Blank document Dear mbak Rina, Vito sudah berapa lama sekolah dan ikut pengajian? Kalau baru beberapa bulan, sepertinya normal2 aja ya sikecil masih pemalu seperti itu. Ada anak yang memang cepat menyesuaikan diri dan cepat mencari teman baru. Tapi ada juga yang memang sifatnya lambat 'panas'nya, butuh waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri dan berkenalan dengan teman baru.
Sudah bagus lho Vito bisa ceritakan pengalaman disekolah, dan mau bernyanyi dan mengaji dengan suara keras. Ada anak-anak yang saking pemalu/tidak pede-nya, dirumah pun jarang 'bunyi' dan bikin ortunya bingung, bagaimana caranya bisa berkomunikasi dengan anaknya. Kalau saya lihat, dengan Vito ini tinggal mbak support saja, kasih dukungan agar dia lebih pede disekolah/pengajian. Misalnya bilang, "Wah seru sekali cerita Vito disekolah ya. Coba Vito mau ngobrol sama teman-teman (atau pak/bu guru) seperti Vito ngobrol sama Bunda/Mama. Pasti lebih banyak lho teman Vito disekolah" atau yg seperti itu. Selain itu, perlu juga lho kerjasama dengan guru disekolah/pengajiannya. Mungkin mbak bisa ceritakan bahwa kalau dirumah Vito bisa lebih 'pede' dan mungkin perlu bantuan guru-gurunya supaya bisa lebih bergaul dengan teman-temannya. Bisa juga ditanyakan apakah kelihatannya ada masalah tertentu untuk Vito bergaul dengan teman-temannya, sehingga mbak bisa 'kompakan' dengan gurunya untuk bersama-sama mengurangi ke-tidak-pede-annya Vito. Kalau masalah takut dengan badut, sepertinya bukan trauma berlebih lah mbak, masih normal2 aja, karena memang banyak anak kecil yang takut sama badut. Kalau nggak salah dulu mbak Uttiek pernah kasih artikel ttg phobia, termasuk phobia untuk badut ini tapi saya sudah tidak simpan. Dibawah ini ada artikel dari tabloid Nova, mudah-mudahan membantu... Rgds, Mamanya Reza & Lukman AGAR BUAH HATI PERCAYA DIRI Jelas saja, menumbuhkan rasa percaya diri anak tak bisa dilakukan dalam sehari. Perlu diajarkan, dipupuk, dan ditanamkan terus-menerus sejak anak masih kecil. Susahnya, justru orang tua yang kerap menghancurkan rasa pe-de alias percaya diri anak. Tentu saja, orang tua melakukannya secara tak sadar. Hal itu bisa berlangsung lewat komentar, kalimat, atau tindakan yang jauh dari menyenangkan. "RESEP" PENTING Berikut sejumlah cara yang bisa Anda lakukan. * Percaya pada kemampuan anak dan biarkan dia tahu bahwa ia mampu, berguna, menarik, dan mandiri. * Beri pujian yang positif untuk segala sesuatu yang telah diselesaikannya dengan baik. Sampaikan dalam kalimat atau ucapan yang menyenangkannya karena hal itu bagaikan musik nan merdu di telinganya. Jelaskan juga pada anak, membuat kesalahan adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari kehidupan yang harus dihadapinya. Hindari memberi kelewat banyak kritik yang hanya akan menghancurkan rasa percaya diri baginya. * Aktif bertindak, pasif mendengarkan dengan sabar. Ulangi apa yang Anda dengar agar benar-benar mengerti apa maksud si kecil dengan baik, kemudian berikan ia dorongan dan semangat yang positif agar dia teatp melakukan hal yang baik-baik. * Terima perasaan yang dilontarkan anak dan bantulah dia untuk mengutarakan dengan baik. Misalnya, biasakan ia mengungkapkan, "Ma, hari ini aku sedih, deh, Soalnya ,,," atau "Bunda, aku sedang senang, lo, karena tadi di kelas ...." * Fokuskan pada kelebihan dan kekuataan yang ada pada anak. Jangan hanya sibuk dengan kelemahan anak. * Hormati keinginan anak walaupun mungkin hal itu membosankan bagi Anda. Ambil dan tiru ide yang menarik dan baik dari temannya atau dari sekolah. Hal ini sekaligus memperlihatkan, Anda peduli dan mendengarkan semua cerita anak. * Terima dan pahami semua bentuk ketakutan atau ketidaknyamanan yang diperlihatkan anak. Mungkin Anda merasa ketakutan anak tak beralasan, namun jangan pernah menyepelakannya. Tunjukkan bahwa Anda mengerrti dan memahami kekhawatirannya serta beri ia cara mengatasinya. Misalnya, jika anak berujar, "Aku memang enggak bisa pelajaran matematika," katakan padanya, "Pasti karena matematika memang pelajaran yang sulit jadi kamu harus belajar lebih keras. Yuk, Mama/Papa coba bantu menerangkan supaya kamu mengerti." Jangan malah mengatakan, "Kamu memang payah! Mulai besok harus les, ya!" * Beri semangat atau dorong agar anak menjadi sosok yang mandiri. Beri kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Keberhasilan akan memberi dan mendorongnya memiliki rasa percaya diri yang besar. Jangan lupa, kerap anak juga perlu belajar dari kesalahan yang dia perbuat. * Fokuskan pada kegiatan yang ia kuasai. Misalnya, renang, musik, atau apa saja yang ia kuasai dengan baik. Jangan mencoba untuk menfokuskan pada bidang di mana ia sering menemui kegagalan. Dear Mba' Uttiek, and all Mau sharing Anak saya Alvito ( 3 th 9 bln ) kalo di luar rumah ( di sekolah or pengajiannya ) agak pendiam, tidak lari2 sana sini seperti temen2nya, kalo diminta baca iqra di pegajiannya suaranya juga pelan sekali, tapi semua pelajaran yg diberikan oleh guru-2nya disimak baik- baik terbukti dengan dia selalu bisa mengulang pelajaran or doa2 or lagu yg diajarkan oleh guru2 di sekolah dan pengajiannya, tapi kalo di rumah bukan main lincahnya. Cerita apapun yg dia alami hari itu, suaranya juga keras kalo diminta bernyanyi atau membaca pelajarannya (Iqra') , sepertinya kalo di luar rumah dia agak kurang percaya diri, Dan juga rasa traumanya yg agak 'berlebih'. misalnya suatu dia dibawa ke ulang tahun di mall yg ada badutnya, sejak itu dia susah banget dibawa ke ulang tahun dimanapun ( rumah or mall ) krn dia selalu berpikir kalo ulang tahun ada badutnya. Padahal kita sering banget sharing sama dia tentang kalo bergaul ma temen2nya di luar rumah, juga selalu bawa dia jalan2 ke tempat bermain di tempat umum biar dia ga 'kuper'.. Mohon sharingnya dari Moms and Dads disini supaya anak saya kalo diluar rumah tidak pendiam jadi ga jago kandang, mungkin ada artikel yg bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri anak saya.. BR Rina - mama vito =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+= Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] ***************************************************************** The information in this e-mail is confidential and may be legally privileged. It is intended solely for the addressee. Access to this e-mail by anyone else is unauthorized. If you have received this communication in error, please address with the subject heading "Received in error," send to [EMAIL PROTECTED] then delete the e-mail and destroy any copies of it. If you are not the intended recipient, any disclosure, copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on it, is prohibited and may be unlawful. Any opinions or advice contained in this e-mail are subject to the terms and conditions expressed in the governing PT. Consulting Services Indonesia ("CSI") client engagement letter. Opinions, conclusions and other information in this e-mail and any attachments that do not relate to the official business of the firm are neither given nor endorsed by it. PT. Consulting Services Indonesia ("CSI") cannot guarantee that e-mail communications are secure or error-free, as information could be intercepted, corrupted, amended, lost, destroyed, arrive late or incomplete, or contain viruses. This footnote also confirms that this e-mail message has been scanned by Postini for the presence of computer viruses. See www.postini.com for more information. ***************************************************************** =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+= Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]