FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KETURUNAN CINA
BERMINAT MEMILIH FAKULTAS EKONOMI 

---------------------------------------------------------------------

Oleh : Yun Sopupami, S.Psi 


Imigrasi  yang  terjadi  pada  suatu  negara membawa dampak yang cukup
banyak  bagi  negara tersebut, salah satunya misalnya perkawinan antar
ras, suku, agama dan budaya . Hal-hal ini pulalah yang nampaknya marak
terjadi  di  Indonesia karena di Indonesia kita jumpai beragam ras dan
suku bangaa. Perkawinan antar ras di Indonesia yang banyak kita jumpai
adalah  antara  orang pribumi asli dengan mereka yang berasal dari ras
mongoloid  atau  yang  lebih  sering disebut sebagai suku bangsa Cina.
Perkawinan campur atau asimilasi inilah yang menghasilkan warga negara
Indonesia yang merupakan keturunan Cina.

Kehadiran keturunan Cina di Indonesia secara umum sudah dapat diterima
dan  dapat  hidup  berdampingan  dengan  suku-suku  bangsa lain secara
sehat,   walaupun  perbedaan-perbedaan  fisik  masih  banyak  terlihat
seperti  misalnya  warna  kulit  yang  lebih  putih,  bentuk muka yang
tipikal dan bentuk mata yang lebih kecil (sipit) Apabila dilihat lebih
jauh,  sebenarnya  percampuran  dan  pembauran  itu  seharusnya  telah
terjadi  dengan  baik,  karena menurut Alatas (1988), orang-orang Cina
telah  menginjakkan kakinya dan berdagang di Indonesia sejak awal abad
ke-14  sehingga  secara  otomatis  maka  mereka telah melalui berbagai
episode sejarah yang sama dengan yang dilalui oleh orang-orang pribumi
asli.

Pemerintah  Indonesia  sejak  Indonesia  merdeka  juga  telah  membuat
berbagai   kebijakan   yang  mendukung  pembauran,  mulai  dari  aspek
pendidikan sampai aspek ekonomi dan sosial budaya.

Di  bidang  ekonomi  misalnya, mereka diperbolehkan untuk berusaha dan
bekerja  di lapangan pekerjaan apapun yang dilegalkan oleh negara bagi
seluruh  warga negara Indonesia. Sementara di bidang keagamaan, mereka
kini  diperbolehkan  untuk  merayakan  imlek  (tahun baru Cina) secara
terbuka  dan  melaksanakan ritual keagamaannya juga secara terbuka. Di
bidang  pendidikan,  sekarang pemerintah tidak lagi jumlah lulusan SMU
yang  berlatar  belakang  etnis  Tionghoa  untuk  masuk ke universitas
negeri  sehingga  mereka  tidak  perlu  lagi  berkumpul di universitas
swasta  tertentu  yang  ekslusif yang mengakibatkan sosialisasi mereka
menjadi  terbatas,  serta  mereka  juga  diperbolehkan  untuk menempuh
program studi apapun yang menjadi minat mereka.

Berkaitan dengan hal tersebut, fenomena yang sangat sering kita jumpai
adalah,  mereka yang merupakan warga keturunan Cina terlihat mayoritas
memilih  fakultas  ekonomi  di  perguruan  tinggi atau memilih sekolah
tinggi yang mengkhususkan pada bidang ekonomi.

Berdasarkan  survei  yang  dilakukan secara acak, dari 100 orang siswa
SMU  di  Surabaya yang merupakan keturunan Cina, kurang lebih 65 orang
menyatakan  bahwa mereka berencana untuk memilih fakultas ekonomi bila
mereka  lulus  dan  akan  melanjutkan  ke  perguruan  tinggi.  Hal ini
menunjukkan  bahwa  minat  para  remaja  keturunan Cina tersebut lebih
banyak  tertuju  pada  fakultas  ekonomi. Selain itu, berdasarkan data
jumlah mahasiswa aktif yang kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 pada
tahun  2000,  terdapat  255  orang mahasiswa keturunan Cina dan 62,4 %
dari jumlah tersebut berada pada fakultas ekonomi dan sisanya sebanyak
48,6  %  tersebar  pada  berbagai  fakultas di Untag. Data-data diatas
menunjukkan  adanya  minat  dan  motivasi  yang cukup tinggi dari para
keturunan Cina untuk mendalami bidang ekonomi.

Fenomena   dan  data-data  tersebut  menimbulkan  pertanyaan  mengenai
faktor-faktor  apa saja yang menjadi penyebab mahasiswa keturunan Cina
berminat  untuk  memilih  fakultas ekonomi. Berdasarkan teori Fishbein
dan  Azjen  yang  menyebutkan  bahwa  niat dan perilaku muncul sebagai
hasil  interaksi  sikap terhadap perilaku tertentu dan norma subyektif
terhadap perilaku tertentu maka perilaku memilih fakultas ekonomi pada
mahasiswa  keturunan  cina akan diteliti dengan 2 faktor penyebab yang
telah  ditetapkan  yaitu  faktor  penyebab  yang  berasal  dari  sikap
individu  terhadap  perilaku  memilih  fakultas  ekonomi  yaitu faktor
penyebab  yang  berasal  dari  sikap dan pendapat individu itu sendiri
terhadap  fakultas  ekonomi, diungkap melalui indikator nilai ekonomis
fakultas  ekonomi  misalnya  mudah atau tidaknya mencari kerja setelah
lulus  dari  fakultas  ekonomi dan gengsi atau prestise yang diperoleh
dengan  masuk  ke  fakultas ekonomi, dan popularitas fakultas ekonomi.
Faktor  yang  kedua  yaitu  norma  subyektif terhadap perilaku memilih
fakultas  ekonomi  yaitu  faktor  penyebab  yang berasal dari pendapat
lingkungan  individu yang diungkap melalui indikator orang tua, teman,
dan latar belakang budaya.

Penelitian dilakukan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Variabel
yang diteliti adalah faktor penyebab perilaku memilih fakultas ekonomi
pada  mahasiswa keturunan Cina. Subyek yang dilibatkan adalah sebanyak
111  orang  yang  merupakan mahasiswa fakultas ekonomi keturunan Cina.
Alat  pengumpul data yang digunakan adalah angket yang terbagi menjadi
2  bagian  dimana  bagian 1 adalah angket faktor penyebab yang berasal
dari  sikap individu dan terdiri dari 46 aitem. Bagian 2 adalah angket
faktor  penyebab  yang  berasal dari norma subyektif terhadap perilaku
memilih fakultas ekonomi dan terdiri dari 17 aitem.

Tabel. 1 
Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
No   Jenis Kelamin    Jumlah Responden         Prosentase
 
1    Laki-Laki          52                     46, 85 %
2    Perempuan          59                     53, 15 %
 
     Total             111                       100 %
 

Tabel. 2 
Karakteristik responden berdasarkan status pekerjaan

No   Status Pekerjaan        Jumlah Responden    Prosentase
1    Bekerja       Part Time     20              18, 02 %
                   Full Time     19              17, 12 %
2    Tidak Bekerja               72              64, 86 %
     Total                      111              100 %
 

Tabel. 3 
Karakteristik Responden berdasarkan penggolongan orientasi budaya

No  Orientasi budaya         Jumlah Responden    Prosentase
1   Cina Totok                   68              61, 26 %
2   Cina Peranakan               43              38, 74 %
    Total                       111              100 %

Tabel. 4 
Karakteristik Responden berdasarkan tingkatan semester dalam kuliah

No  Semester                 Jumlah Responden    Prosentase
1    1                            8                7, 21 %
2    3                           39               35, 14 %
3    4                            2                1, 80 %
4    5                           24               21, 62 %
5    6                            2                1, 80 %
6    7                           13               11, 71 %
7    8                            2                1, 80 %
8    9                           18               16, 22 %
9   10                            1                0, 90 %
10  11                            1                0, 90 %
11  15                            1                0, 90 %
 
Total                           111                  100 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian diketahui bahwa angket
sikap  individu  terdapat 11 aitem gugur dan 35 aitem sahih. Sedangkan
pada  angket  norma  subyektif  tidak  terdapat  aitem  gugur sehingga
terdapat 17 aitem yang sahih.

Selanjutnya  uji keandalan masing-masing angket memberikan hasil bahwa
kedua angket tersebut andal dengan nilai r tt = 0, 896 pada p = 0, 000
untuk  angket  sikap  individu  dan  rtt = 0, 808 pada p = 0,000 untuk
angket norma subyektif

Analisa data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan
bentuk  prosentase  dengan  hasil  penelitian menunjukkan bahwa faktor
yang  paling  mempengaruhi  mahasiswa  keturunan  Cina  untuk  memilih
fakultas  ekonomi  adalah  norma  subyektif dengan prosentase 61, 26 %
dimana  indikator  yang  paling mendukung adalah latar belakang budaya
kemudian  disusul  oleh indikator teman dan terakhir orang tua. Faktor
sikap  individu  hanya  mempengaruhi perilaku memilih fakultas ekonomi
sebesar 38, 74 % saja dengan indikator nilai ekonomis fakultas ekonomi
baru kemudian disusul oleh popularitas fakultas ekonomi.


Tabel. 5 

Perbandingan antara faktor penyebab yang berasal dari 

Sikap individu dengan norma subyektif

No      Nama Faktor     Jumlah Responden        Prosentase
1       Sikap Individu        43                 38, 74 %
2       Norma Subyektif       68                 61, 26 %

Tabel. 6

Hasil Perhitungan Prosentase untuk angket 1 
\Sikap Individu Terhadap Perilaku Memilih Fakultas Ekonomi

No     Nama Indikator                  Prosentase   Ranking
1      Nilai Ekonomis Fakultas Ekonomi     54, 73 %    I
2      Popularitas Fakultas Ekonomi        45, 27 %   II

Tabel. 7 

Hasil Perhitungan Prosentase untuk angket 2 
Norma Subyektif Terhadap Perilaku Memilih Fakultas Ekonomi

No     Nama Indikator                  Prosentase   Ranking
1      Orangtua                           30, 93 %    III
2      Teman                              32, 41 %     II
3      Latar Belakang Budaya              36, 66 %      I
 
Hal  ini  menunjukkan  bahwa  pengaruh  lingkungan  dan latar belakang
budaya  masih sangat besar bagi para mahasiswa keturunan Cina sehingga
mereka lebih banyak memilih fakultas ekonomi.
--------------------------------------------------------------------------------


Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke