Bung Andrew,
saya punya keyakinan kalau phobia Kristen ini
hanya berjangkit pada sebagian kecil rekan2 kita saja.
Saya percaya mayoritas muslim Indonesia punya
pemikiran yg luas dan jauh lebih maju dari pada
pemikiran2 dari kelompok yg tampaknya bisa dikategorikan
mengidap phobia Kristen.

Mayoritas rakyat Indonesia tampaknya lebih ingin
Indonesia maju bersama bergandengan tangan, ketimbang
harus melakukan pengkotak2an karena adanya perbedaan
agama. Paling tidak ini yg saya lihat dan simpulkan dari
apa yg saya saksikan (walau dari media elektronik) pada
kampanye PDI Perjuangan. Masyarakat tumpah ruah
bersatu bergembira seolah2 terlupa akan beban hidup
yg menyelimutinya selama ini. Tua dan muda, kaya dan
miskin, manager dan buruh bahkan pengangguran,
muslim dan non-muslim, jawa batak sunda tionghoa ambon
irian, semua bersatu bergembira. Tidak ada sekat2 yg
membatasi mereka karena mereka tampaknya memang
sudah penat dikotak2in dan disekat2in. Terlebih lagi
tampaknya mereka sadar bahwa pengkotak2an dan
penyekat2an itu adalah teknik2 orba dalam hal ini Golkar.
Mereka tidak ingin masuk perangkap yg sama untuk
kedua kalinya.

Saya menaruh keoptimisan saya pada rakyat Indonesia
yg saya perhatikan tampaknya sudah jauh lebih maju
dalam hal demokrasi dari sebelumnya ketimbang yg
saya perkirakan semula. Masyarakt Indonesia tampaknya
tergolong kelompok yg cepat belajar dalam mengejar
ketinggalan.

Hidup rakyat. Hidup Indonesia.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke