bagaimana jalanan Bojong Depok Baru ? makin tak nyaman juga rasanya.
sudah ada di Megaswara TV ( TV Lokal Bogor ) belum ya, liputan ttg kondisi
jalan di Bojong Depok Baru ?
=========================================
06/11/2007 12:41 Transportasi
Jalanan Ibu Kota Makin Tak Nyaman
Liputan6.com, Jakarta: Pembangunan sejumlah koridor jalan untuk jalur Bus
Transjakarta telah menambah parah kemacetan di jalanan Ibu Kota akibat lajur
jalan kian menyempit. Lihat saja pembangunan jalur busway di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, yang kini mulai menuai kemacetan. Sebagian
pengendara mobil yang tiap hari melintasi kawasan ini hanya bisa pasrah
karena merasa tidak punya pilihan lain.
Tak hanya kendaraan roda empat, pengemudi sepeda motor pun kini tak lagi
merasakan kenyamanan saat berada di jalan raya. Lihat saja Sukron, yang
harus berangkat pagi-pagi sekali dari rumahnya di Ciledug, Tangerang,
Banten, agar bisa sampai di kantornya di kawasan Gatot Subroto, Jaksel.
Baru berjalan beberapa menit saja, Sukron sudah harus bertemu kemacetan di
kawasan Ciledug Raya. Untuk menghindarinya, Sukron memilih jalan tikus
dengan menembus ke wilayah Joglo. Tapi, lagi-lagi kemacetan tetap ditemui di
sepanjang kawasan Srengseng. Sukron pun terpaksa berjalan zig-zag di antara
mobil-mobil dan bersaing dengan ratusan atau mungkin ribuan sepeda motor
lainnya.
Pengendara lain yang tidak sabar mengambil lajur berlawanan demi memburu
waktu meski bisa membahayakan keselamatan mereka. Di perempatan Pengumben,
kemacetan semakin parah dengan adanya pembangunan jalur busway. Kerja keras
polisi dan petugas Dinas Perhubungan Jakarta tetap sulit mencegah kemacetan.
Kemacetan ini tentu saja membuat waktu tempuh menjadi lebih lama. Jarak 21
kilometer dari rumah ke kantornya ditempuh Sukron dalam waktu 45 menit
hingga satu jam.
Pesatnya pertambahan jumlah kendaraan yang tak seimbang dengan daya tampung
jalan memang menjadi faktor utama penyebab kemacetan di Jakarta. Sampai
Oktober 2007, jumlah sepeda motor di Jakarta mencapai 5,7 juta unit,
sedangkan mobil 1,8 juta unit. Karenanya, mengatur keseimbangan jumlah
kendaraan dan daya tampung jalan adalah salah satu solusi mengatasi
kemacetan.
Masalah ini harus segera dipecahkan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, kemacetan
tak hanya merusak kenyamanan pengemudi, tapi juga menimbulkan kerugian
ekonomi yang luar biasa. Penelitian yang dilakukan berbagai pihak
menunjukkan, tahun ini saja pemborosan bahan bakar minyak baik mobil maupun
motor mencapai angka Rp 8,2 triliun. Ini dengan perhitungan jumlah kendaraan
yang terjebak kemacetan tiap hari kerja sebesar 6 juta unit.
Sedangkan kerugian terbesar adalah terbuangnya waktu karena berkurangnya jam
kerja akibat terjebak kemacetan yang mencapai Rp 20,3 triliun. Tak hanya
kendaraan pribadi, angkutan penumpang umum juga menderita kerugian Rp 2,3
triliun. Sedangkan kerugian kesehatan dan memburuknya kualitas lingkungan
masing-masing mencapai Rp 5,4 triliun dan Rp 5 triliun.
Dengan pemborosan sebesar itu, Pemprov DKI Jakarta tampaknya harus berpikir
keras menyelesaikan kemacetan yang menghambat jalannya roda perekonomian Ibu
Kota. Jika tidak, kota ini akan kehilangan daya saing dibandingkan kota-kota
besar di negara lain.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)
--------------------------------------------------
Official Mailing List: Porsenipar ke IV Tahun 2007
-=== Perumahan BDB2 dan BDB3, Cibinong, Bogor ===-
-= Menjiwai Semangat Kebangsaan dengan Prestasi =-
| Official Website: http://www.porsenipar.web.id |
------- Porsenipar Media Center: 6849-6001 -------