KURSUS MASAK CIPUTAT: UJUD PEMBERDAYAAN OLEH MASYARAKAT DAN UNTUK MASYARAKAT

-Tampilnya Lapisan Bawah Sebagai Aktor Pemberdayaan Diri.


Tepatnya kegiatan "Kursus Masak Ciputat" ini berlangsung di Jalan Suka Damai No.13, di 
kelurahan Serua Indah di pimpin oleh Ny. Herawati,seorang karyawan dari Sumitomo, 
Jakarta. Ia merupakan pengembangan dari kegiatan Siti, pembantu rumah tangga, ibu dari 
seorang anak, istri Hartono , seorang penjual bakso dengan kereta dorong. Untuk 
menyambung hidup dan mengongkosi sekolah anak tunggalnya,  saban malam, Hartono 
mendorong keretanya keliling kampung Suka Damai, Ciputat dan ia selalu kembali dengan 
ludesnya bakso jualan. Hasil jualan bakso ini oleh suami istri Siti-Hartono beberapa 
puluh ribu disisihkan  sebagai modal untuk membuat kue donat. Subuh buta, Siti sudah 
bangun membuat donat sementara puterinya masih melingkar di ranjang tidur. Donat 
beberapa puluh buah, kemudian dititipkan di warung dekat Sekolah Dasar di mana 
puterinya sedang belajar. Petang hari, Siti datang ke warung tersebut untuk mengambil 
hasil penjualan puluhan donatnya. Demikianlah pekerjaan ini dilakukan oleh Siti dengan 
tekun untuk menambah penghasilan keluarga dengan penuh tanggungjawab dan kesungguhan.


Kesungguhan dan tanggungjawab Siti dalam menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri 
dengan upaya sendiri berangkat dari modal sendiri, telah membangkitkan ide  pada 
Herawati untuk mendorong kegiatan Siti. Apa yang dilakukan oleh Siti dan Hartono 
sebenarnya merupakan contoh sederhana dan nyata dari kecerdasan dan kemampuan massa 
lapisan bawah yang sering dibodoh-bodohkan dan dipandang bodoh oleh lapisan yang 
merasa elit tapi tidak memberikan jalan keluar bagi keterpurukan negeri. 


Kegiatan Siti dan Hartono memperlihatkan bahwa lapisan mayoritas penduduk hingga di 
kampung-kampung kreatif dan sanggup tampil secara mandiri sebagai aktor usaha 
pemberdayaan diri tanpa menunggu uluran tangan dari siapapun, tidak juga dari 
pemerintah. 



Kegiatan dan prakarsa Siti,sang pembantu rumahtangga Suka Damai dan Hartono, penjaja 
bakso dorong, inilah yang ditata, diorganisasi ulang dan dikembangprogramkan oleh 
Ny.Herawati Wasito menjadi Kursus Masak Ciputat di mana Siti diangkat sebagai saalah 
seorang pengajar bersama-sama sejumlah relawan dari berbagai pihak di Jakarta. 


Pertemuan Herawati dengan Siti-Hartono dan kegiatannya menunjukkan peranan penting 
menyatunya cendekiawan dengan kalangan massa yang luas.


Untuk mempersiapkan berdirinya Kursus Masak yang bermaksud mendorong penduduk 
kelurahan Serua Indah menjadi aktor pemberdayaan diri, atas dasar kegiatan yang sudah 
berlangsung, Ny.Herawati Wasito  menata kembali halaman luas rumah saudaranya di Jalan 
Suka Damai No.13 di mana Siti-Hartono tinggal. Garasi mobil dirobah menjadi tempat 
kursus, sebuah kamar di jadikan sebagai tempat perpustakaan anak-anak dan rumah-angin 
di halaman diperbaiki sebagai tempat membaca terbuka bagi anak-anak kampung.  


Tertarik oleh prakarsa berharga ini maka wartawan  Majalah Medium Jakarta, telah 
mewawancarai Ny. Herawati Wasito, di kediamannya di Jalan MPR I , Jakarta Selatan. 
Berikut adalah ikhtisar wawancara tersebut:


Tanya [T]:Bagaimana sejarah lahirnya "Kursus  Masak Ciputat"?

Jawab [J]:  Ide menyelenggarakan kursus tidak lain karena hobi saya memasak. Sudah 
menjadi cita-cita lama saya untuk ingin berbagi rasa menularkan kemampuan saya kepada 
orang lain sekaligus ingin belajar dan memperoleh dari kemampuan orang lain. Kebetulan 
kita mempunyai tempat yang cukup luas dan memadai untuk kegiatan semacam informal 
learning center bagi masyarakat  di Ciputat. Ditambah lagi upaya "mengulurkan tangan" 
ini terasa pas karena profil masyarakat sekeliling di Ciputat itu sesuai sasaran untuk 
kita berdayakan. Tempat  yang luas, diteduhi oleh kerimbunan pohon yang tumbuh di 
halaman rumah yang memberikan suasana nyaman, sungguh menunjang kegiatan ini. Dari 
seringnya kami berkunjung ke rumah kebun di Ciputat, kami sempat mengamati warga 
lingkungan yang lebih banyak hanya duduk bermalas-malasan di depan rumah mereka, 
mungkin karena udara yang panas dan pengap di dalam rumah mereka.

