Komunitas [EMAIL PROTECTED]

Kemunkaran Membawa Sial Bagi Banyak Orang

 Rasulullah SAW bersabda : "Dosa itu membawa sial bagi selain 
pelakunya.  Bila ia menentangnya maka ia akan mendapat ujian 
penderitaan, bila ia pergunjingkan maka ia akan berdosa, dan bila ia 
merestuinya berarti seolah ia telah bekerjasama dalam perbuatan dosa 
itu"   (HR. Ad-Dailami rhm, seperti diriwayatkan Anas Ibn Malik ra, 
dikutip oleh Imam As-Suyuthi rhm dalam kitab Al-Jami' Ash-Shaghir, 
Juz II hal 20).

Kemungkaran dalam bentuk kemaksiatan, yaitu sikap tidak taat pada 
perintah dan larangan Allah SWT, ternyata membawa sial bagi banyak 
pihak, yaitu bagi semua orang yang mengetahui / mneyaksikan / 
mendengar kemungkaran itu sengaja atau tidak sengaja.   

Ketika seorang ahli maksiat melakukan kemaksiatan, misalnya berjudi, 
minum minuman keras, menyogok agar urusan cepat selesai, berzinah, 
atau sekedar tidak mau sholat dan durhaka pada orang tuanya, maka 
beberapa sikap dibawah ini pasti akan terjadi, yaitu :
 
1.   Salah seorang yang menyaksikannya mungkin akan berdiam diri 
alias tak peduli karena tak mengganggu diri dan keluarganya (kita 
sebut orang semacam ini sebagai ahli egois).

2.   Seorang yang lainnya akan mempergunjingkan dengan orang lain 
mengenai si ahli maksiat, hal ini mungkin karena ia kurang senang 
atau sekedar penasaran (kita sebut orang ini sebagai ahli gunjing).

3.   Seorang lainnya lagi akan merestuinya karena menurutnya hal itu 
bukan dosa yang berbahaya dan wajar terjadi pada semua orang pada 
masa kini (kita sebut orang ini sebagai ahli pendukung kemaksiatan)

4.   Seorang lainnya, merasa tidak senang dengan sikap si ahli 
maksiat dan ia berani menentangnya dengan menasihati secara baik-baik 
mengenai dosa dan larangan Allah terhadap kemaksiatan yang sedang 
dilakukan si ahli maksiat.  Terkadang orang ini terpaksa dan berani 
memberi peringatan secara lebih tegas dan siap dengan resiko respon 
si ahli maksiat (kita sebut orang ini sebagai ahli nahi munkar). Hal 
ini sesuai hadits sbb,  "Barangsiapa yang melihat suatu kemunkaran 
diantaramu, maka hendaknya ia merubahnya dengan tangannya 
(kekuasaannya). Jika ia tak mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tak 
mampu, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-
lemahnya iman."  

Jadi, untuk setiap sebuah dosa yang dilakukan seorang ahli maksiat 
(pendosa) maka akan menimbulkan dampak bagi orang lain dalam bentuk 4 
jenis pilihan sulit yang harus dipilih orang lain yang menyaksikan / 
mendengar kemaksiatan tersebut.

Setiap pilihan dari 4 alternatif sikap manusia tersebut masing-masing 
memiliki dampak kesulitan tersendiri bagi orang lainyang mendengar 
atau menyaksikannya walau ia tidak ikut melakukannya atau tidak 
berdampak langsung baginya atau bagi keluarganya.  

Perhatikan penjelasan dibawah ini bagaimana respon seorang ahli 
maksiat terhadap orang lain yang bersikap atas kelakuan maksiatnya :

1.         Ahli egois mungkin tidak akan mendapat kesulitan dari si 
ahli maksiat, tapi akan memperoleh balasan Allah mungkin di dunia dan 
sudah pasti di akhirat, sesuai dengan pesan Rasulullah SAW 
sbb : "Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang yang berbuat 
zholim dan tidak mencegahnya, maka telah dekatlah azab Allah yang 
akan menimpa mereka seluruhnya" (HR At-Tirmidzi).  

2.         Ahli gunjing mungkin tidak akan mendapat kesulitan dari si 
ahli maksiat, tapi akan memperolehnya di akhirat akibat 
pergunjingannya sebagai dosa ghibah, dimana Rasulullah SAW 
menggambarkan ganjarannya dalam bentuk ibarat memakan bangkai 
saudaranya sendiri.  Mencium bangkai saja sudah perkara besar apalagi 
memakannya, apalagi bangkai saudara sendiri yang kita sayangi.

3.         Ahli pendukung kemaksiatan sudah tentu tidak mendapat 
kesulitan dari si ahli maksiat, tapi ia pasti akan mendapat ganjaran 
dosa maksimal setaraf dengan dosa si ahli maksiat walau ia tidak ikut 
melakukannya. Bahkan sebuah hadits mengatakan bahwa membantu ahli 
maksiat dengan sebaris kalimat saja sudah sama dosanya dengan si ahli 
maksiat.

4.         Ahli nahi munkar sangat mungkin akan dibenci atau dibentak 
atau bahkan disakiti oleh si ahli maksiat karena si ahli maksiat 
merasa si ahli nahi munkar telah mengganggu dan mencampuri masalah 
pribadi (privacy) nya.  Bisa saja anda memilih sikap tidak setuju 
dalam hati (ciri selemah-lemahnya iman), tapi sikap ini bisa menjadi 
salah dan memberi dosa bila persyaratan fardhu khifayah (untuk nahi 
munkar) tak terpenuhi.

Jadi jelaslah bahwa 1 (satu) kemaksiatan / kemungkaran akan 
melahirkan 4 (empat) macam jenis sikap manusia disekitarnya. Dan 
keempat-empatnya bukanlah pilihan mudah, dan bukan pilihan yang 
menyenangkan !   Lantas pertanyaannya, sikap apa yang akan anda pilih 
(anda hanya punya 4 pilihan sikap seperti tersebut diatas, tidak ada 
yang lain).

Wassalam,

Abdi M.U.


Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
____________________________________________________

Kirim email ke