berikut sedikit informasi tentang perubahan peta dunia
pemasaran

--- sumarketer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Date: Fri, 10 Mar 2006 11:28:43 -0000
> From: "sumarketer" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Fwd:  summary marketing-clubbing tadi malam
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "sumarketer
> is dead" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Salam Marketer
> 
> marketing-clubbing (offline gathering milis
marketing-club) tadi malam tercatat 216 peserta
> hadir dengan pembicara
> yang sangat atraktif, Pak FM Siddharta dan Kukuh
> dipandu oleh moderator
> yang masih fresh, Ricky Afrianto
> 
> Berikut sedikit summary dari marketing-clubbing
> semalam
> 
> Di awali dengan pertanyaan sederhana, emang ada apa
> dengan Trade
> Marketing? kok heboh banget?
> 
> Pertama, kehadiran pasar modern di berbagai belahan
> dunia dan khususnya di
> Indonesia dengan konsep The Lowest Price akhirnya
> berhasil menarik banyak
> pelanggan Indonesia untuk terbiasa belanja di pasar
> modern. Pelanggan mana
> yang tidak mau belanja dengan harga murah plus
> tempat yang nyaman
> 
> Keberhasilan pasar modern menguasai sebagian
> pembelanjaan ritel membuat
> mereka memiliki power yang sangat kuat dibandingkan
> para manufaktur. kalau
> manufaktur biasanya hanya memikirkan brand mereka
> sendiri dan bila perlu
> mendapatkan sales dengan membunuh brand pesaing,
> para retailer justru
> memiliki paradigma yang berbeda.
> 
> Retailer mana peduli dengan manufacturers' brand.
> Kalau di kategori susu
> misalnya, Brand X promosi gila2an, automatically
> yang kemungkinan besar
> terjadi adalah brand pesaing di kategori yang sama
> akan switch ke Brand X,
> jadinya secara total sales ya tidak pengaruh ke
> retailer, penjualan merek
> X naik tetapi dikompensasi oleh penurunan penjualan
> Merek Y. lalu ngapain
> para retailer mikirin perang merek, yang dipikirin
> retailer adalah GROW
> THE CATEGORY
> 
> yang diinginkan retailer adalah semakin banyak orang
> berbelanja di
> kategori itu alias semakin banyak yang minum susu
> terlepas brand apa yang
> dibeli, syukur2 sih beli brand yang margin nya
> paling gede. retailer kan
> cuma mikir margin yang mereka dapatkan alias cuan
> nya berapa!\\
> 
> Kedua, kalau manufacturer selalu melihatnya dari
> perspektif consumer
> behavior, maka retailers justru melihat SHOPPER
> BEHAVIOR. kenapa? karena
> retailer punya mantra dan yakin kalau para tukang
> belanja sudah masuk ke
> toko mereka, ANYTHING CAN HAPPEN!!! yang loyal pun
> bisa dibuat jadi
> switcher, yang tidak mau beli juga jadi beli. di
> sinilah menariknya
> SHOPPER BEHAVIOR, tempat belanja yang nyaman dengan
> berbagai medium
> promosi didalamnya membuat SHOPPER bisa menjadi
> impulse buyer yang luar
> biasa sekali
> 
> belum lagi para shopper seringkali kalau berbelanja
> bawa rombongan satu
> keluarga. nah, bayangkan aja, the more people
> accompany you, the more
> impulse you are!!! so bagi retailer yang penting itu
> adalah SHOPPER
> BEHAVIOR alias bagaimana mempengaruhi para tukang
> belanja untuk belanja,
> belanja dan belanja lebih banyak dan lebih banyak
> lagi
> 
> Ketiga, retailer punya space yang terbatas dengan
> luas area yang sudah
> mereka bangun diawalny. jadinya luas shelf space nya
> ya begitu-begitu
> saja. jadi tidak mungkin seenaknya menumpuk barang
> dari merek yang tidak
> jelas jualannya. RETAILERS ARE ACTUALLY IN THE
> PROPERTY BUSINESS, NOT
> RETAIL BUSINESS. THEY ARE SELLING SPACE TO
> MANUFACTURERS.
> 
> nah kalau dalam urusan jualanan space, ya pakai cara
> berpikir tukang
> properti. masak bayaran biaya sewa nya sama tapi
> jualan produk nya ndak
> laku, semua manusia yang ngerti duit pasti bilang
> "RUGI DONG" space udah
> dikasih, jualanan seret!! kalau gitu ya silahkan
> jalan ke pintu dan tutup
> pintu tersebut dari luar alias get rid of my shelf
> space!!!
> 
> 3 bulan tidak laku, silahkan say goodbye, masih
> banyak yang antri, mau
> bayar mahal dan mungkin  margin nya lebih gede.
> bahkan berita terakhir
> menyebutkan kalau salah satu hypermarket sudah
> menerapkan peraturan di
> kategori deterjen bahwasannya HANYA MEREK NO 1 DAN
> NO 2 yang boleh jualan
> di semua outletnya, merek no 3 dan seterusnya
> silahkan nyanyi lagu
> GOODBYE, lalu yang mau beli merek alternatif yang
> lebih murah cari dimana?
> "Ndak mau Ke Hypermarket lagi ah"
> 
> "Tenang Dulu" itu jawaban hypermarket, kita sediaiin
> kok produk yang sama
> bagusnya dengan harga murah, ini menggunakan merek
> kita sendiri, murah tur
> berkualitas. kalau sudah begini, masak pelanggan
> nolak? udah kadung
> percaya ama merek retailer.
> 
> Lalu, apakah trade marketing muncul hanya karena
> perubahan di jaringan
> penjualan di industri FMCG? oh tentu saja tidak!
> sang moderator Ricky
> Afrianto menjelaskan secara detail bagaimana seorang
> Tung Desem Waringin
> juga menjalankan Trade Marketing. a magnificent
> example, friend!!!
> 
> kalau beli buku di Gramedia, berapa persen yang
> merupakan pembelian
> terencana? lebih besar impulse buyer, bukan? Nah
> disinilah jagonya Tung
> Desem memanfaatkan trade marketing. Sebelum buku
> launch, hampir di seluruh
> toko buku gramedia dan non gramedia sudah terpampang
> poster buku Financial
> Revolution plus in-store promo dimana bisa pesan
> dulu dan harga lebih
> murah plus ikut seminar gratis.
> 
> lah itu apa, bukankah itu trade promo? itu ya trade
> marketing juga. SEMUA
> TOKO BUKU SENANG. dengan Tung Desem promo begitu,
> semua toko buku pasti
> senang karena jualanan buku bakal meningkat, jadi
> tidak mengharapkan si
> toko buku yang promo, toko buku mana ada duit coy!
> 
> belum lagi Tung Desem juga jago dalam hal in-store
> merchandising. liat
> saja di toko2 buku gramedia, placement produknya
> yaitu buku2 Financial
> Revolution cukup mencolok, mentereng, out of the box
> dan sangat memicu 5
> senses kita tuk mendatangi rak nya, mengambil,
> melihat, meraba, membaca
> dan akhirnya membeli!!!
> 
> kata siapa trade marketing cuma FMCG tok? kalau ada
> praktisi yang ngomong
> begini, pasti ndak pernah ikutan marketing-clubbing
> heheheh
> 
> masih banyak contoh lain. salah satunya adalah
> jualan kertas. coba
> bayangkan 10 tahun yang lalu, kertas sangat
> komoditas sekali, industrinya
> sangat boring. Tapi liat aja setelah adanya
> PaperOne, melakukan in-store
> promo dengan berbagai jaringan fotokopi seperti
> MultiPlus, itu namanya apa
> kalau bukan Trade Marketing?
> 
> apakah hanya karena kehadiran modern channel? belum
> tentu. sekarang banyak
> juga traditional channel yang juga ikut2an nawarin
> listing fee!!! Pak
> Siddharta mencontohkan bagaimana perjalanannya ke
> salah satu pasar
> tradisional di Sumatera dan menemukan salah satu
> pemain mencoba menawarkan
> listing fees. so bukan hal yang aneh lagi, pasar
> tradisional yang katanya
> masih menguasai 70-80% pasti dong bukan pebisnis
> yang o-on!!
> 
> Mereka juga mikir duit. "Aku punya space, manufaktur
> butuh space. Mau
> space yang bagus, bayar dong rek!"
> 
> Masih ndak percaya. Minggu lalu saya tulis bagaimana
> di Slovakia, jaringan
> toko elektronik mencari duit dari pajangan
> televisinya. loh, kok bisa?
> ANYTHING CAN HAPPEN my man!!!
> 
> kalau datang ke toko elektronik, sebenarnya kasian
> juga. tv nya diputer2
> terus, habisin listrik tapi belum tentu di beli
> semua. nah ada orang
> SLOVAKIA yang rada gila yang punya jaringan
> elektronik menguasai 20%
> penjualan tv di seluruh negara.
> 
> Daripada televisi yang dipajang ratusan biji
> terus-terusan diputer,
> habisin listrik, jaganya juga susah, meningkatkan
> biaya operasional. so
> mari kita ramai2 mencari duit dari TV nganggur
> tersebut. caranya? ya tv
> kan bisa tuk memutar iklan. mari cari manufaktur
> yang mau beriklan.
> 
> Akhirnya sang pemilik toko elektronik berhasil deal
> dengan salah satu bank
> penerbit kartu kredit terbesar di Slovakia sehingga
> di seluruh jaringan
> outletnya, semua televisi menayangkan iklan kartu
> kredit tersebut.
> hasilnya? terjadi incremental subscribers 30% lebih
> tinggi. inikan TRADE
> MARKETING juga aneng..aneng.... dan
> abang...abang.......
> 
> lebih celakanya lagi, sebentar lagi bakalan ramai
> yang namanya HARD
> DISCOUNTER STORES. para hypermarket juga ikutan
> pusing, makanya harus bisa
> memberikan produk dengan harga semurah mungkin.
> 
> so....... trade marketing bukan cuma sekedar promo,
> trade marketing adalah
> total business approach yang bertujuan untuk
> mendukung pencapaian visi,
> misi, dan profit goals dari retailers. bukan
> sebaliknya.
> 
> kalau sudah begitu, trade marketing itu pasti
> memerlukan pendekatan yang
> berbeda untuk masing2 retailer. karena masing2
> retailer punya positioning
> dan profit goals yang berbeda. nah, trade marketing
> juga harus melihat
> masing2 pelangannya yaitu para retailer secara
> berbeda dan memberikan
> business approach yang berbeda juga. so it's more
> than just in-store
> promo, more than just merchandising. it's your
> BUSINESS APPROACH toward
> RETAILERS!!!
> 
> jadi tidak salah kalau marketing-clubbing malam ini
> dengan tema TTM
> 
> 10 tahun yang lalu, para retailers mungkin tergolong
> TTM alias Teman Tapi
> Mesra. mereka belum begitu powerful, jadi masih
> tergantung manufaktur.
> kita bisa meng-drive mereka seenaknya karena mereka
> butuh manufaktur.
> Mereka tidak menguasai sales yang sangat besar
> sehingga bargaining power
> tidak begitu tinggi. jadi ya TTM alias Teman Tapi
> Mesra dan tidak
> bermusuhan karena sama-sama senan
> 
> kalau sekarang dan 5 tahun ke depan? ya TTM juga
> alias Teman Tapi
> Menakutkan!!!
> 
> gimana tidak menakutkan, memang sih  masih teman
> alias manufaktur masih
> menyuplai produk dan retailer membantu menjual,
> tetapi ini retailer jaman
> baru. Mereka punya bargaining power, mereka bisa
> menekan seenaknya. mereka
> mensyaratkan para manufaktur harus mengikuti
> strategi mereka dan bukan
> sebaliknya. celakanya lagi pelan2 mereka memperkuat
> brand equity mereka
> sendiri sehingga bernai mengeluarkan house brand
> atau private label brand
> atau store brand dengan harga yang jauh lebih murah
> dan kualitas cukup
> dapat diandalkan!!!
> 
> nah, kalau merek manufaktur tidak bisa menjadi No 1
> atau No 2 alias
> menjadi MEGA BRANDS, lupakan saja masa depan merek
> Anda. daripada membeli
> merek nomor 3, mendingan beli store brands, kan?
> paling kualitas sama aja,
> wong merek no 3, sebagus-bagusnya toh sama aja
> dengan store brands.
> bener-bener TTM deh Teman Tapi Menyeramkan!!!
> 
> so... apapun bisnis Anda, percayalah bahwa proporsi
> trade marketing
> semakin perlu diperhatikan. karena apa? ya karena
> consumer marketing dalam
> hal ini consumer promo dengan berbagai jenisnya
> melalui iklan misalnya
> juga sudah mulai kehilangan kredibilitas. so tunggu
> apa lagi? masih
> berharap pada hegemonitas masa lalu dengan market
> share yang diperoleh
> tetapi dengan gaya bisnis 10 tahun yang lalu? the
> past does not guarantee
> your future!!!
> 
> Meniru kata Darwin, manusia diperkirakan berasal
> dari monyet
> so... kenapa harus resisten kalau dikatakan TRADE
> MARKETING adalah evolusi
> dari CONSUMER MARKETING
> so... CHANGE YOUR MINDSET
> mulai formulasikan TRADE MARKETING APPROACH Anda
> 
> Meniru kata Darwin lagi, bukan THE BIGGEST yang akan
> survive, tetapi THE
> FITTEST!!!
> so seberapa besar pun merek Anda, fleksibilitas dan
> siap berubah adalah
> SEBUAH PILIHAN.
> STAY IN YOUR COMFORT ZONE IS NOT AN OPTION!!!
> 
> bersiap2 lah untuk membuat trade marketing
> department
> bersiap2 lah untuk mencari trade marketing manager
> bersiap2 lah untuk MENGENDALIKAN NASIB "MEREK ANDA"
> SENDIRI ATAU
> HYPERMARKET YANG AKAN MENENTUKAN NASIB MEREK ANDA?
> 
> so........ keep on clubbing with marketing-club or
> extinct!!!
> 
> Salam marketing-clubbing
> 
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> --- End forwarded message ---
> 
> 
> 
> 
> 


"Control Your Destiny or Some One Else Will"

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Sudahkah Anda mengunjungi http://www.kagama-mm.com/ hari ini?
*** THE TRADITION OF QUANTITY (Oops. We meant QUALITY) *** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mm-ugm/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke