---------- Forwarded message ----------
From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 21 Mei 2008 20:42
Subject: Newsletter Name
To: [EMAIL PROTECTED]



Perawatan Kaki bagi Penyandang Diabetes
Dear friends,


Ada info yang menarik dari milis tetangga. Semoga dapat membantu bagi
yang membutuhkan.


Perawatan Kaki bagi Penyandang Diabetes

Kaki penyandang diabetes mengalami banyak perubahan, baik bentuk
maupun kepekaannya. Bahkan tidak jarang mengalami mati rasa (ba'al).
Oleh karena itu perawatannya pun berbeda dengan perawatan kaki orang
sehat. Apa saja yang perlu diperhatikan?

Amputasi merupakan hal yang paling menakutkan bagi para penyandang
diabetes. Dapat dibayangkan sepasang kaki yang indah, harus dipotong.
Bukan hanya estetika yang hilang, melainkan rasa percaya diri pun bisa
terkubur.

Di Indonesia, menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, dari Divisi
Endokrin Metabolik, Departemen Penyakit Dalam FKUI, penyandang
diabetes yang harus menjalani amputasi jumlahnya sekitar 25%, (data
tahun 2003) dari seluruh pasien yang dirawat karena kakinya
bermasalah. Padahal menurutnya, hal itu tidak perlu terjadi apabila
penyandang diabetes serius menjaga dan merawat kakinya.

Hal-hal yang diperhatikan

1. Penyandang diabetes biasanya mengalami gangguan pada matanya.
Apabila ingin menggunting kuku, sebaiknya jangan melakukannya sendiri.
Mintalah bantuan keluarga. Guntinglah kuku dengan bentuk datar, jangan
meruncing. Jangan pula menggunting kuku terlalu dalam, apalagi sampai
ke sudut-sudut jari, karena dapat menyebabkan luka melebar dan
infeksi.

2. Penyandang diabetes yang kehilangan sensasi tekanan harus selalu
memeriksa bagian dalam sepatu sebelum memakainya. Mungkin saja di
dalam sepatu ada paku payung, serpihan bata yang tajam, atau mainan
anak-anak yang dapat melukai kaki.

3. Gunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat agar tidak mencengkeram
kaki yang dapat membuat aliran darah tersumbat.

4. Hindari pemakaian sepatu bertali-tali yang harus diikat kencang,
karena dapat memperlambat aliran darah.

5. Jika membeli sepatu baru, jangan langsung memakainya. Begitu pula
pada saat mencobanya, jangan terburu-buru. Cari sepatu yang nyaman,
jangan sampai jari-jari kaki tertekuk. Diharapkan 1-2 cm lebih
longgar, ke depan atau ke samping. Pilih alas sepatu yang empuk, bukan
yang keras.

6. Hindari kebiasaan merokok, sebab dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah di jantung, otak, dan kaki yang dapat memperparah
penyakitnya.

Beberapa pasien diabetes yang mengalami luka parah masih bisa
disembuhkan tanpa amputasi. Seperti pada Ibu Norilam di Pontianak yang
kakinya sembuh padahal menurut dokter sudah harus diamputasi. Info
selengkapnya 
http://cellfood-indonesia.blogspot.com/2008/03/kaki-luka-akibat-diabetes.html


Regards,

Indra

email : [EMAIL PROTECTED]




Invite a friend to subscribe to this newsletter, click here.
If you wish to unsubscribe from this list, please click here.

--------------------------------------------------
Official Mailing List: Porsenipar ke IV Tahun 2007 
-=== Perumahan BDB2 dan BDB3, Cibinong, Bogor ===-
-= Menjiwai Semangat Kebangsaan dengan Prestasi =-

| Official Website: http://www.porsenipar.web.id |
------- Porsenipar Media Center: 6849-6001 -------

Kirim email ke