Sekilas Info: Rabu penuh gempa
 
Maut, kehancuran harta benda, kemusnahan panen dan kelaparan adalah 
dampak seketika dari bencana alam. Dan kita baru saja mengalaminya, 
walau itu jauh di depan mata kita: di Alor, Nabire lalu Aceh, Pulau 
Nias, dan Palu.
 
Hari Rabu kemarin, 2 Februari 2005, menyusul beberapa wilayah Indonesia 
diguncang
gempa. Berkekuatan 5,5 SR, gempa itu mengguncang Bali, Lombok dan Sumbawa
sekitar pukul 22.00 WITA. Gempa itu membuat kepanikan, namun sejauh ini
tidak jatuh korban jiwa. Mereka yang tengah terjaga dari tidur langsung 
berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.  Pusat gempa diperkirakan 
di Selat Lombok sekitar 15 km dari kota Mataram, ibukota Propinsi NTB.
 
Beberapa jam sebelumnya, gempa juga dirasakan warga Bandung dan Garut,
Jawa Barat, yang mengakibatkan sejumlah bangunan roboh dan retak-retak.
Gempa berkekuatan 5,2 SR ini membuat panik sebagian warga. Warga di
enam desa di Garut memilih tinggal di luar rumah. Getaran kecil sempat
dirasakan sebagian kecil warga Jakarta.
 
Menurut BMG, pada hari Rabu kemarin, gempa juga terjadi di kota Palu, Sulawesi
Tengah, pada pukul 17.17 WITA berkekuatan 4,2 SR. Pusat gempa berada di
darat lebih kurang 30 km tenggara kota Palu. 
 
Sekian sekilas info
 
-----------------------------------------------------------------------------
Serentetan bencana alam yang saling berkejaran

06 Januari 2005 - Kabupaten Barito, Kalimantan
Kamis pagi ini Kabupaten Bario Utara yang beribukota Muara Teweh 
terlanda banjir akibat meluapnya Sungai Barito. Banjir yang cukup besar
ini mengakibatkan lumpuhnya perekonomian. Walau hujan tidak
turun, ketinggian air mencapai dua meter lebih. Ribuan rumah terendam,
begitu juga pertokoan dan pasar-pasar tradisional. Sedikitnya 45 SD dan 
1 SMP yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Barito diliburkan
hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sejauh ini tidak ada laporan
korban jiwa.
 
06 Januari 2005
Gempa susulan melanda Banda Aceh, NAD, berkekuatan 6,5 SR pada pukul 08.00
pagi. Ribuan warga sempat panik dan berlarian. Gempa yang menimbulkan 
getaran cukup besar itu menggoyang seluruh bangunan, gedung, hotel, dan
jembatan.
 
05 Januari 2005 - Banda Aceh
Gempa kembali melanda Banda Aceh, NAD pada malam hari sekira pukul 12.00.
Tiga gempa itu berpusat di kepulauan Andaman dan Lautan Hindia, berkekuatan
5,2-5,6 SR. Tak ada kepanikan karena hampir semua warga sedang tidur nyenyak.
 
05 Januari 2005 - Probolinggo, Jawa Timur
Probolinggo, Jawa Timur, diguncang 17 kali gempa tektonik dengan kekuatan
yang bervariasi antara 4,8 - 5 SR. Pusat gempa berada di kedalaman
100 km barat daya Lumajang yang berbatasan dengan Probolinggo. Tercatat
18 unit rumah roboh dan puluhan rumah di wilayah Kraksaan dan Mesjid 
Al Barokah di wilayah Tiris rusak berat. Tak ada korban jiwa. 
 
Menurut Kepala BMG Tanjung Perak Surabaya, Eddi Waluyo, puluhan ribu
rumah di Jatim kini tinggal di daerah-daerah rawan gempa. Diantaranya
Banyuwangi, Tulungagung dan Pacitan. Sedangkan kawasan pantai selatan
Jatim termasuk daerah rawan tsunami. 
 
04 Januari 2005 
Setelah Jember, Situbondo dan Bondowoso dilanda gempa tektonik 
beberapa hari lalu, kini giliran Probolinggo mengalami hal serupa. 
Gempa terjadi sebanyak dua kali, sekitar pukul 23.30 Selasa (4/1),dan 
Rabu (5/1) pukul 04.00. Gempa berkekuatan 4,6 skala richter terjadi 
karena adanya aktivitas magma gunung Lamongan di kedalaman lima 
kilometer. 
 
Kepala Stasiun Geologi Badan Meteorologi dan Geofisika Tretes, 
Hariyanto S Si, ketika dihubungi dikantornya Jl Sedap Malam Tretes, 
Kamis (6/1) mengatakan, berdasarkan pantauan data seismograf, 
menunjukkan pusat gempa berasal dari perairan Selatan Pulau Jawa dan 
gempa terjadi di Selatan Lumajang. "Namun dari penelitian di lapangan,
ditemukan bahwa penyebab gempa berasal dari kegiatan Gunung Lamongan 
yang ditandai dengan adanya bau belerang," katanya. 
 
Sementara Staf Dinas Infokom Kabupaten Jember, Purwanto, mengatakan 
guncangan gempa juga melanda Kecamatan Kraksaan. Namun yang paling 
parah terjadi di daerah kaki gunung Lamongan, tepatnya di Dusun 
Darungan, Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris. Di dusun ini lima rumah 
mengalami kerusakan ringan, namun tidak ada korban jiwa. 

Wakil Bupati Kab Probolinggo, Abdul Ghofur, didampingi Sekretaris 
Daerah dan Asisten II, pagi (6/1) telah mengadakan kunjungan ke 
lokasi gempa untuk mengidentifikasi kerusakan dan memberikan 
pertolongan kepada korban. Atas kejadian tersebut Pemkab meminta 
kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya gempa susulan, yang 
kemungkinan lebih dasyat. Untuk mengantisipasi dan penanganan pasca 
gempa pihak pemkab bekerjasama dengan PMI dan Muspika telah membentuk 
posko di kecamatan satu regu yang terdiri dari 10 orang. 
"Meski gempa tidak sehebat gempa tsunami, tapi masyarakat sempat 
ketakutan, namun saat ini masyarakat sudah melakukan aktifitas seperti 
biasa," tambahnya.  
 
26 Desember 2004 - Aceh, Nias, Thailand, Srilanka, India, Maldives
Gempabumi di pantai barat Aceh dan tsunami menerjang wilayah Aceh dan 
Sumut di Indonesia, dan belasan negeri tepian Laut Hindia. Korban yang
tewas mengenaskan tercatat hampir 150,000 jiwa. Alhamdulillah, langkah
pemerintah yang lamban tertutup oleh bantuan dari berbagai negara
terkait dengan solidaritas internasional. 
 
26 Desember 2003 - Bam, Iran
Gempabumi 6.5 Richter menerjang wilayah Bam, Iran, membunuh 45,000 nyawa.
 
1999 - Izmit, Turki
Gelombang tsunami raksasa pernah muncul di laut Marmara, dekat 
Turki setelah gempa bumi di wilayah Izmit.
 
1998 - Taliabu (Maluku Utara) 
(3 meter, 30 orang).
 
17 Juli 1998 - Papua Nugini
2.500 jiwa
 
24 Desember 1996
Angin ribut Greg meluluh lantakkan Keningau, Sabah, Malaysia, meragut beratus 
nyawa.  
 
1996 - Sulawesi Tengah tahun
(4 meter, 10 orang), 
  
17 Februari 1996 - 
Biak (Papua) 
(8 meter, 160 orang)
 
17 Januari 1995 - Kobe, Jepang
Jepang harus mengalami pil pahit ketika gempa bumi dahsyat berkekuatan
7,2 SR melanda kota Kobe. Sebanyak 6.500 jiwa melayang. Tercatat 46,440
rumah dan gedung rata dengan tanah, jalan dan jembatan hancur, jaringan
gas, listrik dan komunikasi lumpuh total. Ibukota prefektur Hyogo itu
hancur dihajar gempa yang dijuluki Great Hansin itu.

3 Juni 1994 - Banyuwangi, Jawa Timur
(14 meter, 800 orang)
 
12 Juli 1993 - Pulau Okhusiri, Jepang
230 nyawa melayang
 
12 Desember 1992 - Flores, Indonesia
Flores (NTT) 
(26 meter, 2.100 orang)
 
2 September 1992 - Nikaragua
168 orang
 
26 Mei 1983 - Laut Jepang
100 orang
 
1979 - Lomblen (Maluku Utara) 
(10 meter, 540 orang), 
 
12 Desember 1979 - Kolumbia
500 orang
 
12 September 1979 - Papua Nugini
100 orang
 
18 Juli 1979 - Indonesia
540 orang tewas
 
1977 - Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) 
(15 meter, korban 190 orang), 
 
17 Agustus 1976 - Filipina
korban 8000

1969 - Sulawesi Selatan 
(8 meter, korban 60 orang), 
 
1968 - Sulawesi Tengah 
(10 meter,korban 390 orang), 
 
1965 - Seram, Indonesia
Pada abad ke-20 tsunami Seram tahun (20 meter, korban 70 orang), 
 
26 Desember 1939
Gempabumi 7.9 Richter menggoyang wilayah Erzincan, Turki, membunuh 41,000 nyawa.
 
26 Desember 1932
Gempabumi melanda Cina Daratan, membunuh 70,000 nyawa.
 
1 September 1923 - Tokyo, Jepang
Gempa dahsyat melanda Tokyo dan Yokohama - 143.00 jiwa melayang. Usai
kejadian mengenaskan itu, setiap 1 September masyarakat Jepang 
memperingati Hari Kewaspadaan Bencana Alam.
 
26 September 1907
Gempabumi dan tsunami melanda Aceh dan Sumut.
 
26 Agustus 1883
Terjadi bencana tsunami paling dahsyat akibat letusan Krakatau 
Tinggi tsunami mencapai 41 meter menyapu pesisir selatan Pulau Jawa, 
Batavia, Sumatra, dengan korban tewas 36.500 orang. 
Krakatau meletus dan meluluh lantakkan pesisir selatan Pulau Jawa dan
sebagian pantai di Pulau Sumatra pada 26 Agustus 1883 lampau. Sebelumnya,
serentetan ledakan keras terjadi selama beberapa bulan sebelumnya. 

Ledakan yang membahana gaungnya terdengar sampai sejauh 3,500 km, hingga
ke telinga penduduk Alice Springs di Australia, Madagaskar dan pulau-
pulau di Pasifik yang sejauh 4,800 km. Daya ledaknya ditaksir sampai
21,548 kali bom atom. Suara ledakan Krakatau terkeras sepanjang
sejarah tertulis - kendati dipercaya suara ledakan Tambora pasti lebih
membahana. Gelombang tsunami menerjang pula kawasan Serang, Anyer, dan 
Batavia (kini bernama Jakarta). Korban tewas tercatat 36,417 orang. 
Keseluruhan korban jiwa akibat terjangan gelombang raksasa mencapai
lebih 100.000 jiwa. Ada dokumen yang menyebutkan penemuan seonggok
mayat di 'rakit' batu apung yang terdampar ke pantai Afrika setahun
kemudian. Letusan Krakatau pun 'bertanggung jawab' atas iklim global.

Dunia sempat gelap dua setengah hari dan karena lapisan atas atmosfer
masih dilekati lapisan abu vulkanis, matahari bersinar redup sampai
setahun berikutnya. Debu yang mengawan nampak di langit Norwegia, juga New York.
 
Berdasarkan siklus, Krakatau akan kembali meletus pada rentang tahun
2015 - 2083, tetapi bisa saja lebih cepat, mengingat begitu banyak 
manusia rakus yang merusak habitat alam, dan menyedot perut bumi. 
Bangsa Indonesia telah terlena bertahun lamanya menggunakan minyak bumi dan 
gas, tak
berpikir untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan seperti 
mengolah energi dari pancaran matahari atau lainnya. Tsunami timbul 
bukan hanya karena letusan gunung, tumbukan lempengan di dasar bumi, 
tapi juga karena longsoran di dasar laut. Gempa di dasar Lautan Hindia  pada 26 
Desember 2004 lalu juga berpengaruh pada suhu Krakatau yang  kian memanas.
 
