Ya sudah..
Digelandang saja ke Indonesia...
Tapi jangan sampai lepas,
Apalagi sempat berobat ke Pondok Indah, untuk minta resep obat Tiroid..
Kayak Pakde Probo..

Salam,


-----Original Message-----
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Ambon
Sent: Thursday, December 01, 2005 4:08 PM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [ppiindia] Korupsi di KBRI Kuala Lumpur

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/01/Nasional/nas01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Korupsi di KBRI Kuala Lumpur 
DPR Minta Dubes Ditarik


JAKARTA - Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak Menteri Luar Negeri
(Menlu) Hassan Wirajuda menarik Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk
Malaysia, Rusdihardjo karena gagal melakukan pengawasan terhadap
bawahannya. 

Rusdihardjo dinilai membiarkan praktik korupsi yang merugikan keuangan
negara sebesar Rp 41,6 miliar di dua Konsulat Jenderal Republik
Indonesia (KJRI) di Penang dan Kedubes di Kuala Lumpur, bahkan dirinya
dikabarkan mendapat jatah Rp 4 miliar dari praktik tidak halal itu. 

Desakan itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai
Amanat Nasional (FPAN) Djoko Susilo dan Effendy Choirie dari Fraksi
Kebangkitan Bangsa (FKB) dalam rapat dengar pendapat dengan Menlu Hassan
Wirajuda di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Rabu (30/11). 

Menurut Djoko, sebagai anggota Komisi I DPR yang telah melakukan fit and
proper test kepada para dubes, dirinya secara moral merasa bertanggung
jawab atas kejadian tersebut. Bentuk tanggung jawab DPR adalah mendesak
pemerintah agar menarik Dubes Rusdihardjo sampai permasalahan
dituntaskan secara hukum. 

Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, Deplu telah menyurati
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus korupsi
yang terjadi di KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Penang, Malaysia. 

"Atase Imigrasi di dua tempat tersebut sudah dipanggil pulang, dan kami
sudah menyurati KPK untuk menangani kasus ini secara utuh, karena yang
paling menderita dari kasus ini adalah WNI," kata Wirajuda 

Selain itu, Menlu juga telah memanggil Dubes Rusdihardjo dan kepala
konsulat jenderal untuk mempertanggungjawabkan secara manajerial.
"Mereka sudah dipanggil oleh tim yang terdiri dari Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Deplu dan Inspektur Jenderal (Irjen) Deplu. Tetapi soal sanksi
untuk mereka, kami akan konsultasikan dulu dengan presiden," kata
Wirajuda 

Menlu mengakui, terbongkarnya kasus korupsi di dua KJRI di Malaysia
berkat laporan pihak ketiga. Tiga hari setelah mendapat laporan
tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan Irjen Deplu memeriksa KBRI
Kuala Lumpur dan KJRI Penang. 

"Kami menemukan adanya indikasi korupsi dan kami memperoleh data dari
instansi yang memonitor rekening atase imigrasi. Selain itu juga kami
sudah meminta keterangan korban pungutan liar," kata Wirajuda. 

Selama dua tahun terakhir, kata Menlu Wirajuda, pungutan liar (pungli)
yang ada di KJRI Penang mencapai Rp 13,8 miliar dan yang baru disetorkan
kepada kas negara hanya Rp 1,5 miliar. 

"Masih harus diselidiki apakah tahun 2002-2003 juga terjadi hal yang
sama, karena untuk dua tahun itu saja yang harus dipertanggungjawabkan
Rp 12,03 miliar," ujarnya. 

Sedangkan pungli di KBRI Kuala Lumpur mencapai Rp 27,85 miliar. Yang
berhasil diamankan hanya Rp 1,55 miliar. "Kami sudah mengamankan buku
catatan penerimaan harian dan juga rekening bank KJRI tersebut. Saya
sudah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM, karena hal ini terkait
dengan adanya atase imigrasi," katanya. (L-8) 


Last modified: 1/12/05 

[Non-text portions of this message have been removed]




************************************************************************
***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
************************************************************************
***
________________________________________________________________________
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke