Di antara jutaan anak balita yang kurang gizi, terancam tidak bisa
sekolah, dan kurang sehat, jangan2 di antara mereka ada yang otaknya seperti
"Petasan Basah Berukuran Besar Dalam Sampah".
     Seorang profesor yang peduli tentu tidak asal menasihati, apalagi yang
sifatnya basa-basi. Tetapi akan langsung memungutnya dari dalam sampah. Lalu
mengkaji dan menanganinya secara cermat, sesuai dengan karakteristik khas
petasan tersebut.
     Ia sadar, sungguh sayang bila si petasan tidak bisa diledakkan.
     Melalui perjuangan yang seksama, petasan dikeringkan secara perlahan,
sehingga akhirnya benar-benar kering. Lalu si profesor menyelutkan api
sambil melemparkan si petasan itu ke kalangan umum. Maka terjadilah ledakan
yang mengejutkan. Dor !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
     Bukan berhenti di situ saja. Keesokan harinya, berbagai surat kabar
memberitakan/mengulasnya secara terpeinci.



Salam,



Nasrullah Idris
----------------------
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu

Kirim email ke