Ass,wr,wb.

Ambo forowaik kan Buletin Islam terbitan FOKAIS PUSRI. Maaf kalau
manggaduah dek gadangnyo file.

Wassalam,
HM Dt.MB
---------------------------- Original Message ----------------------------
Subject: Buletin Islam XXVIII : ISTIQOMAH, ISTIKHARAH & ISTIGFAR
From:    "FOKAIS Pusri" <[EMAIL PROTECTED]>
Date:    Thu, June 23, 2005 5:34 pm
To:      "FOKAIS PUSRI" <[EMAIL PROTECTED]>
--------------------------------------------------------------------------

FORUM KAJIAN ISLAM KARYAWAN PUSRI

Buletin Islam

Terbitan XXVIII / Th.I / 17 Jumadil Awal 1426 H / 24 Juni 2005

ISTIQOMAH, ISTIKHARAH & ISTIGFAR

Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan
ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik
kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji
tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan
hidup. Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam
menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan
dan amalan dalam hidup. Ada tiga amalan baik yang bisa menjadi tips kita
dalam menjalani hidup ini, yaitu: Istiqomah, Istikharah dan Istighfar
(TIGA IS).

1. Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah.

Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi
wasalam berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut:

Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata,
"Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak
perlu bertanya kepada orang lain selain engkau". Nabi menjawab,
"Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah". (HR.
Muslim).

Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan
bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup,
ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan
haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki

fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam
Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatahkan): "Janganlah kamu merasa takut, dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu. (Qs. Fushshilat: 30)

2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh
pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu
perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa
batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang
muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan
atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada
Allah.  Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik
atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Orang bijak berkata "Think today and speak tomorrow" (berfikirlah hari ini
dan bicaralah esok hari). Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai
menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan
ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka
katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa
meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma'ruf nahi
munkar.

Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad
Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau
bersabda: Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah
sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa
yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan
lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya.
(HR.Baihaqi dari Jabir).

Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi
ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara
tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa
mengindahkan etika agama . Para pakar barang kali untuk saat-saat ini,
lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang
kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita
benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di
kemudian hari.  Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang
bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR.
Thabrani dari Anas)

3. Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah
Rabbul Izati.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun
kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya
penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang
diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu,
memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan
yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah.

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita
disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas
itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh
kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan
terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat
yang harus kita tumbuhkan.

Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami
kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang
menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya,
maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat.

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam kepada kaumnya:

Dan (Huud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu
bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah
kamu berpaling dengan berbuat dosa. (QS. Huud:52).

Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar
kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak
bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS di atas yaitu
Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.

Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan
dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Aamiin.

Wa Allahu A'lam Bish-Showab. Wa Al-Hamdu Lillahi Robbi Al-'Aalamiin.

Mengundang Keluarga Besar PT Pusri mengikuti Program Tahsin Tilawah
(Materi Tahsin Sistematis) bersama Al Hafidz Ustadz Cecep Supriatna, SHI
Setiap Sabtu 07.00 s/d 08.30 di Ruang TPA Al-Aqobah 1 Pusri.

Buletin diterbitkan oleh: Forum Kajian Islam Karyawan Pusri (FOKAIS Pusri)

dibawah binaan BPM Al-Aqobah 1. Alamat email : [EMAIL PROTECTED]

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke