Sekilas Info: Rabu penuh gempa Maut, kehancuran harta benda, kemusnahan panen dan kelaparan adalah dampak seketika dari bencana alam. Dan kita baru saja mengalaminya, walau itu jauh di depan mata kita: di Alor, Nabire lalu Aceh, Pulau Nias, dan Palu. Hari Rabu kemarin, 2 Februari 2005, menyusul beberapa wilayah Indonesia diguncang gempa. Berkekuatan 5,5 SR, gempa itu mengguncang Bali, Lombok dan Sumbawa sekitar pukul 22.00 WITA. Gempa itu membuat kepanikan, namun sejauh ini tidak jatuh korban jiwa. Mereka yang tengah terjaga dari tidur langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Pusat gempa diperkirakan di Selat Lombok sekitar 15 km dari kota Mataram, ibukota Propinsi NTB. Beberapa jam sebelumnya, gempa juga dirasakan warga Bandung dan Garut, Jawa Barat, yang mengakibatkan sejumlah bangunan roboh dan retak-retak. Gempa berkekuatan 5,2 SR ini membuat panik sebagian warga. Warga di enam desa di Garut memilih tinggal di luar rumah. Getaran kecil sempat dirasakan sebagian kecil warga Jakarta. Menurut BMG, pada hari Rabu kemarin, gempa juga terjadi di kota Palu, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.17 WITA berkekuatan 4,2 SR. Pusat gempa berada di darat lebih kurang 30 km tenggara kota Palu. Sekian sekilas info ----------------------------------------------------------------------------- Serentetan bencana alam yang saling berkejaran
06 Januari 2005 - Kabupaten Barito, Kalimantan Kamis pagi ini Kabupaten Bario Utara yang beribukota Muara Teweh terlanda banjir akibat meluapnya Sungai Barito. Banjir yang cukup besar ini mengakibatkan lumpuhnya perekonomian. Walau hujan tidak turun, ketinggian air mencapai dua meter lebih. Ribuan rumah terendam, begitu juga pertokoan dan pasar-pasar tradisional. Sedikitnya 45 SD dan 1 SMP yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Barito diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. 06 Januari 2005 Gempa susulan melanda Banda Aceh, NAD, berkekuatan 6,5 SR pada pukul 08.00 pagi. Ribuan warga sempat panik dan berlarian. Gempa yang menimbulkan getaran cukup besar itu menggoyang seluruh bangunan, gedung, hotel, dan jembatan. 05 Januari 2005 - Banda Aceh Gempa kembali melanda Banda Aceh, NAD pada malam hari sekira pukul 12.00. Tiga gempa itu berpusat di kepulauan Andaman dan Lautan Hindia, berkekuatan 5,2-5,6 SR. Tak ada kepanikan karena hampir semua warga sedang tidur nyenyak. 05 Januari 2005 - Probolinggo, Jawa Timur Probolinggo, Jawa Timur, diguncang 17 kali gempa tektonik dengan kekuatan yang bervariasi antara 4,8 - 5 SR. Pusat gempa berada di kedalaman 100 km barat daya Lumajang yang berbatasan dengan Probolinggo. Tercatat 18 unit rumah roboh dan puluhan rumah di wilayah Kraksaan dan Mesjid Al Barokah di wilayah Tiris rusak berat. Tak ada korban jiwa. Menurut Kepala BMG Tanjung Perak Surabaya, Eddi Waluyo, puluhan ribu rumah di Jatim kini tinggal di daerah-daerah rawan gempa. Diantaranya Banyuwangi, Tulungagung dan Pacitan. Sedangkan kawasan pantai selatan Jatim termasuk daerah rawan tsunami. 04 Januari 2005 Setelah Jember, Situbondo dan Bondowoso dilanda gempa tektonik beberapa hari lalu, kini giliran Probolinggo mengalami hal serupa. Gempa terjadi sebanyak dua kali, sekitar pukul 23.30 Selasa (4/1),dan Rabu (5/1) pukul 04.00. Gempa berkekuatan 4,6 skala richter terjadi karena adanya aktivitas magma gunung Lamongan di kedalaman lima kilometer. Kepala Stasiun Geologi Badan Meteorologi dan Geofisika Tretes, Hariyanto S Si, ketika dihubungi dikantornya Jl Sedap Malam Tretes, Kamis (6/1) mengatakan, berdasarkan pantauan data seismograf, menunjukkan pusat gempa berasal dari perairan Selatan Pulau Jawa dan gempa terjadi di Selatan Lumajang. "Namun dari penelitian di lapangan, ditemukan bahwa penyebab gempa berasal dari kegiatan Gunung Lamongan yang ditandai dengan adanya bau belerang," katanya. Sementara Staf Dinas Infokom Kabupaten Jember, Purwanto, mengatakan guncangan gempa juga melanda Kecamatan Kraksaan. Namun yang paling parah terjadi di daerah kaki gunung Lamongan, tepatnya di Dusun Darungan, Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris. Di dusun ini lima rumah mengalami kerusakan ringan, namun tidak ada korban jiwa. Wakil Bupati Kab Probolinggo, Abdul Ghofur, didampingi Sekretaris Daerah dan Asisten II, pagi (6/1) telah mengadakan kunjungan ke lokasi gempa untuk mengidentifikasi kerusakan dan memberikan pertolongan kepada korban. Atas kejadian tersebut Pemkab meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya gempa susulan, yang kemungkinan lebih dasyat. Untuk mengantisipasi dan penanganan pasca gempa pihak pemkab bekerjasama dengan PMI dan Muspika telah membentuk posko di kecamatan satu regu yang terdiri dari 10 orang. "Meski gempa tidak sehebat gempa tsunami, tapi masyarakat sempat ketakutan, namun saat ini masyarakat sudah melakukan aktifitas seperti biasa," tambahnya. 26 Desember 2004 - Aceh, Nias, Thailand, Srilanka, India, Maldives Gempabumi di pantai barat Aceh dan tsunami menerjang wilayah Aceh dan Sumut di Indonesia, dan belasan negeri tepian Laut Hindia. Korban yang tewas mengenaskan tercatat hampir 150,000 jiwa. Alhamdulillah, langkah pemerintah yang lamban tertutup oleh bantuan dari berbagai negara terkait dengan solidaritas internasional. 26 Desember 2003 - Bam, Iran Gempabumi 6.5 Richter menerjang wilayah Bam, Iran, membunuh 45,000 nyawa. 1999 - Izmit, Turki Gelombang tsunami raksasa pernah muncul di laut Marmara, dekat Turki setelah gempa bumi di wilayah Izmit. 1998 - Taliabu (Maluku Utara) (3 meter, 30 orang). 17 Juli 1998 - Papua Nugini 2.500 jiwa 24 Desember 1996 Angin ribut Greg meluluh lantakkan Keningau, Sabah, Malaysia, meragut beratus nyawa. 1996 - Sulawesi Tengah tahun (4 meter, 10 orang), 17 Februari 1996 - Biak (Papua) (8 meter, 160 orang) 17 Januari 1995 - Kobe, Jepang Jepang harus mengalami pil pahit ketika gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,2 SR melanda kota Kobe. Sebanyak 6.500 jiwa melayang. Tercatat 46,440 rumah dan gedung rata dengan tanah, jalan dan jembatan hancur, jaringan gas, listrik dan komunikasi lumpuh total. Ibukota prefektur Hyogo itu hancur dihajar gempa yang dijuluki Great Hansin itu. 3 Juni 1994 - Banyuwangi, Jawa Timur (14 meter, 800 orang) 12 Juli 1993 - Pulau Okhusiri, Jepang 230 nyawa melayang 12 Desember 1992 - Flores, Indonesia Flores (NTT) (26 meter, 2.100 orang) 2 September 1992 - Nikaragua 168 orang 26 Mei 1983 - Laut Jepang 100 orang 1979 - Lomblen (Maluku Utara) (10 meter, 540 orang), 12 Desember 1979 - Kolumbia 500 orang 12 September 1979 - Papua Nugini 100 orang 18 Juli 1979 - Indonesia 540 orang tewas 1977 - Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) (15 meter, korban 190 orang), 17 Agustus 1976 - Filipina korban 8000 1969 - Sulawesi Selatan (8 meter, korban 60 orang), 1968 - Sulawesi Tengah (10 meter,korban 390 orang), 1965 - Seram, Indonesia Pada abad ke-20 tsunami Seram tahun (20 meter, korban 70 orang), 26 Desember 1939 Gempabumi 7.9 Richter menggoyang wilayah Erzincan, Turki, membunuh 41,000 nyawa. 26 Desember 1932 Gempabumi melanda Cina Daratan, membunuh 70,000 nyawa. 1 September 1923 - Tokyo, Jepang Gempa dahsyat melanda Tokyo dan Yokohama - 143.00 jiwa melayang. Usai kejadian mengenaskan itu, setiap 1 September masyarakat Jepang memperingati Hari Kewaspadaan Bencana Alam. 26 September 1907 Gempabumi dan tsunami melanda Aceh dan Sumut. 26 Agustus 1883 Terjadi bencana tsunami paling dahsyat akibat letusan Krakatau Tinggi tsunami mencapai 41 meter menyapu pesisir selatan Pulau Jawa, Batavia, Sumatra, dengan korban tewas 36.500 orang. Krakatau meletus dan meluluh lantakkan pesisir selatan Pulau Jawa dan sebagian pantai di Pulau Sumatra pada 26 Agustus 1883 lampau. Sebelumnya, serentetan ledakan keras terjadi selama beberapa bulan sebelumnya. Ledakan yang membahana gaungnya terdengar sampai sejauh 3,500 km, hingga ke telinga penduduk Alice Springs di Australia, Madagaskar dan pulau- pulau di Pasifik yang sejauh 4,800 km. Daya ledaknya ditaksir sampai 21,548 kali bom atom. Suara ledakan Krakatau terkeras sepanjang sejarah tertulis - kendati dipercaya suara ledakan Tambora pasti lebih membahana. Gelombang tsunami menerjang pula kawasan Serang, Anyer, dan Batavia (kini bernama Jakarta). Korban tewas tercatat 36,417 orang. Keseluruhan korban jiwa akibat terjangan gelombang raksasa mencapai lebih 100.000 jiwa. Ada dokumen yang menyebutkan penemuan seonggok mayat di 'rakit' batu apung yang terdampar ke pantai Afrika setahun kemudian. Letusan Krakatau pun 'bertanggung jawab' atas iklim global. Dunia sempat gelap dua setengah hari dan karena lapisan atas atmosfer masih dilekati lapisan abu vulkanis, matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Debu yang mengawan nampak di langit Norwegia, juga New York. Berdasarkan siklus, Krakatau akan kembali meletus pada rentang tahun 2015 - 2083, tetapi bisa saja lebih cepat, mengingat begitu banyak manusia rakus yang merusak habitat alam, dan menyedot perut bumi. Bangsa Indonesia telah terlena bertahun lamanya menggunakan minyak bumi dan gas, tak berpikir untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan seperti mengolah energi dari pancaran matahari atau lainnya. Tsunami timbul bukan hanya karena letusan gunung, tumbukan lempengan di dasar bumi, tapi juga karena longsoran di dasar laut. Gempa di dasar Lautan Hindia pada 26 Desember 2004 lalu juga berpengaruh pada suhu Krakatau yang kian memanas. Bagaimana kalau Krakatau 'marah' lagi dalam waktu dekat ini? Hitungan angka korban tak lagi ribuan jiwa, tapi jutaan manusia akan tewas mengenaskan, mengingat kian padatnya penduduk, dan kelestarian lingkungan hidup yang terabaikan. Apalagi gelombang tsunami yang timbul dari letusan Krakatau memuntahkan pula bebatuan koral dari dasar laut menuju daratan -- persis seperti serangan rudal yang mematikan. Mayat manusia tak lagi sekadar mengambang dengan pipi tembem dan perut buncit, tapi juga penuh dengan luka yang menganga. Bahkan mayat manusia tak lagi berbentuk, karena tercerai berai oleh serangan hujan batu. Saat terjadi ledakan, gendang telinga manusia pun pecah hingga berdarah-darah, dan banyak manusia yang tewas menggelepar -- sebelum gempa mengguncang dan tsunami yang tak diundang itu khusus datang untuk menjemput kita yang tak berdaya. Saat gejala Krakatau akan meletus beberapa tahun mendatang, orang-orang berpunya, termasuk para pejabat tinggi dan keluarganya, akan mengungsi ke negeri manca yang jauh - Eropa, AS dan Australia. Singapura dan Malaysia mungkin belum aman, karena terlalu dekat. Sebagian kota Jakarta akan kosong ditinggalkan penduduknya. Orang-orang miskin harta hanya tinggal menunggu ajal. 1868 - Chile bagian utara Lebih dari 25.000 orang terbunuh oleh tsunami tahun 1868. 1861 - Sumatera Barat 15 meter, korban 725 orang). 1856 - Sangihe 5 meter, korban 100 orang) 1833 - Bengkulu 10 meter, korban puluhan orang. 1820 - Sumbawa Bencana tsunami besar abad ke-19 antara lain adalah tsunami Sumbawa tahun 1820 (tinggi gelombang maksimum 24 meter, korban tewas 400 orang) 15 April 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Dampaknya sungguh luar biasa. Kengerian tiada terkira. Sekira 50.000 jiwa manusia di pulau itu menemui ajal seketika. Sementara 36.275 orang lainnya mengungsi ke luar pulau. Erupsi Tambora menyusutkan populasi Sumbawa hingga penduduknya waktu itu tinggal 85.000 jiwa. Kerajaan Pekat dan kerajaan Tambora yang kaya raya pun luluh lantak. Kedua kerajaan itu runtuh akibat terkena bencana, bukan karena perang dengan kerajaan tetangga. Tak tercatat apakah raja dan keluarganya ikut jadi korban atau mengungsi. Hingga 1816, dunia mencatat sebagai 'tahun tanpa musim panas'. Di Eropa Barat, Amerika dan Kanada berembus udara beku (frost) yang mematikan. Debu pasir vulkanis yang disemburkan Gunung Tambora menyelimuti permukaan laut, dan abu pekat yang gentayangan sepanjang tahun menutup sinar matahari. Pola cuaca yang jungkir balik terjadi di hampir seantero belahan utara Bumi. Salju turun di New England, AS, pada bulan Juni, dan frost pada Juli-Agustus, membuat paceklik yang bukan oleh musim panas. Udara beku juga mematikan tanaman pangan di Eropa dan Kanada, menyebabkan kekurangan pangan. Kerusuhan yang disebabkan oleh rebutan jatah makanan meledak di Perancis dan Swiss. Di Irlandia, curah hujan dingin terjadi hampir sepanjang musim panas itu, dan disana 65.000 orang mati oleh kelaparan dan tipus. Wabah kolera dan tipus yang menyebar ke wilayah-wilayah Eropa, membunuh 200.000 orang. Tak tercatat apa yang terjadi di beberapa pulau di Indonesia, mungkin lebih parah dibandingkan kondisi di Eropa dan daratan Amerika. Para ahli menyebutkan letusan Tambora sebagai yang terbesar sepanjang 100.000 tahun. Penduduk Pulau Sumbawa yang dulunya 'gemah ripah loh jinawi' itupun hingga kini masih dilanda kemiskinan, walau beberapa perusahaan tambang seperti Newmont beroperasi disana. Sungguh sebuah warisan bencana yang butuh waktu ratusan tahun untuk memulihkannya, namun kita telah melupakannya. Sebuah naskah kuno mencatat: "Kapal boleh berlabuh dimana bekas negeri Tambora adanya". Tambora menguak pula takdir Napoleon Bonaparte. Fenomena teramat asing yang diciptakan ledakan gunung itu membuat perhitungan strategi dan taktik perang di Eropa meleset. Tiada musim semi dan panas. Di Waterloo, Napoleon memutuskan untuk mengundurkan jam serangan, mengharapkan cuaca akan lebih menguntungkan selepas tengah hari. Namun cuaca tetap murung, dan di ambang petang 18 Juni 1815 itu ia terjepit oleh pasukan Sekutu (Inggirs-Prusia) dan kalah. Cuaca buruk menjadi penyebab utama kekalahannya. Napoleon tidak berhasil menghimpun semua kekuatan pada waktunya. Jumlah pasukannya kalah besar ketimbang pasukan lawan yang sudah lebih dulu siap. Tanah yang belum kering oleh salju, menjadi becek oleh guyuran hujan di luar musim. Roda- roda kereta penghela meriam terjebak lumpur. Komunikasi tak bisa dijalin cepat, konsolidasi pasukan lambat. Infantri dan kavalerinya bergerak terseok-seok. 'Perang 100 hari' yang disiapkannya begitu lolos dari Elbe berakhir di desa di tanah rendah Belgia itu. Era Napoleon pun tamat. Inggris yang kala itu menduduki Indonesia mengembalikan kekuasaannya ke Belanda, sekutunya dalam Perang Eropa. 1782 - Cina Tsunami paling menghancurkan dengan korban tewas 40,000 jiwa, akibat gempa bumi di Laut Cina Selatan. 1775 - Portugal Tsunami di Atlantik utara adalah termasuk yang diakibatkan gempa bumi Lisbon, menewaskan 60.000 orang di Portugal, Spanyol, dan Afrika Utara. Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 7 meter di Karibia. 1498 - Karibia Wilayah Karibia digempur oleh 37 kali tsunami sejak 1498. Beberapa terjadi karena peristiwa lokal, dan lainnya sebagai akibat kejadian di tempat jauh, seperti gempa bumi dekat Portugal. Keseluruhan korban tewas akibat peristiwa-peristiwa itu sekitar 9.500 orang. Pada abad ke 10 SM, pada masa pemerintahan Nabu-mukin-apal, sebuah banjir terjadi di kota Babilon. Setelah masa kehidupan Isa (Jesus) pada abad ke 7, 8, 10, 11, dan 12, banjir-banjir yang dinilai bersejarah (penting) terjadi dalam wilayah tersebut. Dalam abad ke 20, kejadian yang sama terjadi pada tahun 1925, 1930, dan 1954. 1700 Sebelum Masehi (SM) - Babilonia Pada masa kekuasaan Hamurabi dari Babilonia, sebuah tahun dikenang sebagai sebuah masa dimana terjadi di dalamnya insiden " hujan di kota Eshnunna yang disertai dengan banjir 3000 SM - Mesopotamia Masa Nabi Nuh yang telah diungkap pada saat ini. Walaupun peristiwa penghancuran kaum Bani Nuh itu telah terjadi sekitar millenium ketiga sebelum Masehi (SM), banjir itu telah mengakhiri seluruh peradaban untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian, menyebabkan lahirnya lagi sebuah peradaban yang baru di daerah tersebut. Jadi, bukti-bukti yang muncul tentang banjir ini telah terpelihara selama ribuan tahun agar kita bisa mengambil pelajaran darinya. Sisa-sisa tertua dari sebuah peradaban yang tersingkap dari penggalian di kota Ur, yang telah diganti namanya menjadi "Tell al Muqayyar" pada masa sekarang ini, menunjuk pada suatu masa 7000 tahun SM. Sebagai sebuah situs yang pernah menjadi lokasi bagi peradaban- peradaban tertua, kota Ur telah menjadi sebuah wilayah hunian di mana berbagai kebudayaan tampil silih berganti. Penggalian yang dilakukan Sir Woolley mengambil lokasi di tengah- tengah padang pasir antara Baghdad dan Teluk Persi. Pendiri pertama kota Ur adalah orang-orang yang datang dari Mesopotamia Utara dan mereka menyebut diri mereka dengan "Ubaidian". Pada awalnya, penggalian itu dilakukan untuk menghimpun informasi berkenaan dengan orang-orang tersebut. Penggalian yang dilakukan Woolley digambarkan oleh seorang arkeolog Jerman, Werner Keller, sebagai berikut: "Kuburan Raja-Raja Ur"- begitu ungkap Woolley dalam kegembiraan besar tatkala menemukan, telah membubuhkan lubang kuburan bagi kejayaan Sumeria, yang kehebatan kekuasaannya telah tersingkap saat skop/cangkul para arkeolog mengenai sebuah tanggul sepanjang 50 kaki di sebelah selatan candi dan ditemukan sebuah deretan panjang dari pekuburan yang sangat menarik. Kubah/kolong batu yang ditemukan benar- benar merupakan peti-peti harta yang berharga, yang dipenuhi dengan piala-piala yang mahal, kendi-kendi dan vas-vas yang dibentuk secara menakjubkan, barang becah belah terbuat dari perunggu, kepingan- kepingan mutiara, lapis lazuli, dan perak yang mengelilingi tubuh- tubuh tersebut, yang telah terbentuk menjadi debu/abu. Barang-barang semacam kecapi dan lyre disandarkan di dinding-dinding. "Hampir hanya dalam sekali" dia kemudian menulis dalam buku hariannya, "penemuan- penemuan dihasilkan yang telah memberikan ketegasan tentang kecurigaan-kecurigaan kami. Tepat di bawah lantai dari salah satu lubang kubur para raja kami menemukan sebuah lapisan abu berbagai tablet tanah liat, yang tertutupi oleh huruf-huruf yang jauh lebih tua dibandingkan dengan prasasti di atas kuburan. Dengan mendasarkan pada sifat dari tulisan yang ada, tablet-tablet tersebut bisa diduga dibuat pada sekitar tahun 3000 SM. Berarti, itu dua atau tiga abad lebih awal dari lubang kuburan tersebut." Terowongan/lubang itu ternyata masih bisa dirunut lebih dalam. Tingkatan yang baru, dengan pecarhan-pecahan kendi, pot dan mangkuk masih tetap nampak terjaga. Para ahli (ilmuwan) memperhatikan bahwa barang-barang tembikar itu masih cukup mengejutkan karena tetap tidak berubah. Benar-benar nampak seperti yang telah ditemukan di pekuburan para raja. Karena itulah, nampaknya selama beberapa abad peradaban Sumeria tidak mengalami perubahan yang radikal. Mereka tentulah, menurut kesimpulan yang bisa ditarik, telah mencapai tingak perkembangan yang tinggi yang menakjubkan pada awal peradaban mereka. Setelah beberapa hari penggalian dilakukan, beberapa pekerja Woolley berteriak kepadanya, "Kita telah sampai paga lapisan dasar (ground)", dia kemudian turun sendiri menuju lantai lubang galian agar bisa puas menyaksikan. Semula, pikiran Woolley adalah bahwa "Ini adalah penggalian yang terakhir". Wujudnya adalah pasir, pasir murni yang hanya bisa dikandung oleh air. Kota Shurrupak di sebelah selatan Mesopotamia , yang saat ini diberi nama dengan "Tall Far'ah", demikian juga, menyimpan jejak-jejak yang masih terlihat dari peristiwa banjir tersebut. Studi arkeologis yang dilakukan di kota ini dipimpin oleh Erich Schmidt dari the University of Pensilvania antara tahun 1922-1930. Penggalian-penggalian yang dilakukan mengungkapkan adanya tiga lapisan yang pernah dihuni oleh manusia dalam rentang waktu sejak masa pra sejarah hingga dinasti Ur ketiga ( 2112-2004 SM). Temuan yang paling istimewa adalah reruntuhan dari sebuah bangunan rumah-rumah yang bagus sepanjang tablet (belahan-belahan batu/prasasti) tulisan-tulisan kuno berbentuk baji (cuneiform) dari simpanan administrasi dan daftar-daftar kata, mengindikasikan adanya sebuah masyarakat yang telah berkembang maju hingga akhir millenium keempat Sebelum Masehi. Masalah terpenting adalah bahwa sebuah banjir besar telah bisa dipahami dengan jelas terjadi di kota ini pada sekitar 2900-3000 SM. Menurut perhitungan yang dilakukan Mallowan, 4-5 meter di bawah tanah, Schmidt telah mencapai lapisan tanah kuning (yang dibentuk oleh banjir) yang terbentuk dari sebuah campuran antara tanah liat dan pasir. Lapisan ini lebih dekat ke dataran daripada profil tumulus dan bisa diamati seluruhnya di seputar tumulus…. Schmidt mendefinisikan bahwa lapisan ini terbentuk dari campuran tanah liat dan pasir, yang masih tersisa sejak masa Kerajaan Kuno Cemdet Nasr, sebagai "sebuah pasir yang masih dengan keasliannya di dalam sungai" dan ini diasosiasikan dengan Banjir Nuh. Di dalam penggalian yang dilakukan di kota Shuruppak, sisa-sisa sebuah banjir bisa ditemukan yang masih berhubungan dengan kurang lebih tahun 2900-3000 SM. Mungkin, kota Shuruppak terkena imbas dari banjir sebebesar imbas yang diderita kota-kota lain. Tempat (kota) yang terakhir yang terkena banjir adalah kota Erech hingga sebelah selatan kota Shuruppak yang saat ini dikenal dengan nama "Tall al-Warka". Di kota ini, sebagaimana di kota-kota yang lainnya, lapisan sebuah banjir juga nampak. Lapisan ini merujuk pada masa 2900-3000 SM sebagaimana yang lain. Sebagaimana diketahui dengan baik, sungai Eufrat dan Tigris memotong menyeberangi Mesopotamia dari ujung satu ke ujung yang lain. Nampaknya bahwa selama masa itu, dua sungai ini dan disertai banyak sumber mata air, besar maupun kecil, meluap, dan, dengan bersatunya dengan air hujan, telah menyebabkan sebuah banjir yang dahsyat. Peristiwa itu digambarkan dalam al-Qur'an: Ketika faktor-faktor yang menyebabkan banjir itu dibahas satu persatu, nampaklah bahwa kesemuanya itu merupakan fenomena yang sangat alami. Adapun yang menjadikan peristiwa itu penuh mukjizat adalah karena kejadiannya pada saat yang bersamaan dengan peringatan Nabi Nuh kepada kaumnya tentang akan datangnya bencana semacam itu sebelumnya. Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/