SBY tentang Kasus Munir-- Silakan Periksa BIN   
Jakarta ( Bali Post) -
Hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) menemukan adanya indikasi konspirasi 
dalam kasus kematian Munir. Indikasi itu antara lain dugaan keterlibatan oknum 
karyawan dan direksi PT Garuda Indonesia. ''Kepada Presiden, kami laporkan 
bahwa dalam pertemuan sebanyak dua kali, kami menilai adanya konspirasi yang 
melibatkan pihak direksi dan karyawan perusahaan penerbangan nasional itu,'' 
ungkap Ketua TPF Brigjen Pol. Marsudi Hanafi usai melapor hasil kerja TPF 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis (3/3) kemarin.   

Keterlibatan itu, lanjut Marsudi, dapat saja dilakukan secara langsung maupun 
tidak langsung. Mengingat, peristiwa meninggalnya Munir adalah hasil perbuatan 
konspiratif, dan TPF tidak melihat bukti-bukti yang menunjukkan kepada 
perseorangan. ''Jadi, hasil investigasi kami memperoleh bukti kuat untuk 
merujuk kepada pejabat itu. Di mana pejabat itu bersekongkol dengan cara 
mengeluarkan surat-surat khusus guna menutupi kejanggalan-kejanggalan hasil 
pertemuan dengan TPF,'' ucap Marsudi didampingi anggotanya, Hendardi dan Asmara 
Nababan.   

Selain itu, TPF merekomendasikan kepada tim penyidik yang dipimpin Kombes Pol. 
Oktavianus Farfar untuk memeriksa PT Angkasapura II, khususnya petugas operator 
rekaman kamera pelacak (CCTV) Bandara Soekarno-Hatta, saat keberangkatan Munir 
tanggal 6 September 2004 lalu. ''Kamera yang ada di bandara sebanyak 700 unit 
CCTV yang tersebar di kawasan bandara dan dijalankan dua orang operator, namun 
perekaman gambar dilakukan secara random atau berdasarkan permintaan. Karena 
itu, dua operator yang memantau CCTV yang berada di 700 titik itu juga perlu 
dicurigai dan segera diperiksa,'' tandas Hanafi serius.   

Sementara itu, anggota TPF Asmara Nababan mengatakan, tim ini baru bekerja satu 
bulan. Sekalipun demikian tim ini memang sudah mempunyai rencana untuk menemui 
pejabat BIN untuk mengetahui kemungkinan keterlibatan BIN dalam kasus 
terbunuhnya Munir. ''Menanggapi laporan TPF, beliau (Presiden-Red) menekankan 
dua hal pokok. Pertama, pengungkapan kasus Munir akan menjadi indikator apakah 
bangsa Indonesia telah berubah atau tidak. Kedua, Presiden mendukung penuh 
pengungkapan kasus pembunuhan Munir secara cepat dan transpran,'' ungkap 
Mensekneg Yusril Ihza Mahendra yang mendampingi Presiden dalam pertemuan itu.   

Presiden juga membuka ruang untuk membantu kasus Munir dengan mepersilakan 
semua institusi boleh diperiksa TPF, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). 
''Jika memang terdapat bukti-bukti awal bahwa BIN terlibat kasus meninggalnya 
Munir, silakan,'' ungkapnya. 

Diakuinya, kalau pada masa lalu BIN sulit dimasuki oleh orang-orang luar, 
sekarang BIN bisa didatangi untuk dimintai keterangan untuk mengungkap kasus 
agar hasilnya benar-benar transparan. (034) 

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/3/4/n5.htm


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke