Assalamualaikum,
Just for our info, wassalam.
Ing.

Indonesia Negara Terkorup Keenam di Dunia
Laporan : Heru Margianto
Jakarta, KCM

Indonesia dipersepsikan sebagai negara terkorup nomor enam di dunia.
Dari 158 negara yang disurvei Transparency International, posisi
Indonesia hanya lebih baik dari Kongo, Kenya, Pakistan, Paraguay,
Somalia, Sudan, Angola, Nigeria, Haiti, dan Myanmar. Nilai Indeks
Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia adalah 2,2 sejajar dengan Azerbaijan,
Kamerun, Etiopia, Irak, Liberia dan Uzbekistan.
Hasil survei ini disampaikan Ketua Dewan Pengurus Transparency
International Indonesia, Todung Mulya Lubis, dalam jumpa pers di
Jakarta, Selasa (18/10). Hadir memberikan tanggapan atas survei ini,
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki dan ekonom
Faisal Basri.
Tiap tahun Transparency International mengeluarkan survei. IPK dibuat
dengan rentang nilai 1-10. Angka 10 mencerminkan negara yang bersih,
sedangkan angka 1 mencerminkan sangat korup.
Negara yang dianggap paling bersih adalah Iceland dengan skor 9,7. Pada
level ASEAN, Indonesia hanya lebih baik dari Myanmar. Negara-negara lain
yang punya skor lebih baik, yaitu Singapura (9,4), Malaysia (5,1),
Thailand (3,8), Vietnam  (3,3), Laos (2,6), Filipina (2,5), dan Kamboja
(2,3).
Negara-negara Asia lainnya yang berada di atas Indonesia adalah Hong
Kong (8,3), Jepang (7,3), Taiwan (5,9), Korea Selatan (5,0), China
(3,2). Indonesia bahkan lebih buruk dari Sri Lanka (3,2), India (2,9),
Afghanistan (2,5) dan Nepal (2,5).
"Kita semua layak prihatin dengan capaian skor 2,2 ini karena ini
menunjukkan bahwa persepsi banyak orang khususnya pengusaha dan
pemerhati negara-negara tentang level korupsi di Indonesia belum
berubah. Indonesia adalah sarang korupsi di pusat dan daerah," kata
Todung Mulya Lubis.
Nilai IPK Indonesia meningkat dibanding tiga tahun terakhir dari 1,9
menjadi 2,0 pada tahun 2004 dan tahun ini menjadi 2,2. Sejak tahun
1999-2004 IPK Indonesia berkisar 1,7 hingga 2,0.
Todung menjelaskan, IPK ini tidak merefleksikan level korupsi itu
sendiri. IPK adalah persepsi terutama dari kalangan pengusaha dan analis
negara tentang korupsi. "Namun barang tentu persepsi ini dibangun dan
terbangun atas dasar pengalaman dan interaksi yang terjadi selama ini.
Indonesia adalah negara yang tidak kompetitif, karena untuk mengurus
izin usaha saja dibutuhkan 151 hari. Maka jelas persepsi orang tentang
Indonesia adalah  sebagai negara yang penuh pungutan liar, suap dan
korupsi," ungkapnya.
Menanggapi survei ini, Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengatakan, "Kita
harus lapang dada mengakui belum ada perbaikan yang berarti dalam
memberantas korupsi." Menurut Taufieq, kerja keras KPK baru sebagian
kecil, karena diakui pemberantasan korupsi masih merupakan wacana.
"Penegak hukum dan peradilan kita masih carut marut dan sulit diharapkan
untuk membangun proses peradilan yang fair," sambungnya.
Sementara Faisal Basri mengkritik laporan ini belum menunjukkan tingkat
kualitatif korupsi di Indonesia karena hanya diukur dari sudut pandang
pengusaha. "Kalau hanya sekadar ingin mencapai skor yang lebih baik,
mudah saja, buat saja regulasi yang friendly bagi pengusaha. Tapi
masalah yang lebih penting, korupsi di Indonesia bukan sekadar persepsi
pengusaha, tapi sudah merembet ke tingkat masyarakat yang paling kecil
yang harus membayar hanya untuk membuat KTP," papar Faisal.

Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
____________________________________________________

Kirim email ke