Menyadari betapa waktu yang terbuang percuma, maka saya tergugah untuk menciptakan 
kegiatan bagi khususnya ibu-ibu itu.  Hal yang paling mudah dan paling dekat dengan 
saya adalah memasak. Juga pasti bagi ibu-ibu itu yang hampir sebagian besar waktunya 
adalah mengerjakan kegiatan domestik. Mereka adalah tipikal Ibu-ibu di sana yang 
waktunya banyak terserap hanya untuk penyelenggaraan dapur untuk keluarga. Jadi kami 
melakukan hal yang langsung menyentuh pada masalah mereka paling utama. 


T: Mengapa Mbak Wati mengembangkan kegiatan ini dan atas dasar pikiran apa?

J: Esensinya adalah keprihatinan yang mendalam kepada masyarakat grass root kita. Hal 
utama yang mendorong terselenggaranya kursus masak ini adalah keinginan lebih 
memberdayakan warga lingkungan agar mereka memiliki ketrampilan. Apabila hal tersebut 
sudah mereka miliki dan dengan dukungan sedikit modal serta kemauan yang tinggi, 
niscaya mereka dapat memanfaatkan ketrampilan dan fasilitas yang ditawarkan untuk 
berusaha meningkatkan kesejahteraaan keluarga mereka.  


T: Bagaimana memperoleh modal pertama kegiatan ini?


J: Karena ide ini datangnya dari diri sendiri, pada awalnya saya berusaha untuk 
menyediakan semua keperluan kursus ini dari dana pribadi. Dalam jangka panjang, ini 
akan saya coba link-kan dengan kegiatan sosial kami di Rotary International yang punya 
peluang sumber dana besar. Kebetulan lagi saya dan teman-teman Alumni ABA Dep P&K juga 
membentuk media pengabdian Alumni ABA Dep P&K yang bergerak dalam kegiatan sosial 
pula. Usaha pertama yang dilakukan adalah pemberian beasiswa bagi anak-anak SD, SMP 
dan SMA, lalu bantuan water treatment untuk air bersih di mesjid nelayan Muara Karang 
dan membangun perpustakaan anak-anak, yang juga akan kami link-kan dengan komunitas 
lain yaitu Komunitas 1001 Buku yang bergerak dalam bantuan pengadaan buku-buku bekas 
kepada perpustakaan-perpustakaan kampung untuk membangun dan memicu minat baca 
anak-anak. Jadi insyaAllah akan saya himpun dari komunitas itu.


Kami juga sedang mendalami kemungkinan konsep micro credit model Grameen Bank yang 
sukses di Bangladesh. Rotary International pun telah membuka kesempatan dan berjanji 
akan mengupayakan konsep micro credit itu bisa terlaksana dengan baik.



T: Di masa mendatang, apa saja yang akan masuk dalam rencana kegiatan ? 

J: Pertama, jika kursus memasak berhasil menelorkan tenaga pandai masak, saya ingin 
menyelenggarakan          pelayanan catering, yang sekaligus saya harapkan bisa untuk 
memutar roda ekonomi keluarga yang lebih besar.

Kedua, sesudah ibu-ibu terampil dengan kemampuan memasak, basis ekonominya  lalu kita 
bangun       untuk diperkuat pelan-pelan. Kami ingin daerah kampung Sarua Indah itu 
menjadi sentra  ekonomi kue-kue, yang sekarang pun ternyata telah dimulai sebagai 
andalan Kabupaten Tangerang      yang menghasilkan produk rumahan yaitu rengginang 
Ciputat yang cukup mulai terkenal.

Kenapa pusat jajanan pasar sekarang hanya ada di Blok M dan Pasar Senen dengan "pasar 
subuh" yang     terkenal itu? Mas Wasito sekarang sedang aktif melobby (dan 
memprovokasi lewat medianya: Tabloid  Metro dan Kicau Bintaro)  pihak pengembang 
Bintaro Jaya agar menyediakan lahan untuk pasar subuh         khusus kue-kue seperti 
di Pasar Blok M atau di Pasar Senen itu. Nah tempat itu nanti yang diharapkan         
bisa menjadi tempat     melemparkan produk-produk kue-kue untuk kawasan Cipasera dan 
sekitarnya         (Ciputat, Pamulang,  Serpong dan Pondok Aren) di antaranya yang  
made in kampung Suka Damai,  Serua Indah itu.

Ketiga,jika memungkinkan dan ada dana, kegiatan lanjutan lainnya yang ingin saya 
lakukan adalah memberikan     ketrampilan menjahit serta mengajarkan remaja membuat 
barang-barang kerajinan dari bahan daur ulang     sebagai benda souvenirs.

