jilbab panjang nutupin dada.
jilbab pendek  kelihatan dada

jilbab panjang nutupin tanda pangkat
jilbab pendek kelihatan tanda pangkatnya.

jilbab panjang jadi tuntutan mahasiswa yg gak mau kelihatan dada
jilbab pendek jadi tuntutan pimpinan yang mau lihat tanda pangkat.

kalau keseragaman dijadikan alasan
dan jilbab pendek bisa dijadikan seragam
Kenapa yang panjang tidak bisa..?

Wahai para perancang mode..,
buatlah rancangan jilbab panjang tapi tanda pangkat dpt terlihat.
Serahkan kepada pimpinan STIS
biar mereka jadikan seragam.
biar mereka bisa tenang.
Biar mahasiswanya juga tenang

Gitu aja koq repot....(kata gus Dur)



Salam panjang,
mega.



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mohammad-Riyadi Tampubolon" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> STIS Jakarta Perketat Aturan Berjilbab 
> 
> 
> 
> JAKARTA---Mahasiswi hanya boleh memakai jilbab kecil yang tak 
menutupi
> dada. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta, memperketat 
aturan
> berjilbab bagi para mahasiswinya. Para mahasiswi tingkat I 
khususnya hanya
> diperkenankan mengenakan jilbab berukuran kecil, yang tak menutup 
bagian
> dada mereka. Mereka yang tak menghiraukan aturan itu terancam 
dikeluarkan
> dari perguruan tinggi yang terletak di Jakarta Timur itu.
> 
> Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIS, Istato 
Hudayana,
> sebenarnya pihak STIS sebelumnya memberikan dua alternatif 
penggunaan
> jilbab di kampus. ''Ini tertuang dalam SK Ketua STIS tahun 2001 
mengenai
> penggunaan jilbab. Ada dua alternatif jilbab yang bisa dikenakan 
oleh
> mahasiswi STIS yaitu berukuran besar dan kecil,,'' katanya di 
Jakarta,
> pekan lalu. 
> 
> Kala itu sebagian besar mahasiswi banyak yang memilih jilbab 
berukuran
> besar. Mereka beralasan jilbab tersebut sesuai syariat karena 
menutup
> bagian dada mereka. Namun pada September 2004 pihak STIS melakukan
> perubahan aturan berjilbab. Dua alternatif pemakaian jilbab yang 
telah ada
> di SK Ketua STIS pada 2001 diubah menjadi hanya satu alternatif. 
> 
> Para mahasiswi hanya diperkenankan mengenakan jilbab berukuran 
kecil yang
> hanya menutup bagian leher mereka. Perubahan aturan ini dilakukan 
dengan
> alasan supaya ada keseragaman. Peraturan ini terutama ditujukan 
kepada
> mahasiswi tingkat I. ''Perubahan yang ditetapkan tidak melibatkan 
kami
> sebagai mahasiswa. Sehingga kami menganggap hal ini menghambat 
teman-teman
> menjalankan keyakinannya,'' katanya. 
> 
> Karena aturan tersebut dianggap tak sesuai keyakinan, para mahasiswi
> tingkat I banyak yang tetap menggunakan jilbab berukuran besar. 
Sedangkan
> pihak STIS tetap berpendirian pada aturan yang telah mereka 
tetapkan. 
> 
> Pada Selasa (8/2) lalu, kata Istato, sebanyak 39 mahasiswi tingkat 
I yang
> masih mengenakan jilbab besar dikumpulkan dalam sebuah apel untuk
> mendapatkan peringatan. Hal ini memancing reaksi mahasiswa lainnya 
dan
> mendesak pihak STIS mencabut aturan yang ada. Pada hari itu juga 
Ketua
> STIS dan senat serta mahasiswa melakukan dialog di auditorium STIS. 
> 
> Namun dialog itu, tambahnya, tak menghasilkan titik temu. Pada Jumat
> (11/2) dialog juga mestinya dilakukan kembali namun pihak STIS 
dengan
> beragam alasan membatalkan dialog . ''Belum adanya keputusan final 
membuat
> saya khawatir teman-teman tingkat I yang masih mengenakan jilbab 
besar
> akan terhambat mengikuti ujian semester pada 21 Februari 2005 
nanti,''
> katanya. 
> 
> Ketua STIS, Satwiko Darmesto, mengakui bahwa pihaknya melakukan 
perubahan
> peraturan dalam berjilbab. ''Para mahasiswa berjilbab harus 
mengenakan
> jilbab berukuran kecil. Ini agar terlihat seragam. Kalau dibiarkan 
ada
> yang menggunakan jilbab besar dan kecil, kan terlihat tak bagus,'' 
katanya.
> 
> Penggunaan jilbab seperti sekarang, menurutnya bertujuan pula agar 
semua
> atribut yang dikenakan mahasiswi terlihat. Misalnya, tanda pangkat 
maupun
> nama, semuanya bisa terlihat. Kalau menggunakan jilbab besar,
> atribut-atribut seperti itu tak akan terlihat. Menurut Satwiko 
peraturan
> ini memang lebih ditujukkan bagi mahasiswi tingkat I. Ini dilakukan 
untuk
> melakukan perbaikan secara bertahap. Di sisi lain, ia menyatakan 
bahwa
> pelanggaran aturan ini tentunya mendapatkan sanksi. Sanksi final 
adalah
> dikeluarkan.
> 
> ''Kami tidak akan mengeluarkan mereka secara langsung. Tapi kalau
> peringatan akumulatif tak diindahkan maka mereka kami keluarkan. 
Karena
> itu memang aturan yang berlaku,'' tandasnya. Satwiko menambahkan 
bahwa
> sebelum ada titik temu maka peraturan yang ditetapkan tetap berlaku.
> Dengan demikian, jelasnya, para mahasiswa yang berjilbab mestinya
> menggunakan jilbab sesuai dengan aturan yang ada. 
> 
> (fer )
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke