no telp bp3ip podomoro (021) 6510754, 6519773, 6519775




________________________________
From: RIAN Speedy <rian_...@yahoo.com>
To: pelaut@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 21 September 2010 08:25:56
Subject: [pelaut] Info - Info

  
4 Kondisi Fisik Tanda Stres

Tekanan hidup yang semakin berat kini, tidak jarang membuat hari-hari kita 
selalu diwarnai dengan kata ‘stres’. Kita menjadi mudah tersinggung, marah, 
gelisah dan kesal secara berlebihan. Tapi, apakah stres hanya ditandai dengan 
kondisi mood yang buruk saja. Tentu tidak. Para ahli mengutarakan 4 kondisi 
fisik yang juga bisa menjadi alat deteksi mental yang tengah tertekan. Mau tahu 
apa saja?

1. Mata berkedut.
Atau istilah medisnya blepharospasm, diyakini oleh para ahli merupakan salah 
satu akibat yang dipicu oleh stres. Untuk menghentikannya, kita bisa memejamkan 
mata sejenak. Sambil mata ditutup bayangkan suatu tempat yang menyenangkan. 
Atau, kita bisa menyejukkan mata dengan mencari  pemandangan lain di luar 
jendela.

2. Sulit konsentrasi.
Tidak dipungkiri lagi, stres memang mampu membuat kita menjadi sulit sekali 
untuk fokus. Tidak hanya dalam masalah besar saja, urusan kecil dan sederhana, 
seperti memilih menu makan malam untuk keluarga pun bisa menguras konsentrasi. 
Agar kembali fokus, hentikan sejenak seluruh kegiatan dan buat pikiran kita 
menjadi rileks. ”Lakukan peregangan pada kaki, agar pikiran lebih cemerlang.
Pancaran sinar matahari juga bisa membantu tubuh melepaskan serotonin, sehingga 
mood menjadi lebih bagus,” ujar Debbie Mandel, MA, pengarang buku Addicted to 
Stress : A Woman’s 7-Step Program to Reclaim Joy and Spontaneity in Life.

3.  Kutikula terasa kasar.
“Banyak wanita yang stres lantas menggigiti kukunya untuk menghilangkan rasa 
gugup,” tambah Mandel. Dan ternyata kebiasaan tersebut pada akhirnya akan 
membuat kuku dan kutikula terlihat kasar. Dibanding menggigiti kuku, atasi rasa 
gugup kita dengan melakukan aktivitas lain, seperti meremas bola yang elastis.

4. Otot leher tegang.
Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, psikolog sekaligus terapis fisik menyatakan, 
stres dapat mempengaruhi sistem muskulokeletal (tulang, persendian, otot), 
sehingga terjadilah kekejangan pada otot leher bagian belakang. Atasi masalah 
ini dengan melakukan latihan relaksasi. Cara : Tarik napas dalam sebanyak 5-10 
kali. Lalu, fokuskan pikiran pada bagian leher yang tegang sampai perlahan 
menjadi lemas kembali. Atau, kita bisa meminta bantuan pasangan untuk 
memberikan 

pijatan lembut di area otot belakang leher. (Christina /Astrid Anastasia)

[Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Moderator tdk bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli 
pengirim berita. ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload 
ke FILE. Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    pelaut-dig...@yahoogroups.com 
    pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke