salam semua......
saya ingin bertanya..kenapa milis pelaut seperti berubah menjadi milis kotbah rohani????????
tidakkah lebih tepat disampaikan dalam milis sejenis???? bukan saya merasa iri ato apa, tapi saya ingin mengajak kita semua untuk mendukung pluralisme. banyak juga anggota milis yang tidak memerlukan pencerahan2 seperti ini.
Maaf..ini sekedar tanggapan....hak saya berpendapat..dan hak anda juga yntuk menolak
salam


joko mugiarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear All Friends...
 
Shalloom,...
 
PELUKAN KASIH TUHAN
 
Ada seorang pengembara yang sangat ingin melihat pemandangan yng ada di balik suatu gunung yang amat tinggi. Maka disiapkanlah segala peralatannya dan berangkatlah ia. Karena begitu beratnya medan yang harus dia tempuh, segala perbekalan dan perlengkapannya pun habis. Akan tetapi, karena begitu besar keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada di balik gunung itu, ia terus melanjutkan perjalanannya. Sampai suatu ketika, ia menjumpai semak belukar yang sangat lebat dan penuh duri. Tidak ada jalan lain selainia harus melewati semak belukar itu.
 
Pikir pengembara itu "Wah, jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku pasti akan robek dan penuh luka. Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini."
Maka pengembara itupun mengambil ancang-ancang dn ia menerobos semak itu .
Ajaib, pengembara itu tidak mengalami luka goresan sedikitpun. Dengan penuh sukacita, ia kemudian melanjutkan perjalanan dan berkata dalam hati "Betapa hebatnya aku. Semak belukarpun tak mampu menghalangi aku".
 
Selama hampir satu jam lamanya ia berjalan, tampaklah dihadapannya kerikil-kerikil tajam berserakan. Dan tak ada jalan lain selain dia harus melewati jalan itu. Pikir pengembara itu untuk kedua kalinya "Jika aku melewati kerikil ini, kakiku pasti akan berdarah dan terluka.
Tapi aku harus tetap melewatinya."
 
Maka dengan segenap tekadnya, pengembara itu berjalan. Ajaib ia tak mengalami luka tusukkan kerikil itu sedikitpun dan tampak kakinya dalam keadaan baik-baik saja.
Sekali lagi ia berkata dalam hati : "Betapa hebatnya aku. Kerikil tajampun tak mampu menghalangi jalanku."
 
Pengembara itupun kembali melanjutkan perjalanannya. Saat hampir sampai dipuncak gunung itu , ia kembali menjumpai rintangan. Batu-batu besar dan licin menghalangi jalannya, dan tak ada jalan lain selain  dia harus melewatinya. Pikir pengembara itu untuk yang ketiga kalinya : "Jika aku harus mendaki batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu. Aku harus melewatinya."
 
Maka pengembara itupun mulai mendaki batu itu dan ia...tergelincir. Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tidak merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada tulangnya yang patah.
 
"Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi jalanku."
Maka, iapun melanjutkan perjalanan dan sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia melihat pemandangan yang sungguh indah dan tak pernah ia melihat yang seindah ini. Akan tetapi, saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah dihadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandangnya.
 
Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka tusukan dan darah.
Ia tak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya.
 
Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu : "Mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu? Apakah karena segala rintangan yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah engkau sebenarnya?"
 
Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih : "Aku adalah Tuhanmu. Betapa hatiKu tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini.
Ketahuilah, saat engkau harus melewati semak belukar itu , Aku memelukmu erat supaya tak satupun duri merobek kulitmu. Saat kau harus melewati kerikil tajam, maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak tertusuk. Ketika kau memanjat batu licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun tulangmu patah. Ingatkah engkau kembali padaKU?"
 
Pengembara itupun terduduk dan menangis tersedu-sedu.
Untuk kedua kalinya, Tuhan harus menumpahkan darahNya untuk suatu kebahagiaan.
 
Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai dan melindungi kita.
Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang mampu melampaui segala rintangan tanpa menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana. Dan sekali lagi, Tuhan harus berkorban untuk keselamatan kita. Maka, seperti Tuhan yang tak mampu menolak untuk menyertai anakNya, dapatkah kita juga tak mampu menolak segala kasihNya dalam perjalanan hidup kita dan membiarkan tanganNya bekerja dalam hidup kita? 
 
 
God Is Good
 
 
God Bless U All
 
 
Teriring Salam dan Doa
    Y.Joko Mugiarto
 
 
 (Disadur dari majalah Terang Dunia)
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com


How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low PC-to-Phone call rates. __._,_.___

JALESVEVA YAYAMAHE




SPONSORED LINKS
Bali indonesia hotel Bali indonesia Indonesia hotel
Bali indonesia vacation Bali indonesia travel


YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke