Sunny, pernyataanmu lucu. Kamu cocok jd anggota lawakan opera van java. Sumpah pemuda itu terlaksana dalam momentum yang berbeda dengan saat ini. Tidak pentinglah diperdebatkan. Kalau tidak cukup kemampuan anda untuk melakukan analisis sosial politik janganlah memaksakan diri.
bisa-bisanya sumpah pemuda, anda analogikan dengan ikatan pernikahan...ha...ha...ha...lucu...asli lucunya... Sudahlah jangan memaksakan diri melakukan analisis sosial kalau anda tidak mampu. Kalau sampai anda bawa itu ke debat terbuka, anda akan ditertawakan. sent from my desk | jafar g bua | 081341045728 | 081908199262 | http://kompasiana.com/jafarbua | http://audiovideobook.wordpress.com | @jgbua2009 -----Original Message----- From: sunny Sent: 26/04/2010 5:12:36 AM Subject: «PPDi» Re: [proletar] Janganlah Menjajah Maluku, Aceh, dan Irian, Merdekakanlah !!! Kalau sumpah harus ada unsur agamanya, tetapi apa yang mereka buat waktu itu adalah pernyataan politik yang biasa dicetuskan pada rapat-rapat atau pertemuan politik. Untuk supaya kedengaran lebih hebat dibumbuhi nilainya, dibilang itu "Sumpah Pemuda". Kalau mau lebih serius lagi, dapat dikatakan bahwa sekalipun sumpah bukan berarti tidak boleh berpisah. Contohnya ialah perkawinan antara dua mahluk ciptaan Illahi, antara laki-laki dan perempuan. Mereka dinikahi dengan sumpah agama bahwa akan setia dalam suka dan duka, saling bantu dan hidup bersama dalam rukum dan damai. Sekalipun demikian perkawinan berazaskan agama terjadi perceraian. Terkecuali pada mereka yang beragama Katholik. Perceraian bagi mereka agak sulit, karena harus mendapat izin dari Paus di Vatikan. Tidak ada orang di dunia ini yang mau bercerai dari kehidupan nyaman, rukun dan bahagia, tetapi kalau misalnya suami tidak adil, suka gebuk isteri dan anak-anak, maka resikonya ialah perceraian keluarga. Hemat saya yang paling mudah ialah perceraian menurut agama Islam, jadi mengingat mayoritas penduduk NKRI beragama Islam dan lagi NKRI masuk organisasi negara Islam (OIC), maka sepatutnya NKRI aturan aturan agama Islam, yaitu memberi keluasan misalnya kepada kaum seagama yaitu orang Aceh untuk menentukan nasib sendiri. Kalau perceraian untuk keselamatan dan kebahagiaan umat, hemat saya Allah pun akan memberkati dengan sangat senang hati. ----- Original Message ----- From: ajeg To: prole...@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 25, 2010 10:31 PM Subject: Re: [proletar] Janganlah Menjajah Maluku, Aceh, dan Irian, Merdekakanlah !!! Bersumpah untuk bersatu dalam negara Indonesia berarti bersumpah menjadi bagian dari Indonesia. Karena sumpah sudah diucap, maka kalau mau referendum haruslah melibatkan rakyat di bagian- bagian Indonesia lainnya. Jangan cuma sekumpulan pemuda & tokoh Papua. Apalagi bawa-bawa orang luar seperti kelakuan OPM itu. Tapi, sebelum melangkah terlalu jauh, coba ikuti perkembangan dialog antara LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan sejumlah intelektual Papua untuk memperbaiki sejarah yang sedang berlangsung. Terutama mengenai keluhan budek pol & sos di bagian timur Papua. Ini kan menarik. Kena apa tokoh-tokoh intelektual Papua sendiri memfokuskan ke timur. Lebih tajam lagi, ke seputar Kabupaten Mimika. Kabupaten yang selama beberapa dekade sarat konflik budek polos yang bersumber pada kekayaan alam dan usaha perusakan lingkungan. Kita nggak perlu tutup mata adanya persoalan di sana. Tapi jangan juga persoalan di satu kabupaten seolah sudah keseluruhan wajah Papua. --- a.wid...@gmail.com <a.wid...@...> wrote: > Dulu para pemuda dan tokoh dari masing masing suku dan kepulauan > bersumpah untuk bersatu dalam satu negara kesatuan Indonesia. Kalau > sumpah tersebut dianggap sebagai tonggak persatuan, maka untuk > memisahkan diri, cukup kumpulkan lagi para pemuda dan tokoh dari > masing2 suku dan kepulauan untuk menyampaikan sikapnya yg baru atau > referendum...saya pikir itu fair..persatuan tidak perlu dipaksakan > lagi...terlalu banyak rongrongan persatuan dari pihak yg ingin > exclusive... > > -----Original Message----- > From: "muskitawati" <muskitaw...@...> > > > Janganlah Menjajah Maluku, Aceh, dan Irian, Merdekakanlah !!! > > > ======= Wiadomosc przeskanowana przez Spyware Doctor - nie znaleziono wirusów ani spyware. (Email Guard: 7.0.0.18, baza wirusów/spyware: 6.14860) http://www.pctools.com =======