PKS Keluar Koalisi Demokrat Bila Golkar Masuk 13 Apr 2009 12:11:36 Jakarta, (tvOne)
Sampai sekarang Partai Keadilan Sejahetera mencoba berbagai upaya penjajakan agenda bersama Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Kedua partai belum memutuskan berkoalisi lagi di pemilihan presiden ini, kendati arah menuju ke sana mulai terang benderang. "Kami belum ada kesepakatan. Tapi ada kemungkinan bila Yudhoyono kembali menerima Jusuf Kalla, maka kami akan memikirkan ulang posisi kami di sana," kata Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, di gedung Parlemen Senayan, Senin 13 April 2009. Berpikir ulang yang dimaksud Anis adalah apakah akan melanjutkan koalisi dengan Partai Demokrat yang sudah terbentuk sejak pemilu 2004-2009 atau tidak, bila di pemilu ini ternyata Partai Demokrat menerima lagi Partai Golkar. "Karena Kalla kan sudah menyatakan keluar sebelum koalisi (2004-2009) berakhir, masa sekarang masuk lagi," kata dia. Sikap politik Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu dinilai Anis tidak konsisten dan tidak memiliki komitmen koalisi partai. "Kalla sudah menantang Yudhoyono sebelum koalisi berakhir. Kalau keluar terus masuk lagi, lalu komitmennya apa," kata dia. "Kalau seperti itu, tidak bisa lagi bicara koalisi permanen." Koalisi yang diidam-idamkan PKS adalah adalah koalisi reformis, nasionalis, religius. Model semacam itu, kata Anis, merupakan koalisi partai yang terbentuk pada era reformasi. Mengenai apakah sikap PKS itu menunjukkan ketakukan posisinya akan tergeser di kabinet bila Partai Golkar bergabung, "Ini bukan masalah realistis saja, tapi itu budaya politik. Kalau, seperti itu, kami tidak mau koalisi pragmatis," kata Anis. Anis mengatakan salah satu skenario PKS bila kelak Kalla tetap bergabung dengan Yudhoyono, PKS tetap akan mendukung pemerintahan, namun tidak akan masuk ke dalam kabinet. "Bisa saja kami tidak masuk sebagai oposisi pemerintah maupun kabinet. No problem," kata dia. "Kami hanya menginginkan reformasi yang konsisten." (vivanews.com). ----- Original Message ----- From: diran To: i...@porsenipar.web.id ; jam...@arrroyyan.com Sent: Monday, April 13, 2009 2:59 PM Subject: Re: [porsenipar] PD Tak Takut Ancaman Cabut Koalisi PKS Itulah politik...........tidak ada teman yang abadi dan tak ada musuh yang abadi.... Yang ada kepentingan pribadi/kelompok yang abadi. he.....he.....heeeeeee ----- Original Message ----- From: jaerony To: i...@porsenipar.web.id Sent: Monday, April 13, 2009 1:59 PM Subject: [porsenipar] PD Tak Takut Ancaman Cabut Koalisi PKS Kalo orang mBogor nerjemahin berita ini gimana ya? Dagelan ..... he..he..he..... ********************************************************************* Senin, 13/04/2009 13:45 WIB PD Tak Takut Ancaman Cabut Koalisi PKS Jakarta - Ancaman mencabut koalisi yang dilancarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bila SBY berduet kembali dengan JK tidak membuat Partai Demokrat (PD) takut. PD tidak tergantung dengan ancaman-ancaman. "Itu belum terjadi," ujar Ketua Umum Partai Demorkat Hadi Utomo usai rapat tertutup tentang koalisi PD di DPP PD, Jl Pemuda, Jakarta Timur, Senin (13/4/2009). Menurut Hadi, PD tidak tergantung pada ancaman. PD bertindak untuk kepentingan bangsa dan negara. "Koalisi demi bangsa dan negara," imbuh dia. Sebelumnya, ancaman cabut koalisi PKS kepada PD diutarakan Sekjen DPP PKS Anis Matta. PKS akan mencabut koalisi dengan PD jika SBY kembali berduet dengan JK. "Kalau JK kembali ke SBY, PKS akan mempertimbangkan ulang dukungan ke SBY. Kenapa begitu, karena kami berpandangan susah membangun koalisi kalau setiap orang datang dan pergi sesuka hati," kata Anis Matta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. ( nik / irw ) http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/13/134535/1114624/700/pd-tak-takut-ancaman-cabut-koalisi-pks Legal disclaimer ------------------------- This email may contain confidential and/or legally privileged information. If you are not the intended recipient (or have received this email by error), please notify the sender immediately and delete this email. Any unauthorized copying, disclosure, or distribution of the material in this email is strictly forbidden. Legal disclaimer ------------------------- This email may contain confidential and/or legally privileged information. If you are not the intended recipient (or have received this email by error), please notify the sender immediately and delete this email. Any unauthorized copying, disclosure, or distribution of the material in this email is strictly forbidden.