Kalo pake feeling sih saya coba jawab memang akan ada duet tersebut.
tapi feeling saya yang lain bilang, golkar tidak akan tinggal diam juga. doi kan nomer 
2 pemilu. masa dpr saja udah kenyang.

so, feeling saya lagi bilang, presiden gusdur
wapres golkar (wiranto feeling saya sih)
Ibu mega nggak tau nih.
feeling saya sih jadi mentri doang.

tapi pasti nggak bakal mau.. hehehe..

so. liat aja nanti.

ps: saya pake feeling abis kalo pake yang laen pasti ngaco !

Faran
--

On Wed, 29 Sep 1999 09:49:02   Yusuf-Wibisono wrote:
>;-)
>
>Bicara masalah capres-cawapres, dg Kans yg ada sekarang, kenapa
>orang-orang (di Senayan) itu tidak berinisiatif utk menduetkan
>Mega dan GusDur. Bukan, bukan untuk mendendangkan lagu dangdut
>menghibur wakil rakyat, tapi untuk posisi Presiden dan Wakil.
>
>Dua tokoh ini tampaknya kompak selalu. Bila NU dan para kiai
>ingin GusDur diposisikan sebagai Bapak Bangsa, di kursi wapres
>itu pas juga, malah di kursi presiden agak kurang pas, karena
>dia harus membawahi langsung kabinet, dsb., dsb., yang membuat
>dia tidak bisa independen mengeluarkan statement-statement unik
>yang nampak-nampaknya merupakan hobinya juga. ;-)
>
>Bila GusDur inginnya second to nobody seperti dikatakan Amien Rais,
>Wapres itu juga secara struktural tidak posisi second-second-an.
>Wapres dan Presiden itu kan sama-sama dipilih oleh MPR, dan bertanggung
>jawab kepada lembaga itu, dan bukannya Wapres itu bawahan presiden yg
>bisa dipecat begitu saja oleh presiden itu. Pola Sukarno-Hatta jaman dulu,
>itu juga jelas sekali mencerminkan betapa Hatta itu juga second to nobody.
>
>Dengan kombinasi ini, insya Allah, PDIP senang, poros tengah
>senang,... market, investor, spekulan, pihak asing, IMF,
>bank dunia, rakyat kecil, TNI,... dan seterusnya, senang semua.
>Orang Islam (ortodox) yang mati-matian tidak mau dipimpin wanita
>pun, rasanya lebih bisa menerima duet tersebut, karena dalam pola
>itu, yang memimpin bukanlah Mega, melainkan duet Mega-GusDur secara
>bersama-sama, dwitunggal ala Sukarno-Hatta. Demikian pula, orang yang
>ngotot mempertanyakan taraf pendidikan Mega, argumennya menjadi
>irelevan.
>
>Kans Habibie (dan apalagi bila berduet dengan Wiranto) akan jauh
>mengecil, dan mungkin kubunya menjadi kurang senang. Demikian juga,
>mungkin AA Baramuli dan Andi Galib kurang senang, tapi andaikan DPR/MPR
>harus mengakomodir aspirasi mereka-mereka itu juga, kapan beresnya... ;-)
>
>Sekedar usul dan opini.
>
>Yw.
>


DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com

Kirim email ke