Dear Nakita - ers ....

    Waktu itu ada rekan nakita yang menanyakan masalah TB ya kalo gak salah... 
berikut sharing dari milis sebelah siapa tau bisa jadi masukan ya....

Salam,


----- Original Message ----- 
From: foxapin11 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 20, 2007 11:08 AM
Subject: [sehat] Re: (Repost) TB pada Dewasa


Mba Ria,

sori baru reply, kebetulan lg nongkrong di labkom n iseng2 cek milis. 
Saya coba jawab:

1. Pemeriksaan baku emas (gold standard) utk TB paru adalah cek 
sputum BTA (sampel dahak dilihat di bawah mikroskop utk dilihat Basil 
Tahan asam/BTA-nya yg menunjukkan adanya basil/kuman TB). Masalah dlm 
pengambilan sampel adalah kadang yg dikeluarkan oleh pasien bukan 
dahak, melainkan air liur. Kalau batuknya tidak produktif ya dahak 
tidak keluar. Ada beberapa cara yg bisa dipakai untuk mengeluarkan 
dahak. Dulu waktu pelatihan TB dikatakan bisa dengan minum air teh 
hangat malam hari sebelum tidur, sehingga bangun tidur diharapkan ada 
produksi dahak dari saluran napas bawah (bukan air liur atau dahak 
dari saluran napas atas/tenggorok). Atau bisa dengan minum obat 
mukolitik/pengencer dahak seperti gliseril guaikolat/GG, ini obat 
Puskesmas. Tapi saya tegaskan ini tidak ada EBM-nya. Pengalaman juga 
banyak yg tetap tidak berhasil mengeluarkan dahak meski sudah minum 
mukolitik ini.

Kalau seseorang pernah mengalami TB, ketika dilakukan foto Rontgen 
ulang, kemungkinan besar akan tetap terlihat bekas TB-nya. Sehingga 
kadang dokter menyatakan sebagai TB kasus kambuh, padahal belum 
tentu, bisa saja bekas TB. Makanya foto Rontgen dada bukan gold 
standard TB paru.

Benar kata dr Wati, kalau mau konsultasi saja ke RS Persahabatan, di 
sini RS pusat TB di Indonesia. Mungkin mereka punya tips untuk mudah 
mengeluarkan dahak.

Tapi prinsip utama harus diingat: diagnosis dibuat berdasarkan 
keluhan. Kalau tidak ada gejala klinis, untuk apa dicek segala macam.

Nah, kalau dahak sudah bisa keluar, lakukan pemeriksaan sputum BTA 3x 
(saat datang ke dokter, keesokan pagi bangun tidur, dan saat ke 
dokter esok harinya). Sampel dahak yg dipakai untuk pemeriksaan BTA 
3x ini bisa dipakai untuk kultur-resistensi. Di RS Persahabatan, 
hasil kultur-resistensi keluar paling cepat 2 bulan setelah sampel 
dimasukkan. Jadi saya bingung juga baca e-mail di bawah (saya bacanya 
sekilas, mudah-mudahan tidak ada yg terlewat), hasil kultur-
resistensi diharapkan keluar setelah 1 minggu.

Dan tidak harus menunggu hasil kultur-resistensi. 1 hari setelah 
menyerahkan sampel sputum BTA 3x, hasil langsung keluar. Kalau +2/+3 
dikatakan sebagai positif TB dan harus diobati. Kalau +1 konfirmasi 
ke klinis/keluhan/gejala, kalau tidak ada keluhan, maka dinyatakan 
negatif TB. Kalau 0 ya negatif TB.

Kalau hasil negatif, bisa saja kultur-resistensi positif. Mungkin 
saja terjadi negatif palsu (seharusnya positif minimal 1 saat BTA 3x, 
tapi dibaca oleh petugas lab sebagai negatif). tapi ya itu, hasilnya 
baru keluar 2 bulan setelah sampel masuk. 

Untuk pastinya, coba tanya ke lab tempat pemeriksaan kultur-
resistensi, kapan hasil keluar.

2. sudah dijawb di atas

3. BTA 3x negatif, tidak ada keluhan, ya sembuh.

4. Penanganan TB yg tepat sesuai standar WHO/DOTS memberikan angka 
kesembuhan mendekati 100% (saya lupa, > 90%), dan angka kekambuhan 
kecil sekali (kalau tidak salah di bawah 10%). Silakan cek di situs 
WHO (www.who.int) utk angka pastinya. Pengalaman di tempat kerja dulu 
jg jarang sekali yg kambuh.

5. Yg penting dipastikan dulu positif/tidak TB? Kalau positif sebagai 
kasus kambuh, maka pengobatan menjadi 9 bulan, dengan suntikan 
streptomisin selama 2 bulan (60x suntik). Jd cara mencegah penularan 
TB paling efektif ya dengan minum obat anti TB (OAT) bagi si 
penderita. Lainnya adalah dengan tidak membuang dahak sembarangan, 
kalau buang di kamar mandi langsung disiram; menjaga ventilasi udara 
dan cahaya matahari yg baik di rumah; jika ada balita tinggal satu 
rumah dengan penderita TB BTA +, maka harus minum profilaksis INH 
5mg/kgBB selama 6 bulan (menurut DOTS/WHO). Efektivitas penggunaan 
masker, belum pernah saya baca penelitiannya. TB menular melalui 
dahak, bukan alat makan/minum.

6. Pastikan ke Puskesmas tsb, apakah petugas (dokter, perawat) sudah 
mendapat pelatihan DOTS dari Depkes/Dinkes. Kalau sudah ya saya 
pribadi cenderung lebih percaya Puskesmas dibanding spesialis paru yg 
belum pernah ikut pelatihan TB.

Sekian, got to back to work

Apin

> 
> ---------- Forwarded message ----------
> From: TristaNathan Amadeo <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Nov 14, 2007 3:28 PM
> Subject: (Tanya) TB pada Dewasa
> To: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> > 
> > 
> 
> Tolong bantuanya utk masalah saya berikut :
> 
> Thn 2001 sbelum menikah suami pernah kena TB (batuk ada darah dan 
sudah
> melalui berbagai macam test pendukung).
> Menjalani terapi pengobatan di RS Puri Cinere dgn dr. SpP AN
> selama 6 + 3 bulan dan sudah dinyatakan sembuh.
> Hasil pemeriksaan fisik, rontgen Thorax, lab darah, urin medical 
check up
> (setiap setahun sekali) perusahaan terakhir 18-Des-2006, tdk ada 
masalah
> kecuali saran utk menaikan berat badan yg underweight.
> 
> Menjelang h-3 hari raya ramadhan kemarin kena batpil disertai sesak 
dan
> nyeri dada. Konsult dokter umum di rujuk ke SpP RSQ.
> Ke RSQ di rontgen dan oleh dr. SpP BS (RSQ), dinyatakan TB kambuh.
> Disarankan bedrest 2minggu dan diberi obat utk 2 minggu dan dilihat
> perkembangannya saat kontrol kembali (tdk dilakukan krn meneruskan
> pemeriksaan dr dokter SpP kedua). Perlu saya tambahkan pd saat 
ramadhan
> aktifitas suami lumayan banyak tapi tdk disertai asupan makanan dan
> istrirahat yg cukup kemungkinan ini yg menyebabkan drop (merokok 
sama sekali
> sudah dihentikan setelah kena TB yg pertama).
> 
> Coba second opinion ke RSC dilakukan pemeriksaan rontgen (hr itu jg 
bs
> diambil hasil), sputum bta, kultur dan resistensi.
> Hasil rontgen menurut petugas lab blm bs dipastikan kambuh lagi krn
> kemungkinan gambar/corakan lama, spt klo jatuh ada luka/koreng, jd 
tunggu
> hasil lab lainnya dan kontrol kembali 1 minggu kemudian dan diberi 
obat, hsl
> rontgen diperiksa dr SpP NS (RSC) dinyatakan jauh lebih bersih dan 
air
> liur negatif sedangkan kultur dan resistensi tdk didpt hasil krn 
tdk ada
> unsur dahak yg diinginkan (hijau dan kental). Dirujuk utk test 
ulang ke RSP
> (3x sputum --> Hsl Sediaan Langsung : TDK DIKETEMUKAN)sampai skrng 
tdk
> berhasil memberikan sample dahak tsb agar bs dilakukan kultur dan
> resistensi, hal ini sgt diperlukan utk mendapat pernyataan 'SEMBUH' 
dr
> dokter sbg bukti laporan tertulis ke perusahaan tempat suami 
bekerja.
> 
> Maaf kalau kronologisnya panjang, yg ingin saya tanyakan :
> 1. Apakah msh diperlukan kultur dan resistensi dahak padahal air 
liur
> dinyatakan negatif ?
> 2. Apakah ada cara lain slain konsumsi makanan yg berpotensi batuk 
utk bs
> mendapatkan dahak ?
> 3. Apakah harus dgn test tsb utk mendapat pernyataan sembuh, adakah 
cara
> lain yg lebih cepat namun akurat ?
> 4. Setelah mantan penderita TB dinyatakan sembuh brp bnyk kasus 
kambuh
> kembali dan rata-2 jarak brp tahun ?
> 5. Selain menggunakan masker, peralatan makan/minum terpisah 
sebaiknya bgmn
> menghindari penularan thd orang lain tanpa bermaksud utk 
mengucilkan ?
> 6. Apakah pengobatan TB di Puskesmas sama hasilnya dgn pengobatan 
oleh
> dokter di rumah sakit tertentu ?
> 
> Maaf belum bisa melampirkan daftar obat-2 yg diberikan oleh msg-2 
dokter krn
> data copy resep ketinggalan di rumah.
> 
> Terima kasih banyak atas bantuannya.
>



__._,_.___ 
Messages in this topic (0) Reply (via web post) | Start a new topic 
Messages | Database | Polls | Calendar 
==========================================================================
" Mailing list SEHAT didukung oleh Hewlett-Packard StorageWorks Division. SEHAT 
Internet Access & Website didukung oleh CBN Net.
Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada : XEROX, Bhumiyamca, 
Arutmin, HBTLaw dan Ibu Marissa Muliadi yg telah dan konsisten mensponsori 
program kami, PESAT (Paket Edukasi Orang Tua Sehat)."

Kunjungi kami di :
http://www.sehatgroup.web.id/
==========================================================================

" SEHAT mailing list is supported by Hewlett-Packard StorageWorks Division. 
SEHAT Internet Access & Website are supported by CBN Net.
Our biggest gratitude to : XEROX, Bhumiyamca, Arutmin, HBTLaw and Ibu Marissa 
Muliadi who have consistently sponsored our programme, PESAT (Paket Edukasi 
Orang Tua Sehat)."

Please visit our website at :
http://www.sehatgroup.web.id/
==========================================================================

 
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity
  a..  35New Members
Visit Your Group 
Healthy Eating
on Yahoo! Groups

A place for parents

to share their ideas.

Yahoo! Health
Live Better Longer

Find new ways

to stay healthy.

Yahoo! Groups
Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.
. 
__,_._,___ 




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke