Fenomena Golput by Iwan Ketan Kalau mendengar kata Golput, saya begitu salutnya kepada mereka yang menyuarakannya. Mereka adalah sosok yang jenius. Karena mereka biasanya mengatakan bahwa golput adalah pilihan. Benar-benar cerdas pemikiran mereka. Memilih untuk tidak memilih tepatnya, kata mereka.Karena bagaimanapun, tidak memilih juga merupakan bagian dari pilihan.
Ketika Golput bertemu dengan makhluk bernama DEMOKRASI, hal ini menjadi semakin unik kembali. Karena akan dipertanyakan , dimana kepedulian mereka yang GOLPUT kepada negara dan bangsa. Mereka yang memilih GOLPUT seolah memilih untuk tidak menentukan dan tidak mau tahu bangsa ini akan dibawa keman. Mereka yang memilih GOLPUT seolah tidak peduli lagi, bangsa ini akankah dipegang oleh mereka yang baik maupun dipegang oleh yang bejat. Mereka yang GOLPUT seolah tak mau lagi mau tahu apa yang akan terjadi dengan bangsa ini ke depannya. Sehingga mereka berdalih, lebih baik tidak memilih daripada memilih yang salah. Setidaknya tidak ikutan memperburuk bangsa, istilahnya Ketika pemerintahan kemudian berjalan, dan mendapatkan negara yang lebih baik. Mereka yang GOLPUT bahagia dan menikmati baiknya negara. Akan tetapi ketika negara semakin terkapar, tidak sedikit dari mereka yang TERIAK mengatakan POLITISI BEJAT, POLITISI BUSUK yang meyakinkan mereka yang GOLPUT ini untuk tetap GOLPUT. FENOMENA GOLPUT ini tak ubahlah seperti halnya ORANG YANG MEMAKI KEGELAPAN, sedangkan seperti yang kita ketahui bersama, menyalahkan lilin di tengah kegelapan mungkin jauh lebih berguna. Seringkali kita yang berteriak menuntut perubahan terjadi di NEGERI ini akan TETAPI, ketika kita GOLPUT maka dipertanyakan kembali DIMANA PEDULI KITA dan dimana KONTRIBUSI kita terhadap PERUBAHAN di NEGERI ini maka wajarlah ketika BANYAK yang mengecam dengan FENOMENA GOLPUT sebagaimana WAJARNYA dipertanyakan kembali KONTRIBUSI nyata dari MEREKA yang GOLPUT dalam PERUBAHAN di NEGERI ini Mungkin Perubahan tidak pernah menjanjikan untuk terjadinya PERBAIKAN akan tetapi PERBAIKAN senantiasa terjadi ketika dilakukan PERUBAHAN Sebagai penutup, saya ingin berbagi cerita tentang pemilihan RT di suatu daerah kampung jawa ketika diadakan pemilihan ketua RT, kebetulan pada saat beramai-ramai muncul fenomena GOLPUT. Alhasil dari 100 warga penduduk RT tersebut, yang melakukan pemilihan tak lebih dari 10 orang saja. Dan akhirnya yang menjadi ketua RT akhirnya bukanlah orang yang amanah. Alhasil, mereka yang GOLPUT ini mengatakan bahwa pemilihan RT tidak sah, karena tidak menyertakan 2/3 penduduk setempat. Dari pihak RT mengatakan itu sudah sah, karena toh mereka sudah diundang akan tetapi tidak datang. Kelurahan sebagai penengah akhirnya menetapkan ketua RT tersebut karena dasar hukumnya jelas. Satu bulan berjalan tidak terjadi masalah karena yang GOLPUT pun juga tidak merasa masalah. Hingga setahun berjalan barulah terasa betapa kacaunya ketua RT ini dalam menjalankan tugasnya Proses bikin surat keterangan RT/RW tuk bikin KTP gak beres-beres bahkan sampai 1 bulan baru jadi. Uang siskamling terjadi penyalahgunaan. Akhirnya tak ubahlah kembali, warga yang mayoritas GOLPUT pada pemilihan lalu yang paling banyak menyerang Pak RT ini, akan tetapi kemudian dipertanyakan kembali. Emang kemaren kemana aja, suruh siapa kagak milih atau paling enggak cari RT yang tidak sejelek RT sekarang salam berbagi selalu nb : Silakan yang merasa GOLPUT tuk mengkritisi tulisan ini A.Setiawan Mindset Programmer NLP Master Practitioner MDQuantum(dot) com :: Mind Design for Quantum Change http://www.iwan- ketan.co. cc Info Training, Terapi atau Konsultasi dengan kami melalui 021- 91766445 | 085710446592 i...@mdquantum. com A.Setiawan Mindset Programmer NLP Master Practitioner MDQuantum(dot)com :: Mind Design for Quantum Change http://www.iwan-ketan.co.cc Info Training, Terapi atau Konsultasi dengan kami melalui 021- 91766445 | 085710446592 i...@mdquantum.com