 1994 (Chopra, 2005) menemukan bahwa hampir 3 dari 4 wanita hamil merasakan mual mereka berkurang berkat jahe, tanpa efek samping yang membahayakan.

Penelitian yang dilakukan di Thailand (2001), terhadap wanita hamil juga melaporkan bahwa 87% wanita hamil yang mengonsumsi jahe, mengaku perasaan mual dan muntah mereka berkurang (dibandingkan kurang dari sepertiga yang menggunakan plasebo). Jahe dibuktikan aman untuk wanita hamil bila dikonsumsi dalam dosis yang normal.

Cara termudah untuk mengonsumsi jahe ketika rasa mual datang adalah dengan membuat ramuan jahe. Ambil 1 sendok teh jahe segar yang dicampur dengan 1 cangkir air panas. Bubuhkan madu sebagai pemanis. Aduk dan minumlah selagi hangat. Anda juga dapat mengunyah irisan jahe sebesar kelingking yang dicelup ke dalam madu.

Selain jahe, teh herbal juga dapat meredakan rasa mual selama kehamilan. Jenis teh mentol, camomile, dan teh kayu manis dapat diminum hangat-hangat di saat mual menyerang. Pilihan lain, cobalah mengisap kuncup cengkih.

PERHATIKAN Pola MAKAN

Rasa mual umumnya timbul karena asam lambung yang meningkat akibat pola makan yang salah. Pola makan yang salah itu misalnya sering terlambat makan, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam, dan minum minuman bersoda. Ketiga kemungkinan tersebut dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung. Tindakan paling aman adalah menghindari faktor penyebab tersebut dan mengatur kembali pola makannya menjadi lebih baik serta berkualitas.

Begitu juga mual muntah yang terjadi hingga trimester akhir atau muncul kembali di periode ini, penyebabnya tak lain adalah pola makan yang kurang tepat. Saat memasuki trimester akhir, organ-organ pencernaan dalam tubuh mengalami sedikit tekanan dengan bertambah besarnya rahim. Akibatnya, perut cenderung terasa penuh padahal itu bukanlah kondisi yang sesungguhnya.

Nah, agar rasa mual tak muncul, perbaikilah pola makan Anda. Caranya:

* Makanlah dalam jumlah sedikit namun sering. Misalnya, 1/2 jam sekali. Frekuensi makan lebih sering dapat mencegah terjadinya peningkatan kadar asam lambung.

* Hindari makanan yang merangsang pencernaan, seperti pedas, asam dan berbumbu tajam (menyengat).

* Hindari minuman bersoda.

* Hindari makanan yang diasap atau diawetkan semisal sardin karena dapat merangsang lambung.

* Banyaklah mengonsumsi buah-buahan segar yang mengandung banyak vitamin C dan bersifat antimual seperti jeruk, tomat dan pepaya.

KONSENTRASI Mental

Satu hal yang pasti, kondisi mual muntah yang berlanjut, terutama bagi ibu yang tidak memiliki riwayat asam lambung meningkat, dapat diatasi dengan tekad yang kuat.

Jika ingin muntah, pejamkan mata, lalu tarik napas dalam-dalam. Pusatkan pikiran dengan menumbuhkan perasaan bahwa Anda mampu melawan untuk tidak muntah. Ibu hamil dapat berkonsentrasi dengan menyugesti diri sendiri "jangan muntah-jangan muntah" berulang kali. Ulangi mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya kembali. Akan lebih baik bila dilakukan di udara terbuka. Tanamkan tekad bahwa Anda mampu melawan kondisi tersebut.

Setelah itu, cobalah makan meski sedikit. Ketika ingin muntah lagi, tekankan pada diri sendiri bahwa kini ada calon bayi yang bergantung pada asupan nutrisi ibu.

Akupresur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rangsangan akupunktur di titik Pericardium 6 (P6) memiliki efek antimual. Titik yang disebut Neiguan tersebut berada dua jari di atas kerutan pergelangan tangan pada sisi telapak tangan, di lengan bawah (lihat gambar). Anda dapat merangsang titik ini dengan memijatnya menggunakan ibu jari atau batang kayu pendek khusus akupresur yang banyak dijual di toko-toko obat China.

 

Relaksasi

Mual dan muntah pun bisa disebabkan stres. Karena stres dapat menjadi pemicu meningkatnya asam lambung sehingga muncul rasa mual.

Ketimbang pola makan yang salah, penyebab psikis biasanya lebih sulit diatasi karena penyelesaiannya lebih kompleks. Penyebab paling sering ibu hamil mengalami stres adalah ketidaksiapannya menerima perubahan tubuh saat hamil. Ingat, kehamilan umumnya akan disertai perubahan-perubahan, seperti ibu menjadi lebih gemuk, berjerawat, beban lebih berat, gerakan terganggu dan lainnya. Ibu juga terkadang merasa waswas akan keadaan janinnya. Apa pun penyebabnya, untuk masalah mual-muntah yang disebabkan faktor psikis dibutuhkan dorongan dari keluarga besar, terutama suami agar ibu bisa menjalani kehamilan dengan tenang.

Selain itu, ibu hamil dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membangkitkan kebahagiaan. Seperti mencari udara segar, memperbanyak istirahat, berdoa, mendengarkan musik, atau mengerjakan hobi baru semisal mulai belajar merajut atau menyulam guna diaplikasikan pada baju-baju kecil si bayi kelak.

Percayalah, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menyenangkan, dapat meredakan ketegangan dan stres yang sering melanda ibu hamil.

WASPADAI Jika BERLEBIHAN

Beberapa ibu hamil ada pula yang mengalami mual-muntah berlebihan atau disebut dengan hiperemisis gravidarum. Gejalanya, frekuensi muntah yang dialami mencapai lebih dari 10 kali sehari dan yang dimuntahkan sangat banyak atau jumlah yang dimuntahkan sama dengan yang dimakan.

Karena terlalu sering muntah, cairan tubuh akan berkurang drastis. Akibatnya, si ibu lemas, sulit makan, terlihat lebih kurus karena sering kali muntah. Bila terjadi hal ini, harus segera di bawa ke dokter untuk dilihat apa penyebabnya. Selain itu, cairan tubuh yang hilang harus diganti lewat infus supaya tidak terjadi dehidrasi. Bila ternyata ada penyakit yang menyertainya, semisal mag atau gangguan pencernaan lain, maka penanganan penyakitnya lebih diutamakan.

Santi Hartono. Foto: Agus & Dok. NAKITA

Sumber:

Buku Magical Beginning, Echanted Lives: A Holistic Guide to Pregnancy dan Childbirth, Deepak Chopra, David Simon and Vicki Abram. Three Rivers Press, New York, 2005




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke