Title: Media Indonesia
 

     Indonesia Interactive Mall

    Selasa, 11 Januari 2000   









    Cari Berita
    


Indonesia Interactive

Sheraton Media Jakarta

 
Ditjen Dikti Masuk ke Menristek? Usulan itu bukan Suatu Hal Aneh
Media Indonesia - Pendidikan dan Kebudayaan (1/11/00)

JAKARTA (Media): Usulan peleburan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) ke Kantor Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) bukan merupakan suatu hal aneh. Karena, sistem pendidikan di Indonesia pernah menganut bahwa pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan berada di luar naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Demikian penegasan Dirjen Dikti Satryo Soemantri, kemarin, menanggapi pernyataan yang pernah dilontarkan Menristek AS Hikam dan sempat dilansir media massa, pekan lalu. "Menurut saya peleburan Ditjen Dikti ke Kantor Menristek hanya masalah pembagian tugas dan wewenang, jadi persoalannya hanya masalah kebutuhan," tegasnya.

Menurut Satryo, jika kebutuhan akan pengembangan ilmu pengetahuan dikaitkan dengan keberadaan Ditjen Dikti hal yang sebaliknya pun bisa mungkin terjadi; riset dan teknologi juga bisa berada dalam naungan Ditjen Dikti. "Bagi saya tidak ada masalah posisi mana suatu peleburan itu yang dianggap lebih baik. Bahkan dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia pada tahun `60-an pernah terjadi penggabungan ristek dan dikti, dengan adanya Departemen Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP)."

Namun, kata Satryo, dalam pembagian kewenangan tersebut harus disertai cakupan dan penataan tugas secara jelas. Jika alternatif pertama yang dipilih maka cakupan dari kewenangan Kantor Menristek adalah membuat kebijaksanaan (policy) secara makro dan Dikti yang mengaplikasikannya atau melaksanakan kegiatan penelitian/riset.

Hal itu sangat dimungkinkan jika pendanaan penelitian dan pendidikan bagi tenaga-tenaga peneliti di bidang iptek dapat dikelola dan didanai oleh Kantor Menristek. Pertanyaannya adalah, sudah siapkah Kantor Menristek mampu mencakup kegiatan di lembaga pendidikan tinggi yang sangat padat modal dan teknologi?

Pada kesempatan itu, Satryo membantah jika pendidikan tinggi di Indonesia jarang melaksanakan kegiatan penelitian. Menurut catatan Ditjen Dikti, dari sekitar 60 ribu tenaga terdidik di perguruan tinggi sekitar sepertiganya atau 20 ribu orang tergolong aktif melakukan penelitian. "Hanya saja tinggal meningkatkan kualitasnya."

Selain itu, ujarnya, Ditjen Dikti juga mensyaratkan tenaga pendidik pada setiap perguruan tinggi negeri (PTN) melaksanakan penelitian untuk menaikkan jabatan strukturalnya. "Jabatan tenaga pendidik tergantung dari score penelitian yang pernah dilaksanakan."

Satryo juga mengungkapkan bahwa sebenarnya selama ini komunikasi antara Kantor Menristek dan Ditjen Dikti berjalan lancar dan saling terjadi tukar-menukar informasi persoalan iptek. Mungkin yang perlu dipikirkan lebih jauh adalah meningkatkan kualitas penelitian di Dikti yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan iptek itu sendiri.

Mendiknas membantah

Pada kesempatan terpisah, pekan kemarin Mendiknas Yahya A Muhaimin membantah pemberitaan media massa yang mengesankan bahwa Menristek menginginkan agar Ditjen Dikti yang saat ini dalam naungan Depdiknas agar dilebur dalam Kantor Menristek. "Saya sudah telepon Pak Hikam bahwa yang dikemukakan bukan begitu ceritanya."

Akibat kemunduran kegiatan penelitian yang terjadi saat ini, katanya lagi, ditafsirkan oleh media massa seolah-olah Menristek meminta Dikti digabung ke Kantor Menristek. Menurut Yahya, Menristek hanya mencontohkan ada negara-negara lain yang menerapkan antara ristek dan Dikti menjadi satu.

"Memang betul itu, saya tahu itu ada di Swedia, ada juga menteri pendidikan riset dan agama. Malah Hikam mengatakan seharusnya ristek ke Dikti. Diplintir itu...." seloroh Yahya.

Mendiknas mengemukakan bahwa departemennya saat ini secara intensif melakukan komunikasi dengan menteri-menteri terkait lainnya, termasuk Menristek, Menteri Agama, bahkan Menteri Kelautan serta Menteri Kesehatan. (ST/B-1)

 

 

  Berita Hari Ini | Suplemen | Berita Yang Lalu | Media Anda
Media Minggu | Profil Perusahaan | Informasi
Halaman Utama


 ©1999 Media Indonesia in association with Indonesia Interactive. All rights reserved.
 Created & Design by Indonesia Interactive Development Team.


Kirim email ke