Buat apa hafiz macam orang panik, minta tanggapan alasytar di milis ini. Tulisan ini saja sudah cukup untuk melihat kekeliruannya dalam beragama. Sesungguhnya agama apapun memiliki dua wajah, wajah Habil dan wajah Qabil. Disinilah letak persoalan kemanusiaan dan basyar.
Tanggapan Ali Al Asytar di facebook: TAMPA SYSTEM ISLAM AKAN SYRNA ESENSINYA (hsndwsp) "masih banyak cara berdakwah yang lain dari pada memecah belah sesama muslim lebih baik tinggal di perkampungan nonmuslim dan hiduplah sebaimana Rosulullah mencontohkannya InsyaAllah. Allah akan lebih meridhoi cara berdakwah seperti itu."... Lihat Selengkapnya Demikian terbaca di awal tulisan Bung Ismail Asso diatas dimana kalimat tersebut terindikasi sebagai tuduhan Hafiz kepada bung Ismail Asso. Hal ini patut kita pertanyakan, apakah benar bung Ismail membuat perpecahan diantara sesama muslim? Realitanya bung Ismail Asso adalah pejuang kemerdekaan West Papua dimana beliau beragama Islam. Sementara Hafiz juga mengaku beragama Islam yang bermazhab Sunni.  Ketika kita baca perdebatan mereka berikutnya Hafiz berkeyakinan bahwa Islam itu harus bermula dengan Aqidah bukan dari sosial, ekonomi, dan militer. Hal ini benar sekali dan tidak seorangpun mampu membantah pernyataan Hafiz. Akan tetapi ada persoalan yang signifikan untuk kita ajukan kepada Hafz. Apakah Hafiz sudah memahami esensi daripada Aqidah? Disinilah terletak persoalan yang membuat Hafiz berbeda pandangan dengan Bung Ismail Asso. Ketika kita buka lembaran sejarah Rasulullah benar sekali justru Aqidah yang pertama ditanamkan kepada pengikutnya. Yang lupa dalam kacamata Hafiz adalah ketika aqidah ditanam otomatis muncul esensi pemberontakan, kenapa? Aqidah itu terdiri daripada tiga syarat. Syarat pertama mengucapkan dengan lidah, Lailah illa Allah, Muhammadurrasulullah (Tidak ada tuhan kecuali Allah, Muhammad utusan Allah). Kedua meyakini dengan hati apa yang telah diikrarkan dengan lidah tersebut. Ketiga adalah syarat penentu yang dilupakan oleh semua orang yang bersatupadu dalam system taghut Hindunesia yang berakibat musnahnya esensi daripada aqidah mereka. Syarat yang ketiga ini adalah aplikasi dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat dan bekeluarga. Setelah pengikut Nabi Muhammad mantap aqidahnya mereka pantang bersatupadu dalam system Abu Sofyan kala itu. Sebelum Rasulullah membangun system Islam yang rahmatan lilalamin, penguasa Mekkah yang zalim itu sudah duluan mengusir orang-orang beriman hingga ada yang hijrah ke kawasan yang menolaknya dan ada juga yang menerimanya seperti Raja Najasyi. Akhirnya Orang-orang beriman ditawarkan kaum Ansar Medinah untuk hijrah kesana dan di sanalah Rasulullah membangun systemnya. Nah! Hindunesia dan segenap penduduknya yang bersatupadu dalam system yang menzalimi kaum dhuafa itu sesungguhnya bukan orang Islam benaran. Aqidah mereka sudah sirna dengan syarat ketiganya yang paling menentukan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah al Maidah ayat 44, 45 dan 47 dimana orang-orang yang bersatupadu dalam system Hindunesia itu tidak menghukum dengan hukum yang diturunkan Allah. Justru itu semua mereka kecuali yang dibenarkan Allah untuk bertaqiyyah adalah kafir, zalim dan fasiq. Justeru itu semua orang yang terkena Ketiga "stempel" tersebut adalah calon-calon penduduk Neraka (nauzubillahi min zalik) Aplikasii dalam system Hindunesia itu tidak Islami atau tidak rahmatan lil 'alamin. Kondisi Ekonomi penduduk, yang kaya makin kaya sementara yang miskin makin miskin. Ini akibat tidak yundukpatuh pada hukum yang diturunkan Allah secara system. Orang awwam sekalipun dengan mudah dapat memahami mana negara Islam dan mana yang tidak Islam walaupun disebut juga sebagai negara Islam sebagai basa-basi macam Hindunesia. Jadi Islam tidaknya suatu negara bukan pada mayoritas populasi penduduknya tapi pada systemnya. Untuk lebih mantap, analisalah persoalan Habil dan Qabil dimana kedua anak Adam tersebut merupakan sebagai penghuni pertama di planet Bumi ini. Mereka pastinya mengaku dengan lidah: Lailah illa Allah, Adam Rasulullah (tidak ada Tuhan kecuali Allah, Adam Utusan Allah). Dimanakah perbedaan yang signifikan diantara keduanya? Pada syarat ketiga, aplikasi dalam kehidupan nyata. Habil memahami esensi Aqidah sementara Qabil sirna esensinya dengan ketidak patuhannya terhadap peraturan Allah walau satu ayat saja, yakni ayat perkawinan. Akibat daripada musnah esensi Aqidah Qabil, berdampak pada membunuh sesama sebagaimana kita saksikan sepakterjang "Qabil-qabil" Hindunesia membunuh siapa saya yang memprotes kezaliman penguasa mereka dan systemnya. Kesimpulannya, Hafiz sudah masuk perangkap pembela kezalinan, semoga beliau bertaubat sebelum masuk bisikan syaithan dari relung-relung hatinya. Sementara bung Ismail adalah pemberontak atas system taghut Hindunesia yang zalim hipokrit dan korrup. Orang-orang yang bersatupadu dalam system taghut Indunesia alergi kalau kita sebut pemberontak. Mereka tidak sadar kalau pemberontakan terhadap system taghut yang zalim dan munafiq adalah proses esensy manusia itu sendiri. untuk lebih jelas silakan baca PENDIDIKAN ISLAM KAFFAH di blogspot Achehkarbala ini: http://achehkarbala.blogspot.com/2009/09/pendidikan-islam-kaffah_16.html http://achehkarbala.blogspot.com/2010/01/ketika-kita-membela-kedhaliman-saat-itu.html  http://achehkarbala.blogspot.com/2009/09/pertumbahan-darah-antara-habil-dan.html ________________________________ From: Facebook <fbmessage+p-i-v...@facebookmail.com> To: Ali Al Asytar <alasytar_ac...@yahoo.com> Sent: Tue, June 22, 2010 10:35:26 AM Subject: Hafiz Bukan Pemakan Daging mengomentari catatan Ismail Asso, "TANGGAPAN SAYA UNTUK "HAFIDZ BUKAN PEM... Hafiz Bukan Pemakan Daging mengomentari catatan Ismail Asso, "TANGGAPAN SAYA UNTUK "HAFIDZ BUKAN PEMAKAN"": "kenapa aku nge reg fb ny saudara ismail ? karna aku tidak sengaja melihat catatan ny yg menghina muslim papua ! dan waktu ak mw konfirmasi dia bilang menghina muslim papua itu adalah dakwah ! aku tidak menghalangi mereka merdeka ! ingatlah tanpa bantuan AFKN kalian tidak akan masuk islam ! hei bung asso anda kenal musa asso ? jika kalian merdeka lalu apa selanjutnya ? kami akan sulit membantu dakwah di papua karna yg memimpin pemerintahan ny pasti AHLUL KITAB ! PIKIRKANLAH MATANG2 DGN AKAL SEHAT JANGAN MENGGUNAKAN HAWA NAFSU BUNG ALI !" Balas email ini untuk mengomentari catatan ini. Untuk melihat rangkaian komentar, ikuti tautan di bawah ini: http://www.facebook.com/n/?note.php¬e_id=407044887625&comments&mid=28a72fbG52a27aa7G1cf78ddG12&n_m=alasytar_acheh%40yahoo.com Terima kasih, Tim Facebook ___ Temukan orang dari buku alamat Yahoo di FaceBook! Pergi ke: http://www.facebook.com/find-friends/?ref=email Pesan ini ditujukan untuk alasytar_ac...@yahoo.com. Jika Anda tidak ingin lagi menerima email sejenis ini dari Facebook, klik tautan berikut untuk berhenti berlangganan. http://www.facebook.com/o.php?k=cf24f5&u=1386379943 Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.