Makanya mbak, saya dari dulu kan sudah bilang.
Nggak pada ngedengerin sih. Setelah ketanggor
kelakuan asli mereka baru pada sibuk.....;)

Di mana-mana, yang namanya organisasi luar,
akan tidak pernah memperhatikan kepentingan
Indonesia. Mereka punya tujuan sendiri. Bila
perlu mereka akan menohok Indonesia. Itu sudah
jamak, dan tidak perlu kita belajar lagi. Masak
kayak ABG yg semuanya mesti dilakukan sendiri baru
percaya sama omongan orang.

Makanya saya selalu heran kalau lihat kalian
kemarin pada ramai-ramai mendukung ETAN. Nah,
sekarang bisa ambil pelajaran kan? Semestinya
anda-anda tidak perlu memperoleh pelajaran dengan
cara susah gitu.

Hal yg sama juga demikian dengan rekan-rekan di
Jerman itu (PPI Jerman - attn. Dedi Priadi).
Meminta Jerman menghentikan penjualan alat-alat
perang kepada Indonesia membuat kita akan defense-
less. Sudah tahu alat perang Indonesia sudah
ketinggalan jaman kok dibeginikan. Coba kalau
persenjataan kita modern apa Aussie berani belagu
kayak gini? Lihat dong foto kapal perang RI yg dipakai
buat evakuasi pengungsi. Di bawahnya pada karatan cing.
Tuh cek lagi foto-foto yg di surat kabar, dan teliti
kondisi kapalnya. Ingat bung, Indonesia diperintah oleh
banyak TNI, tetapi Indonesia bukan negara militerisme.
Kekuatan militer tidak mencerminkan bagaimana negara itu
dikelola. Indonesia cuman punya 250,000 pasukan (dg 212
juta penduduk, suatu perbandingan yg terburuk di dunia),
dengan spending AB cuman 1.2% GNP, juga termasuk terendah
di dunia, apalagi bila dilihat GNP kita. Aduh memelas
banget.... Silakan deh dirunut sendiri kenapa perwiranya
pada gendut sementara alat perang memprihatinkan.

Kenapa anda tidak menentang dwi fungsi ABRI saja sih?
Semua masalah bermuara di situ. Ini yg menjadikan militer
menguasai peran politik dan AB jadi satu paket. Alhasil
penguasa negeri adalah militer yang mempergendut perut
sendiri. Masalah persenjataan sih dibiarkan terbengkelai
saja karena merasa aman sebagai negara terbesar di Asteng.
Setelah dipermalukan Aussie baru pada nyadar deh.

Pokoknya saya sih anti deh kalau ada yg minta-minta
pihak luar untuk mengusik Indonesia dari luar, baik
dengan masalah uang, persenjataan, bantuan militer, dlsb.
Masih banyak cara lain yg dapat dilakukan, dan masih
banyak hal lain yg dapat dilakukan.

Nah, silakan deh pada ngebenerin berita-berita palsu
itu. Sigh...


'----------------------------------------------
>From: Notrida Mandica <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: CAMPAIGN ETAN-UNFAIR
>Date: Wed, 22 Sep 1999 22:00:07 PDT
>
>Dear Permias,
>
>Kemarin malam,  ETAN representative mengunjungi Northern Illinois
>University
>untuk mencari dukungan bagi East Timor.  Sebagai mahasiswa yang mendukung
>independence for East Timor,  saya sangat kecewa bahwa ETAN menyiarkan
>video
>tape tentang Indonesia and menjelaskan posisi Indonesia yang beberapa
>faktanya tidak akurat.
>
>Pertama:
>Video tape yang dibuat oleh wartawan Australia itu menyebutkan bahwa
>Penajajahan Jepang masih lebih baik dari Militer Indonesia di East Timor.
>This is factually and morally wrong.  Tak ada colonial yang baik apapun
>alasannya.  Nampaknya representative ETAN, Kristen, tidak mengetahui bahwa
>kebiadaban colonial Jepang di Indonesia.
>Kelihatan sekali bahwa mereka menghalalkan jenis kebiadaban yang dilalukan
>oleh negara lain untuk menghantam Indonesia.
>
>Kedua:
>Masih di video tersebut, Ramos Horta menyatakan bahwa Portugis adalah
>penjajah yang baik dan tidak mengganggu orang-orang di East Timor.
>Pernyataan ini totally wrong sebab pada masa itu, tahun 1970an Portugis
>dipimpin oleh pemerintahan militer otoriter.  East Timor telah diperas dan
>jarah oleh Bangsa Portugis selama 450 tahun.
>
>Ketiga:
>ETAN menyebarkan selebaran yang meminta peserta untuk mendukung Economic
>Sanction and Pemutusan Bantuan untuk Militer.  Nampaknya ETAN tidak
>berfikir
>bahwa mereka hendak menyelamatkan 400.000 orang East Timor tapi tidak
>peduli
>jika mereka menghabiskan nyawa 180 juta bangsa Indonesia yang lebih dari
>setengahnya saat ini telah hidup dalam keminiskinan.  Saya sangat setuju
>jika bantuan militer dihapuskan.
>
>Keempat:
>ETAN dan video presentasinya menyatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah
>bangsa
>Muslim terbesar di dunia dan mereka membunuh Chatolic di East Timor.  Ini
>totally wrong sebab konflik East Timor bukan konflik agama. LB. Murdani
>adalah Chatolic dan beliau yang menyetujui pengiriman Pasukan Komando di
>East Timor.  Penduduk Indonesia 85 % beragama Islam dan pemerintahnya
>membunuh Rakyat Aceh yang beragama Islam.
>
>Kelima:
>ETAN tidak menjelaskan bahwa kalangan universitas dan intellectual dan
>sebagian penduduk Indonesia mendukung kemerdekaan East Timor dan sebagian
>besar Rakyat East Timor sekarang mengungsi ke negara Indonesia.
>
>Kita mengutuk penindasan TNI di East Timor, tapi kita harus berdiri tegak
>menjelaskan situasi Indonesia kepada orang-orang yang tidak mengetahui
>posisi Rakyat Indonesia!
>
>salam,
>
>ida
>
>
>
>
>______________________________________________________
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke