PENGHASILAN TIDAK PERNAH CUKUP
Oleh: Mike Rini

“Aduh..gaji cuma numpang lewat aja nih !“ kalimat
ini sepertinya tidak asing bukan ? Kita mungkin
secara tidak sadar pernah mengucapkannya atau paling
tidak pernah terlintas dipikiran atau mendengar
teman-teman Anda mengucapkan kalimat ini.
Anehnya kalimat ini seringkali terucap pada saat
belum lama orang gajian. Orang sering mengeluh
karena penghasilannya dirasa terlalu kecil sehingga
tidak memiliki cukup uang untuk beli ini itu.
Biasanya kalau sudah begitu orang menuding kenaikan
harga-harga sebagai biang keladi gaji yang tak
pernah cukup. Mulai dari sembako sampai barang
kebutuhan sehari-hari lainnya seperti susu, pasta
gigi, sabun, mi instant, bahkan baju, sepatu, dan
kosmetik, semuanya merambat naik. Belum lagi
kenaikan tarif telpon, listrik, air, atau biaya
transportasi, yang semakin membuat pengeluaran Anda
membengkak. Jangan lupa lho, biaya pendidikan
anak-anak berikut buku-buku pelajaran sekolahnya
juga rajin sekali naik tiap tahunnya. Masalahnya,
belum tentu kenaikan harga-harga ini selalu diimbangi
dengan kenaikan penghasilan kita, bahkan tidak jarang
yang terjadi adalah sebaliknya

Namun kenaikan harga-harga bukanlah satu-satunya
penyebab gaji yang tidak pernah cukup. Sebab ada
juga orang yang merasa penghasilannya tidak pernah
cukup, tidak perduli sudah berapa kali kenaikan gaji
yang diterimanya. Mungkin Anda sendiri pernah
mengalaminya, dimana pernah menarik ratusan atau
puluhan tibu rupiah dari ATM kemudian menyimpannya
di dompet dan tiba-tiba menyadari tidak berapa lama
setelahnya uang Anda di dompet sudah hampir habis ?
Anda mungkin sudah tidak ingat lagi untuk apa saja
uang itu dibelanjakan.

Jika Anda berusaha mengingatnya, yah….kemungkinan
besar paling-paling habis untuk beli majalah,koran,
secangkir capucino, beli makanan kecil, atau rokok.
Belanjaan kecil-kecil seperti tanpa disadari kalau
kita kumpulkan jumlahnya besarnya juga. Padahal
jika kita mengeluarkan uang setiap hari untuk
belanjaan kecil, maka kalikan saja dengan jumlah
hari dalam setahun.

Saya yakin Anda akan terpukau melihat berapa
besarnya jumlah yang Anda belanjakan untuk belanjaan
kecil. Itu baru belanjaan kecil, belum lagi biaya
berlangganan TV kabel, baju-baju yang Anda beli saat
diskon tapi belum sempat dipakai, iuran keanggotaan
fitness, dan lain-lain. Rasanya semakin hari semakin
sulit membedakan keinginan dan kebutuhan disebabkan
tuntutan gaya hidup yang sulit dipuaskan.

Mengapa antara penghasilan dan pengeluaran kita
seringkali seperti berlomba ? lomba mengalahkan
siapa yang paling besar ? Padahal rasanya kita tidak
pernah belanja berlebihan atau sengaja
menghambur-hamburkan uang. Biasanya yang terjadi
adalah saat penghasilan kita bertambah maka kita
terdorong untuk berbelanja lebih banyak lagi.

Akibatya sama saja, berapapun kenaikan penghasilan
kita selalu saja tidak pernah cukup. Nah.. apa yang
harus kita lakukan agar seberapapun penghasilan yang
kita miliki bisa mencukupi kebutuhan kita dan bisa
membantu kita mencapai tujuan keuangan lainnya.

Kenali Penyebab Tidak Cukupnya Penghasilan Kita
Mari kita analisa dulu apa saja penyebabnya yang
membuat penghasilan kita serasa tidak pernah cukup.

1.     Kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi.
Setiap tahun harga barang dan jasa-jasa mengalami
kenaikan secara alamiah, yang bisa kita kenal dengan
inflasi. Akibatnya dengan jumlah uang yang sama kita
tidak lagi bisa mendapatkan atau membeli barang dan
jasa sebanyak sebelumnya, sebab nilai uang jadi
menurun. Masalahnya jika penghasilan kita tetap
atau jika kenaikan penghasilan kita tidak sebesar
kenaikan harga barang dan jasa, sudah pasti
penghasilan kita tidak cukup. Apalagi jika sudah
didera inflasi ditambah lagi kebutuhan kita terhadap
barang dan jasa terus meningkat namun penghasilan
kita tidak bertambah, bisa-bisa kita mengalami p
enurunan kesejahteraan hidup.

2.     Menganut gaya hidup di luar kemampuan
finansial, merupakan sumber dari hampir seluruh
masalah keuangan keluarga. Penyebab utama defisit
biasanya dipicu sifat boros sehingga membuat kita
belanja diluar anggaran. Selain itu kita juga perlu
waspadai beberapa pos pengeluaran yang sering
jumlahnya terlalu besar seperti tagihan telpon,
busana & aksesoris, barang- barang elektronik,
hadiah dan sumbangan. Percaya atau tidak,
kebanyakan dari pengeluaran itu sebenarnya tidak
wajib. Misalnya, ngobrol di telpon selain tidak
wajib juga bisa membuat tagihan telpon membengkak.
Beli baju baru tidak harus sebulan sekali, mungkin
bisa 2 bulan sekali,

3.     Hutang dengan sistem bunga berbunga. Tagihan
kartu kredit yang dibayar minimal saja akan membuat
tagihan kita membengkak. Belum lagi kalau kita
terlambat membayarnya, sudah pasti terkena biaya
keterlambatan. Barang kreditan dengan cicilan
ringan juga terkadang membuat kita terlena, tanpa
disadari pengeluaran bulanan jadi besar karena
terlalu banyak mengambil barang kreditan. Begitu
juga dengan cicilan bulanan hutang jangka panjang
seperti kredit rumah atau mobil. Dengan maksud ingin
buru-buru secepatnya melunasi hutang, maka orang
seringkali memaksa mengambil jangka waktu kredit
yang pendek namun cicilannya besar. Padahal jika
total cicilan hutang bulanan terlalu besar,
akibatnya penghasilan kita mungkin tidak cukup untuk
membayar kebutuhan rumah tangga lainnya,

4.     Pengeluaran tak terencana. Belum lagi kalau
ada saudara dekat yang pinjam uang, sumbangan uang
untuk perkawinan, atau membelikan hadiah untuk
seseorang yang berulang tahun, walaupun sesekali
namun nampaknya karena budaya kekerabatan kita dekat
ditambah lagi teman-teman Anda juga banyak mau tidak
mau setiap bulan tanpa direncanakan harus keluar
uang untuk ini.

Jurus Ampuh Agar Penghasilan Kita Cukup
Setelah mengenal berbagai penyebab tidak cukupnya
penghasilan kita, maka saatnyalah kita mencari obat
penyembuhnya. Tiga jurus ampuh berikut ini bisa di
praktekkan untuk mengatasi penghasilan yang tidak
pernah cukup, dan lebih dari itu bisa juga membantu
Anda mengembangkan dan menambah harta kekayaan Anda.

Jurus Ampuh 1 : Mulailah Kebiasaan Berinvestasi
Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk
mengalahkan inflasi, karena inflasi terjadi secara
alami dan di luar kemauan kita. Inflasi selain bisa
membuat kita defisit, juga bisa menggerogoti harta
kekayaan kita jika tidak membuatnya berkembang biak
ke dalam produk investasi yang returnnya lebih
tinggi dari asumsi tingkat bunga inflasi.

Karena itu milikilah anggaran untuk investasi agar
hasil keuntungan hasil investasi bisa menambah
penghasilan kita. Mulailah dengan menghidupkan
kebiasaan menabung sebesar minimal 10% dari
penghasilan kita dan terus ditingkatkan jumlahnya
sejalan dengan kenaikan penghasilan kita dan
biasakanlah membayar tabungan kita dahulu sebelum
membayar keperluan lainnya.

Jurus Ampuh 2 : Biasakan Untuk Membuat Anggaran
Belanja Bulanan.
Tidak peduli berapapun penghasilan kita baik besar
maupun kecil, memiliki anggaran belanja bulanan
sangat penting karena akan membuat pengeluaran kita
lebih terkendali. Kuncinya adalah membuat anggaran
pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, dan
biasakan berbelanja hanya sebesar jumlah yang sudah
dianggarkan saja. Dengan mematuhi anggaran yang kita
buat sendiri, kita tetap bisa berbelanja tanpa
mengalami defisit. Dengan anggaran juga kita bisa
memilah mana pos pengeluaran wajib dan mana yang
tidak wajib. Tidak perlu menghilangkan pengeluaran
tidak wajib jika tidak mau, namun karena tidak wajib
kita bisa lebih leluasa untuk menguranginya. Karena
itu belajarlah untuk membedakan mana pengeluran yang
wajib, mana yang tidak wajib, mana keinginan dan
mana kebutuhan.

Jurus Ampuh 3 : Batasi Cicilan Hutang Bulanan
Kewajiban cicilan hutang bulanan seperti cicilan
rumah, cicilan mobil, cicilan barang kreditan, dan
cicilan hutang kartu kredit, jika di total semuanya
sebaiknya tidak melebihi 30 % dari penghasilan
bulanan. Dengan demikian 70% sisanya dari
penghasilan kita dapat digunakan untuk membiayai
kebutuhan hidup lainnya dan juga investasi.

Semakin kecil porsi hutang kita ( kurang dari 30% ),
maka akan semakin besar sisa penghasilan bulanan
yang menganggur yang bisa dimasukkan ke investasi,
sehingga akan semakin baik pula kondisi keuangan
kita.

Jurus Ampuh ke 4 : Miliki Dana Cadangan
Untuk mengatasi pengeluaran yang tidak terduga dan
tidak terencana, sebaiknya memang tidak mengambil
dari gaji rutin Anda. Sebab gaji rutin memang
diperuntukkan untuk pengeluaran yang rutin juga.
Sedangkan untuk pengeluaran rutin, sebaiknya diambil
dari Dana Cadangan. Dana cadangan ini bisa berbentuk
sejumlah uang yang Anda simpan direkening di bank,
sehingga Anda bisa mengambilnya dengan cepat saat
terjadi keperluan mendadak. Bentuklah dana cadangan
minimal tiga kali pengeluaran Anda perbulan.

Namun jika penghasilan Anda tidak rutin atau
penghasilan anda belum stabil maka sebaiknya dana
cadangan yang dibentuk lebih besar lagi, misalnya 6
kali pengeluaran keluarga per bulan. Jika saat ini
Anda sudah memiliki sejumlah dana tertentu sesuai
dengan kebutuhan jumlah minimal Dana Cadangan maka
pisahkan dana ini ke dalam sebuah rekening
tersendiri.
Jika Anda sama sekali tidak mempunyai simpanan uang
tunai, maka segeralah berusaha menyisihkan minimal
10% secara rutin setiap bulannya dari gaji Anda.

Jika sudah tercapai sejumlah Dana Cadangan yang
ditargetkan, maka Anda bisa berhenti membentuk Dana
Cadangan, dan kegiatan setoran rutin tabungan tadi
bisa dialihkan ke dalam produk investasi yang
returnnya lebih tinggi. Jika sewaktu-waktu Dana
Cadangan terpakai, maka segeralah isi kembali,
sampai sejumlah target Dana Cadangan nya tercapai.


Salam
Mike Rini
Perencana Keuangan




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke