Tolong dibaca aturan di footer dibawah
--------------------------------------
Sukseskan Pulang Basamo Juni 2008


GELAS PECAH
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi
   
  Anak saya yang paling kecil adalah yang paling gemuk ,  tapi 
  paling cepat larinya dan paling kencang dayung sepedanya. Melihat 
  dia  mengayuh sepeda kecilnya dengan kencang,  seakan-akan  semua 
  mau  di  tabraknya dan melihat dia berlalri dengan  cepat  tampak 
  seakan-akan  badannya  membulat, kelihatan lucu, kalau  dia  lagi 
  berlalri dan bersepeda saya asyik menyaksikannya dari jauh.
   
  Sati  kali diatas rumah dia berlari-lari diatas rumah,  ndak 
  tahu  apa  yang di kejarnya, dia sedang  bergelut  dengan  kakak-
  kakanya.  Tiba-tiba badannya yang gemndut itu menyentuh meja,  di 
  pinggir meja ada gelas, tak ayal lagi gelas tersentuh, lalu jatuh
  berderai ber keping-keping. Dia terkejut dan dia takut karena dia 
  bersalah, tapi saya tidak menyalahkannya, saya mencari  kesalahan 
  pihak  lain, siapakah yang telah lalai meletakkan gelas  di  tepi 
  meja. Usut punya usut, rupanya pem,bantulah yang meletakkan gelas 
  disitu.  Maka semua kesalahan di timpakan pada pembantu. Si  anak 
  merasa  puas  dan  lega karena yang di  kambing  hitamkan  adalah 
  pembantu, dan kesalahannya di tutupi.
   
  Kali  yang lain, pembantu pula yang membuat ulah,  tanpa  di 
  sengajanya,  tersentuh  olehya  meja dan gelas  jatuh  dan  pecah 
  kembali.  Tanpa tanya ini dan itu lantas pembantu langsung  disa­
  lahkan,  dia di marahi karena tidak hati-hati, lalai dan  matanya 
  tidak melihat bahwa ada gelas di tepi meja. Padahal yang meletak­
  kan  gelas  di tepi meja itu adalah anak saya. Sekali  lagi  anak 
  saya  terlindung oleh kekuasaan yang saya miliki,  dan  kesalahan 
  dengan  seenaknya saja saya alihkan pada yang lain, dengan  mudah 
  saya  mengambing hitamkan orang lain, sehingga anak saya  selamat 
  dan  terlindung. Anak saya puas dan tampak dia senang akan  kebi­
  jaksanaan yang saya buat itu
   
  Begitu  pula  ketika  dia berkelahi  dengan  anak  tetangga, 
  langsung  yang salah salahkan anak tetangga, sambil berkata  anak 
  saya  adalah anak baik, anak tetanggalah yang nakal. Dan  sewaktu 
  dia cabut dari sekolah, lantas dengan berdalih saya berkata  pada 
  gurunya,  bahwadia anak baik, saya bela dengan  mengatakan  bahwa 
  anak  itu  terbawa-bawa  teman. Sejak dia  berteman  dengan  anak 
  nakal, dia pun jadi nakal.
   
  Entah  kenapa  selalu  saya berpihak  pada  anak-anak,  rasa 
  berpihak  ini  menyebabkan saya tidak objektif  memberikan  peni­
  laian,  selalu berat sebelah. Terasa bahwa saya itu  tidak  adil, 
  tidak  adil pada orang lain, juga tidak adil pada  diri  sendiri. 
  Sehingga  jika  ada sesuatu yang harus di putuskan,  selalu  saja 
  saya mementingkan anak dan keluarga.
   
  Lalu  saya merenung pada gelas pecah tadi, Anak  yang  salah 
  tidak  hati-hati berlari, pembantu juga yang saya salahkan.  Anak 
  yang salah tidak hati-hati meletakkan gelas di pinggir meja, juga 
  pembantu yang saya salahkan. Dan semua itu terjadi di depan  mata 
  anak.  Tentu dalam diri si kecil itu ada penilaian bahwa  ayahnya 
  tidak adil, pada kasus yang sama tetap orang lain yang di  salah­
  kan  dan tetap anak yang di bela. Saya berat sebelah  saya  tidak 
  adil. TAmpaknya hal itu kecil, tapi dampaknya bisa besar, sehinga 
  sewaktu dia besarpun dia selalu mengharapkan saya jadi pembelanya 
 dan  dia yakin walaupun dia melakiukan kesalahan saya akan  tetap 
  membelanya.  Kalau ada fasiltas kerja atau  kesempatan  menduduki 
  salah  satu  jabatan tentu saya akan  memperjuangkanya,  walaupun 
  sebenarnya dia belum pentas untuk memangku jabatan itu. Lalu saya 
  semakin tertampar oleh perbuatan dan sikap saya itu, saya  kurang 
  memberikan keberanian kepada anak saya untuk berani mengaku salah 
  dan  berani  bertanggung  jawab, tidak  mengajarnya  lempar  batu 
  sembunyi tangan. Salah satu kesalahan saya tidak berani  mengajar 
  anak  untuk belajar mengakui kelemahan dan kesalahan  diri.  SAya 
  terlalu melindunginya, sehingga saya khawatir kalau saya tak  ada 
  lagi, mampukah dia berdiri dan mandiri sendiri lagi.  Sikap-sikap 
  seperti  inipun banyak terbaca pada orang-orang yang punya  anak-
  anak.  Banyak  orang-orang tua sekarang  memberi  fasilitas  yang 
  berlebhanpada anak-anaknya, kadang-kadang beban yang di  percaya­
  kan itu sebetulnya belum terpikiul oleh anaknya.

 
---------------------------------
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >100KB.
2. Email dengan attachment.
3. Email dikirim untuk banyak penerima.
================================================

Kirim email ke