Keempat, banyaknya anak-anak usia sekolah dasar yang hanya menonton televisi dan 
bermain play station setelah jam sekolah usai, membuat mereka jadi malas untuk 
belajar. 

Hasilnya sudah dapat kita duga. Prestasi mereka di sekolah tidaklah terlalu menonjol. 
Oleh karena itu saya memanfaatkan sebuah ruangan bagian depan rumah kita sebagai taman 
baca bagi anak-anak  warga lingkungan. Kebetulan sekali saya adalah salah satu dari  
relawan sebuah komunitas jaringan perpustakaan anak 1001 Buku itu. 


Rumah kita saat ini menjadi sekretariat dari kegiatan komunitas 1001Buku yang memiliki 
banyak buku-buku bacaan anak-anak sumbangan dari masyarakat. Dengan adanya buku-buku 
tersebut, kami  berharap anak-anak bisa mengalihkan hobi yang tidak sehat itu dengan 
membuka wawasan mereka 
lewat buku-buku. 


Dalam waktu 1 minggu sejak kami mengundang anak-anak untuk membaca buku di taman baca 
'Kebun Baca', sudah ada 2 orang guru dari SD sekitar lingkungan yang berharap 
siswa-siswa mereka mendapat     izin untuk bisa memanfaatkan taman baca kita. Mereka 
berharap sekali kami dapat mengundang mereka secara resmi mengunjungi tempat kami. 

T: Siapa-siapa pesertanya Kursus Masak Ciputat ini? 

J:Peserta memasak saat ini adalah ibu-ibu warga lingkungan tempat tinggal kami. 
Meskipun kegiatan ini baru diadakan satu kali, saat ini sudah ada ibu-ibu kelompok RT 
lain yang ingin juga mendapatkan kesempatan mengikuti kursus serupa. Salah satu teman 
saya di kawasan Cipete Utara bahkan ingin mengirimkan ibu-ibu lingkungannya untuk ikut 
belajar di sana.


T: Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi pada taraf awal dan sekarang? Bagaimana 
mengatasinya? 

J: Kesenjangan sosial ekonomi antarwarga yang membuat mereka segan dan malu untuk 
berkunjung. Jadi lebih pada kesulitan/hambatan psikologis mereka untuk mau kami ajak 
berkumpul bersama-sama dengan kami. 

Tetapi lewat orang-orang yang punya pengaruh di lingkungan seperti ketua RT dan 
koordinator PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) lah diharapkan bisa mengatasi 
kesenjangan warga lingkungan untuk mau bersosialisasi. 

T: Apakah Kursus dan kegiatan-kegiatan lainnya dipungut bayaran? Berapa? 

J:Untuk saat ini kami belum memungut biaya apapun dari para peserta. Kami masih harus 
berdiskusi dengan ketua dan koordinator PKK dalam hal biaya kegiatan. Menurut pengurus 
yang selama ini menangani kegiatan warga, biaya yang pernah dipungut untuk 
menyelenggarakan suatu kegiatan tidaklah banyak. Sifatnya lebih dari sekedar sukarela 
saja.  Prinsipnya kami tidak ingin memberikan ikan tetapi kail. Kami sedang menyusun 
sistem berapa besaran kontribusi yang layak dari mereka. Sekarang pun telah kami 
sediakan prasarana satu oven besar yang bisa dipakai bersama-sama unhtuk berbagai 
keperluan. Nah kan itu perlu biaya seperti perawatan, gas, kebersihan dll. Kami sedang 
berkonsultasi dengan Ketua RT dan Ketua PKK setempat.

T: Adakah struktur organisasi pengelola? Siapa-siapa dan bagaimana susunannya? 

J: Tentu saja harus ada. Susunan pengurus sedang kami buat termasuk dana yang kami 
harapkan ada dari pihak lain. 


T: Apa yang mau dicapai dengan kegiatan-kegiatan ini? 

J: - Pemberdayaan masyarakat grassroot dengan memberikan ketrampilan konkret dan 
terpakai untuk   mengangkat harkat dan perkuatan ekonomi mereka;

- Memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin berusaha meningkatkan 
kesejahteraan keluarga;  

- Memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk melakukan bisnis lewat ketrampilan 
yang telah dimilikinya sekaligus mencarikan modal untuk merealisasikannya;

- Memberi wawasan dan pendidikan lewat buku buku bacaan.

  ---


Dari kegiatan penduduk kampung Serua Indah Ciputat yang ditangani oleh Ny. Herawati 
Wasito, berangkat dari prakarsa penduduk sendiri, nampak seperti yang dikatakan oleh 
Mochtar Loebis bahwa "masih ada hari esok" dan untuk menuju ke hari esok itu, Ny. 
Herawati Wasito berangkat dari manusia serta pembentukan manusia sebagai aktor 
pemberdayaan hakiki berbarengan dengan menjawab keperluan mendesak perut sehari-hari 
yang tidak bisa menunggu. 


JJ. KUSNI


Catatan:
Terlampir adalah foto-foto kegiatan Kursus Masak Suka Damai, Ciputat.









[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke