http://regional.kompas.com/read/2010/07/08/13520847/Polisi..quot.Sweeping.quot..Demonstran.Sentani

Polisi "Sweeping" Demonstran Sentani
Kamis, 8 Juli 2010 | 13:52 WIB

www.go2indo.com

SENTANI, KOMPAS.com - Polres Jayapura melakukan razia terhadap massa pengunjuk 
rasa dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (8/7/2010). Mereka akan 
bergabung dengan rekan-rekannya di Kota Jayapura untuk melakukan aksi ke Dewan 
Perwakilan Rakyat Papua.
    
Razia yang dimulai dari pukul 08.00 WIT sampai pada pukul 12.30 WIT dan 
dipusatkan di Hawai, depan SMK Negeri I Sentani, itu sempat membuat macet lalu 
lintas di kota tersebut.
    
Polres Jayapura menurunkan sepertiga anggota polres dipimpin langsung Kapolres 
Jayapura AKBP Mathius Fakhiri. Petugas berhasil menyita tiga senjata tajam 
berupa pisau dan sebuah gunting.
    
Ketua Dewan Adat Papua Porkorus Yoboysembut yang memimpin massa dari Sentani 
tidak luput dari razia tersebut.
    
AKBP Mathius Fakhiri di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, mengatakan, 
pihaknya melakukan razia untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan 
timbul akibat demo tersebut.
    
"Yang kami sweeping adalah senjata tajam, minuman keras yang dibawa oleh 
massa," katanya.
    
Menurut dia, ratusan pendemo dari Sentani dengan menggunakan 10 truk, empat 
mobil "star wagon", dan kendaraan sepeda motor sebagian besar telah mematuhi 
rambu-rambu lalu lintas sehingga pada saat sweeping tidak memakan waktu cukup 
lama.
    
Masyarakat Papua yang hari ini secara serentak melakukan demo damai di DPRP 
menuntut otonomi khusus (otsus) dikembalikan ke pemerintah pusat karena 
dianggap gagal. Mereka juga menuntut referendum dan SK MRP nomor 14.

TERKAIT:

http://regional.kompas.com/read/2010/07/08/09112474/Siang.Ini.Demo.Minta.Referendum.Papua


Siang Ini Demo Minta Referendum Papua
Kamis, 8 Juli 2010 | 09:11 WIB

google maps
JAYAPURA, KOMPAS.com - Ratusan orang berkumpul di pusat pertokoan tepatnya di 
depan Kantor Pos Abepura, Jayapura, Papua, Kamis (8/7/2010) pagi. Mereka 
bersiap menuju kantor DPR Papua untuk melakukan aksi demonstrasi.

Mereka berkumpul untuk menantikan kedatangan rekan-rekannya yang lain untuk 
bergabung. Ratusan orang yang sebagian memakai pakaian adat Papua itu membawa 
spanduk antara lain bertuliskan "Otonomi Khusus Gagal, Minta Referendum".

Akibat aksi itu, jalanan macet dan seluruh pertokoan dan kantor swasta di 
Abepura memilih untuk tidak beroperasi.  Sementara itu, aparat kepolisian 
sektor Kota Abepura tampak telah berjaga-jaga mengantisipasi hal-hal yang tidak 
diinginkan.

<<0802375p.jpg>>

<<1224117p.jpg>>

Kirim email ke