Bagaimana kalau Krakatau 'marah' lagi dalam waktu dekat ini? 
Hitungan angka korban tak lagi ribuan jiwa, tapi jutaan manusia 
akan tewas mengenaskan, mengingat kian padatnya penduduk, dan kelestarian 
lingkungan hidup yang terabaikan. Apalagi gelombang tsunami yang timbul
dari letusan Krakatau memuntahkan pula bebatuan koral dari dasar laut 
menuju daratan -- persis seperti serangan rudal yang mematikan. Mayat
manusia tak lagi sekadar mengambang dengan pipi tembem dan perut buncit, 
tapi juga penuh dengan luka yang menganga. Bahkan mayat manusia tak 
lagi berbentuk, karena tercerai berai oleh serangan hujan batu. Saat 
terjadi ledakan, gendang telinga manusia pun pecah hingga berdarah-darah, 
dan banyak manusia yang tewas menggelepar -- sebelum gempa mengguncang
dan tsunami yang tak diundang itu khusus datang untuk menjemput kita 
yang tak berdaya. 
 
Saat gejala Krakatau akan meletus beberapa tahun mendatang, orang-orang 
berpunya, termasuk para pejabat tinggi dan keluarganya, akan mengungsi 
ke negeri manca yang jauh - Eropa, AS dan Australia. Singapura dan Malaysia 
mungkin belum aman, karena terlalu dekat. Sebagian kota Jakarta akan 
kosong ditinggalkan penduduknya. Orang-orang miskin harta hanya tinggal 
menunggu 
ajal. 
 
1868 - Chile bagian utara 
Lebih dari 25.000 orang terbunuh oleh tsunami tahun 1868. 
 
1861 - Sumatera Barat 
15 meter, korban 725 orang). 
 
1856 - Sangihe 
5 meter, korban 100 orang)
 
1833 - Bengkulu 
10 meter, korban puluhan orang.
 
1820 - Sumbawa 
Bencana tsunami besar abad ke-19 antara lain adalah tsunami Sumbawa 
tahun 1820 (tinggi gelombang maksimum 24 meter, korban tewas 400 orang)
 
15 April 1815
Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Dampaknya sungguh luar biasa.
Kengerian tiada terkira. Sekira 50.000 jiwa manusia di pulau itu menemui 
ajal seketika. Sementara 36.275 orang lainnya mengungsi ke luar pulau. Erupsi 
Tambora menyusutkan populasi Sumbawa hingga penduduknya waktu itu tinggal 
85.000 jiwa. Kerajaan Pekat dan kerajaan Tambora yang kaya raya pun 
luluh lantak. Kedua kerajaan itu runtuh akibat terkena bencana, bukan 
karena perang dengan kerajaan tetangga. Tak tercatat apakah raja dan 
keluarganya ikut jadi korban atau mengungsi. 
 
Hingga 1816, dunia mencatat sebagai 'tahun tanpa musim panas'. Di Eropa
Barat, Amerika dan Kanada berembus udara beku (frost) yang mematikan.
Debu pasir vulkanis yang disemburkan Gunung Tambora menyelimuti 
permukaan laut, dan abu pekat yang gentayangan sepanjang tahun menutup 
sinar matahari. Pola cuaca yang jungkir balik terjadi di hampir seantero
belahan utara Bumi. Salju turun di New England, AS, pada bulan Juni, dan frost
pada Juli-Agustus, membuat paceklik yang bukan oleh musim panas. Udara
beku juga mematikan tanaman pangan di Eropa dan Kanada, menyebabkan
kekurangan pangan. Kerusuhan yang disebabkan oleh rebutan jatah makanan
meledak di Perancis dan Swiss. Di Irlandia, curah hujan dingin terjadi
hampir sepanjang musim panas itu, dan disana 65.000 orang mati oleh 
kelaparan dan tipus. Wabah kolera dan tipus yang menyebar ke wilayah-wilayah
Eropa, membunuh 200.000 orang. Tak tercatat apa yang terjadi di beberapa
pulau di Indonesia, mungkin lebih parah dibandingkan kondisi di Eropa
dan daratan Amerika. Para ahli menyebutkan letusan Tambora sebagai yang 
terbesar sepanjang 100.000 tahun. 
 
Penduduk Pulau Sumbawa yang dulunya 'gemah ripah loh jinawi' itupun hingga
kini masih dilanda kemiskinan, walau beberapa perusahaan tambang seperti
Newmont beroperasi disana. Sungguh sebuah warisan bencana yang butuh waktu 
ratusan tahun untuk memulihkannya, namun kita telah melupakannya. Sebuah naskah 
kuno 
mencatat: "Kapal boleh berlabuh dimana bekas negeri Tambora adanya".
 
Tambora menguak pula takdir Napoleon Bonaparte. Fenomena teramat asing yang 
diciptakan ledakan gunung itu membuat perhitungan strategi dan taktik perang di
Eropa meleset. Tiada musim semi dan panas. Di Waterloo, Napoleon memutuskan
untuk mengundurkan jam serangan, mengharapkan cuaca akan lebih menguntungkan
selepas tengah hari. Namun cuaca tetap murung, dan di ambang petang
18 Juni 1815 itu ia terjepit oleh pasukan Sekutu (Inggirs-Prusia) dan
kalah. 
 
Cuaca buruk menjadi penyebab utama kekalahannya. Napoleon tidak berhasil
menghimpun semua kekuatan pada waktunya. Jumlah pasukannya kalah besar
ketimbang pasukan lawan yang sudah lebih dulu siap. Tanah yang belum
kering oleh salju, menjadi becek oleh guyuran hujan di luar musim. Roda-
roda kereta penghela meriam terjebak lumpur. Komunikasi tak bisa dijalin 
cepat, konsolidasi pasukan lambat. Infantri dan kavalerinya bergerak
terseok-seok. 'Perang 100 hari' yang disiapkannya begitu lolos dari
Elbe berakhir di desa di tanah rendah Belgia itu. Era Napoleon pun tamat.
Inggris yang kala itu menduduki Indonesia mengembalikan kekuasaannya ke
Belanda, sekutunya dalam Perang Eropa. 
 
1782 - Cina
Tsunami paling menghancurkan dengan korban tewas 40,000 jiwa, 
akibat gempa bumi di Laut Cina Selatan. 
 
1775 - Portugal
Tsunami di  Atlantik utara adalah termasuk yang diakibatkan gempa bumi 
Lisbon, menewaskan 60.000 orang di Portugal, Spanyol, dan 
Afrika Utara. Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 7 meter di 
Karibia.
 
1498 - Karibia
Wilayah Karibia digempur oleh 37 kali tsunami sejak 1498. 
Beberapa terjadi karena peristiwa lokal, dan lainnya sebagai akibat 
kejadian di tempat jauh, seperti gempa bumi dekat Portugal. 
Keseluruhan korban tewas akibat peristiwa-peristiwa itu sekitar 9.500 
orang.
 
Pada abad ke 10 SM, pada masa pemerintahan Nabu-mukin-apal, sebuah 
banjir terjadi di kota Babilon. Setelah masa kehidupan Isa (Jesus) 
pada abad ke 7, 8, 10, 11, dan 12, banjir-banjir yang dinilai 
bersejarah (penting) terjadi dalam wilayah tersebut. Dalam abad ke 
20, kejadian yang sama terjadi pada tahun 1925, 1930, dan 1954. 
 
1700 Sebelum Masehi (SM) - Babilonia
Pada masa kekuasaan Hamurabi dari Babilonia, sebuah tahun dikenang sebagai 
sebuah masa dimana terjadi di dalamnya insiden " hujan di kota Eshnunna yang 
disertai 
dengan banjir 3000 SM - Mesopotamia

Masa Nabi  Nuh yang telah diungkap pada saat ini. Walaupun peristiwa 
penghancuran kaum Bani Nuh itu telah terjadi sekitar millenium ketiga 
sebelum Masehi (SM), banjir itu telah mengakhiri seluruh peradaban 
untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian, menyebabkan lahirnya lagi 
sebuah peradaban yang baru di daerah tersebut. Jadi, bukti-bukti yang 
muncul tentang banjir ini telah terpelihara selama ribuan tahun agar 
kita bisa mengambil pelajaran darinya.
 
Sisa-sisa tertua dari sebuah peradaban yang tersingkap dari 
penggalian di kota Ur, yang telah diganti namanya menjadi "Tell al 
Muqayyar" pada masa sekarang ini, menunjuk pada suatu masa 7000 tahun 
SM. Sebagai sebuah situs yang pernah menjadi lokasi bagi peradaban-
peradaban tertua, kota Ur telah menjadi sebuah wilayah hunian di mana 
berbagai kebudayaan tampil silih berganti.
 
Penggalian yang dilakukan Sir Woolley mengambil lokasi di tengah-
tengah padang pasir antara Baghdad dan Teluk Persi. Pendiri pertama 
kota Ur adalah orang-orang yang datang dari Mesopotamia Utara dan 
mereka menyebut diri mereka dengan "Ubaidian". Pada awalnya, 
penggalian itu dilakukan untuk menghimpun informasi berkenaan dengan 
orang-orang tersebut. Penggalian yang dilakukan Woolley digambarkan 
oleh seorang arkeolog Jerman, Werner Keller, sebagai berikut:
 
"Kuburan Raja-Raja Ur"- begitu ungkap Woolley dalam kegembiraan besar 
tatkala menemukan, telah membubuhkan lubang kuburan bagi kejayaan 
Sumeria, yang kehebatan kekuasaannya telah tersingkap saat 
skop/cangkul para arkeolog mengenai sebuah tanggul sepanjang 50 kaki 
di sebelah selatan candi dan ditemukan sebuah deretan panjang dari 
pekuburan yang sangat menarik. Kubah/kolong batu yang ditemukan benar-
benar merupakan peti-peti harta yang berharga, yang dipenuhi dengan 
piala-piala yang mahal, kendi-kendi dan vas-vas yang dibentuk secara 
menakjubkan, barang becah belah terbuat dari perunggu, kepingan-
kepingan mutiara, lapis lazuli, dan perak yang mengelilingi tubuh-
tubuh tersebut, yang telah terbentuk menjadi debu/abu. 
 
Barang-barang semacam kecapi dan lyre disandarkan di dinding-dinding. "Hampir 
hanya 
dalam sekali" dia kemudian menulis dalam buku hariannya, "penemuan-
penemuan dihasilkan yang telah memberikan ketegasan tentang 
kecurigaan-kecurigaan kami. Tepat di bawah lantai dari salah satu 
lubang kubur para raja kami menemukan sebuah lapisan abu berbagai 
tablet tanah liat, yang tertutupi oleh huruf-huruf yang jauh lebih 
tua dibandingkan dengan prasasti di atas kuburan. Dengan mendasarkan 
pada sifat dari tulisan yang ada, tablet-tablet tersebut bisa diduga 
dibuat pada sekitar tahun 3000 SM. Berarti, itu dua atau tiga abad 
lebih awal dari lubang kuburan tersebut."
 
Terowongan/lubang itu ternyata masih bisa dirunut lebih dalam. 
Tingkatan yang baru, dengan pecarhan-pecahan kendi, pot dan mangkuk 
masih tetap nampak terjaga. Para ahli (ilmuwan) memperhatikan bahwa 
barang-barang tembikar itu masih cukup mengejutkan karena tetap tidak 
berubah. Benar-benar nampak seperti yang telah ditemukan di pekuburan 
para raja. Karena itulah, nampaknya selama beberapa abad peradaban 
Sumeria tidak mengalami perubahan yang radikal. Mereka tentulah, 
menurut kesimpulan yang bisa ditarik, telah mencapai tingak 
perkembangan yang tinggi yang menakjubkan pada awal peradaban mereka.
 
Setelah beberapa hari penggalian dilakukan, beberapa pekerja Woolley 
berteriak kepadanya, "Kita telah sampai paga lapisan dasar (ground)", 
dia kemudian turun sendiri menuju lantai lubang galian agar bisa puas 
menyaksikan. Semula, pikiran Woolley adalah bahwa "Ini adalah 
penggalian yang terakhir". Wujudnya adalah pasir, pasir murni yang 
hanya bisa dikandung oleh air.
 
Kota Shurrupak di sebelah selatan Mesopotamia , yang saat ini diberi 
nama dengan "Tall Far'ah", demikian juga, menyimpan jejak-jejak yang 
masih terlihat dari peristiwa banjir tersebut. Studi arkeologis yang 
dilakukan di kota ini dipimpin oleh Erich Schmidt dari the University 
of Pensilvania antara tahun 1922-1930. Penggalian-penggalian yang 
dilakukan mengungkapkan adanya tiga lapisan yang pernah dihuni oleh 
manusia dalam rentang waktu sejak masa pra sejarah hingga dinasti Ur 
ketiga ( 2112-2004 SM). 
 
Temuan yang paling istimewa adalah reruntuhan dari sebuah bangunan rumah-rumah 
yang bagus sepanjang tablet (belahan-belahan batu/prasasti) tulisan-tulisan 
kuno berbentuk baji 
(cuneiform) dari simpanan administrasi dan daftar-daftar kata, 
mengindikasikan adanya sebuah masyarakat yang telah berkembang maju 
hingga akhir millenium keempat Sebelum Masehi. 
 
Masalah terpenting adalah bahwa sebuah banjir besar telah bisa 
dipahami dengan jelas terjadi di kota ini pada sekitar 2900-3000 SM. 
Menurut perhitungan yang dilakukan Mallowan, 4-5 meter di bawah 
tanah, Schmidt telah mencapai lapisan tanah kuning (yang dibentuk 
oleh banjir) yang terbentuk dari sebuah campuran antara tanah liat 
dan pasir. Lapisan ini lebih dekat ke dataran daripada profil tumulus 
dan bisa diamati seluruhnya di seputar tumulus…. 
 
Schmidt mendefinisikan bahwa lapisan ini terbentuk dari campuran tanah liat 
dan pasir, yang masih tersisa sejak masa Kerajaan Kuno Cemdet Nasr, 
sebagai "sebuah pasir yang masih dengan keasliannya di dalam sungai" 
dan ini diasosiasikan dengan Banjir Nuh. 
 
Di dalam penggalian yang dilakukan di kota Shuruppak, sisa-sisa 
sebuah banjir bisa ditemukan yang masih berhubungan dengan kurang 
lebih tahun 2900-3000 SM. Mungkin, kota Shuruppak terkena imbas dari 
banjir sebebesar imbas yang diderita kota-kota lain. 
 
Tempat (kota) yang terakhir yang terkena banjir adalah kota Erech 
hingga sebelah selatan kota Shuruppak yang saat ini dikenal dengan 
nama "Tall al-Warka". Di kota ini, sebagaimana di kota-kota yang 
lainnya, lapisan sebuah banjir juga nampak. Lapisan ini merujuk pada 
masa 2900-3000 SM sebagaimana yang lain. 
 
Sebagaimana diketahui dengan baik, sungai Eufrat dan Tigris memotong 
menyeberangi Mesopotamia dari ujung satu ke ujung yang lain. 
Nampaknya bahwa selama masa itu, dua sungai ini dan disertai banyak 
sumber mata air, besar maupun kecil, meluap, dan, dengan bersatunya 
dengan air hujan, telah menyebabkan sebuah banjir yang dahsyat. 
Peristiwa itu digambarkan dalam al-Qur'an: 
 
Ketika faktor-faktor yang menyebabkan banjir itu dibahas satu 
persatu, nampaklah bahwa kesemuanya itu merupakan fenomena yang 
sangat alami. Adapun yang menjadikan peristiwa itu penuh mukjizat 
adalah karena kejadiannya pada saat yang bersamaan dengan peringatan 
Nabi Nuh kepada kaumnya tentang akan datangnya bencana semacam itu 
sebelumnya.

 


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke