Assalamu'alaikum WW

hhmmmmm..... rada basi memang ... btw rasonyo usulan Angku Datuak bukanlah harus ditujukan ka salah satu calon sajo.... karano memang tiok cagub diosong dek parpol dan atau gabungan parpol... apakah tendesi tsb tidak berlaku untuak cagub nan lain ?

Soal kontrak politik.... hhmmm..... juga masalah basi.... sopo yang nggak berani "teken" kontrak politik di saat ingin naiak jadi BA-1....?

Wassalam
Z Chaniago - Palai Rinuak - http://www.maninjau.com
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================
From: "Mulyadi" <[EMAIL PROTECTED]>

Ulasan nan bagus dan cerdas. Tingga kito tanyokan lansuang ka Apak GAMMA tu,
apo iyo indak seperti nan kito ragukan ko. Bilo paralu kito mintak beliau
pasangan GAMMA menanda tangani kontrak pulitik, indak akan babuek KKN walau
alasannyo hanyo balas budi.
Jayalah Sumbar, jayalah Minangkabau.

HM Dt.MB

----- Original Message -----
From: "1972 putra" <[EMAIL PROTECTED]>

Assalaamu 'alaikum wr wb

ikut urun rembuk...
(sependapat dengan salah seorang rekan kita dimilis ini)
Bahwa :
Apa yang telah di capai oleh Gamawan Fauzi merupakan
prestasi yang luar biasa dan patut dijadikan teladan oleh
calon-calon yang lain. Indenpendensinya dalam bersikap
bisa menelurkan kebijakan-kebijakan yang 'bertentangan'
dengan para pelaku kkn. Ini karena beliau dulunya menjadi
Bupati adalah karena karier beliau yang bagus.

Ceritanya mungkin sedikit berbeda (walau kita tidak berharap
demikian) bahwa ketika pilkada ini, beliau justru didukung
oleh PDIP sebagai team sukses dan mesin politiknya.
Menjadi pertanyaan kemudian adalah, masih bisakah beliau
se independen sekarang ? Apakah beliau 'tidak akan diganggu'
oleh 'kepentingan' lain karena balas budi ?

Sejatinya program gubernur sumbar ke depan salah satunya
adalah memberantas habis kkn dan penyakit masyarakat. Lalu
bisakah kemudian progarm ini berjalan lancar ? Apakah tidak
akan muncul sedikit 'riak' ditengah arus membarantas kkn
dan pekat ini ? sementara budaya ketimuran kita masih mengenal
istilah 'balas budi' ?  wallahu 'alam..

Yang saya yakini saat ini adalah, Seorang Gubernur hanya akan
bisa independen dan menelurkan kebijakan-kebijakannya dengan
lancar, jika dibelakang Gubernur itu berdiri pribadi-pribadi yang
sevisi dan semisi dengannya. Jika berbeda, akan sulit dan akan
'mengikat' langkah sang Gubernur. Wallahu 'alam,

"memilih pemimpin, bukan hanya memilih satu pribadi
utk tampil ke depan, tapi juga memilih orang-orang yg
akan berdiri dibelakang pemimpin tersebut, yang akan
memberi masukan dan menjadi motivator buat si pemimpin
untuk berbuat.."



wassalaam,
Ronald



_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke