apapun yang terjadi jangan salahkan pedagang kecil.
mereka kalo memang pinter2 nggak bakal jualan disana.
kalo memang tibum punya perasaan sedikit mestinya dilakukan sesuatu pendeketan atau 
apalah yang lebih baik.
contohnya, sekarang dagangan mereka kemana. kalo memang mau ancurin tapi dagangan 
dibalikin sih nggak papa. ini mana..
iya toh..

kalo masalah yorris cs sih saya yakin pedagang kecil itu bukan yang nyuruh. justru 
yorris cs itu yang memanfaatkan pedagang kecil.

gituh deh..
coba sekali2 anda bayangkan bisa anda yang melihat kios anda sudah tidak ada lagi 
terlebih harta benda anda kosong.
wes mas.. belain yang gede emang gampang.. kalo yang kecil itu banyak yang mikir..

Faran


>Date:         Mon, 10 Jan 2000 23:51:00 EST
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:      Re: Saat Pedagang Lelap, Taman Puring Diobrak-abrik
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
>Nah, itulah kalau kita suka lupa bahwa penegakan hukum sangat kita butuhkan.
>Kita sering lupa bagaimana kita harus menegakkan ketertiban dengan
>melaksanakan tugas-tugas yang sering membuat rakyat kecil menderita. Tahukah
>anda bahwa pendirian kios-kios non-permanen dimulai dari ketidaktegasan
>aparat? Seharusnya jalur hijau tersebut tidak boleh tersentuh oleh siapapun,
>baik pedagang kaki lima, atau pedagang kaya yg menjadikan jalur hijau
>sebagai pom bensin (jadi ingat ibu kita Mbak Mega nih). Ketidaktegasan
>aparat ini semakin lama seolah menjadi ijin tak tertulis bagi pedagang kaki
>lima yang menyerobot jantung-jantung kota yang sudah minim.
>
>Point saya, jangan menuduh petugas tibum sebagai aparat yang tak bermata
>hati. Mereka inilah sebetulnya korban backing-backing dari para pedagang
>kaki lima. Jangan salah dulu.... Backing ini tidak sepenuhnya backing
>beneran. Mereka ini adalah para preman-preman yang mengompas para pedagang
>kaki lima untuk keamanan. In return, mereka akan menakut-nakuti para petugas
>tibum yang hanya rakyat kecil para pegawai yg memang ditugaskan untuk
>memelihara ketertiban umum. Apakah anda tidak pernah dengar petugas tibum
>yang ditikam pedagang kaki lima yang gelap mata? Apakah belum pernah baca
>petugas tibum digertak seperti anak kecil oleh para preman? Kalau
>mereka-mereka ini tidak anda backup kehadirannya, bagaimana anda mau
>bermimpi mempunyai kota yang tertib macam di Singapura?
>
>Makanya kalau kasihan ya memang kasihan, tetapi lihat dulu dong root-nya.
>Jangan asal main tuduh binatang buas segala macam. Iya nggak?
>
>Untuk kasus taman puring. Timing yang diambil merupakan langkah strategis
>dari para petugas tibum. Mumpung para preman yang suka mengancam mereka
>dalam melaksanakan tugas pada mudik, yah inilah langkah satu-satunya yang
>membuat mereka tidak terancam jiwanya. Tahukah anda bahwa para petugas tibum
>sering ditakut-takuti keamanan diri mereka dan keluarganya? Siapa mereka?
>Ada oknum polisi dan tentara, ada preman (anak buah Yorrys kali), ada juga
>yg setingkat jendral lho....:)
>
>
>Jeffrey Anjasmara
>
>--------------------------------------
>>From: Faransyah Jaya <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Re: Saat Pedagang Lelap, Taman Puring Diobrak-abrik
>>Date: Mon, 10 Jan 2000 12:40:54 -0800
>>
>>hmm..
>>kayaknya di negara indonesia dengan pemerintahan sistem binatang buas
>>afrika.
>>
>>faran
>>
>> >Date:         Mon, 10 Jan 2000 13:53:55 +0700
>> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>> >From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>> >Subject:      Saat Pedagang Lelap, Taman Puring Diobrak-abrik
>> >To: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> >Ini terjadinya di Indonesia, atau di Afrika ?
>> >
>> >..
>> >
>> >Saat Pedagang Lelap
>> >Taman Puring Diobrak-abrik
>> >
>> >detikcom - Jakarta, Malang nian nasib para pedagang barang-barang bekas
>> >di Taman Puring, Jakarta Selatan. Saat Lebaran hari pertama belum lagi
>> >usai, kios-kios dagangan yang mereka tinggalkan luluh lantak dibongkar
>> >petugas Dinas Ketertiban Pemda Jakarta Selatan.
>> >
>> >Akibatnya, selain kios yang sudah tak berbentuk lagi, barang-barang
>> >dagangan yang selama ini jadi gantungan hidup mereka hilang tak
>> >tentu rimbanya.
>> >
>> >Malangnya lagi, pembongkaran dilakukan secara diam-diam. Artinya,
>> >pedagang-pedagang yang selama ini menggelar dagangan di sana tak pernah
>> >diberitahukan sebelumnya tentang 'aksi' petugas Pemda Jaksel tersebut.
>> >Sehingga kagetlah mereka begitu mengetahui kios-koisnya sudah rata
>> >dengan tanah.
>> >
>> >Pembongkaran itu sendiri dilakukan Sabtu (8/1/2000) malam, sehingga
>> >praktis para pedagang baru mengetahuinya Minggu (9/1/2000) pagi.
>> >"Kita sama sekali tak diberitahukan bahwa kawasan ini akan digusur.
>> >Barang-barang kami semua hilang. Padahal kalau diberitahu sebelumnya
>> >kami masih bisa menyelamatkan barang yang kami miliki," tutur seorang
>> >pedagang seperti dikutip stasiun televisi SCTV.
>> >
>> >Pemda sendiri menginginkan lahan yang selama bertahun-tahun digunakan
>> >para pedagang bekas itu dikembalikan ke fungsinya semula, yakni sebagai
>> >kawasan penghijauan (taman kota) dan saluran jalan.
>>
>>
>>
>>
>>------------------------------------------------------------
>>Happy New Millenium from the staff at DCEmail.com
>>http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community
>
>______________________________________________________
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com




------------------------------------------------------------
Happy New Millenium from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community

Kirim email ke