Refleksi : Patut dimenegerti dan  diingat, bahwa listerik pas-pasan ini setelah 
65 tahun merdeka. Sebahagian besar dari rakyat  yang lahir tahun 1945 yang 
mungkin sebentar lagi akan habis nafas, mereka ini tidak pernah menikmati 
keuntungan adanya listrik dari NKRI. Hal ini bukan saja dengan listerik, tetapi 
juga dengan banyak kebutuh pokok, misalnya pendidikan, kebutuhan gizi, 
kesehatan, kebutuhan air yang cukup etc, bersamaan dengan kesulitan kehidupan 
yang dialami sehari-hari ini,  kekayaan alam yang berlimpah-limpah 
dieksploatasi. Di media cetak,layar TV, pidato penguasa, eksport naik x% 
cadangan devisa naik y%, tetapi rakyat tidak menikmati hasil untuk perbaikan 
hidup. Dari Media asing baru diketahui  bahwa sekian banyak orang elit memiliki 
miliar dan jutaan dollar.  

Kehidupan morat-marit, tentunya tidak menyangkut kehidupan kaum elit. Kaum elit 
hidup di alam nirwarwana atau istilah surgawi bilang di langit ke 7.

Berkenaan dengan masalah yang diunkapkan ini, maka pertanyaannya apa keuntungan 
dengan NKRI bagi rakyat di daerah-daerah di luar pusat kekuasaan?

http://www.antaranews.com/berita/1280218956/dirut-pln-listrik-indonesia-pas-pasan

Dirut PLN: Listrik Indonesia Pas-pasan
Selasa, 27 Juli 2010 15:22 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | 
Mataram (ANTARA News) - Direktur Utama (Dirut) PT PLN Dahlan Iskan mengatakan 
kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini pas-pasan tetapi cukup untuk memenuhi 
kebutuhan jangka pendek.

"Listrik kita pas-pasan tetapi cukup," kata Dahlan Iskan ketika berbicara pada 
acara deklarasikan gerakan Indonesia bebas pemadaman bergilir di Mataram, Nusa 
Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Gerakan Indonesia bebas pemadaman bergilir itu dideklarasi oleh Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono yang juga dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta 
Rajasa serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh.

Dahlan Iskan mengatakan pihaknya sudah mengatasi krisis listrik di 250 daerah, 
khusus di Indonesia timur pada 243 titik, termasuk di Pulau Lombok, NTB.

Krisis listrik di Lombok sempat mencapai 40 mega watt (MW) karena lebih dari 10 
unit mesin pembangkit listrik mengalami kerusakan sehingga butuh perbaikan 
intensif.

"Beruntungnya PLN juga memiliki tenaga ahli yang mampu memperbaiki kerusakan 
mesin-mesin pembangkit listrik itu, sehingga bisa mengakhiri pemadman listrik 
bergilir sesuai target 30 Juni 2010," ujarnya.

Kendati demikian, Dahlan mengakui, hingga kini masih ada gangguan teknis di 
daerah tertentu sehingga pemadaman listrik untuk penanganan gangguan itu 
terpaksana dilakukan.

Namun gangguan teknis itu hanya pada daerah tertentu seperti di Singkawang, 
Kalimantan Barat, Medan dan Muara Karang, Jakarta.

"Kami akan benahi kendala teknis itu dan ke depan diupayakan menangani daftar 
tunggu yang secara nasional mencapai 500 ribu rumah tangga terdiri atas 200 
ribu rumah tangga di Indonesia bagian barat dan 300 ribu rumah tangga di 
Indonesia bagian timur," ujarnya.

Khusus di wilayah NTB tercatat sebanyak 155 ribu lebih calon pelanggan listrik 
PLN yang masuk daftar tunggu.

Dahlan menambahkan pihaknya juga tengah berupaya menghasilkan cadangan energi 
listrik untuk luar Pulau Jawa sehingga jika ada gangguan teknis yang 
menyebabkan pemadaman, dapat dipenuhi dari cadangan tersebut.

Upaya menghasilkan cadangan energi itu antara lain melalui pembangunan PLTU, 
PLTA dan PLTMH serta "geothermal" di berbagai lokasi. 

Kirim email ke