Dari Catatan Harian Seorang Klayaban: BISAKAH KITA MENOLONG DIRI SENDIRI? [1]
[Cengkerama dengan Adik-adikku: Suraiya, El Camino, Aguk Irawan, Romli dan Aman] Kata "Adik" saya gunakan di sini untuk menunjukkan kepada kedudukan kepada angkatan muda karena kalian memang secara usia jauh lebih muda daripada diri saya. Di dalam masyarakat Dayak, panggilan adik, kakak, paman, kakek-nenek, biasa digunakan dalam kehidupan beradat karena nama dipandang agak sakral [secara antropologis bisa dibahas lebih lanjut!]. Secara usia, saya adalah seorang yang sudah senja sedangkan kalian menurut orang Tionghoa berada di "usia keemasan". Dunia memang milik kita semua , karena manusia dari segala usia hidup di dalamnya.Tapi dalam analisa terakhir dunia adalah milik kalian. Kalian merupakan matahari jam delapan sembilan pagi sedangkan saya tidak lain dari matahari senja menjelang malam. Matahari yang sebentar lagi akan jatuh ke hulu sungai kelam. Siapa pun tidak bisa mencegah tibanya malam yang menjaring bumi dengan kekelaman. Sayapun tidak. Masalahnya di sini bisakah masing-masing kita menjadi matahari-matahari kecil dalam galaksi kehidupan ataukah jadi bintang jatuh dan selanjutnya hilang tanpa sinar? Dalam keadaan begini, kata "Adik" saya gunakan untuk menunjukkan harapan dan kepercayaan kepada kalian sebagai Angkatan Muda "penanggungjawab timbul tenggelamnya nasib bangsa dan tanahair", harapan dari seseorang "klayaban", pemimpi penempuh jalan sunyi yang sadar benar bahwa ia tidak bakal sampai ke ujung jalan mimpinya. Harapan pemimpi ini juga mengandung pengertian kasihsayang kepada kalian "anak enggang dan putera-puteri naga" yang sedang memiliki enerji penuh mengepakkan sayap dan menghempaskan ekor perkasa serta menjulurkan lidah berapi bernyalakan keluhuran impian. Bagi saya kata "Adik" berisikan harapan dan kasihsayang dari mana kemudian setiakawan mengalir bagaikan air bening jernih dan relatif murni. Setiakawan yang berarti bahwa kita -- siapapan kita sebagai perorang [individu] bukanlah manusia supra [superman/super woman]. Kekuatan kita terletak justru pada kesetiakawanan yang bersumber pada mimpi dan kasihsayang.Bersetiakawan dalam keragaman kita sehingga setiakawan merupakan perangkai keragaman dan membuat keragaman menjadi sesuatu yang indah dan katakanlah suatu rakhmat . Bukan petaka! Perlu juga saya garisbawahi bahwa kata "Adik" sama sekali tidak mengandung sikap paternalistik yang menduga bahwa usia, jabatan, kedudukan merupakan jaminan kebenaran sudah ditangani. Saya menolak pandangan ini sama kerasnya dengan penolakan saya terhadap militerisme, penolakan yang saya dasarkan pada epistemologi ilmupengetahuan dan budaya betang Dayak. Cengkerama adalah percakapan santai di antara anggota keluarga. Sekarang bayangkan cengkerama ini kita lakukan di ruang publik rumah betang [rumah panjang] Dayak Katingan Kalimantan Tengah, sebuah ruang terbuka di mana angin leluasa lalulalang mengusap keringat kerja seharian dari wajah kita dan seolah jemari alam pulau sedang membelai rambut kita tanpa membedakan etnik, agama dan warna keyakinan. Sebagai bahan cengkerama, saya bawakan masalah yang disampaikan oleh Ronny Teguh, keponakanku yang sekarang tinggal di Palangka Raya, bekerja dengan keresahan "enggang dan naga muda", di antara arus deras tantangan sunga-sungai raya kehidupan pulau. Surat Ronny sampai ke meja saya pagi ini. Ronny memerlukan pertimbangan dan solidaritas kalian, paling tidak solidaritas pikiran dan simpati. Untuk jelasnya di bawah ini, kukutip lengkap apa yang ditulis oleh Ronny Teguhn yang sedang berada "di jalan sunyi"nya. "Dear Dayaks Maaf saya sedikit menyampaikan sedikit persoalan yang membuat saya tidak bisa tidur memikirkan hal ini. Dari tgl 10 s/d 20 Juni 2004 ada acara pertemuan Subud di Palangka Raya, sebagai zone baru berdiri dalam aktifitas SUBUD selama ini. Acara di buka oleh Gubernur dengan memaparkan kondisi alam dan potensinya (pemimpin kita lagi berjualan). Entar terpikirkan oleh apa saya mulai memotret sekitar kehidupan di sekitar kerajaan bule ini. Malam tadi saya mulai wawancarai 2 orang pemuda yang ingin mencari kerja kepada saya. Dan saya malah anjurkan mereka masuk CU untuk bisa menolong dirinya mereka sendiri. Kembali kepada hasil wawancara tadi malam, adakah manfaat bagi kalian kehadiran kerajaan bule di daerah kalian, mereka hanya menjawab "kami hanya berenang di komplek dengan membayar Rp 15.000,-". Saya sedih mendengar jawaban tersebut. 2 buah kesimpulan yaitu 1. kerajaan bule tak menghasilkan manfaat bagi orang daerah dan hanya mencaplok perlahan demi perlahan tanah dan SDA orang dayak. 2. Ada udang dibalik batu alias ancaman jangka pendek. Kenapa orang bule ini pilih Kalteng tentu ada alasan baik secara ekonomi, teologis, maupun sosial budaya. Kita hanya sebagai babu alias pesuruh di negeri rumah kita sendiri, sedangkan orang - orang bule ini se-enak udelnya membeli dan membangun koloni di Kalteng. Lambat laun orang dayak seperti suku Aborigin di Australia, dijadikan pameran dan tersiksa di tanahairnya sendiri. Dayak sebuah identitas yang diberikan oleh orang. Sampai sekarangpun Dayak hanyalah bahan-bahan diskusi oleh orang-orang yang bermuka dua. Di luar negeri, banyak bicara tentang Dayak adalah suku primitif, tapi setelah di Kalimantan bicara dengan dialek yang ramah, dayak adalah pemaaf dan Dayak adalah penduduk yang ramah. saya tidak anti bule, tapi kenyataan di lapangan akan berkata lain, koloni bule terbentuk di Kalteng, lambat laun akan memenuhi daerah Dayak dan...... akhirnya (kata orang katingan, endingnya) "orang Dayak adalah suku yang benar terpinggirkan di daerahnya sendiri". "STOP BULE" yang tak berpihak ke Dayak." Ronny [Sumber: ronny teguh [EMAIL PROTECTED] Tuesday, June 15, 2004 8:02 AM Subject: [dayaks] STOP Kerajaan Bule Di Kalteng] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Yahoo! Domains - Claim yours for only $14.70 http://us.click.yahoo.com/Z1wmxD/DREIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.arsip.da.ru *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/