Berita menarik, sekaligus menyedihkan
 
Ada berita menarik, sekaligus menyedihkan, di harian Merdeka edisi  kemarin 
(Kamis, 17 Februari, 2005). Judulnya: "Nyamuk aedes aegipty tidak kenal anak 
presiden". Berita ini muncul terkait dengan sakitnya Agus Harimurti, perwira 
muda TNI putra SBY, yang kini dirawat di RSPAD Jakarta. Beredar kabar, bahwa ia 
terkena serangan penyakit demam berdarah. 
 
Sebenarnya Agus bukanlah anak pejabat tinggi pertama yang terjangkit penyakit
mematikan itu. Ada puluhan. Contohnya setahun lalu, Prita - putri Menkes Sujudi 
(kini mantan) - juga terimbas wabah itu. Alhamdulillah, setelah dirawat 
beberapa hari
di rumah sakit yang dirahasiakan, kesehatan penyiar English News Service TVRI 
itu pulih 
kembali. Untunglah, media massa tak sempat mengendus berita itu. Andai ketahuan
wartawan, bisa babak belur Indonesia tercinta. Pasti jadi headline: Anak Menkes
terkena penyakit demam berdarah!
 
Menyedihkan bukan? Itulah pertanda bahwa pemerintah (c/q Pemda DKI) tak peduli 
akan kebersihan Ibukota. Bencana, wabah, dan lain sebagainya seolah jadi ajang 
proyek. Rakyat jadi tumbal. Kalau tak ada bencana, tak ada wabah, dana proyek 
tak turun, dan mereka
lalu gigit jari.
 
Saya jadi teringat kejadian beberapa tahun lalu. Kala itu Hillary Rodham 
Clinton mendampingi suaminya yang berkunjung ke Indonesia. Selain santap malam 
dengan tokoh perempuan Indonesia pilihan, ia berkunjung pula ke kawasan kumuh 
di tepian Kali Ciliwung. Dengan kaca mata hitam, ia memandangi kawasan itu dari 
sebuah jembatan di Otista. 
 
Itu jadi pertanda bahwa kawasan kumuh dijadikan 'jualan' pemerintah untuk minta 
tambahan utang luar negeri. Namun, walau negeri-negeri asing sudah 
menggelontorkan utang hingga ratusan triliun,  kawasan kumuh itu tetap saja 
ada. Yang kumuh tetap kumuh, bahkan mungkin bertambah kumuh. Kawasan penyebab 
banjir tahunan itu tetap saja dibiarkan.  Namanya  juga 'barang jualan', kalau 
dibenahi ya tak punya 'barang dagangan' lagi. Nasibnya persis sama dengan 
tragedi tsunami. Buntutnya pakai utang juga.
 
Andai pemerintah punya niat tulus, mustinya lebarkan Kali Ciliwung, pindahkan
masyarakat yang menghuni kawasan tersebut (jangan gunakan istilah gusur). Lalu 
hijaukan
sepanjang bantaran kali. Tak perlu buru-buru membangun kanal timur, barat, 
utara, selatan dan sebagainya. Ujung-ujung proyek juga, alias kucuran komisi 
dari pemenang tender.
 
 
Klik: http://kalla-watch.blogspot.com
 
 
 
 

 


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke