In a message dated 6/7/99 2:38:47 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

>      Taroklah anggota DPRD tingkat I Sumatera Utara sekarang ini dikuasai
>  oleh mereka asal dari Timor Timur.
>       Lalu muncul protes dari  berbagai segmen masyarakat Sumatera Utara
>  akibat  komposisi anggota seperti itu, baik secara langsung maupun melalui
>  brosur.
>       Apakah saya harus memberi komentar seperti berikut ini ?
>       "HENDAKNYA MASALAH ETNIK NGGAK USAH DIBAWA-BAWA DALAM URUSAN ANGGOTA
>  DPRD I. YANG PENTING MEREKA MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT SUMATERA UTARA,
>  SEPERTI ADAT-ISTIADATNYA SAMPAI SOSIAL-POLITIKNYA.  BUKANKAH KITA NEGARA
>  KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BUKAN NEGARA YANG BERDASARKAN ETNIK?"
>
>  Salam,
>
>  Nasrullah Idris

Ngga usah banyak komentar, pilih aja partai lain
yg menurut anda terbaik. Kalau menurut anda yg
terbaik adalah yg berasal dari putra daerah, ya silahkan.
Kalau menurut anda yg terbaik adalah yg bisa memperjuangkan
nasib anda tanpa memandang dari mana asal dia, juga
ngga ada salahnya.

Saya pribadi cenderung ngga permasalahkan latar belakang
orang tersebut, apakah dia putra daerah atau tidak, rasnya
sama dengan saya atau tidak, agamanya sama dengan saya
atau tidak. Yang penting orangnya memang punya kapasitas
yg bagus. AS bisa maju karena orang2 banyak yg punya
pemikiran seperti itu. AS bisa seperti sekarang bukan terjadi
dalam satu dua malam saja tapi melalui proses. Intinya,
niat untuk mencari yg terbaik. Karenanya, sayang sekali
kalau Indonesia tidak mau belajar dari fenomena tersebut.
Saya yakin, proses belajar sedang berlangsung di Indonesia.
Karenanya usaha2 untuk membawa kembali Indonesia ke
pola pikir sempit akan tidak akan pernah bisa saya setujui
sampai kapan pun.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke