http://www.kebangkitanbangsa.org/detail.php?id=149


Dra. Hj. Gefarina Djohan, MA


Bagi Dra Hj Gefarina Djohan MA, menjadi calon anggota DPR-RI bukanlah 
target utamanya. Semula, peraih gelar master bidang political science 
ini hanya ingin mengaktualisasikan keahliannya dalam ilmu politik 
dengan bersedia masuk dalam jajaran DPP PKB.



-------------------------------------------------------


GEFARINA RINDUKAN PEREMPUAN AKTIF DI POLITIK

MAKA, ketika dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) yang 
diajukan PKB ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gefarina pun kian intens 
mengasah kemampuannya sebelum menuju gedung DPR/MPR-RI, Senayan, 
Jakarta. Aktifitas Wakil Sekjen DPP PKB ini juga bertambah padat.

Gefarina berada di nomor urut 2 di daerah pemilihan Jatim VII. Kans 
Gefarina menuju Senayan dari daerah pemilihan itu memang belum 
terlalu menjanjikan. Namun, merujuk pada hasil perolehan suara PKB di 
daerah pemilihan yang meliputi Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan 
Trenggalek, pada Pemilu 1999, setidaknya Gefarina masih bisa berharap.

Data yang diperoleh Duta dari Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB 
menunjukkan, di daerah pemilihan Jatim VIII, PKB diprediksi meraih 
1,93 kursi dalam Pemilu 2004. Artinya, PKB berharap bisa beroleh 
minimal 2 kursi dari daerah pemilihan yang memperebutkan 8 kursi ini.

Kendati demikian, isteri Dr Sya'ban Muhammad MA -seorang ahli Politik 
Islam, ini tetap harus waspada. Untuk dimaklumi, di daerah pemilihan 
Jatim VII bisa dibilang merupakan daerah "merah". Tak syak lagi, 
Gefarina harus berjuang keras meyakinkan pemilih agar mencoblos PKB.

Staf pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga harus 
intens melakukan pendekatan kepada konstituen PKB di empat kabupaten 
tersebut. Langkah itu sangat dibutuhkan agar keinginan Gefarina 
memperjuangkan nasib perempuan melalui lembaga legislatif bisa 
diwujudkan.

Dilahirkan di Palembang, 24 Oktober 1963, Gefarina berpendapat, 
perjuangan perempuan merupakan satu hal yang harus dilakukan 
mengingat 57 persen dari masyarakat Indonesia adalah perempuan. 

"Maka alangkah sangat tidak adilnya jika keterwakilan perempuan 
ternyata berada pada posisi yang sangat critical, sangat minim. 
Artinya sejauh itu, apakah dengan jumlah yang minim dia bisa membawa 
aspirasi perempuan pada umumnya dan apakah dia bisa memiliki 
kecenderungan berpihak kepada kaum perempuan. Ini menjadi persoalan," 
urainya.

Oleh karena itu, bagi ibu satu putra pemegang gelar MA dari Jam'iyya 
Millia Islamiyya University, New Delhi, India, ini, keterwakilan 
perempuan di legislatif sangat penting. Dia pun merindukan perempuan 
bisa tampil aktif dalam partisipasi politik. 

"Sebenarnya politik itu adalah bagaimana kita masuk ke dalam posisi 
pengambilan kebijakan. Pengambilan kebijakan ini berarti kita punya 
andil menentukan jalannya kehidupan bangsa ini. Oleh sebab itu 
lapangan politik adalah lapangan bagaimana kita bisa ikut menentukan 
apapun yang terkait dengan kehidupan bangsa dan negara ini. Itulah 
yang menjadi dasar kenapa keterwakilan perempuan menjadi sangat 
penting," papar Gefarina.

Selama ini, kata Sekretaris IV Pucuk Pimpinan (PP) Muslimat NU ini, 
posisi perempuan termarginalkan di ranah politik karena memang 
perempuan tidak punya keinginan. Selain itu, lingkungan juga tidak 
memiliki goodwill untuk memberikan kesempatan atau peluang kepada 
perempuan. 

Faktor lainnya adalah tradisi politik yang seolah-olah terbangun 
dalam bentuk maskulin. "Politik dikesankan milik laki-laki, politik 
itu adalah keras, dan politik itu tidak layak bagi perempuan. Padahal 
prinsipnya, politik itu bagaimana kita masuk dalam sebuah posisi 
pengambilan kebijakan," ujar Gefarina.

Lantas apa yang harus dilakukan perempuan? Menurut Gefarina, 
perempuan harus melakukan evaluasi nanti sejauhmana UU No 12 Tahun 
2003 tentang Pemilu pada Pasal 65 Ayat (1) betul-betul memberikan 
peluang yang positif bagi keterwakilan perempuan. 

"Apakah nanti misalnya, pasca pemilu, kita akan melihat apakah betul 
30 persen yang dimaksud dapat mengantarkan perempuan pada posisi yang 
betul-betul bisa menentukan bangsa ini. Tidak hanya di legislatif 
tapi juga di eksekutif misalnya. Itu juga harus menjadi perhatian," 
imbuh Gefarina.

Sungguhpun demikian, perempuan yang aktif di Kaukus Perempuan Politik 
Indonesia (KPPI) ini optimis dengan kepentingan perjuangan kuota 30 
persen perempuan. Namun, lantaran perundang-undangan tidak mewajibkan 
partai politik mewadahi 30 persen perempuan, Gefarina berjanji akan 
melakukan evaluasi atas UU Pemilu sekarang. 

Terkait hal tersebut, imbuh Gefarina, perempuan harus melakukan 
evaluasi dan selanjutnya melakukan kritik terhadap UU Pemilu jika 
target kuota 30 perempuan tidak apabila itu tidak 
tercapai. "Perjuangan kuota 30 persen perempuan ini adalah suatu 
tindakan afirmatif. Karena kita melihat ketertinggalan itu sudah 
begitu jauh. Jadi harus ada upaya mempercepat ini dengan cara meminta 
kuota lebih," ujarnya.

Selain kuota, bagi Gefarina, yang terpenting adalah capacity building 
(peningkatan kapasitas perempuan pada semua aspek). Yakni menyadarkan 
perempuan agar tampil menjadi wakil rakyat, lembaga eksekutif, dan 
ikut menentukan arah perjalanan bangsa.

"Yang kedua, adalah bagaimana kita menentukan secara skill dengan 
terampil. Bahwa kalau perempuan menjadi wakil rakyat dia harus 
dipersiapkan betul, dia tahu betul aturan-aturan mainnya dan dia tahu 
bagaimana bermain," ujar Gefarina.

Tataran praksis dari visi itu, tandas Gefarina, adalah pelatihan yang 
dilakukan dengan cara percepatan di semua lini. "Baik itu melalui 
organisasi-organisasi perempuan maupun melalui woman wing (sayap 
perempuan) yang rata-rata ada di setiap parpol. Nah, kalau sayap 
perempuan itu lebih diberdayakan maka betapa woman wing ini sangat 
berarti. Tapi khusus pada upaya peningkatan kapasitas," urainya. 
(Abdullah Mufied M.)

Sumber: Harian Umum Duta Masyarakat



-----------------------------------------------------------

BIODATA

Nama                       : Dra. Hj. Gefarina Djohan, MA
Tempat, Tanggal Lahir      : Palembang, 24 Oktober 1963
Pekerjaan                  : Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Jabatan : 
1. Wakil Sekjen DPP PKB
2. Sekretaris IV PP Muslimat NU

Pendidikan :
1. SD di Pontianak, Kalimantan Timur
2. SMP di Jayapura, Papua
3. SMA di Jakarta
4. Fakultas Ushuluddin (S1), IAIN (skr: UIN) Syarif Hidayatullah, 
Jakarta
5. Political Science (S2), Jam'iyya Millia Islamiyya University, New 
Delhi, India

Suami : Dr. H. Sya'ban Muhammad, MA
Anak  : 1. Mumtaz Khayawaralalo (9)

Sumber : Harian Umum Duta Masyarakat







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hrs2s6s/M=323294.6903898.7846636.3189767/D=groups/S=1705080866:TM/Y=YAHOO/EXP=1123092141/A=2896125/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>Take
 a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who 
cares about public education</a>!</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

_________________________________________________________________________
Mhs/Masy. indoindia diharapkan untuk selalu melihat diskusi harian di 
http://dear.to/ppi dan situs resmi PPI http://www.ppi-india.org 
==========================================================================
Catatan penting:
1- Harap tdk. memposting berita, kecuali yg  berkenaan dg 
masyarakat/mahasiswa/alumni India
2- Arsip milis: http://groups.yahoo.com/group/ppi-india ; 
3- HP Ketua PPI (Jusman): 09810646659 ; Sekjen PPI(Mukhlis): 09897407326
4- KBRI Delhi(11)26110693;26118642; 26118647
5- KJRI Mumbai (022)3868678;3800940;3891255  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppi-india/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke