Saya kira kurang tepat bila Soekarno tidak berkonstrasi pada pembangunan 
negeri. Harus diperhatikan bahwa Indonesia diakui kemerdekaannya oleh dunia 
internasional pada bulan Desember 1949. Tahun 1965 diturunkan dari pangung 
kekuasaan. Dari tahun 1950-1965 adalah 15 tahun. Kalau Indonesia itu seorang 
anak berumur 15, apa saja yang bisa dikerjakan. Industri tak ada, 
paling-paling pabrik es. Antara 80-90% penduduk Indonesia buta huruf!  Tak 
ada tenaga pendidik dan ahli, guna  mengatasinya dikirim puluhan ribu 
mahasiswa untuk belajar di berbagai negeri.

Masalah keselamatan dan keamanan negara juga patut diperhitungkan, ganguan 
pemberontakan dalam negeri, masalah Irian Barat [Papua Barat] etc. Masalah 
Papua itu tak bisa menjadi bahagian Indonesia kalau tidak ada solidaritas 
internasional, dan saya kira diadakan berbagai macam  aktivitas Ganefo etc 
ialah untuk mengalang solidaritas dan menempatkan posisi Indonesia di forum 
internasional.

Kalau dilihat delegasi SBY ke Kairo, komposisinya terdiri dari pemuka-pemuka 
agama. Apakah pemuka agama ini mempunyai kapasitas dalam diplomasi guna 
peneyelesaian problem Timur Tengah? Bagaimana posisi Indonesia di mata orang 
timur tengah, kalau kita punya segitu banyak TKI atau TKW disana? Imagenya 
sudah kurang mekar, apalagi kalau dilihat mentalitas orang di sana terhadap 
pekerja kasar seperti babu dan kuli, konklusinya akan dianggap enteng!


----- Original Message ----- 
From: "rahardjo mustadjab" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, November 18, 2004 2:12 AM
Subject: Re: [ppiindia] Indonesia Ingin Berperan Aktif Di Timteng


>
> Agaknya ada yang menginginkan sejarah berulang.  Bung
> Karno bukannya berkonsentrasi pada membangun negeri,
> tapi menggalang Ganefo, Conefo, dan Konfrontasi.  Pak
> Harto meninggalkan konsentrasi membangun negeri dan
> menggalang kembali Non-Blok yang sudah bukan jamannya,
> sampai-sampai membagi tiket pesawat klas satu dan
> hotel gratis pada pemimpin negara Non-Blok seluruh
> dunia.
>
> Tekad semula Presiden SBY sudah betul:  dalam 100 hari
> tidak keluar negeri, kecuali perlu betul. Ibaratnya
> Indonesia ini suami-isteri yang belum punya apa-apa,
> bahkan utangnya masih sana sini.  Demi kelangsungan
> hidup keluarga sendiri, untuk beberapa tahun
> konsentrasikan untuk kerja demi keluarga. Jangan buang
> waktu, energi dan uang untuk mengurusi orang lain.
>
> Salam,
> RM
>
>
> --- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=97808
>>
>> Suara Karya, 18 Nov. 2004
>>
>>             Indonesia Ingin Berperan Aktif Di
>> Timteng
>>
>>
>>             JAKARTA (Suara Karya): Kunjungan
>> Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan
>> ke Kairo, Mesir, merupakan tonggak baru pemerintah
>> Indonesia yang ingin mengambil peran aktif untuk
>> menciptakan kawasan Timur Tengah yang damai.
>>
>>             "Kunjungan ini juga memperkuat komitmen
>> pemerintah Indonesia untuk mendukung perjuangan
>> bangsa Pelestina mencapai kemerdekaan," kata
>> Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers
>> di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta, beberapa
>> saat sebelum bertolak menuju Kairo, Mesir, Kamis
>> tengah malam, untuk memberikan penghormatan terakhir
>> kepada pemimpin Palestina Yasser Arafat.
>>
>>             Turut serta dalam rombongan antara lain
>> isteri Presiden Ny Ani Bambang Yudhoyono, Ketua MPR
>> Hidayat Nur Wahid, Ketua DPR Agung Laksono, Menteri
>> Agama Maftuh Basyuni, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi,
>> Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Abdullah dan
>> Sekum MUI Din Syamsuddin.
>>
>>             Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa
>> peran Indonesia ke depan dan juga peran negara lain
>> adalah menyelesaikan masalah Timur Tengah secara
>> adil dan damai serta memecahkan masalah yang
>> sekarang ini belum ada tanda-tanda yang meyakinkan
>> untuk dipecahkan.
>>
>>             Menurut Yudhoyono, pemerintah Indonesia
>> dan negara-negara sahabat lainnya ingin kemeredekaan
>> Palestina bisa diwujudkan dalam waktu dekat. "Kita
>> ingin sebagaimana keinginan banyak bangsa lain agar
>> kemerdekaan Palestina bisa diwujudkan dalam waktu
>> yang tidak lama dan terjadi penyelesaian yang damai
>> dan adil," katanya.
>>
>>             Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu
>> kembali menyampaikan rasa belasungkawa yang
>> sedalam-dalamnya atas wafatnya Presiden Palestina
>> Yasser Arafat. "Saya juga mengajak rakyat Indonesia
>> untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
>> arwahnya diterima di sisi Tuhan sesuai dengan amal
>> baktinya," katanya.
>>
>>             Senada dengan itu, Wapres Jusuf Kalla
>> juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tetap
>> menjalin hubungan baik dengan Palestina karena sejak
>> awal pemerintah seratus persen mendukung perjuangan
>> bangsa Palestina. "Bahkan dukungan ini tidak hanya
>> diwujudkan dengan menjalin hubungan yang baik dengan
>> bangsa Palestina," ujarnya.
>>
>>             Menanggapi kehadiran Presiden Yudhoyono
>> pada upacara penghormatan terakhir terhadap jenasah
>> Yasser Arafat, sejumlah tokoh Islam menyambut baik.
>> Hal ini setidaknya diungkapkan oleh Ketua Umum PBNU
>> KH Hasyim Muzadi dan Sekretaris Umum MUI Dien
>> Syamsudin, di Kairo, Jumat.
>>
>>             Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi
>> menilai, kunjungan presiden dan rombongan termasuk
>> para pimpinan ormas Islam menunjukkan pemerintah
>> peduli terhadap Palestina, sekalipun sebagai negara
>> berkembang tidak bisa berbuat banyak untuk mendukung
>> secara konkret.
>>
>>             "Tetapi secara ideal Indonesia selalu
>> membela perjuangan bangsa Palestina. Kunjungan ini
>> juga bagus karena umat Islam Indonesia senang
>> melihat tokohnya mau peduli terhadap gerakan Islam
>> internasional," katanya. Dien juga mengatakan, "Saya
>> sangat menghargai keputusan presiden yang datang
>> sendiri untuk menyampaikan penghormatan terakhir
>> kepada Yasser Arafat. Bahkan dengan mengajak
>> pejabat-pejabat tinggi Negara DPR dan MPR dan wakil
>> ormas Islam. Ini mudah-mudahan menunjukkan sikap
>> presiden yang sejati terhadap Palestina dan dunia
>> Islam."
>>
>>             Dengan demikian, kata Dien, hal itu akan
>> mampu menghapus persepsi yang berkembang selama
>> kampanye pilpres tentang pembukaan hubungan
>> diplomatik dengan Israel. "Saya kira ini awal yang
>> baik yang bisa menetralisir isu itu," katanya.
>>
>>             Namun, kata dia lagi, pemerintah tentu
>> harus juga membuktikan lewat kebijakan-kebijakan
>> pemerintah dan sikap pemerintah terhadap Palestina,
>> umpamanya mendesak penerapan Resolusi PBB tentang
>> Israel yang sudah banyak sekali.
>>
>>             Di Yogyakarta, Pimpinan Pusat (PP)
>> Muhammadiyah menyampaikan ucapan belasungkawa yang
>> sedalam-dalamnya atas wafatnya Presiden Yasser
>> Arafat dan mendoakan arwahnya mendapat tempat di
>> sisi Allah SWT.
>>
>>             "Muhammadiyah juga mendoakan rakyat
>> Palestina mendapatkan pemimpin baru yang lebih baik,
>> dibebaskan dari kekejaman yang tiada akhir, dan
>> menjadi bangsa dan negara yang berdaulat di muka
>> bumi," kata Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr HA Syafii
>> Maarif, di Yogyakarta, Jumat.
>>
>>             Menurut dia, Muhammadiyah juga telah
>> mengutus Wakil Ketua Prof Dr H Amin Abdullah bersama
>> rombongan Presiden RI dan tokoh nasional lainnya
>> berangkat ke Kairo, Mesir untuk takziyah sebagai
>> wujud belasungkawa.
>>
>>             Presiden Palestina Yasser Arafat wafat
>> pada usia 75 tahun di Paris, Perancis, setelah
>> beberapa lama dirawat dalam keadaan koma. Presiden
>> Palestina itu sampai akhir hayatnya dalam keadaan
>> koma di Rumah Sakit Militer Perancis, di luar Kota
>> Paris. Dokter senior militer Perancis Christian
>> Estripeau akhirnya mengumumkan Yasser Arafat wafat
>> pada Kamis pukul 02.30 GMT (09.30 WIB).
>>
>>             Jenasah Yasser Arafat dari Paris,
>> Perancis dibawa ke Kairo, Mesir untuk disemayamkan.
>> Setelah disemayamkan di Kairo, jenazah Yasser Arafat
>> selanjutnya akan dibawa ke Ramallah untuk
>> dimakamkan. (Ant/M-1)
>>
>>
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been
>> removed]
>>
>>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke